Perang Candu Kedua: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k text added |
k Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Perang di Tiongkok menjadi Perang yang melibatkan Tiongkok |
||
(12 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 8:
| image = La bataille de Palikiao.jpg
| image_size = 290px
| caption = Lukisan Jembatan Palikao {{Efn|simplified Chinese: 八里桥,
| date = 8 Oktober 1856 – 24 Oktober 1860
(4 tahun, 2 minggu, 2 hari)
Baris 18:
* [[Konvensi Peking]]
| combatant1 = {{flagicon|Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia}} [[Britania Raya]]<br />{{flagicon|Kekaisaran Kedua Prancis}} [[Kekaisaran Kedua Prancis]] <hr />{{flagicon|Amerika Serikat|1912|size=22px}} [[Amerika Serikat]]
| combatant2 = [[
| commander1 = {{plainlist|
* {{flagicon|UKGBI}} [[James Bruce, 8th Earl of Elgin|The Earl of Elgin]]
Baris 33:
* {{flagicon|United States|1858}} Josiah Tattnall}}
| commander2 = {{plainlist|
* {{flagicon image|Flag of the Qing Dynasty (1862-1889).svg|border=no}} [[Kaisar Xianfeng
* {{flagicon image|Flag of the Qing Dynasty (1862-1889).svg|border=no}} [[Pangeran Gong (Dinasti Qing)|Pangeran Gong]]
* {{flagicon image|Flag of the Qing Dynasty (1862-1889).svg|border=no}} [[Ye Mingchen]]
* {{flagicon image|Flag of the Qing Dynasty (1862-1889).svg|border=no}} [[Sengge Rinchen]]}}
| strength1 = '''
| strength2 = 200,000<br /><small>([[Delapan Panji]] dan Tentara Standar Hijau)</small>
| notes = <sup>1</sup> AS secara resmi netral, tetapi kemudian membantu Inggris dalam ''Pertempuran Benteng Penghalang (1856)'' dan ''Pertempuran Benteng Taku (1859)''.<ref>Magoc, Chris J.; Bernstein, David (2016). ''Imperialism and Expansionism in American History''. Volume 1. Santa Barbara, California: ABC-CLIO. p. 295. {{ISBN|9781610694308}}.</ref>
}}
'''Perang Candu Kedua''' ({{zh | t =第二 次鴉片戰爭 | p = Dì'èrcì Yāpiàn Zhànzhēng}}), juga dikenal sebagai '' Perang Anglo-Tiongkok Kedua'', ''Perang Tiongkok Kedua'', ''Perang Panah'', atau ''Ekspedisi Anglo-Prancis ke Tiongkok'' <ref>Michel Vié, ''Histoire du Japon des origines a Meiji'', PUF, p. 99. {{ISBN|2-13-052893-7}}.</ref> adalah perang antara [[Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia|Inggris]]
Ini adalah perang besar kedua dalam [[Perang Candu]], yang berkaitan dengan masalah ekspor candu ke Tiongkok, dan mengakibatkan kekalahan kedua bagi [[Dinasti Qing]]. Kesepakatan [[Konvensi Peking]] menyebabkan [[Kowloon|Semenanjung Kowloon]] menjadi bagian dari [[Hong Kong Britania
== Nama ==
Istilah ''"Perang Kedua"'' dan ''"Perang Panah"'' keduanya digunakan dalam literatur. "Perang Candu Kedua" mengacu pada salah satu tujuan strategis Inggris: melegalkan perdagangan candu, memperluas perdagangan umum lainnya, membuka semua akses ke Tiongkok untuk para pedagang Inggris, dan membebaskan impor asing dari bea transit internal.{{citation needed|date = September 2015}} ''"Perang Panah"'' diambil dari nama Kapal yang menjadi penyebab terjadinya konflik ini.
== Kronologi kejadian utama ==
=== <u>Sebelum perang candu</u> ===
* [[1729]] : Larangan impor opium ke Tiongkok oleh [[dinasti Qing]].
* [[1757]] : [[Perusahaan Hindia Timur Britania]] memperoleh hak untuk membudidayakan opium di [[Benggala]].
=== <u>Perang Candu Pertama (1839-1842)</u> ===
* [[1816]] : Perusahaan Hindia Timur Britania mengembangkan perdagangan opium di Tiongkok.
* [[1840]] : Pada 5 Januari, [[Lin Zexu]] memerintahkan penutupan pelabuhan [[Kanton]].
* [[1842]] : [[Perjanjian Nanking]].
* [[1850]] : Pada 25 Februari, [[Kaisar Daoguang]] wafat, digantikan oleh [[Kaisar Xianfeng]].
* [[1851|1851-64]]: Pemberontakan Taiping.
=== <u>Perang Candu Kedua (1856-1860)</u> ===
* [[1856]] : Pada 8 Oktober Sebuah kapal penyelundup Inggris ditahan, Inggris sedang bersiap untuk menyerang.
* [[1856]] : 5.000 Tentara [[Britania Raya]] ditempatkan di Kanton.
* [[1857]] : Inggris dan Prancis membombardir Kanton.
* [[1858]] : Pengeboman [[Benteng Taku]] oleh [[Angkatan Laut Britania Raya]].
* [[1858]] : [[Perjanjian Tientsin]].
* [[1859]] : Pada 25 Juni Pasukan Inggris-Prancis mencoba menembus Tientsin ([[Tianjin]]).
* [[1860]] : Pada 17 Juli Pasukan dan Armada tambahan Inggris-Prancis tiba di Tiongkok.
* [[1860]] : Pada 21 Agustus Benteng Taku di pinggiran [[Sungai Hai|sungai Peiho]] dikuasai Inggris.
* [[1860]] : Pada 2 September Pasukan Inggris-Prancis berhasil merebut [[Tianjin]].
* [[1860]] : Pada 5 Oktober Penjarahan [[Istana Musim Panas Lama]] di [[Peking]].
* [[1860]] : Pada 13 Oktober Beijing diduduki pasukan Inggris-Prancis.
* [[1860]] : Pada 18 Oktober Istana Musim Panas Lama dibakar oleh Inggris.
* [[1860]] : Pada 24 Oktober [[Konvensi Peking]].
=== <u>Setelah perang candu</u> ===
* [[1861]] : [[Kaisar Xianfeng]] wafat, digantikan oleh [[Kaisar Tongzhi]] yang baru berumur 5 tahun. Kekuasaan sebenarnya dipegang oleh ibunya: [[Cixi|Janda Permaisuri Cixi]].
== Asal usul perang ==
Perang ini merupakan kelanjutan dari [[Perang Candu Pertama]]. Pada tahun 1842, [[Perjanjian Nanking]] - yang merupakan perjanjian pertama dari apa yang orang Tiongkok kemudian sebut sebagai [[Perjanjian Tidak Adil]] - memberi ''ganti rugi'' dan hak ekstrateritorial kepada Inggris, pembukaan lima [[pelabuhan perjanjian]], dan pengambilalihan [[Pulau Hong Kong]]. Kegagalan perjanjian ini untuk memenuhi keinginan Inggris dalam meningkatkan hubungan perdagangan dan diplomatik memicu pecahnya Perang Candu Kedua (1856-1860).<ref>Tsang 2004, p. 29</ref>
Selama Perang Candu Pertama dan Kedua, Inggris berkali-kali mengalami serangan agresif di Tiongkok sehingga pada tahun 1847 Inggris meluncurkan [[Ekspedisi ke Kanton]] untuk menyerang dan mengambil dengan cara ''coup de main'' {{Efn|Coup de main, bahasa Prancis untuk pukulan dengan tangan maksudnya adalah serangan cepat yang mengandalkan kecepatan dan kejutan untuk mencapai tujuannya dalam satu pukulan.}}, benteng di ''Bocca Tigris'' {{Efn|Humen, yang secara historis dikenal oleh orang Eropa sebagai Bocca Tigris atau Bogue, adalah selat sempit di Delta Sungai Mutiara yang memisahkan Shiziyang di utara dan Lingdingyang di selatan dekat Kota Humen di provinsi [[Guangdong]].}} yang dibombardir oleh meriam Inggris sebanyak 879 kali.<ref name="HCRE"/>
=== Meletusnya Perang Candu Kedua ===
[[
Karena melihat perkembangan yang pesat dan hasil yang diperoleh dari penyebaran [[imperialisme]] Barat tahun 1850an, negara-negara kekuatan Barat yang mempunya kesamaan visi dan misi semakin bersemangat untuk memperluas pasar perdagangan luar negeri dan menambah [[pelabuhan perjanjian]] yang baru di berbagai negara. Prancis dalam [[Perjanjian Huangpu]] dan Amerika dalam [[Perjanjian Wanghia]], keduanya berisi klausul yang memungkinkan untuk melakukan negosiasi ulang perjanjian tersebut setelah 12 tahun berlaku. Dalam upaya untuk memperluas hak istimewa mereka di Tiongkok, [[Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia|Inggris]] menuntut pihak berwenang Qing untuk menegosiasi ulang [[Perjanjian Nanking]] yang ditandatangani pada tahun 1842, dengan menyebutkan status ''
Supaya kapal-kapal dagang Tiongkok juga bisa beroperasi di sekitar [[pelabuhan perjanjian]], salah satu hak istimewa yang diperoleh Inggris dari [[Perjanjian Nanjing]], maka otoritas Inggris mendaftarkan kapal-kapal Tiongkok tersebut di Hong Kong atas nama Inggris. Pada bulan Oktober 1856, marinir Tiongkok di [[Kanton]] menangkap sebuah kapal kargo bernama ''"Arrow" (Panah)'' karena dicurigai melakukan [[perompakan]], menahan selusin awak kapal dari total empat belas awak kapal yang berasal dari Tiongkok sendiri. Kapal ''Panah'' ini sebelumnya pernah digunakan oleh para perompak, lalu ditangkap oleh pemerintah Tiongkok, tetapi kemudian dijual kembali. Pada saat ditahan, kapal ini terdaftar sebagai kapal Inggris meskipun sudah kadaluwarsa masa berlakunya dan masih mengibarkan bendera Inggris. Kapten kapalnya adalah Thomas Kennedy, dia melaporkan melihat marinir Tiongkok menarik dan menurunkan bendera Inggris dari kapal tersebut.{{sfn|Hanes|Sanello|2004|pp=176–77}} Konsul Inggris di Kanton, [[Harry Smith Parkes|Harry Parkes]], menghubungi komisioner kekaisaran [[Ye Mingchen]] yang juga adalah
Pada tanggal 23 Oktober Inggris menghancurkan empat benteng penghalang.<ref name=JYW/> Pada tanggal 25 Oktober Inggris mengajukan permintaan untuk diizinkan memasuki kota. Keesokan harinya, Inggris mulai membombardir kota, melepaskan satu tembakan setiap 10 menit.<ref name="JYW">{{cite book |first=J. Y. |last=Wong |title=Deadly Dreams: Opium and the Arrow War (1856–1860) in China |ISBN=9780521526197}}</ref> Ye Mingchen memberi hadiah bagi siapa saja yang bisa mengambil kepala orang Inggris.<ref name=JYW/> Pada 29 Oktober, tembok kota diledakan sehingga berlubang untuk digunakan sebagai jalan masuk pasukan, bendera Amerika Serikat ditancapkan oleh James Keenan (Konsul AS) pada tembok tersebut dan juga di tempat tinggal Ye Mingchen. Kejadian ini menewaskan 3 orang dan 12 lainnya luka-luka. Negosiasi gagal dan kota tetap dibombardir. Pada tanggal 6 November 23 [[kapal jung|kapal-kapal Jung]] diserang dan dihancurkan.<ref name="MJ">{{cite news |title=Bombardment at Canton |newspaper=Morning Journal |date=19 January 1857 |page=3}}</ref> Ada jeda selama berlangsungnya negosiasi, tetapi secara berkala Inggris tetap membombardir yang menyebabkan kebakaran di beberapa titik, kemudian pada 5 Januari 1857, Inggris kembali ke Hong Kong.<ref name=JYW/>
=== Penundaan Inggris ===
Baris 70 ⟶ 101:
=== Intervensi Prancis ===
[[
Prancis bergabung dengan Inggris melawan Tiongkok karena adanya pengaduan dari utusan mereka, [[Gelar kebangsawanan Eropa|Baron]] Jean-Baptiste Louis Gros mengenai seorang [[misionaris]] Prancis bernama Pastor [[Auguste Chapdelaine]] (namanya dalam bahasa Mandarin adalah Ma Lai, 馬賴)<ref> name=David>{{cite book|last1=David|first1=Saul|authorlink1=Saul David|title=Victoria's Wars: The Rise of Empire|year=2007|publisher=[[Penguin Books]]|location=[[London]]|pages=360–61|isbn=978-0-14-100555-3}}</ref> yang dieksekusi mati oleh otoritas lokal Tiongkok di provinsi [[Guangxi]], yang pada waktu itu tertutup orang asing.{{sfn|Hsü|2000|p=206}}
Inggris dan Prancis bergabung dengan Laksamana Sir Michael Seymour dari [[Angkatan Laut Britania Raya]]. Tentara Inggris dipimpin oleh [[James Bruce, 8th Earl of Elgin]] (Lord Elgin) dan tentara Prancis yang dipimpin oleh Jean-Baptiste Louis Gros, mereka bersama-sama menyerang dan menduduki Kanton ([[Guangzhou]]), pada akhir 1857 Komite gabungan Aliansi dibentuk. Sekutu membiarkan gubernur kota tetap dengan jabatan aslinya untuk bekerja menjaga ketertiban atas nama Sekutu. Aliansi Inggris-Perancis mengendalikan Kanton selama hampir empat tahun.{{citation needed|date = September 2015}}
Aliansi ini kemudian bergerak ke utara untuk menguasai [[Benteng Taku]] dekat kota [[Tientsin]] (sekarang [[Tianjin]]) pada Mei 1858.{{citation needed|date = September 2015}}
=== Intervensi oleh negara-negara lain ===
Amerika Serikat dan Rusia mengirim utusan ke Hong Kong untuk menawarkan bantuan militer kepada Inggris dan Prancis, meskipun pada akhirnya Rusia tidak jadi mengirimkan bantuan militer.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.mtholyoke.edu/~goldf20s/politics116/secondwar.html|title=Opium Wars|website=www.mtholyoke.edu|access-date=2018-09-04|archive-date=2017-10-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20171019111935/https://www.mtholyoke.edu/~goldf20s/politics116/secondwar.html|dead-url=yes}}</ref>
AS terlibat dalam konflik kecil bersamaan selama perang, meskipun mereka mengabaikan tawaran aliansi Inggris dan tidak berkoordinasi dengan pasukan Inggris-Prancis. Pada tahun 1856, pasukan [[garnisun]] Tiongkok di Kanton menembaki kapal uap milik [[Angkatan Laut Amerika Serikat]].<ref name=MJ/> Angkatan Laut AS membalas dalam [[Pertempuran Benteng Sungai Mutiara]]. Kapal-kapal AS membombardir dan kemudian menyerang serta merebut benteng-benteng yang ada di tepian sungai dekat Kanton. Upaya diplomatik diperbarui setelah kejadian tersebut, hasilnya pemerintah Amerika dan Tiongkok menandatangani perjanjian yang menyatakan bahwa AS berada dalam posisi netral selama Perang Candu Kedua.{{citation needed|date = September 2015}}
Baris 85 ⟶ 116:
Terlepas dari janji netralitas pemerintah AS, kapal perang AS ''USS San Jacinto'' tetap membantu aliansi Inggris-Prancis dalam pemboman selama terjadi ''Pertempuran Benteng Taku 1859''.
=== Pertempuran Kanton (1857) ===
{{Utama|Pertempuran Kanton (1857)}}
[[
Tahun 1857, pasukan Inggris mulai berkumpul di Hong Kong, bergabung dengan pasukan Prancis. Pada bulan Desember 1857, mereka memiliki cukup banyak kapal dan sumber daya manusia untuk menyelesaikan masalah tidak terpenuhinya kewajiban seperti yang tercantum dalam Perjanjian, di mana mereka ternyata tidak diperbolehkan masuk ke Kanton.<ref name="HCRE"/>{{rp|502}} Parkes menyampaikan ultimatum, didukung oleh [[
Kru yang tersisa dari kapal ''Panah'' itu kemudian dibebaskan, tanpa permintaan maaf dari Raja Muda Liangguang Ye Mingchen, dia juga menolak untuk menghormati isi Perjanjian. Seymour, Mayor Jenderal Charles van Straubenzee dan Laksamana Charles Rigault de Genouilly menyetujui rencana untuk menyerang Kanton sesuai perintah.<ref name="HCRE">{{cite book |last=Porter |first=Maj Gen Whitworth |title=History of the Corps of Royal Engineers Vol I |year=1889 |publisher=The Institution of Royal Engineers |location=Chatham}}</ref>{{rp|503}} Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai Insiden ''Panah'' dan memberikan nama alternatif dari konflik berikutnya.<ref>Tsai, Jung-fang. [1995] (1995). Hong Kong in Chinese History: community and social unrest in the British Colony, 1842–1913. {{ISBN|0-231-07933-8}}</ref>
Pendudukan Kanton terjadi pada 1 Januari 1858,<ref name=JYW/> sebuah kota dengan populasi lebih dari 1.000.000 orang pada saat itu,<ref>{{cite web |url=https://sagethoughts.files.wordpress.com/2011/08/the-anglo-french-occupation-of-canton.pdf |title=The Anglo-French Occupation of Canton, 1858–1861 |publisher=Royal Asiatic Society Hong Kong Branch}}</ref> termasuk 6.000 pasukannya, korban di pihak Inggris dan Prancis berjumlah 15 tewas dan 113 terluka. Sekitar 200 sampai 650 penduduk lokal juga ikut menjadi korban.{{citation needed|date = September 2015}} Raja Muda Liangguang Ye Mingchen ditangkap dan diasingkan ke [[Kolkata
=== Serangan Inggris ===
Meskipun Inggris tertunda oleh [[Pemberontakan di India 1857|Pemberontakan yang terjadi di India]], mereka tetap menindaklanjuti Insiden ''"Panah"'' pada tahun 1856 dan menyerang [[Guangzhou]] dari [[Sungai Mutiara (Tiongkok)
Sementara itu di Hong Kong terjadi [[Insiden Esing Bakery]], suatu upaya untuk meracuni John Bowring dan keluarganya pada Januari 1857. Namun, jika hal itu memang disengaja, maka Cheong Ah-lum, tukang roti itu terlalu ceroboh mencampurkan [[arsen|racun aresenik]] ke dalam adonan rotinya, sehingga para korban sekitar 500 orang asing yang baru makan rotinya langsung muntah sehingga racun belum terlalu banyak yang terserap oleh tubuh. Para petugas segera berkeliling kota untuk memberitahukan masyarakat agar waspada terhadap roti Esing ini dan disarankan untuk mengkonsumsi telur mentah atau ke dokter jika sakit terus berlanjut.<ref>John Thomson 1837–1921, [http://irc.aa.tufs.ac.jp/thomson/vol_1/mother/102.html Chap on Hong Kong], Illustrations of China and Its People (London, 1873–1874)</ref>
Baris 106 ⟶ 137:
Sebagai tanggapan, Lord Palmerston menyerang patriotisme Whig yang mensponsori resolusi dan Parlemen dibubarkan, menyebabkan diadakannya Pemilu Inggris pada Maret 1857.{{citation needed|date = September 2015}}
Masalah Tiongkok menjadi perhatian utama dalam pemilihan umum, dan Palmerston menang suara mayoritas yang kian meningkat, membungkam suara-suara di dalam [[faksi]] Whig yang mendukung Tiongkok. Parlemen baru memutuskan untuk mencari ganti rugi dari Tiongkok berdasarkan laporan tentang Insiden ''"Panah"'' yang diajukan oleh Harry Parkes. [[Kekaisaran Prancis Kedua
=== Perjanjian Tientsin ===
[[
Pada bulan Juni 1858, bagian pertama perang berakhir dengan [[Perjanjian Tientsin]], yang melibatkan empat pihak kekuatan Barat: Inggris, Prancis, Rusia, dan AS dengan pemerintah Tiongkok. Perjanjian ini termasuk membuka 11 [[pelabuhan perjanjian]] tambahan untuk perdagangan pihak Barat. Pihak Tiongkok pada awalnya menolak untuk meratifikasi perjanjian.
Baris 126 ⟶ 157:
=== Tiga pertempuran Benteng Taku ===
[[
Pada tanggal 20 Mei Pertempuran Pertama Benteng Taku berhasil dimenangkan pihak Aliansi, tetapi perjanjian perdamaian mengembalikan benteng-benteng itu kepada tentara Qing.
Baris 132 ⟶ 163:
Pada Juni 1858, tak lama setelah majelis kekaisaran Qing menyetujui [[perjanjian tidak adil]] itu, menteri hawkish menang atas Kaisar Xianfeng untuk menentang perambahan Barat. Pada 2 Juni 1858, [[Kaisar Xianfeng]] memerintahkan jenderal Mongol [[Sengge Rinchen]] untuk menjaga [[Benteng Taku]] (juga diromanisasi sebagai Benteng Ta-ku dan juga disebut Benteng Daku) di dekat Tianjin. Sengge Rinchen memperkuat benteng-benteng dengan [[artileri]] tambahan. Dia juga membawa 4.000 [[kavaleri]] Mongol dari [[Chahar]] dan [[Suiyuan]].
Pertempuran Benteng Taku berlangsung pada Juni 1859. Sebuah pasukan angkatan laut Inggris dengan 2.200 tentara dan 21 kapal, di bawah komando Laksamana Sir James Hope, berlayar ke utara dari Shanghai menuju Tianjin membawa para diplomat Inggris-Prancis yang baru ditunjuk untuk menempati kantor legasi (kedutaan kecil) di [[Beijing]]. Mereka berlayar ke [[mulut sungai|mulut]] [[Sungai Hai]] yang dijaga oleh pasukan Benteng Taku dekat [[Tianjin]] dan meminta mereka untuk melanjutkan perjalanan melalui jalan darat ke Beijing. Sengge Rinchen menjawab bahwa para diplomat Inggris-Prancis bisa mendarat di pantai [[Beitang, Distrik Tanggu
Pada malam 24 Juni 1859, sekelompok kecil pasukan Inggris meledakkan rintangan besi yang dipasang oleh tentara Tiongkok di Sungai Baihe. Keesokan harinya, pasukan Inggris secara paksa berusaha untuk berlayar di sungai, dan menembaki Benteng Taku. Namun, air surut serta lumpur lunak mencegah pendaratan mereka, dan tembakan akurat dari meriam Sengge Rinchen menenggelamkan empat kapal perang dan merusak dua kapal lainnya. Laksamana Amerika Josiah Tattnall, meskipun berada di bawah perintah untuk menjaga netralitas, menyatakan "darah lebih tebal daripada air," dan ia menembaki pihak Sengge Rinchen untuk melindungi konvoi mundur Inggris. Kegagalan merebut Benteng Taku adalah pukulan besar terhadap reputasi Inggris, dan perlawanan anti-asing mencapai puncaknya dalam istana kekaisaran Qing.{{sfn|Hsü|2000|p=212–13}}
Baris 138 ⟶ 169:
Begitu Pemberontakan India akhirnya berhasil dipadamkan, Colin Campbell, Baron Clyde 1, panglima tertinggi di India, bebas untuk mengumpulkan pasukan dan pasokan untuk aksi selanjutnya di Tiongkok. Sebagai seorang 'jenderal tentara', pengalaman Campbell tentang korban akibat penyakit dalam Perang Candu Pertama membuatnya memberikan bahan dan perlengkapan yang lebih dari cukup kepada pasukan Inggris, dan hasilnya korban karena penyakit sangat sedikit di pihak pasukan Inggris.<ref>Greenwood, ch. 12</ref>
[[
Pertempuran Benteng Taku terjadi pada musim panas 1860. London sekali lagi mengirim [[James Bruce, 8th Earl of Elgin|Lord Elgin]] dengan pasukan Inggris-Perancis yang terdiri dari 11.000 tentara Inggris di bawah Jenderal James Hope Grant dan 6.700 pasukan Prancis di bawah Jenderal Charles Cousin-Montauban. Mereka meluncur ke utara dengan 173 kapal dari Hong Kong dan merebut kota-kota pelabuhan [[Yantai]] dan [[Dalian]] kemudian menyegel Teluk [[Bohai]]. Pada 3 Agustus mereka melakukan pendaratan di dekat [[Beitang, Distrik Tanggu
Buruh Tiongkok selatan bekerja kepada pasukan Prancis dan Inggris. Seorang pengamat mencatat bahwa "[[kuli]] Tiongkok", demikian ia memanggil mereka, "meskipun mereka adalah pengkhianat bagi Tiongkok, tapi mereka melayani Inggris dengan setia dan riang gembira... Pada serangan ke Benteng Peiho pada tahun 1860 mereka membawa tangga-tangga pasukan Prancis masuk ke dalam parit yang tergenang air setinggi leher mereka, menahan tangga-tangga itu dengan tangannya sehingga pasukan Prancis dapat menyeberang, mereka tidak biasa dilibatkan dalam perang, namun demikian mereka sanggup menanggung
[[
=== Insiden diplomatik ===
Baris 153 ⟶ 184:
Pasukan Anglo-Prancis bentrok dengan [[kavaleri]] [[Mongol]] [[Sengge Rinchen]] pada 18 September dalam Pertempuran Zhangjiawan sebelum berlanjut sampai ke pinggiran Beijing dalam pertempuran yang menentukan di [[Tongzhou, Beijing|Tongzhou]] (diromanisasi sebagai Tungchow).{{sfn|Hsü|2000|pp=214–15}}
[[
Pada tanggal 21 September, di [[Pertempuran Palikao
Dengan hancurnya pasukan Qing, [[Kaisar Xianfeng]] melarikan diri dari ibu kota dan meninggalkan saudaranya, [[Pangeran Gong]] untuk memimpin negosiasi perdamaian. Xianfeng pertama kali melarikan diri ke [[Bishu Shanzhuang|Gunung Resor Chengde]] dan kemudian ke provinsi Rehe.{{sfn|Hsü|2000|p=215}}
Baris 161 ⟶ 192:
Pasukan Inggris-Prancis di Beijing mulai menjarah [[Yihe Yuan|Istana Musim Panas (Yiheyuan)]] dan [[Istana Musim Panas Lama|Istana Musim Panas Lama (Yuanmingyuan)]], karena di istana-istana ini penuh dengan karya seni yang sangat berharga.
[[
Setelah Parkes dan para tahanan diplomatik yang masih hidup dibebaskan pada 8 Oktober, [[James Bruce, 8th Earl
Penghancuran [[Kota Terlarang]] didiskusikan, seperti yang diusulkan oleh [[James Bruce, 8th Earl of Elgin|Lord Elgin]] untuk mencegah Kekaisaran Qing menggunakan penculikan sebagai alat tawar-menawar, dan untuk membalas dendam atas perlakuan buruk terhadap tahanan mereka.<ref
== Penghargaan ==
[[
[[
Baik Inggris (Second China War Medal) maupun Prancis ((Commemorative medal of the 1860 China Expedition) mengeluarkan medali kampanye. Medali Inggris memiliki jepitan sebagai berikut: Tiongkok 1842, Fatshan 1857, Kanton 1857, Benteng Taku 1858, Benteng Taku 1860, Peking 1860.
[[
=== Medali Kehormatan ===
[[
Resimen-resimen berikut yang berjuang dalam kampanye:
* Inggris dan Kekaisaran
** [[Brigade]] [[Kavaleri]]
***
*** Kuda Sikh Probyn (Kuda ke-5 - Pakistan)
*** Kavaleri Mahratta Fane (Lancer ke-19 - Pakistan)
Baris 216 ⟶ 247:
== Kelanjutannya ==
{{Utama | Konvensi Peking}}
[[
Setelah [[Kaisar Xianfeng]] dan rombongannya melarikan diri dari Beijing, Perjanjian Tianjin pada Juni 1858 disahkan oleh saudara kaisar yaitu [[Pangeran Gong]], dalam [[Konvensi Peking]] pada 18 Oktober 1860, mengakhiri Perang Opium Kedua.
Inggris, Prancis, dan — berkat skema Ignatiev — Rusia diberi hak untuk menempatkan diplomat permanen di Beijing (sesuatu yang dilawan oleh Kekaisaran Qing sampai saat terakhir ketika ia menyarankan kesetaraan antara Tiongkok dan kekuatan Eropa). Tiongkok harus membayar 8 juta [[tahil|tael]] ke Inggris dan Prancis. Inggris mengakuisisi Kowloon (di sebelah Hong Kong). Perdagangan opium dilegalkan dan orang-orang [[kekristenan|Kristen]] diberikan hak sipil penuh, termasuk hak untuk memiliki properti, dan hak untuk [[penginjilan
Isi [[Konvensi Peking]] antara lain:
# Penandatanganan Perjanjian Tiongkok di Tianjin.
# Membuka Tianjin sebagai pelabuhan perdagangan.
▲# Menyerahkan District No.1 [[Kowloon]] (arah selatan dari Boundary Street saat ini) ke Inggris
# Kebebasan beragama berlaku di Tiongkok.
# Menyerahkan District No.1 [[Kowloon]] ''(arah selatan dari Boundary Street saat ini)'' ke Inggris.
# Kapal-kapal Inggris diizinkan membawa orang-orang Tiongkok yang memiliki kontrak legal ke Amerika.
# Ganti rugi ke Inggris dan Prancis meningkat menjadi masing-masing 8 juta [[tahil|tael]] perak.
# Legalisasi perdagangan opium.
Dua minggu kemudian, Ignatiev memaksa pemerintah Qing untuk menandatangani "Perjanjian Tambahan Peking", yang isinya menyerahkan [[Primorsky Krai
Kemenangan Inggris-Perancis digembar-gemborkan dalam pers Inggris sebagai kemenangan Perdana Menteri Inggris Lord Palmerston, yang membuat popularitasnya naik ke sampai ke level ketinggian yang baru. Para pedagang Inggris sangat senang dengan prospek ekspansi perdagangan di [[Timur Jauh]]. Kekuatan asing lainnya juga senang dengan hasilnya, karena mereka berharap untuk mendapat keuntungan dari terbukanya Tiongkok.
Kekalahan tentara Qing oleh pasukan militer Anglo-Perancis yang relatif kecil (setidaknya 1 banding 11 dengan jumlah tentara Qing) ditambah lagi dengan pelarian [[Kaisar Xianfeng]] disusul dengan kematiannya setelah itu dan pembakaran Istana Musim Panas adalah mengejutkan hal-hal yang sangat mengejutkan bagi dinasti Qing yang dulunya sangat digdaya. "Di luar keraguan, pada tahun 1860 peradaban kuno Tiongkok telah dikalahkan dan dipermalukan oleh Barat.{{sfn|Hsü|2000|p=219}} Setelah perang, ada sebuah gerakan modernisasi yang dikenal sebagai [[Gerakan Penguatan Diri]], dimulai di Tiongkok pada tahun 1860-an dan beberapa reformasi kelembagaan dimulai.
Perdagangan opium menimbulkan
== Catatan ==▼
{{notelist}}▼
== Referensi ==
{{reflist}}▼
== Daftar pustaka ==
Baris 244 ⟶ 280:
* Immanual Hsu, ''The Rise of Modern China'', 1985.
* Henry Loch, ''Personal narrative of occurrences during Lord Elgin's second embassy to China 1860'', 1869.
* Erik Ringmar, [http://ringmar.net/europeanfury/ ''Fury of the Europeans: Liberal Barbarism and the Destruction of the Emperor's Summer Palace''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080130074955/http://ringmar.net/europeanfury/ |date=2008-01-30 }}
* J.W. Wong, ''Deadly Dreams: Opium, Imperialism, and the Arrow War (1856-1860) in China'', (Cambridge: Cambridge University Press) 1998.
===
▲{{reflist}}
▲== Catatan ==
▲{{notelist}}
* {{cite book
|last1 = Hanes |first1 = William Travis
Baris 286 ⟶ 316:
}}
== Bacaan lebih lanjut ==
* {{cite book
|last = Bickers, Robert A.
Baris 326 ⟶ 356:
|year = 1998
|title = Deadly dreams: opium, imperialism, and the Arrow War (1856–1860) in China
|url = https://archive.org/details/deadlydreamsopiu0000wong
|publisher = Cambridge University Press
| location = Cambridge; New York
Baris 335 ⟶ 366:
{{Topik Dinasti Qing}}
{{sejarah-stub}}
{{terjemahan|en|Second Opium War|12 September 2019|small=yes}}
{{terjemahan|fr|Seconde guerre de l'opium |13 août 2019|small=yes}}
[[Kategori:Perang Candu Kedua| ]]
[[Kategori:Perang Candu]]
[[Kategori:Perang Panah]]
Baris 342 ⟶ 375:
[[Kategori:Penyelundupan]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Britania Raya]]
[[Kategori:Perang
[[Kategori:Sejarah Hong Kong]]
|