Daftar film Indonesia yang dicekal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wardi 96 (bicara | kontrib)
Kontroversi film "Thagut"
 
(28 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''[[Sensor]]''' terhadap [[media]] di Indonesia diberlakukan dalam berbagai tingkatannya sejak masa [[Demokrasi Terpimpin (1959–1965)|Demokrasi Terpimpin]] hingga [[OrdeReformasi Indonesia (1998–sekarang)|Reformasi]]. DiPada masa [[Orde Baru]] khususnya sensor ini dijalankan dengan sangat ketat. Hingga kini lebih dari 60 buah film dilarang beredar. Sebagian besar dari film-film itu diproduksi pada masa Orde Baru. Film-film yang kena celak itu ada yang tertahan bertahun-tahun di meja sensor atau ditarik dari peredaran karena protes dari segolongan orang atau masyarakat. Film harus disensor berlapis-lapis melalui berbagai lembaga seperti [[DepartemenKementerian PeneranganKomunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Departemen Penerangan]] dan [[Pelaksana Khusus Daerah|Laksusda]]. Bahkan pejabat publik pun dapat menghentikan pemutaran film karena alasan pribadi.
 
DiPada masa [[OrdeReformasi Indonesia (1998–sekarang)|Reformasi]] sekalipun, yang konon menjalankan keterbukaan, masih ada film-film yang dilarang beredar karena berbagai alasan.
 
== Daftar film yang dilarang ==
Berikut ini adalah daftar [https://nontonfilmsemi.cc/ film] Indonesia yang kena cekal sejak masa [[Demokrasi Terpimpinterpimpin]], hingga Orde Reformasi, dan alasan-alasannya:
{| class="wikitable"
 
!Tahun rilis
* [[Pagar Kawat Berduri]] ([[1961]]), diganyang oleh [[Partai Komunis Indonesia]], diselamatkan Presiden [[Soekarno]], namun tetap tak bisa diputar di [[bioskop]].
!Judul film
* [[Tiada Jalan Lain]] ([[1972]]) karena produsernya, [[Robby Tjahjadi]], terlibat dalam kasus penyelundupan mobil mewah .
!Alasan dicekal
* [[Romusha (film)|Romusha]] (1972), dianggap dapat mengganggu hubungan dengan [[Jepang]].
!Ref.
* [[Inem Pelayan Seksi]] ([[1976]]), diharuskan berganti judul dari judul semula ''Inem Babu Seksi''.
|-
* ''Saidjah dan Adinda'' ([[1976]]), judul berubah dari [[Max Havelaar (film)|Max Havelaar]] dan menggambarkan [[Max Havelaar]] yang berhati mulia, sementara penguasa [[pribumi]] justru menghisap rakyat.
|[[1961]]
* [[Wasdri]] ([[1977]]), skenarionya dianggap bisa menyinggung pejabat [[Kejaksaan Agung]], karena Wasdri, buruh angkut di [[Pasar Senen]], [[Jakarta]], hanya diberi upah oleh seorang istri [[jaksa]] hanya separuh dari yang biasanya ia terima.
|[[Pagar Kawat Berduri]]
* [[Yang Muda Yang Bercinta]] (1977), dianggap mengakomodasi teori [[revolusi]] dan [[kontradiksi]] dari paham [[komunis]].
|Diganyang oleh [[Partai Komunis Indonesia]], diselamatkan oleh Presiden [[Soekarno]], namun tetap tak bisa diputar di [[bioskop]].
* [[Bung Kecil]] ([[1978]]), isinya tentang orang muda yang melawan [[feodalisme]].
|
* ''Bandot Tua'' (1978), dipangkas habis-habisan dan diganti judulnya menjadi [[Cinta Biru]], karena kata “Bandot” dinilai bermakna negatif.
|-
* [[Jurus Maut]] (1978).
| rowspan="2" |[[1972]]
* [[Kuda-Kuda Binal]] (1978).
|[[Tiada Jalan Lain]]
* [[Petualang-petualang]] (1978), judulnya diharuskan diubah dari “Koruptor, Koruptor”. Film ini mengisahkan berbagai bentuk korupsi besar-besaran.
|Karena produsernya, Robby Tjahjadi, terlibat dalam kasus [[penyelundupan]] mobil mewah.
* [[Buah Hati Mama]] ([[1983]]), memuat dialog tentang kakek yang pintar menyanyi karena berteman dengan mantan Kapolri [[Hoegeng Imam Santoso]]. Bagian ini digunting habis.
|
* ''Tinggal Landas'', sutradaranya, [[Sophan Sophiaan]], diminta menambahkan kata ''Buat Kekasih'' menjadi [[Tinggal Landas buat Kekasih]] (1984), karena Indonesia saat itu sedang dalam proses [[tinggal landas]].
|-
* [[Pembalasan Ratu Laut Selatan]] (1988) karena eksploitasi [[seks]].
|[[Romusha (film)|Romusha]]
* [[Kanan Kiri OK]] (1989), diharuskan berganti judul dari ''Kiri Kanan OK'' karena kata 'Kiri' memberi kesan [[PKI]].
|Dianggap dapat mengganggu hubungan dengan [[Jepang]], pada masa [[Perang Dunia II]] melalui [[Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda|Pendudukan Jepang]].
* [[The Year of Living Dangerously]] (dilarang hingga [[1999]])<ref name="Da Cunha">{{cite book |title=Singapore in the new millennium: challenges facing the city-state |last=Da Cunha |first=Derek |year=2002 |publisher=Institute of Southeast Asian Studies |location=Singapore |isbn=981-230-131-3 |page=258 |url=http://books.google.com/books?id=BX6R-PizA6oC&pg=PA258&dq=%22the+year+of+living+dangerously%22+ban+indonesia&cd=9#v=onepage&q=&f=false |accessdate=2010-02-05}}</ref> [[film Australian]] tentang Jakarta di bawah [[pemerintahan Sukarno|Orde Lama]] di tahun 1965.
|
* ''Nyoman dan Presiden'' ([[1989]]), diminta agar judulnya diubah menjadi Nyoman dan Bapaknya, Nyoman dan Kita, Nyoman dan Bangsa, Nyoman dan Merah Putih, atau Nyoman dan Indonesia. Film ini akhirnya berjudul [[Nyoman Cinta Merah Putih]].
|-
* [[Buruan Cium Gue]] (2005), diprotes oleh [[Abdullah Gymnastiar]] dan [[Majelis Ulama Indonesia]] karena dianggap mengusik perasaan [[susila]] masyarakat.
| rowspan="2" |[[1976]]
* [[Pocong (film)|Pocong]] ([[2006]]), [[Lembaga Sensor Film]] melarang film ini beredar karena dianggap sadis, menimbulkan luka lama, membawa unsur suku, [[agama]], ras dan [[budaya]] serta pemerkosaan yang brutal.
|[[Inem Pelayan Sexy]]
* [[Suster Keramas]] ([[2009]]), diprotes oleh [[Majelis Ulama Indonesia]] karena dianggap mengusik perasaan [[susila]] masyarakat.
|Diharuskan berganti judul dari judul semula "''Inem Babu Seksi''".
* [[Balibo (film 2009)|Balibo]] (2009), [[film Australian]] yang berdasarkan peristiwa [[Balibo Five]]. <ref>{{cite news | url = http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/8390075.stm | title = Indonesia 'bans' film on journalists' deaths in E Timor | date = 2 December 2009 | publisher = BBC}}</ref>
|
|-
|{{Flagicon|Belanda}} [[Max Havelaar (film)|Saidjah dan Adinda]]
|Judul berubah dari "[[Max Havelaar (film)|Max Havelaar]]" dan menggambarkan [[Max Havelaar]] yang berhati mulia, sementara penguasa [[Pribumi-Nusantara|pribumi]] justru menghisap rakyat.
|
|-
| rowspan="2" |[[1977]]
|Wasdri
|Skenarionya dianggap bisa menyinggung pejabat [[Kejaksaan Agung]], karena Wasdri, buruh angkut di [[Pasar Senen]], [[Jakarta]], hanya diberi upah oleh seorang istri [[jaksa]] hanya separuh dari yang biasanya ia terima.
|
|-
|[[Yang Muda, Yang Bercinta (film)|Yang Muda, Yang Bercinta]]
|Dianggap mengakomodasi teori [[revolusi]] dan [[kontradiksi]] dari paham [[komunis]].
|
|-
| rowspan="5" |[[1978]]
|[[Bung Kecil]]
|Isinya tentang orang muda yang melawan [[feodalisme]].
|
|-
|Bandot Tua
|Dipangkas habis-habisan dan diganti judulnya menjadi "Cinta Biru", karena kata “''Bandot''” dinilai bermakna negatif.
|
|-
|[[Jurus Maut]]
|
|
|-
|[[Kuda-Kuda Binal]]
|
|
|-
|[[Petualang-Petualang]]
|Judulnya diharuskan diubah dari “Koruptor, Koruptor”. Film ini mengisahkan berbagai bentuk [[korupsi]] besar-besaran.
|
|-
|[[1982]]
|{{Flagicon|Australia}} [[The Year of Living Dangerously (film)|The Year of Living Dangerously]]
|[[Film]] [[Australia]] tentang [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] di bawah masa [[Demokrasi Terpimpin (1959–1965)|Demokrasi Terpimpin]] pada tahun 1965. Film ini sempat dilarang pada masa [[Orde Baru]] karena dianggap menggambarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan sejarah. Di dalam film ini terdapat adegan penembakan massal yang dilakukan oleh sepasukan tentara berbaret merah. Larangan ini dicabut pada tahun [[1999]], sejak awal masa [[Reformasi Indonesia (1998–sekarang)|Reformasi]] dan setelah rezim Orde Baru berakhir.
|<ref name="Da Cunha">{{cite book|last=Da Cunha|first=Derek|year=2002|url=http://books.google.com/books?id=BX6R-PizA6oC&pg=PA258&dq=%22the+year+of+living+dangerously%22+ban+indonesia&cd=9#v=onepage&q=&f=false|title=Singapore in the new millennium: challenges facing the city-state|location=Singapore|publisher=Institute of Southeast Asian Studies|isbn=981-230-131-3|page=258|accessdate=2010-02-05}}</ref>
|-
|[[1983]]
|[[Buah Hati Mama]]
|Memuat dialog tentang kakek yang pintar menyanyi karena berteman dengan mantan [[Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia|Kapolri]] [[Hoegeng Iman Santoso]]. Bagian ini dipangkas habis.
|
|-
|[[1984]]
|[[Tinggal Landas buat Kekasih|Tinggal Landas]]
|Sutradaranya, [[Sophan Sophiaan]], diminta menambahkan kata "''Buat Kekasih''" menjadi "[[Tinggal Landas buat Kekasih]]" (1984), karena Indonesia saat itu sedang dalam proses "tinggal landas".
|
|-
|[[1988]]
|[[Pembalasan Ratu Laut Selatan]] / Lady Terminator <small>(Internasional)</small>
|Film ini dianggap sangat menghebohkan saat dirilis karena menonjolkan unsur eksploitasi [[Kekerasan seksual|kekerasan dan seks]]. Setelah banyak protes masyarakat, film ini ditarik dari peredaran oleh [[Lembaga Sensor Film|Badan Sensor Film]] (BSF). Setelah disensor ulang pada tahun 1994, film ini diharuskan berganti judul dari judul semula "''Misteri Pusaka Laut Selatan''", dan durasi filmnya dipangkas menjadi 80 menit.
|
|-
| rowspan="2" |[[1989]]
|[[Kanan Kiri OK]]
|Diharuskan berganti judul dari judul semula "''Kiri Kanan OK''", karena kata '''Kiri''<nowiki/>' memberi kesan [[PKI]].
|
|-
|[[Nyoman Cinta Merah Putih|Nyoman dan Presiden]]
|Diminta agar judulnya diubah menjadi Nyoman dan Bapaknya, Nyoman dan Kita, Nyoman dan Bangsa, Nyoman dan Merah Putih, atau Nyoman dan Indonesia. Film ini akhirnya berjudul "[[Nyoman Cinta Merah Putih]]".
|
|-
|[[2001]]
|{{Flagicon|Jepang}} [[Merdeka 17805]]
|[[Perfilman Jepang|Film Jepang]] tentang andil [[Tentara Kekaisaran Jepang]] dalam proses [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan Indonesia]] pada tahun 1945.
|
|-
|[[2004]]
|[[Satu Kecupan]]
|Film ini semula berjudul "Buruan Cium Gue" atau "Boleh Cium Gue". Diprotes oleh [[Abdullah Gymnastiar]] alias Aa Gym (pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid) dan [[Majelis Ulama Indonesia]], karena dianggap mengusik perasaan susila masyarakat.
|
|-
|[[2006]]
|Pocong
|[[Lembaga Sensor Film]] melarang film ini beredar karena dianggap sadis, menimbulkan luka lama, membawa unsur suku, [[agama]], ras dan [[budaya]] serta [[pemerkosaan]] yang brutal.
|
|-
|[[2008]]
|[[Cintaku Selamanya|ML (Mau Lagi)]]
|Film ini sempat dilarang beredar karena judul film yang semula ini mengandung unsur [[pornografi]]. Tetapi, judul film yang sempat bermasalah di [[Lembaga Sensor Film]] sudah 3 kali ganti nama, diganti menjadi "My Love", kemudian "My Love Forever", dan pada akhirnya diresmikan dengan nama "Cintaku Selamanya".
|<ref>{{cite news|author=Anton|date=28 Oktober 2008|title=Film 'ML' Berganti Judul 'CINTAKU SELAMANYA'|url=https://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/film-ml-berganti-judul-cintaku-selamanya-lmu2wt6.html|work=[[KapanLagi.com]]|accessdate=25 Maret 2024|editor=Anton}}</ref>
|-
| rowspan="2" |[[2009]]
|[[Suster Keramas]]
|Diprotes oleh [[Majelis Ulama Indonesia]] karena dianggap mengusik perasaan susila masyarakat.
|
|-
|{{Flagicon|Australia}} [[Balibo (film)|Balibo]]
|[[Film]] [[Australia]] yang berdasarkan peristiwa [[Balibo Five]], kelompok jurnalis Australia yang tewas pada tanggal 16 Oktober 1975, sebelum [[Operasi Seroja|invasi Indonesia ke Timor Timur]].
|<ref>{{cite news|date=2 December 2009|title=Indonesia 'bans' film on journalists' deaths in E Timor|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/8390075.stm|publisher=BBC}}</ref>
|-
|[[2024]]
|[[Thaghut (film)|Thaghut]]
|Film ini semula berjudul "Kiblat", film tersebut menuai kontroversi karena judulnya serta posternya yang menampilkan orang melakukan gerakan [[rukuk]] dengan posisi kepala menghadap ke atas, karena dianggap terlalu eksplisit dan sadis, serta mempromosikan [[kampanye hitam]] sekaligus melecehkan terhadap agama [[Islam]]. Selain itu, film tersebut menghadapi somasi dari para [[dukun]] putih karena dianggap memberikan pandangan negatif terhadap dukun di Indonesia.
|<ref>{{cite news|date=24 Maret 2024|title=MUI Minta Film Kiblat Dilarang Tayang, Sindir Agama Dipakai Demi Cuan|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240324170005-20-1078376/mui-minta-film-kiblat-dilarang-tayang-sindir-agama-dipakai-demi-cuan|work=[[CNN Indonesia]]|accessdate=25 Maret 2024}}</ref><ref>{{cite news|author=Nindia Aprilia|editor=Nindia Aprilia|date=24 Juni 2024|title=Sinopsis Film: "Thaghut" Sempat Tuai Pro Kontra dengan Judul Kiblat, Kini Film Horor Mengerikan Tersebut Sudah Dapat Tanggal Tayang di Bioskop!|url=https://solobalapan.jawapos.com/lifestyle/2304790371/sinopsis-film-thaghut-sempat-tuai-pro-kontra-dengan-judul-kiblat-kini-film-horor-mengerikan-tersebut-sudah-dapat-tanggal-tayang-di-bioskop|work=[[Jawa Pos]] (via Solo Balapan)|accessdate=12 Juli 2024}}</ref><ref>{{cite web|title=Poster Film Horor Kiblat Mendapat Kritikan, Ubah Gerakan Rukuk dengan Posisi Kepala Menghadap ke Atas|url=https://radarjogja.jawapos.com/entertainment/654479652/poster-film-horor-kiblat-mendapat-kritikan-ubah-gerakan-rukuk-dengan-posisi-kepala-menghadap-ke-atas|website=Radar Jogja}}</ref><ref>{{cite web|title=Seusai Ganti Judul karena Diprotes Warga, Film Thaghut Kini Digugat Praktisi Spiritual|url=https://www.beritasatu.com/lifestyle/2838282/seusai-ganti-judul-karena-diprotes-warga-film-thaghut-kini-digugat-praktisi-spiritual|website=Berita Satu}}</ref>
|}
 
== Referensi ==
Baris 33 ⟶ 132:
 
== Pranala luar ==
* [http://72.14.253.104/search?q=cache:-_ah-2DanuAJ:kaskus.us/showpost.php%3Fp%3D7388224%26postcount%3D74+Bondan+Winarno%2Bnovel&hl=en&gl=us&ct=clnk&cd=99 Seluloid dalam Laci Sensor]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
[[Kategori:Daftar film Indonesia|Dicekal]]