Bahasa Aceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
k Mengembalikan suntingan oleh Automoderator (bicara) ke revisi terakhir oleh 200.24.154.84
Tag: Pengembalian
(68 revisi perantara oleh 34 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox LanguLanguage
|name = Bahasa Aceh
age
|nativename = باس اچيه<br>Bahsa />''Basa AcèAcèh''
|name = Bahasa Aceh
|nativename = باس اچيه<br>Bahsa/Basa Acè
h
|familycolor = Austronesian
|states = [[{{Flag|Indonesia]] }}
|region= =* [[Aceh]] (Wilayah Otonom Indonesia)
|ethnicity = [[Suku Aceh|Aceh]]
|speakers = 3.500.000 (2000)<ref>[http://www.ethnologue.com/show_language.asp?code=ace Ethnologue]</ref>
|fam1 = [[Rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]]
|fam2 = [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|fam3 = [[Rumpun bahasa Indonesia BaratChamik|Indonesia BaratChamik]]
|fam4 = [[Rumpun bahasa Borneo Utara Raya|Borneo Utara Raya]]
|fam5 = [[Rumpun bahasa Chamik|Chamik]]
|script=
* [[Alfabet Latin]]
* [[AlfabetAbjad Arab]] ([[Abjad Jawi|Jawi]])
|iso2 = ace
* [[Abjad Jawi]]
|iso3 = ace
|contoh_berkas=WIKITONGUES- T.A., Iqbal, and Kalam speaking Acehnese.webm
|contoh_deskripsi=Dua orang penutur bahasa Aceh
|sk=NE
|HAM=ya
|contoh_teks=Bandum ureuëng lahé deungon meurdéhka, dan deungon martabat dan hak njang saban. Ngon akai geuseumiké, ngon haté geumeurasa, bandum geutanjoë lagèë sjèëdara. Hak dan keumuliaan.
|contoh_suara=Universal Declaration of Human Rights - ace - adam - Art1.ogg
|pranala_HAM=https://www.ohchr.org/en/human-rights/universal-declaration/translations/achehnese
}}
'''Bahasa Aceh''' adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh masyarakat [[suku Aceh|Aceh]] yang terdapat di wilayah pesisir, sebagian pedalaman dan sebagian kepulauan di Aceh. Bahasa Aceh termasuk dalam rumpun bahasa [[Rumpun bahasa ChamicChamik|ChamicChamik]], cabang dari rumpun bahasa [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]], cabang dari rumpun bahasa [[Austronesia|rumpunRumpun bahasa Austronesia|Austronesia]].<ref> {{cite journal|author= Riris Tiani|title= Korespondesi Bunyi Bahasa Aceh dan Bahasa Gayo|journal= Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra|volume= 13|number= 2|date= Mei 2018|url= https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/article/view/19327|issn= 0216-535X}} </ref>
 
'''Bahasa Aceh''' adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh [[suku Aceh]] yang terdapat di wilayah pesisir, sebagian pedalaman dan sebagian kepulauan di Aceh. Bahasa Aceh termasuk dalam rumpun bahasa [[Rumpun bahasa Chamic|Chamic]], cabang dari rumpun bahasa [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]], cabang dari [[Austronesia|rumpun bahasa Austronesia]].<ref> {{cite journal|author= Riris Tiani|title= Korespondesi Bunyi Bahasa Aceh dan Bahasa Gayo|journal= Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra|volume= 13|number= 2|date= Mei 2018|url= https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/article/view/19327|issn= 0216-535X}} </ref>
 
== Penggolongan ==
[[Berkas:Languages of Northern Sumatra id.svg|jmpl|300px|Penutur bahasa Aceh ditandai dengan kode bahasa '''ace''' (warna merah) yang terdapat di sepanjang pesisir [[Aceh]].]]
 
Bahasa Aceh termasuk dalam kelompok bahasa [[Rumpun bahasa Chamic|Chamic]], cabang dari rumpun bahasa [[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]], cabang dari rumpun bahasa [[Austronesia]]. Bahasa-bahasa yang memiliki kekerabatan terdekat dengan bahasa Aceh adalah bahasa [[bahasa Cham|Cham]], [[bahasa Roglai|Roglai]], [[bahasa Jarai|Jarai]], [[bahasa Rade|Rade]] dan 6 bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Chamic. Bahasa-bahasa lainnya yang juga berkerabat dengan bahasa Aceh adalah [[bahasa Melayu]] dan [[bahasa Minangkabau]].
 
== Persebaran ==
[[Berkas:Peuta Narit Aceh.GIF|jmpl|Daerah tingkat II dengan mayoritas bahasa Aceh.]]
 
Bahasa Aceh tersebar terutama di wilayah pesisir Aceh. Bahasa ini dituturkan mulai dari Manyak Payed, Aceh Tamiang di pesisir timur sampai ke Trumon, Aceh Selatan di pesisir barat.
 
=== PantaiPesisir Timur Aceh ===
# [[Kota Sabang]]
# [[Banda Aceh]]
Baris 44 ⟶ 47:
# [[Aceh Tamiang]], di kecamatan [[Manyak Payed, Aceh Tamiang|Manyak Payed]]
 
=== PantaiPesisir barat Aceh ===
# [[Aceh Jaya]]
# [[Aceh Barat]]
# [[Nagan Raya]]
# [[Aceh Barat Daya]] (kecuali di kecamatan [[Susoh, Aceh Barat Daya|Susoh]] di mana [[bahasa Jamee]] dituturkan)
# [[Aceh Selatan]] (disebut juga [[bahasa Bakongan]]; bercampur dengan [[bahasa Kluet]] dan [[bahasa Jamee]])
 
== Sejarah ==
Baris 56 ⟶ 59:
Meskipun bahasa Aceh telah ditetapkan sebagai bahasa pengantar sejak tanggal l Juli 1932, tetapi bahasa Melayu pada beberapa sekolah masih tetap digunakan. Menurut laporan umum pemerintah Hindia Belanda tentang pendidikan di Aceh pada tahun 1933 dan tahun 1934, masih terdapat 88 buah [[sekolah rakyat]] yang berada di kota-kota besar di Aceh yang menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar, dan yang lainnya (sebanyak 207 buah) telah menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa pengantar. Sekolah yang telah menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa pengantar yaitu Langsa 16 sekolah, Lhok Seumawe 60 sekolah, Sigli 42 sekolah, Kutaraja 42 sekolah, Meulaboh 30 sekolah dan Tapak Tuan 17 sekolah. Sedangkan sekolah-sekolah yang tetap menggunakan bahasa Melayu yaitu Langsa 38 sekolah, Lhok Seumawe 5 sekolah, Sigli 6 sekolah, Kutaraja 7 sekolah, Meulaboh 1 sekolah dan Tapak Tuan 34 sekolah.
 
Menurut [[J. Jongejans]] yang menjabat sebagai [[residen]] di Aceh sejak 5 Maret 1936 hingga bulan September 1938, pada tahun 1939 dari 328 buah jumlah sekolah rakyat yang terdapat di seluruh Aceh, 210 buah di antaranya telah menggunakan bahasa Aceh sebagai bahasa bantu/pengantar di sarnping bahasa Melayu.<ref>{{Cite book|last=Sufi|first=Rusdi|date=1998|url=http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=fstream&fid=1543&bid=4833|title=Gerakan Nasionalisme di Aceh (1900-19421900–1942)|location=Banda Aceh|publisher=Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh|isbn=979-95312-4-1|pages=19-21}}</ref>
 
== Literatur ==
Baris 63 ⟶ 66:
Sampai saat ini manuskrip berbahasa Aceh tertua yang dapat ditemukan berasal dari tahun 1069 H (1658/1659 M) yaitu Hikayat Seuma'un.<ref>Durie, Mark. 1996. [http://www.jstor.org/pss/3623033 Framing the Acehnese Text: Language Choice and Discourse Structures in Aceh]</ref>
 
Sebelum penjajahan [[Belanda]] (1873 - 19421873–1942), hampir semua literatur berbahasa Aceh berbentuk [[puisi]] yangdalam dikenal denganbentuk ''[[hikayat (Aceh)|hikayat]]'' atau [[nazam]]. Sedikit sekali yang berbentuk [[prosa]] dan salah satunya adalah ''Kitab Bakeu Meunan'' yang merupakan terjemahan kitab ''Qawaa'id al-Islaam''.<ref>[http://tambeh.wordpress.com/2009/06/29/14/ Hikayat Aceh Telah Mati]</ref>
 
Setelah kedatangan Belanda barulah muncul karya tulis berbahasa Aceh dalam bentuk prosa yaitu pada tahun 1930-an, seperti ''Lhee Saboh Nang'' yang ditulis oleh Aboe Bakar dan De Vries.<ref>Thurgood, Graham.2007.[http://www.acehinstitute.org/aceh_fp_grahamthurgood.pdf The Historical Place of Acehnese:The Known and the Unknown] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100713223327/http://www.acehinstitute.org/aceh_fp_grahamthurgood.pdf |date=2010-07-13 }}</ref> Setelah itu barulah bermunculan berbagai karya tulis berbentuk prosa namun demikian masih tetap didominasi oleh karya tulis berbentuk ''hikayat''.
 
== Media massa ==
Sampai saat ini belum ada surat kabar yang diterbitkan dalam bahasa Aceh. Pada tahun 2020 diluncurkan majalah berbahasa Aceh untuk pertama kalinya, yaitu Majalah Neurôk. Penerbitan ini digagas oleh seorang budayawan Aceh yaitu Ayah Panton.<ref>{{Cite news|title=Neurok, Majalah Berbahasa Aceh Pertama Diluncurkan|url=https://aceh.tribunnews.com/2020/10/14/neurok-majalah-berbahasa-aceh-pertama-diluncurkan|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=2022-10-25|last=Dani|first=Subur|date=2020-10-14}}</ref>
 
== Fonologi ==
{{Main|Fonologi bahasa Aceh}}
[[Berkas:Ie Beuna Narit Aceh.JPG|jmpl|Rambu peringatan tsunami dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Aceh.]]
 
Baris 111 ⟶ 118:
 
[[Vokal]] biasanya berada di pasangan mulut/sengau, meskipun hanya ada tiga vokal sengau pertengahan dan ada vokal oral pertengahan yang jumlahnya dua kali lebih banyak. {{IPA|/ʌ/}} tidak benar-benar di tengah, meskipun ditampilkan di sini karena alasan estetika. Demikian pula, {{IPA|/ɨ/}} juga ditampilkan sebagai ({{IPA|[ɯ]}} yang lebih ke belakang.{{fact|date=March 2009}}
Selain vokal monoftong di atas, bahasa Aceh juga memiliki 5 diftong oral, masing-masing dengan pasangan sengau:<ref name="Al-Harbi 2003 10" />
* {{IPA|/iə ɨə uə ɛə ɔə/}}
* {{IPA|/ĩə ɨ̃ə ũə ɛ̃ə ɔ̃ə/}}
Baris 163 ⟶ 170:
 
== Ejaan ==
[[Berkas:Kamus Bahasa Aceh - Indonesia.jpg|jmpl|175px|Kamus bahasa Aceh-Indonesia.]]
 
Bahasa Aceh telah mengalami berulang kali perubahan ejaan, mulai penggunaan [[huruf Arab]], [[huruf Latin]] [[ejaan lama]], dan sekarang adalah [[Ejaan Yang Disempurnakan]].
Berikut adalah pedoman ejaannya:<ref>[http://bahasaaceh.wordpress.com/2008/11/12/ejaan-bahasa-aceh/ Ejaan Bahasa Aceh]</ref><ref>[http://rangkang.nanggroe.com/2009/03/07/standar-penulisan-bahasa-aceh-yang-ditetapkan-pemerintah-indonesia/ Standar penulisan bahasa Aceh yang ditetapkan pemerintah Indonesia]</ref>
Baris 170 ⟶ 175:
* A a
* E e {{bunyiIPA|schwa.ogg|ə}} dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "dekat". Contoh: le (banyak).
* EU eu {{bunyiIPA|close_central_unrounded_vowelclose central unrounded vowel.ogg|ɨ}} tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Contoh: eu (lihat).
* È è {{bunyiIPA|open-mid front unrounded vowel.ogg|ɛ}} dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "bebek". Contoh: pèng (uang), pèh (pukul/tumbuk), dll.
* É é {{bunyiIPA|close-mid front unrounded vowel.ogg|e}} dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "kue". Contoh: lé (oleh).
* Ë ë, tidak ditemui padanannya dalam [[bahasa Indonesia]].
* I i
* Ö ö {{bunyiIPA|Open-mid_back_unrounded_vowelmid back unrounded vowel.ogg|ʌ}} dibaca seperti huruf vokal dasar /ɔ/, tetapi diucapkan dengan mulut terbuka. Contoh: mantöng (masih), böh (buang),
* Ô ô {{bunyiIPA|close-mid back rounded vowel.ogg|o}} dibaca seperti huruf /o/ dalam kata "soto", "foto", "tato". Contoh: bôh (taruh), sôh (tinju), tôh (mengeluarkan).
* O o {{bunyiIPA|open-mid back rounded vowel.ogg|ɔ}} dibaca seperti huruf /o/ dalam kata "tolong", "bom". Contoh: boh (buah), soh (kosong), toh (mana)
Baris 182 ⟶ 187:
Huruf vokal sengau:
* 'A 'a pengucapannya sengau seperti /a/ dalam kata “maaf”; contohnya: 'ap (suap), meu'ah (maaf)
* 'È 'è pengucapannya sengau seperti /e/ dalam kata “pamer”; contohnya: pa‘è (tokek), meu‘èn (main)
* 'I 'i pengucapannya sengau seperti /i/ dalam kata “angin”; contohnya: ca’ië (laba-laba), kh’iëng (busuk), dll
* 'U 'u pengucapannya sengau; contohnya: meu'uë (bajak),
* 'È 'è pengucapannya sengau seperti /e/ dalam kata “pamer”; contohnya: pa‘è (tokek), meu‘èn (main)
* 'O 'o pengucapannya sengau; contohnya: ma’op (hantu/untuk menakuti anak-anak)
 
Baris 193 ⟶ 198:
|+Vokal<ref>[http://www.omniglot.com/writing/acehnese.htm Omniglot]</ref>
![[Grafem]]
![[Fonem]]<br />([[International Phonetic Alphabet|IPA]])
!Suku kata terbuka
!Suku kata tertutup
Baris 200 ⟶ 205:
|/a/
|''ba'' /ba/ ‘bawa’
|''bak'' /baʔ/ ‘di‘pada, pohon’
|-
!e
Baris 214 ⟶ 219:
|/ɛ/
|''bèe'' /bɛə/ ‘bau’
|''bèk'' /bɛʔ/ ‘larangan "jangan"’‘jangan’
|-
|/ə/
|''huë'' /huə/ ‘tarik’
|''huëk'' /huəʔ/ ‘tersedak’
|-
!eu
|/ɯ/
|keu /kɯ/ ‘depan’‘untuk’
|keuh /kɯh/ ‘jadi (seperti, ''nyan keuh'')’
|-
Baris 250:
|/u/
|''su'' /su/ ‘suara’
|''sutsuet'' /sutsuət/ ‘mengeluarkan’
|}
 
Baris 256:
|+Konsonan<ref>[http://www.omniglot.com/writing/acehnese.htm Omniglot]</ref>
![[Grafem]]
![[Fonem]]<br />([[International Phonetic Alphabet|IPA]])
!Catatan
|-
Baris 372:
|}
 
== ContohSastra ==
[[Berkas:TerjemahBerikut Al-Qur'anadalah dalamdaftar Bahasabeberapa Aceh.jpg|jmpl|175px|Terjemahankarya Al-Qur'ansastra terkenal dalam bahasa Aceh]]:
* [[Hikayat Prang Sabi]]
* [[Hikayat Malem Diwa]]
* Hikayat Sultan Aceh Meureuhom (Sultan Iskandar Muda)
* Hikayat Banun Setia
* Hikayat Putroe Meulue
* Hikayat Meurah Silu
* Hikayat Putroe Lindong Buleuen
* Hikayat Banta Amat Ngon Nahuda Seukeum
* Hikayat Aulia Tujoh
* Hikayat Prang Aceh
* Hikayat Pocut Muhammad
* Hikayat Prang Cut Ali
* Hikayat Putroe Ijo
* Hikayat Peureudan Ali
* Hikayat Nun Parisi
* Hikayat Nabi Ibrahim
* Hikayat Nabi Yusuf
* Hikayat Nabi Musa
* Hikayat Nubeuet Nabi
* Hikayat Tajul Muluk
* Hikayat Ranto Ngon Hikayat Teungku di Meukek
* Hikayat Raja Bada
* Haba Amat Rhang Manyang
* Haba Putroe Neng
* Haba Magasang dan Magaseueng <ref>{{Cite web|url=https://tengkuputeh.com/2017/12/16/hikayat-hikayat-dari-negeri-aceh/|title=HIKAYAT-HIKAYAT DARI NEGERI ACEH|last=tengkuputeh|date=2017-12-15|website=Tengkuputeh|language=en|access-date=2019-09-23}}</ref>
 
== Contoh ==
* Peue haba? = Apa kabar?
* Haba gètHaba? = KabarApa baik.kabar?
* Haba Get = Kabar baik
* Lôn piké geutanyoë han meureumpök lé = Saya kira kita takkan bersua lagi.
* Lôn jépPikê Gétanyôë uHan mudaMérémpök Lê = Saya minumPikir Kita airTidak kelapaBertemu muda.Lagi
* Lôn Jêp Ië U Muda = Saya minum air kelapa muda.
* Agam ngön inöng = pria dan wanita
* Lôn = saya
* Kah, droëDrôn, Gata = kamu, andaEngkau, Anda
* H'anHan = tidakTidak
* NaKana = adaTelah Ada
* Pajôh = makan
* Jih, dijih, gobnyanGobnyan = dia, diaBeliau
* CeudahCédah that gobnyan. = Cantik/Tampan sekali dia.Beliau
* Lôn meu'enméen bhan bak blang thô. = Saya bermain bola di sawah kering.
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Handgeschreven_boek_in_Acehs_schrift_TMnr_2454COLLECTIE TROPENMUSEUM Handgeschreven boek in Acehs schrift TMnr 2454-1.jpg|Hikayat Akhbarul Karim
Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Handgeschreven_boek_in_Acehs_schrift_TMnr_2454COLLECTIE TROPENMUSEUM Handgeschreven boek in Acehs schrift TMnr 2454-2.jpg|Hikayat Banta Beuransah
</gallery>
 
== Daftar pustakaReferensi ==
=== Catatan kaki ===
{{reflist}}
 
=== BacaanDaftar lanjutanpustaka ===
{{refbegin|30em|indent=yes}}
* {{cite book |last=Al-Harbi |first=Awwad Ahmad Al-Ahmadi |year=1991 |chapter=Arabic Loanwords in Acehnese |editor1=Bernard Comrie |editor2=Mushira Eid |title=Perspectives on Arabic Linguistics: Papers from the Annual Symposium on Arabic Linguistics. Volume III: Salt Lake City, Utah 1989 |location=Amsterdam |publisher=John Benjamins Publishing Company |chapter-url=https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=EVBAAAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA93&dq=acehnese+language&ots=ZPU2Tgcss4&sig=4Qz-MyXwqIRVEjFj_cM_E1EVg9g&redir_esc=y#v=onepage&q=acehnese%20language&f=false |isbn=9789027277893 |ref=harv }}
Baris 406 ⟶ 433:
* {{cite thesis |last=Aziz |first=Zulfadli A. |year=2014 |title=A Sociolinguistic Investigation of Acehnese with a Focus on West Acehnese: A stigmatised dialect. |type=PhD |publisher=University of Adelaide |url=https://digital.library.adelaide.edu.au/dspace/handle/2440/92352 |ref=harv }}
* {{cite thesis |last=Daud |first=Bukhari |year=1997 |title=Writing and Reciting Acehnese: Perspectives on Language and Literature in Aceh |type=PhD |publisher=[[University of Melbourne]] |ref=harv}}
* {{cite book |last1=Daud |first1=Bukhari |last2=Durie |first2=Mark |year=1999 |title=Kamus Basa Acèh, Kamus Bahasa Aceh : Acehnese-Indonesian-English Thesaurus |url=http://sealang.net/archives/pl/pdf/PL-C151.pdf |series=Pacific Linguistics |volume=C151 |location=Canberra |publisher=Research School of Pacific and Asian Studies, Australian National University |isbn=9780858835061978-0-85883-506-1 |ref=harv }}
* {{cite book |last=Durie |first=Mark |authorlink=Mark Durie |year=1985a |title=A Grammar of Acehnese: On the Basis of a Dialect of North Aceh |series=Verhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde |volume=112 |url= |location=Dordrecht, Belanda dan Cinnaminson, AS |publisher=Foris Publications |isbn=9067650749 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1985b |title=Control and Decontrol in Acehnese |journal=Australian Journal of Linguistics |volume=5 |issue=1 |pages=43-53 |doi=10.1080/07268608508599335 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1987 |title=Grammatical Relations in Acehnese |journal=Studies in Language |volume=11 |number=2 |pages=365–399 |doi=10.1075/sl.11.2.05dur |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1988 |title=The So-Called Passive of Acehnese |url=https://archive.org/details/sim_language_1988-03_64_1/page/104 |journal=Language |volume=64 |number=1 |pages=104–113 |jstor=414788 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1990 |title=Proto-Chamic and Acehnese Mid Vowels: Towards Proto-Aceh-Chamic |journal=Bulletin of the School of Oriental and African Studies |volume=53 |issue=1 |pages=100–114 |jstor=618972 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Durie |first=Mark |year=1995 |chapter=Acehnese |editor1=Darrel T. Tryon |title=Comparative Austronesian Dictionary: An Introduction to Austronesian Studies. Part 1: Fascicle 1 |series=Trends in Linguistics. Documentation |volume=10 |location=Berlin |publisher=[[Walter de Gruyter|De Gruyter Mouton]] |pages=407–420 |isbn=9783110884012978-3-11-088401-2 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Durie |first=Mark |year=1996 |title=Framing the Acehnese Text: Language Choice and Discourse Structures in Aceh |url=https://archive.org/details/sim_oceanic-linguistics_summer-1996_35_1/page/113 |journal=Oceanic Linguistics |volume=35 |issue=1 |pages=113–137 |jstor=3623033 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Lawler |first=John M. |year=1977 |chapter=A Agrees with B in Achenese: A Problem for Relational Grammar |editor1=Peter Cole |editor2=Jerrold M. Sadock |title=Grammatical Relations |series=Syntax and Semantics |volume=8 |location=New York |publisher=Academic Press |pages=219–48 |doi=10.1163/9789004368866_010 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Lawler |first=John M. |year=1988 |title=On the Questions of Acehnese 'Passive' |volume=64 |issue=1 |pages=114–117 |doi=10.2307/414789 |ref=harv}}
* {{cite journal |last=Legate |first=Julie Anne |year=2012 |title=Subjects in Acehnese and the Nature of the Passive |journal=Language |volume=88 |number=3 |pages=495–525 |doi=10.1353/lan.2012.0069 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Legate |first=Julie Anne |year=2014 |title=Voice and V: Lessons from Acehnese |location=Cambridge |publisher=MIT Press |isbn=9780262526609978-0-262-52660-9 |ref=harv}}
* {{cite journal |last1=Pillai |first1=Stefanie |last2=Yusuf |first2=Yunisrina Qismullah |year=2012 |title=An Instrumental Analysis of Acehnese Oral Vowels |journal=Language and Linguistics |volume=13 |issue=6 |pages=1029–1050 |url=https://www.researchgate.net/publication/241688798_An_Instrumental_Analysis_of_Acehnese_Oral_Vowels |ref=harv }}
* {{cite book |last=Sidwell |first=Paul |year=2005 |chapter=Acehnese and the Aceh-Chamic language family |editor1=Anthony Grant |editor2=Paul Sidwell |title=Chamic and Beyond: Studies in Mainland Austronesian Languages |series=Pacific Linguistics |volume=569 |pages=211–246 |publisher=Pacific Linguistics, The Australian National University |chapter-url=http://sealang.net/archives/pl/pdf/PL-569.211.pdf |ref=harv }}
Baris 431 ⟶ 458:
== Pranala luar ==
{{InterWiki|code=ace}}
{{wiktionaryWiktionary}}
* {{ethnologue|ace}}
* {{id}} [http://bahasaaceh.com/ Portal Belajar Bahasa Aceh]
* {{id}} [http://meurunoe.nasabe.com/ Belajar Bahasa Aceh]
* [https://www.youtube.com/watch?v=-6L0Uxzf5-Y&ab_channel=ILoveLanguages%21 Ucapan dan contoh perkataan dalam bahasa Aceh] - kanal I Love Languages di Youtube
 
{{Rumpun bahasa Chamik}}
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Aceh, Bahasa}}
 
[[Kategori:Bahasa Aceh| ]]
[[Kategori:Suku Aceh]]
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]
[[Kategori:Bahasa di Aceh]]
[[Kategori:Rumpun bahasa Austronesia]]
|fam5 = [[Kategori:Rumpun bahasa Chamik|Chamik]]