Hussein dari Yordania: Perbedaan antara revisi

| name = Hussein

| reign = [[11 Agustus]] [[1952]] – [[7 Februari]] [[1999]]</br>({{age|1952|8|11|1999|2|7}} years)

| coronation = [[11 Agustus]] [[1952]]

| predecessor = [[Talal dari Yordania|Talal I]]

| successor = [[Abdullah II dari Yordania|Abdullah II]]

| religiondeath_place = [[SunniAmman]], Islam|Sunni Muslim[[Yordania]]

| placehouse of birth = [[Amman]], = [[YordaniaHashemite]]

'''Hussein bin Talal''' ([[bahasa Arab]]: حسين بن طلال ''ḤussaynḤusayn bin Ṭalāl'') ([[14 November]] [[1935]]–[[7 Februari]] [[1999]]) ialah [[Raja Yordania]] dari tahun [[1952]] hingga [[1999]] dan merupakan salah satu kepala negara yang terpanjang memerintah dalam kekuasaan eksekutif di dunia. Hussein bin Talal mengantikanmenggantikan [[Talal dari Yordania|Raja Talal]] (ayahnya) pada [[11 Agustus]] [[1952]]. Raja Hussein I juga merupakan keturunan langsung ke-4240 dari nabi Islam [[Nabi Muhammad SAW]]. Ia lahir di [[Amman]], [[Yordania]] pada [[14 November]] [[1935]], dari Pangeran [[Talal dari Yordania|Talal bin Abdullah]] dan Putri [[Zein al-Sharaf binti Jamil]]. Raja Hussein memiliki 2 saudara, [[Pangeran Muhammad bin Al Talal|Pangeran Muhammad]] dan putra mahkota [[El Hassan]], dan seorang saudari, [[Putri Basma]].

Setelah menamatkan pendidikan dasarnya di Amman, Hussein mengikuti [[Victoria College]] di [[Iskandariah]], [[Mesir]], dan [[Harrow School]] di [[Inggris]]. Lalu ia menerima pendidikan militernya di [[Royal Military Academy Sandhurst]] di Inggris.

Di awal kehidupan Hussein muda, dan pada [[20 Juli]] [[1951]], kakeknya [[Raja Abdullah]] terbunuh di [[Masjid al-Aqsa]] di [[Yerusalem]]. Hussein ada di sana, dengan kakeknya, karena mereka sedang salat Jum’at. Medali yang kakeknya telah memberikannyadiberikan pada Pangeran Hussein muda, dan yang dikenakannyadikenakan setelahkarena desakan kakeknya, menyelamatkan Pangeran Hussein dari peluru pembunuh.

Pada [[Perang Enam Hari]] [[1967]], Yordania-yang menguasai [[Tepi Barat]] dan Yerussalem Timur sebenarnya netral dan diminta netral oleh [[Israel]]. Namun akhirnya Raja Hussein mempersiapkan dan menyatakan perang terhadap Israel atas desakan [[Gamal Abdel Nasser]] dari [[Mesir]] dan tekanan [[Suriah]] yang juga mempersiapkan diri untuk menyerang Israel. Akibatnya, Israel melakukan serangan dadakan terhadap Suriah, Mesir dan Yordania pada [[6 Juni]] [[1967]] yang mengakibatkan Yordania kehilangan Tepi Barat dan Yerussalem Timur. Raja Hussein mengakui PLO sebagai pihak yang berwenang untuk mengurus rakyat Palestina. Namun demikian, setelah PLO dianggap "negara dalam negara" di Yordania yang juga dihuni sebagian besar warga [[Palestina]], serta adanya permainan Syria dalam mempengaruhimemengaruhi politik Yordania dengan menggunakan tangan PLO, akhirnya PLO diusir dari Yordania dan pindah ke kawasan Libanon Selatan dan [[Tunisia]]. Peristiwa ini membuat hubungan Yordania dengan Syria menjadi renggang.

Pada [[1991]], Raja Hussein memainkan peran sangat penting dalam sidang Konferensi Perdamaian di [[Madrid]], [[Spanyol]], dan menyediakan "payung" untuk Palestina untuk merundingkan masa depannya sebagai bagian delegasi bersama Yordania-Palestina.

Pada tahun [[1994]], Raja Hussein menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel dan mengakhiri kondisi perang dengan Israel.

Raja Hussein menikah dengan [[Ratu Noor dari Yordania|Ratu Noor]] pada [[15 Juni]] [[1978]]. Mereka memiliki 4 anak: Hamzah, Hashem, Iman dan Raiyah. Raja Hussein juga memiliki 8 anak — Alia, [[Abdullah II dari Yordania|Abdullah]], Faisal, Zein, Aisha, Haya, Ali dan Abeer — dari 3 pernikahan sebelumnya. Raja [[Abdullah II dari Yordania|Abdullah II]], penerus beliaudia, adalah hasil pernikahan beliaudia dengan salah satu istrinya yang merupakan orang Inggris.

Pangeran Muhammad, Perwakilan Perorangan Sri Baginda, memiliki 2 anak : Talal dan Ghazi. Putra mahkota El Hassan memiliki 4 anak: Rahma, Sumayya, Badiya, Rashid dan 3 cucu. Ratu Basma memiliki 4 anak: Farah, Ghazi, Sa’ad, dan Zein.

Raja Hussein merupakan penerbang, pebalappembalap motor dan sopir balap mobil yang ulung. Ia menggemari olah ragaolahraga air, ski, tenis, dan menggunakan internet. Raja Hussein membaca luas urusan politik, sejarah, hukum internasional, ilmu militer dan penerbangan. Di samping menjadi pembaca yang hebat, the King merupakan pokoq sejumlah buku. Ia menulis 3 buku: ''Uneasy Lies the Head'' (1962), mengenai masa kanak-kanaknya dan tahun-tahun awal sebagai raja, ''My War With Israel'' (1969), dan ''Mon Métier de Roi''.

Di akhir Januari 1999, Hussein kembali ke Amman sambil pengobatan kanker di AS untuk mengumumkan bahwa putra sulungnya, Abdullah, akan menggantikannya sebagai raja. Raja Hussein mangkat pada usia 63 pada [[7 Februari]] [[1999]].