Panglima Batur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib) ←Membuat halaman berisi ''''Panglima Batur''' adalah salah seorang panglima suku Dayak dalam Perang Banjar yang berlangsung di pedalaman Barito, sering disebut Perang Barito, sebagai kelanjutan d...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(51 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox tokoh}}
[[Berkas:Patung Panglima Batur.JPG|250px|jmpl|Patung sosok Panglima Batur di pinggir jalan raya Muara Teweh-Ampah, Barito Utara.]]
'''Batur bin Barui''' (lahir di [[Buntok Baru, Teweh Tengah, Barito Utara|Buntok Baru]], [[Barito Utara]], [[Kalimantan Tengah]] pada tahun [[1852]] - meninggal di [[Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]], [[5 Oktober]] [[1905]] pada umur 53 tahun)<ref>[http://202.146.4.120/printnews/artikel/24131 Banjarmasin Post - Monumen Panglima Batur segera dibangun]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> adalah seorang [[panglima]] [[suku Dayak Bakumpai]]<ref name="pegustian">{{id}}Helius Sjamsuddin; Pegustian dan Temenggung: akar sosial, politik, etnis, dan dinasti perlawanan di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, 1859-1906; Balai Pustaka, 2001</ref> dalam [[Perang Banjar]] yang berlangsung di pedalaman [[Barito]], sering disebut [[Perang Barito]], sebagai kelanjutan dari [[Perang Banjar]]. Panglima Batur adalah salah seorang Panglima yang setia pada Sultan Muhammad Seman. Panglima Batur seorang Panglima dari suku Dayak yang telah beragama [[Islam]] berasal dari daerah Buntok Kecil, 40 Km di udik [[Muara Teweh]].<ref>http://bubuhanbanjar.wordpress.com/2011/10/14/panglima-batur/</ref><ref>http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=267097:panglima-batur-diusulkan-jadi-pahlawan&catid=95:nusantara&Itemid=146</ref><ref>http://nasional.news.viva.co.id/news/read/101755-2010__tni_ad_bangun_batalion_pedalaman_barito</ref><ref>http://media.hariantabengan.com/index/detail/id/34773{{Pranala mati|date=Februari 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
Gelar Panglima khusus untuk daerah suku-suku Dayak pada masa itu menunjukkan pangkat dengan tugas sebagai kepala yang mengatur keamanan dan mempunyai pasukan sebagai anak buahnya. Seorang panglima adalah orang yang paling pemberani, cerdik, berpengaruh dan biasanya kebal. ▼
▲[[Gelar]] Panglima khusus untuk daerah suku-suku Dayak pada masa itu menunjukkan pangkat dengan tugas sebagai kepala yang mengatur keamanan dan mempunyai pasukan sebagai anak buahnya. Seorang panglima adalah orang yang paling pemberani, cerdik, berpengaruh dan biasanya kebal.
Panglima Batur yang bersama Sultan mempertahankan benteng terakhir di Sungai Manawing dalam perjuangan mereka melawan Belanda. Pada saat Panglima Batur mendapat perintah untuk pergi ke [[Kesultananan Pasir]] untuk memperoleh mesiu, saat itulah benteng Manawing mendapat serangan Belanda. Pasukan Belanda dibawah pimpinan Letnan Christofel yang berpengalaman dalam perang Aceh, dengan sejumlah besar pasukan marsose yang terkenal ganas dan bengis, menyerbu benteng Manawing pada Januari 1905. Dalam pertempuran yang tidak seimbang ini Sultan Muhammad Seman tidak dapat bertahan. Sultan tertembak dan dia gugur sebagai kesuma bangsa. ▼
== Perjuangan ==
Tertegun dan dengan rasa sedih yang mendalam ketika Panglima Batur kembali ke benteng Manawing yang musnah, dan Sultan Muhammad Seman, pimpinannya telah tewas. Panglima Batur dan teman seperjuangannya Panglima Umbung pulau ke kampung halaman mereka masing-masing. Panglima Umbung kembali ke Buntok-Kecil. Sultan Muhammad di Seman di makamkan di puncak gunung di Puruk Cahu. ▼
▲Panglima Batur yang bersama Sultan mempertahankan benteng terakhir di Sungai Manawing dalam perjuangan mereka melawan Belanda. Pada saat Panglima Batur mendapat perintah untuk pergi ke [[
▲Tertegun dan dengan rasa sedih yang mendalam ketika Panglima Batur kembali ke benteng Manawing yang musnah, dan Sultan Muhammad Seman, pimpinannya telah tewas. Panglima Batur dan teman seperjuangannya [[Panglima Umbung]] pulau ke kampung halaman mereka masing-masing. Panglima Umbung kembali ke Buntok
Kini Panglima Baturlah satu-satunya pimpinan perjuangan yang masih bertahan. Ia terkenal sangat teguh dengan pendiriannya dan sangat patuh dengan sumpah yang telah diucapkannya, tetapi ia mudah terharu dan sedih jika melihat anak buahnya atau keluarganya yang jatuh menderita. Hal itu diketahui oleh Belanda kelemahan yang menjadi sifat Panglima Batur, dan kelemahan inilah yang dijadikan alat untuk menjebaknya. Ketika terjadi upacara adat perkawinan kemenakannya di kampung Lemo, dimana seluruh anggota keluarga Panglima Batur terkumpul, saat itulah serdadu Belanda mengadakan penangkapan. Pasangan mempelai yang sedang bertanding juga ditangkap dimasukkan ke dalam tahanan, dipukuli dan disiksa tanpa perikemanusiaan. Cara inilah yang dipakai Belanda untuk menjebak Panglima Batur. ▼
▲Kini Panglima Baturlah satu-satunya pimpinan perjuangan yang masih bertahan. Ia terkenal sangat teguh dengan pendiriannya dan sangat patuh dengan [[sumpah]] yang telah diucapkannya, tetapi ia mudah terharu dan sedih jika melihat anak buahnya atau keluarganya yang jatuh menderita. Hal itu diketahui oleh Belanda kelemahan yang menjadi [[sifat]] Panglima Batur, dan kelemahan inilah yang dijadikan alat untuk menjebaknya. Ketika terjadi [[upacara]] [[adat]] [[perkawinan]]
Dengan perantaraan Haji Kuwit salah seorang saudara sepupu Panglima Batur Belanda berusaha menangkapnya. Atas suruhan Belanda Haji Kuwit mengatakan bahwa apabila Panglima Batur bersedia keluar dari persembunyian dan bersedia berunding dengan Belanda, barulah tahanan yang terdiri dari keluarganya dikeluarkan dan dibebaskan, dan sebaliknya apabila Panglima tetap berkeras kepala, tahanan tersebut akan ditembak mati. Hati Panglima Batur menjadi gundah dan dia sadar bahwa apabila dia bertekad lebih baik dia yang menjadi korban sendirian dari pada keluarganya yang tidak berdosa ikut menanggungnya. Dengan diiringi orang-orang tua dan orang sekampungnya Panglima Batur berangkat ke Muara Teweh. Sesampainya i sana bukan perundingan yang didapatkan tetapi ia ditangkap sebagai tawanan dan selanjutnya dihadapkan di meja pengadilan. Ini terjadi pada tanggal [[24 Agustus]] [[1905]]. Setelah dua minggu di tawan di Muara Teweh, Panglima Batur diangkut dengan kapal ke [[Banjarmasin]]. ▼
▲Dengan perantaraan Haji Kuwit salah seorang saudara [[sepupu]] Panglima Batur Belanda berusaha menangkapnya. Atas suruhan Belanda, [[Haji]] Kuwit mengatakan bahwa apabila Panglima Batur bersedia keluar dari persembunyian dan bersedia berunding dengan Belanda, barulah [[tahanan]] yang terdiri dari
Di kota Banjarmasin, dia diarak keliling kota dengan pemberitahuan bahwa inilah pemberontak yang keras kepala dan akan dijatuhkan hukuman mati. Pada tanggal [[15 September]] [[1905]] Panglima Batur dinaikkan ketiang gantungan. Permintaan terakhir yang diucapkannya dia minta dibacakan ''Dua Kalimah Syahadat'' untuknya. Dia dimakamkan di belakang [[masjid Jami Banjarmasin]], tetapi sejak [[21 April]] [[1958]] jenazahnya dipindahkan ke kompleks [[Komplek Makam Pangeran Antsari|Makam Pahlawan Banjar]]. ▼
== Kematian ==
[[Kategori:Dayak]]▼
[[Berkas:Panglima Batur - Makam.jpg|jmpl|Makam Panglima Batur]]
▲Di [[Muara Teweh|'''kota
== Keluarga ==
Perjuangan Panglima Batur telah dituangkan dalam buku "Jejak Langkah Perjuangan Panglima Batur" yang ditulis H Mukeri Inas. Diceritakannya, Barui, ayahnda Batur berasal dari keturunan Bakumpai Marabahan, Kalimantan Selatan.
Saat berusia 35 tahun, dia menikahi Samayap binti Kimat yang berumur 30 tahun pada tahun 1887. Istri Batur, Samayap mempunyai nama gelaran samaran Idas. Ibunda Samayap berasal dari keturunan Kapuas Kahayan orang Petak Bahandang, Kalimantan Tengah.
Saat ini cucu buyut Panglima Batur yang masih tersisa yakni Anang Syachrani putra Khairul yang bermukim di Anjir [[Barunai Baru, Anjir Pasar, Barito Kuala|Barunai]] Kilometer 18 Kabupaten Barito Kuala, Kalsel.
== Referensi ==
{{reflist}}
== Rujukan ==
* M. Gazali Usman, [[Kerajaan Banjar]]: [[Sejarah]] Perkembangan [[Politik]], [[Ekonomi]], [[Perdagangan]] dan [[Agama]] [[Islam]], [[Banjarmasin]]: Lambung Mangkurat Press, [[1994]].
== Pranala luar ==
* {{Youtube|KOpsW087sE4}} SEJARAH PANGLIMA BATUR ( 1852 - 1905 )
* http://bubuhanbanjar.wordpress.com/2011/10/14/panglima-batur/ PANGLIMA BATUR
* https://www.infoitah.net/2016/03/jejak-langkah-perjuangan-panglima-batur.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171029173452/https://www.infoitah.net/2016/03/jejak-langkah-perjuangan-panglima-batur.html |date=2017-10-29 }}
* http://www.antaranews.com/berita/528386/panglima-batur-menanti-pengakuan-pahlawan-nasional
* https://www.youtube.com/watch?v=KOpsW087sE4
* https://www.youtube.com/watch?v=lQyO6y_180s SUSUR SUNGAI BARITO 'NAPAK TILAS PANGLIMA BATUR'
* http://bumibanjar.blogspot.co.id/2010/05/ir-pangeran-muhammad-noor.html
* http://mieinstantnikmat.blogspot.co.id/2015/10/jejak-dan-langkah-perjuangan-panglima.html
* https://www.infoitah.net/2016/03/jejak-langkah-perjuangan-panglima-batur.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171029173452/https://www.infoitah.net/2016/03/jejak-langkah-perjuangan-panglima-batur.html |date=2017-10-29 }}
[[Kategori:Tokoh dari Barito Utara|Bakumpai]]
▲[[Kategori:Tokoh Dayak]]
[[Kategori:Tokoh Dayak Bakumpai]]
[[Kategori:Tokoh yang dihukum mati]]
[[Kategori:Kelahiran 1852]]
[[Kategori:Kematian 1905]]
[[Kategori:Perang Banjar]]
{{indo-bio-stub}}
|