Sungai Pua, Agam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
21dH4 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Anak Sago (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(20 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kecamatan
|nama=Sungai PuarPua
|foto=[[Berkas:Air Terjun Badorai Agam.jpg|jmpl|260px|Air Terjun Badorai Sungai Pua]]
|dati2=Kabupaten
|nama dati2=Agam
|luas=44,2 km²²
|penduduk=23.200 jiwa
|kelurahan=5
|nama camat=-
|kepadatan=524 jiwa/km²²
|provinsi=Sumatera Barat
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Soengai Poear Padangse Bovenlanden TMnr 60038712.jpg|thumbjmpl|300px|Sungai Puar (1900-1915)]]
'''Sungai Puar''' merupakan sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Agam]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini sebelumnya merupakan pemekaran dari kecamatan Banuhampu Sungai Pua.
 
'''Sungai PuarPua''' merupakan sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Agam]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini sebelumnya merupakan pemekaran dari kecamatan Banuhampu Sungai Pua.
Dan kemudian kecamatan Sungai Pua sekarang ini, wilayahnya adalah merupakan wilayah ''Kelarasan Sungai Pua'' yang dahulunya terbagi dalam empat [[nagari]] yaitu Batagak, Batu Palano, Sariak, Sungai Pua, dan kemudian ditambah satu jorong lagi yang kemudian menjadi nagari yaitu Padang Laweh.
 
Dan kemudian kecamatan Sungai Pua sekarang ini, wilayahnya adalah merupakan wilayah ''Kelarasan Sungai Pua'' yang dahulunya terbagi dalam empat [[nagari]] yaitu Batagak, Batu Palano, Sariak, Sungai Pua, dan kemudian ditambah satu jorong lagi yang kemudian menjadi nagari yaitu Padang Laweh.
== Potensi Daerah ==
 
Kecamatan ini memiliki potensi [[pariwisata]] yang dapat dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah, dimana pada daerah ini dapat dijadikan daerah ''wisata alam'' yaitu diantaranya:
== Potensi Daerahdaerah ==
# [[Air terjun]] [[Badorai]] (terdapat 3 air terjun yang bertingkat dan berjarak dengan ketinggian air terjuan diatas 100 meter),
Kecamatan ini memiliki potensi [[pariwisata]] yang dapat dikembangkan menjadi sumber pendapatan daerah, dimanadi mana pada daerah ini dapat dijadikan daerah ''wisata alam'' yaitu diantaranya:
# [[Jalan Bateh]] (yaitu jalan batas antara [[kebun]] [[rakyat]] dan [[hutan]] [[negara]]),
# [[Air terjun]] [[Badorai]] (terdapat 3 air terjun yang bertingkat dan berjarak dengan ketinggian air terjuan diatasdi atas 100 meter),
# [[Lapangan Sitinjau Laut]] (Tanah Padang Rang Koto jika pada cuaca baik dari sini dapat terlihat [[pantai]] [[Pariaman]] dan Laut [[Samudra Indonesia]]),
# [[Jalan Bateh]] (yaitu jalan batas antara [[kebun]] [[rakyat]] dan [[hutan]] [[negara]]),
# (Batu Anguih), yaitu hamparan endapan Batu Bekuan [[Lava]] yang berasal dari tumpahan letusan [[Gunung Marapi]] dimana pada wilayah ini memiliki [[panorama]] yang sangat indah dan menarik serta terdapat anakan [[Bonsai]] yang tumbuh pada batuan.
# [[Lapangan Sitinjau Laut]] (Tanah Padang Rang Koto jika pada cuaca baik dari sini dapat terlihat [[pantai]] [[Pariaman]] dan Laut [[Samudra Indonesia]]),
# (Batu Anguih), yaitu hamparan endapan Batu Bekuan [[Lava]] yang berasal dari tumpahan letusan [[Gunung Marapi]] dimanadi mana pada wilayah ini memiliki [[panorama]] yang sangat indah dan menarik serta terdapat anakan [[Bonsai]] yang tumbuh pada batuan.
 
Selain itu daerah ini dapat juga menjadi kawasan ''wisata budaya'' karena pada daerah ini banyak terdapat pengrajin besi, kuningan, serta kerajinan lain yang dapat menjadi [[souvenir]], konveksi pakaian dan peci.
 
== Tokoh terkenal ==
Dari kecamatan ini cukup banyak tokoh-tokoh yang berperan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia,. beberapaBeberapa tokoh pejuang yang berasal dari nagari ini antara lain :
# [[Abdul Muis]], penulis novel ''Salah Asuhan'', politisi [[Sarekat Islam]], pendiri [[ITB Bandung]]
# [[Angku lareh]] Sungai Pua (fotonya dulu jadi Gambar Kotak [[Korek Api]] di zaman kolonial) beliau dibuang ke [[Bangka]] dan wafat di sana.
# [[Anwar Sutan Saidi]], pendiri Bank Nasional
# [[Abdul Muis]] (penulis salah asuhan, pendiri [[ITB Bandung]], [[Unpad Bandung]]) adalah cucu Angku Lareh ini,
# [[Assaat]], pejabat Presiden RI di [[Yogyakarta]]
# [[Anwar St. Saidi]], [[Jamaan Tuangku Mudo]], dan H. [[Syarkawi]] Pendiri Bank Nasional
# [[Delsy Syamsumar]], pelukis Neoklasik
# Dt. [[Sidubalang]] salah satu dari [[Harimau nan Salapan]] tokoh utama [[Perang Paderi]]
# [[Abdulgani]], direktur utama [[Garuda Indonesia]]
# Mr. [[Assaad]] (anak pisang di kubang putih sekaligus menantu angku lareh) yang pernah jadi Pejabat Presiden RI di Yogyakarta.
# [[Johnny Swandi Sjam]], direktur utama [[Indosat]]
# [[Rahmat Saleh]] yang pernah jadi menteri dalam kabinet presiden [[Soekarno]].
 
<!--Simpan dahulu
Tokoh pemuda pejuangnya antara lain [[Mara]] [[Karma]], [[Syahril]] [[Darja]], [[Fauzan]] [[Hamid]] [[Kuning]], [[Delsy Syamsumar]], dll. Beberpa putra daerah ini yang cukup dikenal di beberapa perusahaan besar, antara lain [[Inyiak Sariyun]] (putra Lamunai produsen bendi di [[Kota]] [[Padang]] untuk wilayah sumbar di zaman Belanda [[(1870-1930)]], [[Tarimin]] St. [[Lembang Alam]] putra [[Pasa]] Kubang Sariak yang merupakan [[Distributor]] besar mesin-mesin dan barang kelontong di wilayah [[Jambi]] (1880-1949) dan bahkan tahun 1908 ybs mendapat penghargaan dari pemerintah [[VOC]] di [[batavia]] atas perannya di bidang distribusi produk di wilayah Jambi, [[Abdul Gani]] Dt. Sudabalang (ex. dirut [[bank duta]]), [[Nasfi Patalo]] (ek. Direktur [[Cipta Niaga]]), [[Asril Lamisi]] (ex. dirut [[Derazona Helikopter]]), [[Asra Abdulah]] (ex. direktur [[semen gresik]]), [[Ir. Syuib Tajudin]] (ex Direktur [[PT. Barata Indonesia (pesero)]]), [[Johnny Swandi Syam]] (Dirut [[Indosat]]), [[Amnuddin]] [[Nurdin]] (Gm PR [[Astra]]), [[Hendra]] [[Abubakar]] (PT. [[Inti]]) dan lain-lain.
Di wilayah ini terdapat 3 orang tokoh silek tuo Minangkabau yang berpengaruh di zaman belanda dalam melatih beladiri bagi para pemuda pejuang melawan pasukan [[Belanda]] yaitu Inyak [[H. Idris]] (inyiak dirih), Inyiak [[Abdul Karim]] (tuanku abdul karim), inyiak [[Murauk]]. Daerah ini merupakan pabrik sejanta di zaman perjuangan melawan belanda, selain itu wilayah ini terkenal sebagai pengerajin besi dan kuningan.
Beberapa Ulama berpengaruh di wilayah ini antara lain, [[Haji]] [[Idris]], [[Tuanku]] [[Abdul]] [[Karim]], [[Jamaan]] [[Tuanku]] [[Mudo]], Haji [[Syarkawi]], Haji Dt.[[Rangkayo Nan Gadang]], Haji [[Malik]] [[Khalidi]], Haji [[Agus]], Haji [[Datuak Bagindo]], Haji Bahar, dan lain-lain.
Baris 50 ⟶ 53:
-->
 
== Pranala luar ==
== Pranala luar == sungai pua telah pernah menjadi nagari berpres tasino 1 tingkat nasional tahun 2009....
 
* {{id}} [http://www.agamkab.go.id/ Situs web resmi Kabupaten Agam]
 
{{Sungai PuarPua, Agam}}
{{Kabupaten Agam}}
{{Commonscat|Sungai Puar}}
 
{{Authority control}}
{{kecamatan-stub}}
 
 
[[jv:Sungai Puar, Agam]]
{{kecamatan-stub}}
[[ms:Sungai Puar, Agam]]