Kerajaan Lan Xang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Menghapus Fa_Ngum-Vtne1.JPG karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: per c:Commons:Deletion requests/Files in Category:Statue of Fa Ngum, Vientiane. |
||
(13 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| native_name = {{lang|lo|ລ້ານຊ້າງ}}
| conventional_long_name = Kerajaan Lan Xang
| common_name = Lan Xang
| image_map = Map-of-southeast-asia 1400 CE.png
| image_map_caption = <span align="left">Negara-negara di Asia Tenggara kontinental, 1400 Masehi.<br />Dari kanan ke kiri, berlawanan arah jarum jam
{{color box|#0197FF}} [[Đại Việt]] {{color box|#019485}} Lan Xang {{color box|#CA49FF}} [[Lan Na]]<br/>
{{color box|#F76FFF}} [[Kerajaan Ava|Ava]] {{color box|#FF7098}} [[Kerajaan Hanthawaddy|Hanthawaddy]] {{color box|#FFBD49}} [[Kerajaan Sukhothai|Sukhothai]]<br/>
{{color box|#7364FB}} [[Kerajaan Ayutthaya|Ayutthaya]] {{color box|#FA516D}} [[Kekaisaran Khmer|Khmer]] {{color box|#F7F903}} [[Champa]]
</span>
| continent = Asia
| region = Asia Tenggara
| country = Laos
| era = Abad Pertengahan dan Renaisans
| status =
| event_start = Didirikan oleh Fa Ngum
| year_start = 1354
| date_start =
| event_end = Pembagian daerah
| year_end = 1707
| date_end =
| s1 = Kerajaan Luang Prabang
| flag_s1 = Flag of the Kingdom of Luang Phrabang (1707-1893).svg
| s2 = Kerajaan Vientiane
| flag_s2 = Flag of the Kingdom of Vientiane (1707 - 1828).svg
| s3 = Kerajaan Champasak
| flag_s3 = Flag of the Kingdom of Champasak (1713-1947).svg
| capital = [[Luang Prabang]],
[[Vientiane]] (1560–1707)
| common_languages = [[bahasa Lao|Lao]]
| religion = [[Buddha]]
| government_type = Kerajaan
| leader1 = [[Fa Ngum]]
| year_leader1 = 1354–1385
| leader2 = [[Samsenethai]]
| year_leader2 = 1373–1416|title_leader
| leader3 = Setthathirath▼
| year_leader3 = 1548–1571▼
▲|leader3 = Setthathirath
| leader4 = [[Sourigna Vongsa]]▼
▲|year_leader3 = 1548–1571
| year_leader4 = 1637–1694▼
▲|leader4 = [[Sourigna Vongsa]]
| title_leader = Raja▼
▲|year_leader4 = 1637–1694
| today = {{flag|Laos}}<br />{{flag|Thailand}}<br />{{flag|
▲|title_leader = Raja
| p1 = Kerajaan Khmer
▲|today = {{flag|Laos}}<br />{{flag|Thailand}}<br />{{flag|Cambodia}}<br />{{flag|China}}<br />{{flag|Myanmar}}<br />{{flag|Vietnam}}
| flag_p1 = Flag_of_Cambodia_(pre-1863).svg
}}
<!-- {{History of Laos}} -->
Baris 74 ⟶ 75:
Fa Ngum memperolehh pasukan yang disebut "Pasukan Sepuluh Ribu" pada tahun 1349 untuk merebut tahta. Kala itu, kejayaan Kekaisaran Khmer sedang menurun (kemungkinan akibat dari wabah pes [[Maut Hitam]] ditambah dengan datangnya [[orang Tai]]).{{sfnp|Coe| 2003 }} Kerajaan Lanna dan Sukhothai saat itu juga telah berdiri di daerah bekas keukasaan Khmer sementara kekuasaan Siam meluas ke wilayah [[Sungai Chao Phraya]] serta kelak akan menjadi [[Kerajaan Ayutthaya]].{{sfnp|Wyatt|2003|p=30–49}} Peluang yang dimiliki Khmer adalah untuk membuat negara penyangga di wilaya yang tidak lagi dikuasainya, dan dapat dijaga dengan tentara yang lebih sedikit.
Penyerbuan Fa Ngum bermula di Laos bagian selatan dengan menguasai kota-kota di wilayah sekitar Champasak untuk kemudian bergerak ke utara melewati Thakek dan [[Provinsi Khammouane|Kham Muang]] sepanjang [[Sungai Mekong]]. Dari sana Fa Ngum mencari pertolongan dari [[Vientiane]] untuk menyerang Muang Sua,
Đại Việt, khawatir dengan musuhnya di selatan yaitu [[Champa]], mencoba merundingkan batas daerah mereka dengan Fa Ngum. [[Pegunungan Annam]] disetujui sebagai batas kultural dan politik dari kedua negara. Fa Ngum kemudian melanjutkan peperangannya menuju [[Sip Song Chau Tai]], di sepanjang [[Sungai Merah (Asia)|Sungai Merah]] dan [[Sungai Hitam (Asia)|Sungai Hitam]], yang banyak dihuni oleh masyarakat [[orang Lao|Lao]]. Setelah menguasai kekuatan Lao di wilayah-wilayahnya, Fa Ngum bergerak ke [[Nam Ou]] untuk menguasai [[Muang Sua]]. Setelah tiga kali serangan, Raja Muang Sua yang merupakan paman dari Fa Ngum, tidak mampu untuk menahan serangan berikutnya dari pasukan Fa Ngum dan lebih rela membunuh dirinya daripada dijadikan tahanan.{{sfnp|Simms| 1999|p=30–35}}{{sfnp|Stuart-Fox| 1998|p=38–43}}
Baris 87 ⟶ 88:
=== Raja Samsenthai dan Ratu Maha Devi ===
[[Fa Ngum]] kembali memimpin Lan Xang di peperangan era 1360-an melawan Sukhothai. Lan Xang mampu untuk mempertahankan daerahnya namun cukup untuk memberi pihak kerajaan dan warga yang telah lelah akan perang alasan untuk menurunkan Fa Ngum dari takhta dan mengangkat putranya yaitu [[Samsenethai|Oun Huean]]. Fa Ngum diasingkan ke [[Muang Nan]], tempat ia wafat antara tahun 1373 dan 1390.{{sfnp|Stuart-Fox|2003|publisher=Allen & Unwin|isbn=978-1-86448-954-5|p=80}}
Baris 125:
Perebutan takhta di Lanna berlanjut namun karena letak Lanna yang berada di antara negara-negara agresif yaitu Burma dan Ayutthaya, stabilitas dipulihkan kembali. Sebagai hadiah atas bantuannya dalam menghadapi Ayutthaya serta keterikatan keluarganya terhadap Lanna, Raja Photisarath melalui putranya, Pangeran [[Setthathirath]], ditawarkan untuk memangku takhta Lanna. Setthathirath pada 1547 dinobatkan sebagai raja di Chiang Mai. Lan Xang kini berada di tengah kekuatan politik tertingginya dengan Photisarath sebagai Raja Lan Xang dan putranya yaitu Setthathirath sebagai Raja [[Lanna]]. Seperti tercatat di dalam ''Hikayat Chiang Mai'', Setthathirath mengambil kepemilikan [[Buddha Zamrud]] sebagai pelindung pribadinya (yang kelak menjadi pelindung Vientiane) dan menikahi Putri Nang Thip dan Nang Tonkham.{{sfnp|Wyatt|Wichienkeeo| 1995| p=118–119}}
Kedamaian berakhir ketika pada tahun 1548, [[Perang Burma-Siam (1547–1549)|Burma menginvasi Ayutthaya]] namun tidak berhasil merebut ibu kotanya. Pada tahun yang sama, Burma mendekat ke Photisarath dan menawarkan persekutuan. Photisarath menolak tawaran tersebut namun tidak pula mendukung Ayutthaya yang delapan tahun sebelumnya gagal menginvasi Lan Xang. Pada tahun 1550, Photisarath kembali ke Luang Prabang,
=== Raja Setthathirath dan invasi Burma ===
Baris 135:
Pada tahun 1560, Setthathirath secara resmi memindahkan ibu kota Lan Xang dari Luang Prabang ke Vientiane, yang kelak menjadi ibu kota untuk 250 tahun berikutnya.{{sfnp|Simms| 1999|p=73}} Pemindahan ibu kota secara resmi diiringi dengan program pembangunan yang besar yang mencakup penguatan pertahanan kota, pembangunan istana resmi dan [[Haw Phra Kaew]] untuk [[Buddha Zamrud]], serta pemugaran [[That Luang]] di Vientiane. Di Luang Prabang, [[Wat Xieng Thong]] dibangun kemungkinan sebagai kompensasi pemindahan ibu kota Lan Xang. Sementara itu di [[Nakhon Phanom]], pemugaran diakukan terhadap [[That Phanom]].{{sfnp|Stuart-Fox| 2006|p=61–72}}
Sebua perjanjian ditandatangani antara Lan Xang dan Ayutthaya pada tahun 1563 yang dikokohkan dengan dipinangnya Putri Thepkasattri (putri dari Ratu [[Suriyothai]] dari [[Ayutthaya (kota)|Ayutthaya]]). Akan tetapi, Raja [[Maha Chakkraphat]] mencoba untuk menukarnya dengan Putri Kaeo Fa namun ditolak.{{sfnp|Wyatt|2003|p=80}} Di tengah konflik, [[Perang Burma-Siam (1563–1564)|Burma menginvasi Ayutthaya]] bagian utara dengan bantuan [[Mahathammarachathirat (Raja Ayutthaya)|Maha Thammaracha]], Raja Muda dan Gubernur [[Phitsanulok]]. Baru pada tahun 1564, Chakkraphat mengirimkan Putri Thepkasattri ke Lan Xang bersama dengan
Maha Thammaracha menyerang Thepkasattri dan mengirimnya ke Burma. Thepkasattri melakukan bunuh diri setelah tiba atau saat di perjalanan. Menghadapi pasukan Burma yang lebih kuat, Chakkraphat kehilangan persekutuannya dengan Lan Xang, daerah utara Ayutthaya, dan putrinya. Untuk menghindari serangan lain pada masa depan, ia tunduk di bawah Burma dan harus menyerahkan dirinya serta putranya yaitu [[Pangeran Ramesuan]] sebagai sandra kepada Raja Bayinnaung, meninggalkan [[Mahinthrathirat|Pangeran Mahinthrathirat]] sebagai Raja Ayutthaya di bawah Burma.{{sfnp|Wyatt|2003|p=81}}
Baris 161:
Pangeran Nokeo Koumane ditahan selama 21 tahun di Burma pada tahun 1591. [[Sangha]] di Lan Xang mengirimkan utusan untuk menemui [[Nandabayin|Raja Nandabayin]] untuk meminta agar Nokeo Koumane dipulangkan ke Lan Xang sebagai raja vasal. Pada tahun 1591, Nokeo Koumane naik takhta di [[Vientiane]], mengumpulkan pasukannya dan bergerak ke [[Luang Prabang]] untuk menyatukan kedua kota dan menyatakan kemerdekaan Lan Xang dan memutus segala hubungan dengan [[Kekaisaran Toungoo]]. Raja Nokeo Koumane kemudian bergerak ke Muang Phuan dan ke daerah negara bagian tengah untuk menyatukan kembali seluruh daerah Lan Xang.{{sfnp|Simms| 1999|p=88–90}}
Pada tahun 1593, Raja Nokeo Koumane
=== Masa Kejayaan Lan Xang ===
Baris 200:
<!-- *{{cite book|last=Bunce|first=Fredrick|title=Buddhist Textiles of Laos: Lan Na the Isan|year=2004|publisher=D.K. Print World|isbn=81-246-0250-6|ref=harv}}
-->*{{cite book|last1=Bush|first1=Austin|first2=Mark |last2=Elliot |first3=Nick |last3=Ray |title=Laos|year=2011|publisher=Lonely Planet|isbn=978-1-74179-153-2|ref=harv}}
* {{cite book|last=Coe|first=Michael D.|title=Angkor and Khmer Civilization|url=https://archive.org/details/angkorkhmercivil0000coem|year=2003|publisher=Thames & Hudson|isbn=978-0-500-02117-0|ref=harv}}
* {{cite book|last=Evans|first=Grant|title=The Last Century of Lao Royalty|year=2009|publisher=Silkworm Books|isbn=978-616-215-008-1|ref=harv}}
<!-- *{{cite book|last1=Evans|first1=Grant|first2=Milton|last2=Osborne| title=A Short History of Laos: The Land in Between|year=2003|publisher=Allen & Unwin|isbn=1-86448-997-9|ref=harv}}
*{{cite journal|last=Golomb|first=Louis|title= The Origin, Spread and Persistence of Glutinous Rice as a Staple Crop in Mainland Southeast Asia |journal=Journal of Southeast Asian Studies|year=1976|volume=7|issue=1|p=1–15|doi=10.1017/s0022463400010237|ref=harv}}
-->*{{cite journal|last=Gorman|first=Chester|title=Ban Chiang: A mosaic of impressions from the first two years|journal=Expedition|year=1976|volume=18|issue=4|p=14–26|ref=harv}}
* {{cite book|last=Higham|first=Charles|title= The Bronze Age of Southeast Asia |url=https://archive.org/details/bronzeageofsouth0000high|year=1996|publisher=Cambridge World Archeology|isbn=0-521-56505-7|ref=harv}}
<!--*{{cite book|last=Holt| first=John|title=Spirits of the Place: Buddhism and Lao Religious Culture|url=https://archive.org/details/spiritsofplacebu0000holt| year=2009|publisher=University of Hawaii Press|isbn=0-8248-3327-9|ref=harv}}
-->*{{cite book|last=Ivarsson|first=Soren|title=Creating Laos: The Making of a Lao Space Between Indochina and Siam, 1860–1945|year=2008|publisher=Nordic Institute of Asian Studies|isbn=978-87-7694-023-2|ref=harv}}
<!--*{{cite book|last=McDaniel|first=Justin|title= Gathering Leaves and Lifting Words: Histories of Buddhist Monastic Education in Laos and Thailand|year=2008|publisher=University of Washington Press|isbn=0-295-98849-5|ref=harv}}
Baris 215:
* {{cite journal|last=Solheim|first=Wilhelm|title= Northern Thailand, Southeast Asia and World Prehistory|journal=Asian Perspectives|year=1973|volume=13|p=145–162|ref=harv}}
* {{cite journal|last=Stuart-Fox|first=Martin|title=Who was Maha Thevi?|journal=Siam Society Journal|year=1993|volume=81|ref=harv}}
* {{cite book|last=Stuart-Fox|first=Martin|title=The Lao Kingdom of Lan Xang: Rise and Decline|url=https://archive.org/details/laokingdomoflanx0000stua|year=1998|publisher=White Lotus Press|isbn=974-8434-33-8|ref=harv}}
* {{cite book|last=Stuart-Fox|first=Martin|title=A Short History of China and Southeast Asia: Trade, Tribute and Influence|url=https://archive.org/details/shorthistoryofch0000stua|year=2003|publisher=Allen & Unwin|isbn=978-1-86448-954-5|ref=harv}}
* {{cite book|last=Stuart-Fox|first=Martin|title=Naga Cities of the Mekong: A Guide to the Temples, Legends, and History of Laos|year=2006|publisher=Media Masters|isbn=978-981-05-5923-6|ref=harv}}
* {{cite book|last=Stuart-Fox|first=Martin|title=Historical Dictionary of Laos|year=2008|publisher=The Scarecrow Press, Inc|isbn=978-0-8108-5624-0|ref=harv}}
Baris 223:
-->*{{cite book|last=Viravong|first=Sila|title=History of Laos (trans.)|year=1964|publisher=Paragon Book|location=New York| isbn=0-685-41963-0|pages=50–51|ref=harv}}
* {{cite journal|last=Wyatt|first=David K.|title=Siam and Laos, 1767–1827|journal=Journal of Southeast Asian History|year=1963|volume=4|issue=2|p=13–32|ref=harv}}
* {{cite book|last=Wyatt|first=David K.|title=Thailand: A Short History|url=https://archive.org/details/thailandshorthis00unse|year=2003|publisher=Yale University Press|isbn=0-300-08475-7|ref=harv}}
* {{cite book|editor-last1=Wyatt|editor-first1=David K.|editor-first2=Aroonrut|editor-last2=Wichienkeeo|title=The Chiang Mai Chronicle|year=1995|publisher=Silkworm Books|isbn=974-7100-62-2|ref=harv}}
{{refend}}
== Pranala luar ==
* [http://www.seasite.niu.edu/lao/culture/luangprabang/XDXT.htm Legend of the Founding of Xieng Dong-Xieng Thong at Muang Sua] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160303222825/http://www.seasite.niu.edu/lao/culture/luangprabang/XDXT.htm |date=2016-03-03 }}
[[Kategori:Lan Xang| ]]
|