Syarifah Nawawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kakei Yukata (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(28 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tanpa referensi|date=Januari 2021}}{{Infobox person
| name = Syarifah Nawawi
| image =
| alt imagesize = 200px
|alt caption =
|caption birth_name =
|birth_name =
| birth_date = <!-- {{Birth date and age|||}} -->[[1896]]
| birth_place = {{negara|Holland}} [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} (tanggal meninggal diikuti tanggal lahir) -->[[17 April]] [[1988]] (umur 91)
| death_place = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta]]
| nationality = {{negara|Indonesia}} [[Indonesia]]
| other_names =
| alma_mater other_names =
|alma_mater =
| occupation = [[AktivisPengajar]], [[aktivis]]
| known_for = Aktivis pendidikan perempuan
| religion = [[Islam]]
| spouse religion = [[WiranatakoesoemaIslam]]
|spouse = {{marriage|[[Wiranatakoesoema V]]|1916|1924|reason=divorced}}
| children = Am, Nelly dan [[Mien Soedarpo|Minarsih]]
| parents = [[Nawawi Soetan Makmoer]]<br />Chatimah
}}
'''Syarifah Nawawi''' (lahir di [[Bukittinggi]], 1896 - meninggal di [[Jakarta]], 17 April 1988 pada umur 91 tahun) adalah seorang tokoh pendidikan dan pejuang [[Indonesia]]. Syarifah yang lahir di [[Bukittinggi]] pada tahun 1896, adalah anak dari [[Nawawi Soetan Makmoer]], seorang guru terkenal di Sekolah Raja (Kweekschool) Bukittinggi dengan seorang wanita bernama Chatimah. Syarifah adalah anak keempat dan putri ketiga dari 9 bersaudara.
 
'''Syarifah Nawawi''' (lahir di [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], 1896 - meninggal di [[Jakarta]], [[17 April]] 1988 pada umur 91 tahun) adalah seorang pejuang dan tokoh pendidikan [[Indonesia]]. Bersama teman-temannya ia mendirikan Yayasan Panti Wanita Trisula PERWARI pada 11 Juli 1955. Syarifah merupakan perempuan [[Orang Minang|Minang]] pertama yang mengecap sistem pendidikan [[Eropa]] pada awal abad ke-20.
== Pendidikan ==
Bagi Nawawi pendidikan untuk anak sangatlah penting. Syarifah menempuh pendidikan di Europeesche Langere School (ELS), sekolah [[Belanda]] di Bukittinggi. Setelah tamat pada tahun 1907 ia melanjutkannya ke Kweekschool, tempat ayahnya mengajar. Pada tahun 1908 Syarifah adalah satu-satunya murid perempuan di antara 75 orang murid sekolah itu, dan ia adalah gadis [[Minang]] pertama yang mengalami pendidikan ala [[Eropa]]. Tamat dari Kweekschool, Syarifah dan saudaranya, Syamsiar, melanjutkan sekolah ke Salemba School di [[Batavia]].
 
== Rumah TanggaRiwayat ==
=== Kehidupan pribadi ===
Sewaktu berlibur ke Cianjur, oleh temannya, Syarifah diperkenalkan kepada seorang bangsawan [[Sunda]], Wiranatakoesoema, yang dikemudian hari jadi suaminya. Mereka menikah pada bulan Mei 1916. Namun rumah tangga mereka tidak berlangsung lama, pada tanggal 17 April 1924, Wiranatakoesoema menceraikan Syarifah melalui telegram ketika Syarifah dan anak-anaknya sedang berlibur di Bukittinggi. Atas keputusan Wiranatakoesoema itu, iapun mendapat banyak kecaman di koran Belanda maupun koran pribumi, termasuk kecaman dari H. [[Agus Salim]].
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van Moeharam Viranata Koesoema en zijn echtgenote Mien Nawawi TMnr 60025975.jpg|jmpl|kiri|280px|Potret Nawawi dan Wiranata, 1920]]
'''Syarifah Nawawi''' (lahir di [[Bukittinggi]], 1896 - meninggal di [[Jakarta]], 17 April 1988 pada umur 91 tahun) adalah seorang tokoh pendidikan dan pejuang [[Indonesia]]. Syarifah yang lahir di [[Bukittinggi]] pada tahun 1896, adalah anak dari pasangan [[Nawawi Soetan Makmoer]], seorang guru terkenal di Sekolah Raja (Kweekschool) Bukittinggi, dengan seorang wanita bernama Chatimah. Syarifah adalahmerupakan anak keempat dan putri ketiga dari 9 bersaudara.
 
Setamat dari Kweekschool Bukittinggi ia pindah ke [[Batavia]]. Sewaktu berlibur ke [[Kota Cianjur|Cianjur]], oleh temannya, Syarifah diperkenalkan kepada seorang bangsawan [[Suku Sunda|Sunda]], [[Wiranatakoesoema V]], yang di kemudian hari jadi suaminya. Mereka menikah pada bulan Mei 1916.
Dalam masa pernikahan yang pendek itu mereka dikaruniai 3 orang anak yaitu Am, Nelly dan Minarsih. Minarsih, anak bungsu Syarifah dikemudian hari dikenal sebagai [[Mien Soedarpo]] menikah dengan [[Soedarpo Sastrosatomo]], seorang pejuang kemerdekaan dan menjadi pengusaha besar setelah Indonesia merdeka. Soedarpo mendirikan perusahaan pelayaran yang kemudian hari menjadi besar dengan nama Samudera Lines. Sepanjang tahun 1924-1937 Syarifah dan anak-anaknya tinggal di Bukittinggi. Ia memimpin sekolah De Meisjes Vervolg School (Sekolah Lanjutan untuk Anak Perempuan) sebagai kepala sekolah di kota itu.
 
Sewaktu berlibur ke Cianjur, oleh temannya, Syarifah diperkenalkan kepada seorang bangsawan [[Sunda]], Wiranatakoesoema, yang dikemudian hari jadi suaminya. Mereka menikah pada bulan Mei 1916. Namun rumah tangga mereka tidak berlangsung lama, pada tanggal [[17 April]] 1924, Wiranatakoesoema menceraikan Syarifah melalui telegram ketika Syarifah dan anak-anaknya sedang berlibur di Bukittinggi. Atas keputusan Wiranatakoesoemakeputusannya itu, iapunWiranatakoesoema pun mendapat banyak kecaman di koran [[Belanda]] maupun koran pribumi, termasuk kecaman dari [[Agus Salim|H. [[Agus Salim]].
== Pengabdian ==
Setelah kedua orangtuanya meninggal, pada tahun 1937 Syarifah kembali ke Batavia. Ia menyekolahkan anak-anaknya di Koning Willem III Batavia. Aktivitasnyapun berlanjut dengan memimpin Sekolah Kemajuan Istri di Meester Cornelis.
 
Dalam masa pernikahan yang pendek itu mereka dikaruniai 3 orang anak yaitu Am, Nelly dan Minarsih. Minarsih, anak bungsu Syarifah dikemudian hari dikenal sebagai [[Mien Soedarpo]] menikah dengan [[Soedarpo Sastrosatomo]], seorang pejuang kemerdekaan dan menjadi pengusaha besar setelah Indonesia merdeka. Soedarpo mendirikan perusahaan pelayaran yang kemudian hari menjadi besar dengan nama Samudera Lines. Sepanjang tahun 1924-1937 Syarifah dan anak-anaknya tinggal di Bukittinggi. Ia memimpin sekolah De Meisjes Vervolg School (Sekolah Lanjutan untuk Anak Perempuan) sebagai kepala sekolah di kota itu.
Ia mengundurkan diri dari sekolah tersebut sewaktu [[Jepang]] masuk dan menguasai Indonesia. Namun ia tetap berjuang memajukan pendidikan wanita dan anak-anak dan masuk ke Fujinkai, suatu organisasi wanita binaan Jepang.
 
Syarifah Nawawi merupakan perempuan yang diidamkan oleh [[Tan Malaka]], teman sekolahnya di Kweekschool Bukittinggi pada tahun 1907. Namun Tan Malaka bertepuk sebelah tangan, karena Syarifah tak pernah menanggapi surat-surat yang dikirim oleh Tan Malaka.
 
=== Pendidikan == =
Bagi Nawawi pendidikan untuk anak sangatlah penting. SyarifahNawawi menempuhmemasukkan pendidikanSyarifah bersekolah di Europeesche Langere School (ELS), sekolah [[Belanda]] di Bukittinggi. Setelah tamat pada tahun 1907 ia melanjutkannya ke Kweekschool, tempat ayahnya mengajar. Pada tahun 1908 Syarifah adalah satu-satunya murid perempuan di antara 75 orang murid sekolah itu, dan ia adalah gadis [[Minang]] pertama yang mengalami pendidikan ala [[Eropa]]. Tamat dari Kweekschool, Syarifah dan saudaranya, Syamsiar, melanjutkan sekolah ke Salemba School di [[Batavia]].
 
=== Pengabdian ===
Setelah diceraikan suaminya pada tahun 1924, Syarifah dan anak-anaknya tinggal di Bukittinggi sepanjang tahun 1924-1937. Ia memimpin sekolah De Meisjes Vervolg School (Sekolah Lanjutan untuk Anak Perempuan) sebagai kepala sekolah di kota itu.
 
Setelah kedua orangtuanya meninggal, pada tahun 1937 Syarifah kembali ke Batavia. Ia menyekolahkan anak-anaknya di [[Koning Willem III School]] Batavia. AktivitasnyapunAktivitasnya pun berlanjut dengan memimpin Sekolah Kemajuan Istri di Meester Cornelis.
 
Ia mengundurkan diri dari sekolah tersebut sewaktu [[Jepang]] [[Sejarah Indonesia (1942-1945)|masuk dan menguasai Indonesia]]. Namun ia tetap berjuang memajukan pendidikan wanita dan anak-anak dan masuk ke Fujinkai, suatu organisasi wanita binaan Jepang.
 
Pada tanggal 11 Juli 1955 ia bersama teman-temannya mendirikan Yayasan Panti Wanita Trisula PERWARI. PERWARI adalah sebuah organisasi wanita pejuang Indonesia yang didirikan pada tahun 1945. Syarifah tak pernah berhenti mengabdi pada masyarakat melalui pendidikan dan memberikan pengajaran kepada anak-anak perempuan serta wanita muda yang tidak mampu, bahkan ia merelakan rumahnya dijadikan tempat sekolah.
Baris 41 ⟶ 53:
 
== Pranala luar ==
*[http://www.minangforum.com/Thread-Syarifah-Nawawi-Wanita-Minang-Pertama-Yang-Mengecap-Sistem-Pendidikan-Eropa Syarifah Nawawi : Wanita Minang Pertama Yang Mengecap Sistem Pendidikan Eropa] Minang Forum, 05 Agustus 2011. Diakses 09 Mei 2013.
*[http://www.perwari.org/web/index.php?option=com_content&view=article&id=5&Itemid=11 Yayasan Panti Wanita Trisula PERWARI]
 
* [http://niadilova.blogdetik.com/index.php/archives/49 "Syarifah Nawawi: Wanita Minang Pertama yang Mengecap Sistem Pendidikan Eropa"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130830192500/http://niadilova.blogdetik.com/index.php/archives/49 |date=2013-08-30 }} ''[[Padang Ekspres]]'', 09-07-2006/''[[Surya Suryadi|Suryadi]]''. Diakses 20-11-2014.
{{biografi-stub}}
* [http://m.sindoweekly-magz.com/artikel/52/ii/27-februari--5-maret-2014/analysis/215/asmara-tan-malaka "Asmara Tan Malaka"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141129023150/http://m.sindoweekly-magz.com/artikel/52/ii/27-februari--5-maret-2014/analysis/215/asmara-tan-malaka |date=2014-11-29 }} ''[[Sindo Weekly]]''. Diakses 20-11-2014.
* [http://edisikhusustempo.blogspot.com/2008/08/perempuan-di-hati-macan.html "Perempuan di Hati Macan"] ''Edisi Khusus [[Majalah Tempo|Tempo]]'', 11-08-2008. Diakses 20-11-2014.
 
[[Kategori:PengajarGuru Indonesia]]
[[Kategori:TokohAktivis Indonesia]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Bundo Kanduang Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari Bukittinggi]]