Suhardiman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andriana08 (bicara | kontrib) k wikifikasi dan merapikan kalimat |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(39 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|name = Suhardiman
|image =
|imagesize= 230px
|caption = Suhardiman, Pendiri [[Sentral Organisasi Karyawan Seluruh Indonesia]]
|birth_date = {{birth date|1924|12|16}}
|birth_place = [[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]
|death_date = {{death date and age|2015|12|13|1924|12|16}}
|death_place = [[Jakarta]]
|allegiance = [[Indonesia]]
|serviceyears =
|rank = [[Berkas:Pdu mayjendtni komando.png|25px]] [[Mayor Jenderal]] [[TNI]]
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|battles = [[Revolusi Nasional Indonesia]]
|battles_label =
|awards =
|party = {{Parpolicon|Golkar}}
|spouse = Sapartinah
|children =
|residence =
|alma_mater =
|occupation =
|religion =
}}
'''Mayor Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Suhardiman, S.E.''' ({{Lahirmati|[[
==
=== Pendidikan dan karier ===
Suhardiman lahir di Gawok, Solo pada tanggal [[16]] [[Desember]] tahun [[1924]] sebagai bungsu dari 7 bersaudara. Dia menamatkan pendidikan SD di Solo, SGL [[Blitar]], dan SMA di [[Jakarta]]. Ayahnya yang menjabat sebagai kepala desa menginginkan Suhardiman remaja menjadi sekretaris desa. Secara halus dia menolak permintaan itu karena minatnya yang tinggi akan ilmu pengetahuan. Dia meniti karier di bidang militer sambil terus menuntut ilmu hingga memperoleh gelar [[Sarjana Ekonomi|sarjana ekonomi]] dari fakultas ekonomi [[UI]] [[Jakarta]] ([[1962]]) dan gelar doktor ilmu administrasi niaga dari [[Universitas 17 Agustus]], [[Jakarta]] ([[1971]]), dengan disertasi ''Pembaharuan Struktur Sosial sebagai Prasyarat Pembangunan Niaga Nasional''. Pendidikan militer yang pernah dia ikuti adalah [[Akademi Militer]] Yogyakarta (tamat tahun [[1948]]), [[Seskoad]] ([[1969]]) dan Sekolah [[Infantri]] Fort Benning, [[Amerika Serikat]] (1971).
Suhardiman Pensiun dari Militer dengan pangkat
=== Karier Politik ===
Keterlibatan aktif Suhardiman dalam dunia politik dimulai dengan pendirian [[SOKSI]] ([[Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia]]), sebuah organisasi massa yang menekankan pentingnya konsep kekaryaan. Gerakan kekaryaan tersebut digalakkan untuk membendung infiltrasi paham komunisme yang dikampanyekan secara gencar oleh [[PKI]]. Sejak kejatuhan PKI, SOKSI di bawah kepemimpinan Suhardiman memposisikan diri sebagai salah satu wadah pengkaderan calon-calon pemimpin. Para kader Soksi telah menduduki sejumlah jabatan penting di pemerintahan dan partai politik negeri ini. SOKSI selalu menekankan konsep manusia sebagai insan karya bagi setiap kadernya. Maka semua calon pemimpin berasal dari SOKSI telah dipersiapkan untuk selalu siap berkarya bagi nusa dan bangsa. Selain itu Suhardiman dan SOKSI selalu memposisikan diri sebagai mitra kritis bagi pemerintah.
SOKSI kemudian menjadi salah satu ormas yang membidani kelahiran [[Partai Golkar]] dan Suhardiman menjadi anggota Dewan Pembina. Kendati secara formal dia tidak pernah menduduki posisi tertinggi di Golkar, ketokohan Suhardiman sangat diperhitungkan oleh para petinggi partai, dan mereka kerap minta restunya sebelum mengambil sebuah keputusan penting. Bahkan menjelang [[pemilihan presiden]] [[2014]] lalu, calon Presiden Joko Widodo dan calon Wakil Presiden, [[Jusuf Kalla]], pun secara terpisah datang ke rumahnya untuk mendapatkan dukungan moral dari ''sesepuh'' Golkar tersebut.<ref>"Sowan ke Suhardiman, JK Dapat Dukungan untuk Pilpres", dalam [[PKI|http://news.detik.com/read/2014/05/26/150802/2592538/1562/sowan-ke-suhardiman-jk-dapat-dukungan-untuk-pilpres?hd772204btr]]</ref>
== Pemikiran ==
Reformasi yang berlangsung sejak
Prof. Suhardiman yakin dengan teori keajegan dan ramalan [[Jawa]] kuno yang menyebutkan, sejarah akan berulang kembali (''historia se repete''). Setiap 7 abad bangsa di [[nusantara]] akan menunjukkan kejayaannya. Pada abad ke-7 nenek moyang kita telah mengalami masa kejayaan di bawah pemerintahan kerajaan Sriwijaya. Tujuh abad kemudian, yaitu abad ke-14, kita temukan lagi masa kejayaan yang ke-2, yaitu Majapahit. Saat ini kita sedang menuju kejayaan ke-3 pada abad ke-21 ini, 7 abad setelah Majapahit. Puncak masa kejayaan itu diperkirakan terjadi pada tahun 2045 atau 1 abad (100 tahun) setelah kemerdekaan, 1945.<ref>Barus Valentino, Jokowi Satrio Piningit Titisan Soekarno. Jakarta: Lestari Kirnatama, 2014, hlm. iv</ref>
Suhardiman meninggal dunia pada hari Minggu, 13 Desember 2015. Presiden Jokowi ikut melayat dan salatkan jenazah Suhardiman di rumah duka di bilängan Cilandak. Mendagri Tjahyo Kumolo pada saat melayat mengatakan “Almarhum jauh-jauh hari ramalkan Pak Jokowi jadi presiden. Saya bertemu almarhum kala saya jadi sekjen partai (Sekretaris Jenderal DPP PDIP). Almarhum sampaikan begini, Tjahjo ''kok'' rasanya partaimu menang. Pilih presiden yang baik,” “Bapak (usulkan calon presiden) siapa pak, selain Bu Mega (Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri)? Almarhum bilang pertimbangkan Pak Jokowi,” kata Tjahjo.
== Penghargaan ==
=== Gelar ===
Atas berbagai pengabdiannya, Suhardiman dianugerahi penghargaan gelar guru besar oleh [[Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara|Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan]]. Masyarakat [[Suku Simalungun|Simalungun]] memberinya marga [[Saragih]] saat dia menjabat anggota DPR mewakili Sumatera Utara hasil [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1982|Pemilu 1982]].<ref>"Futurolog Politik Indonesia", dalam [[pemilihan presiden|http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/285-ensiklopedi/2234-futurolog-politik-indonesia]]</ref>
=== Tanda Kehormatan{{sfn|Lembaga Pemilihan Umum|1978|p=89}} ===
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=PIta (Ribbon) Bintang Mahaputera Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Nararya.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XVI.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Kesetiaan VIII.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. II.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. III.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. V.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Sapta Marga.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Wira Dharma (1963).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Satyalencana Dwidya Sistha.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|}
{| class="wikitable" width="70%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
| colspan="1"|[[Bintang Mahaputera Utama]] (21 Juli 1993)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Gerilya]]
| colspan="1"|[[Bintang Dharma]]
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Nararya]]
| colspan="1"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
|-
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 16 Tahun
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 8 Tahun
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M II]]
|-
!Baris ke-5
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M III]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M V]]
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Sapta Marga]]
|-
!Baris ke-6
| colspan="1"|[[Satyalancana Wira Dharma]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Dwidya Sistha]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Penegak]]
|}
== Lihat pula ==
* [[Sentral Organisasi Karyawan Seluruh Indonesia]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Bibliografi ==
* {{Citation|author=Lembaga Pemilihan Umum|date=1978|title=Ringkasan Riwayat Hidup dan Riwayat Perjuangan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum Tahun 1977|volume=II|pages=|url=https://books.google.co.id/books/about/Ringkasan_riwayat_hidup_dan_riwayat_perj.html?id=OpJaAAAAIAAJ&redir_esc=y}}
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1982–1987]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1987–1992]]
[[Kategori:Anggota DPR/MPR 1982-1987]]
|