Sulawesi Tenggara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Roscoe x (bicara | kontrib)
k Dikembalikan ke 61.94.187.28
Mommy Debby (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(933 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{kotak info provinsi Indonesia
==Sejarah ==
|nama = Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasar Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No. 13 Tahun 1964. Awalnya terdiri atas 4 (empat) Kabupaten yaitu, Kab. Kendari, Kab. Kolaka, Kab. Muna, dan Kab. Buton dengan Kendari sebagai ibukota Provinsi. Hingga kini (September 2005) telah dimekarkan menjadi 10 Kota/Kab, yakni menjadi Kota Kendari, Kota Bau-bau, Kab. Buton, Kab. Muna, Kab. Kolaka, Kab. Kolaka Utara (Kolut), Kab. Konawe Selatan (Konsel), Kab. Konawe, Kab. Bombana, dan Kab. Wakatobi.
|translit_lang1 =
|translit_lang1_info =
|julukan = {{hlist|Bumi Anoa|Wonua Sorume (''Bumi Anggrek'')}}
|singkatan = Sultra
|foto = {{multiple image|border = infobox|total_width= 300|image_style = border:1;
|perrow = 2/2/2/2/2
|image1=Wakatobi beach 2006.jpg
|image2=Reflection of Floating House of Bajau in Bajau Sampela Village Wakatobi.jpg
|image3=Lawana Lanto.jpg
|image4=Laika Mbuu.jpg
|image5=Andrydenisah4.jpg
|image6=Tari Larianggi M Jeffry Hanafiah 08121586687.jpg
|image7=Masjid Islamic Centre Baubau tampak depan.jpg
|image8=Masjid Al-Alam Kendari (3).jpg
}}
|caption = '''Atas ke bawah; kiri ke kanan''': Pantai [[Kabupaten Wakatobi|Wakatobi]], Rumah [[Suku Bajau|Bajau]] di [[Kabupaten Wakatobi|Wakatobi]], Lawana Lanto [[Kabupaten Buton|Buton]], Panari Larianggi di [[Kabupaten Wakatobi|Wakatobi]], Festival Budaya Tuo [[Kabupaten Buton|Buton]], Islamic Center [[Kota Baubau]], Masjid Al Alam [[Kota Kendari|Kendari]].
|bendera = Flag of Southeast Sulawesi.svg
|lambang = Coat of arms of Southeast Sulawesi.svg
|peta = South East Sulawesi in Indonesia.svg
|koordinat = 6º 30' – 2º 30' [[Lintang Selatan|LS]]{{br}}120º 30' – 124º 50' [[Bujur Timur|BT]]
|motto = Inae Konasara Iye Pinesara Inae Liasara Iye Pinekasara<br/>{{small|{{lang icon|Tolaki|Tolaki}} Barang Siapa Yang Menghargai Adat Maka Dia Akan di Muliakan Tapi Barang Siapa Yang Tidak Menghargai Adat Maka Dia Tidak Akan Dihargai}}
|dasar hukum = UU No. 7 Tahun 2022<ref>{{Cite web |url=https://jdih.setneg.go.id/viewpdfperaturan/Salinan%20UU%20Nomor%207%20Tahun%202022.pdf |title=Salinan arsip |access-date=2022-04-05 |archive-date=2022-04-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220405154125/https://jdih.setneg.go.id/viewpdfperaturan/Salinan%20UU%20Nomor%207%20Tahun%202022.pdf |dead-url=no }}</ref>
|hari jadi = [[27 April]] [[1964]]
|ibukota = [[Kota Kendari]]
|kota besar = [[Kota Baubau]]
|nama gubernur = [[Andap Budhi Revianto]] (Penjabat)
|nama wakil gubernur = ''lowong''
|nama sekretaris daerah = Asrun Lio
|nama ketua DPRD = Abdulrahman Saleh
|luas = 38140
|penduduk = 2726590
|tahun populasi = 30 Juni 2023
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL"/><ref name="SULTRA">{{cite web|url=https://sultra.bps.go.id/publication/2023/02/28/1828fe18cd21a894338918f9/provinsi-sulawesi-tenggara-dalam-angka-2023.html|title=Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2023|pages=86|work=BPS|access-date=29 Juli 2023|format=pdf}}</ref>
|kepadatan = auto
|kabupaten = 15
|kota = 2
|kecamatan = 219
|kelurahan = 377
|desa = 1.915
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|95,80% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 2,26% [[Kekristenan]]
** 1,66% [[Protestan]]
** 0,60% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|1,89% [[Hindu]] |0,05% [[Agama Buddha|Buddha]]<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = {{collapsible list|[[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)|[[Bahasa Tolaki|Tolaki]] (dominan)|[[Bahasa Moronene|Moronene]]|[[Bahasa Cia-cia|Cia-cia]]|[[Bahasa Wawonii|Wawonii]]|[[Bahasa Wolio|Wolio]]|[[Bahasa Muna|Muna]]|[[Bahasa Bajo|Bajo]]|[[Bahasa Wakatobi|Wakatobi]]<br>[[Bahasa Sasak|Sasak]]|[[Bahasa Bali|Bali]]|[[Bahasa Jawa|Jawa]]|[[Bahasa Bugis|Bugis]]|[[Bahasa Toraja|Toraja]]|[[Bahasa Sunda|Sunda]]|[[Bahasa Tionghoa|Tionghoa]]}}
|lagu = Wulele Sanggula (Tolaki)<br>Wonua Bombana (Moronene)<br>Otampo (Muna)<br>Kaki Dhisaku (Buton)
|ISO = ID-SG
|kode area = {{collapsible list|
0401 — Kendari|
0402 — Baubau|
0403 — Muna|
0404 — Wakatobi|
0405 — Kolaka|
0408 — Konawe}}
|kode pos = 93''xxx''
|rumah = {{hlist|[[Rumah Laika]]|[[Rumah Adat Banua Tada|Rumah Banua Tada]]}}
|senjata = [[Mosehe|Parang Taawu / Mosehe]]
|flora = [[Anggrek serat]]
|fauna = [[Anoa]]
|utc = +08:00
|zona waktu = [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
|TNKB = DT
|dau = Rp 1.639.676.883.000,- ([[2020]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=25 September 2021|format=pdf}}</ref>
|IPM = {{increase}} 72,23 ([[2022]])<br>{{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/494/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=29 Juli 2023}}</ref>
|web = {{url|sultraprov.go.id}}
}}
'''Sulawesi Tenggara''' (disingkat '''Sultra''') adalah sebuah [[Daftar Provinsi Indonesia|provinsi]] di [[Indonesia]] yang terletak bagian tenggara pulau [[Sulawesi]], dengan ibu kota [[Kota Kendari|Kendari]]. Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di provinsi [[Sulawesi Selatan]] dengan ibukotanya adalah kecamatan baubau. Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964.
 
Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau [[Sulawesi]], secara geografis terletak di bagian selatan garis [[khatulistiwa]] di antara 02°45' – 06°15' [[Lintang Selatan]] dan 120°45' – 124°30' [[Bujur Timur]] serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140&nbsp;km² (3.814.000 ha) dan perairan ([[laut]]) seluas 110.000&nbsp;km² (11.000.000 ha). Pada pertengahan tahun 2023, jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sebanyak 2.726.590 orang.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=23 November 2023|format=visual}}</ref>
 
== Sejarah ==
Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di [[Provinsi Sulawesi Selatan]] dengan Kecamatan [[Baubau]] sebagai ibu kota kabupaten. Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai [[Daerah]] [[Otonom]] berdasarkan [[Perpu]] No. 2 tahun 1964 [[Juncto]] UU No.13 Tahun 1964.
=== Masa Kesultanan – Kerajaan Nusantara ===
Sulawesi Tenggara pada masa pemerintahan Negara Kesultanan – Kerajaan Nusantara hingga terbentuknya Kabupaten Sulawesi Tenggara pada tahun 1952, sebelumnya merupakan [[Afdeling]]. [[Onderafdeling]] ini kemudian dikenal dengan sebutan Onderafdeling Boeton Laiwoi dengan pusat Pemerintahannya di Bau-Bau. Onderafdeling Boeton Laiwui tersebut terdiri dari: Afdeling Boeton, Afdeling Muna, dan Afdeling Laiwui.
 
[[Onderafdeling]] secara konsepsional merupakan suatu wilayah administratif setingkat kawedanan yang diperintah oleh seorang ([[wedana]] bangsa [[Belanda]]) yang disebut Kontroleur (istilah ini kemudian disebut [[Patih]]) pada masa pemerintahan kolonial [[Hindia Belanda]]. Sebuah onderafdeling terdiri atas beberapa ''[[landschap]]'' yang dikepalai oleh seorang hoofd dan beberapa distrik (kedemangan) yang dikepalai oleh seorang districthoofd atau kepala distrik setingkat asisten wedana.
 
Status Onderafdeling diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda kepada daerah-daerah yang memiliki kekuasaan asli dan kedaulatan yang dihormati bahkan oleh pemerintah Hindia Belanda sendiri. Pengakuan kekuasaan ini diberikan karena daerah-daerah tersebut bukanlah daerah jajahan Belanda namun sebagai daerah yang memiliki jalinan hubungan dengan Belanda.
 
Dalam beberapa anggapan bahwa Onderafdeling merupakan jajahan kiranya tidaklah benar, karena dalam kasus Onderafdeling Boeton Laiwoi terdapat hubungan dominasi yang agak besar oleh Belanda sebagai pihak yang super power pada masa itu dengan Kesultanan dan Kerajaan di Sulawesi Tenggara khususnya Kesultanan Buton, sehingga diberikanlah status Onderafdeling Boeton Laiwoi.
 
Afdeling Kolaka pada waktu itu berada di bawah Onderafdeling Luwu (Sulawesi Selatan), kemudian dengan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1952 Sulawesi Tenggara menjadi satu Kabupaten, yaitu Kabupaten Sulawesi Tenggara dengan ibu Kotanya Baubau. Kabupaten Sulawesi Tenggara tersebut meliputi wilayah-wilayah bekas Onderafdeling Boeton Laiwui serta bekas Onderafdeling Kolaka dan menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dengan Pusat Pemerintahannya di Makassar.{{cn}}
=== Masa [[Orde Lama]] (1945-1965) ===
Melalui Undang-Undang No. 29 Tahun 1959, Kabupaten Sulawesi Tenggara dimekarkan menjadi empat [[kabupaten]], yaitu: [[Kabupaten Buton]], [[Kabupaten Kendari]], [[Kabupaten Kolaka]], dan [[Kabupaten Muna]]. Keempat daerah tingkat II tersebut masih merupakan bagian dari [[Provinsi Sulawesi Selatan]] dan [[Tenggara]]. Sulitnya komunikasi perhubungan saat itu, antar Daerah Tingkat II se Sulawesi Selatan Tenggara dengan pusat Pemerintahan Provinsi di Makassar, menghambat pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan maupun pelaksanaan tugas pembangunan disamping gangguan [[pemberontakan DI/TII]].
 
Daerah Sulawesi Tenggara terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan yang cukup luas.{{Butuh rujukan}} Wilayahnya memiliki sumber daya mineral hasil tambang terutama [[nikel]].<ref>{{Cite book|last=Prasetyo, B. E., dkk.|date=2015|url=https://www.esdm.go.id/assets/media/content/KEI-Dampak_Pembangunan_Smelter_di_Kawasan_Ekonomi_Khusus_(Studi_Kasus_Provinsi_Sulawesi_Tenggara).pdf|title=Dampak Pembangunan Smelter di Kawasan Ekonomi Khusus Provinsi Sulawesi Tenggara|location=Jakarta|publisher=Pusat Data dan Teknologi Informasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral|isbn=978-602-0836-13-3|pages=1|url-status=live|access-date=2023-05-26|archive-date=2023-08-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20230814145359/https://www.esdm.go.id/assets/media/content/KEI-Dampak_Pembangunan_Smelter_di_Kawasan_Ekonomi_Khusus_(Studi_Kasus_Provinsi_Sulawesi_Tenggara).pdf|dead-url=no}}</ref> Hasil tambang lainnya berupa aspal dan sejumlah bahan galian lainya. Demikian pula potensi lahan pertanian cukup potensial untuk dikembangkan. Selain itu terdapat pula berbagai hasil hutan berupa rotan, damar serta berbagai hasil hutan lainnya. Atas pertimbangan ini tokoh–tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara, membentuk Panitia Penuntut Daerah Otonom Tingkat I Sulawesi Tenggara. Tugas Panitia tersebut adalah memperjuangkan pembentukan Daerah Otonom Sulawesi Tenggara pada Pemerintah Pusat di Jakarta. Cita-cita tersebut tercapai dengan keluarnya Perpu No. 2 Tahun 1964 Sulawesi Tenggara yang menetapkan menjadi Daerah Otonom Tingkat I dengan ibu kotanya [[Kendari, Kendari|Kecamatan Kendari]].
 
Realisasi pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dilakukan pada tanggal 27 April 1964, yaitu saat dilakukannya serah terima wilayah kekuasaan dari Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan-Tenggara, Kolonel Inf. A. A. Rifai kepada Pejabat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, J. Wajong. Pada saat itu, Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara mulai berdiri sendiri terpisah dari Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan. Karena itu, tanggal 27 April 1964 adalah hari lahirnya Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara yang setiap tahun diperingati.
=== Masa [[Orde Baru]] (1965-1998) ===
Pada 3 Agustus 1995, dibentuk satu [[kotamadya]] yaitu [[Kota Kendari]], yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kendari (kini bernama [[Kabupaten Konawe]]).
=== Masa Reformasi (1998-sekarang) ===
Pada 21 Juni 2001, dibentuk satu [[kota]] baru bernama [[Kota Baubau]], yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Buton. Kemudian selanjutnya terbentuk beberapa [[kabupaten]] baru, antara lain:
# [[Kabupaten Bombana]], pemekaran dari Kabupaten Buton (18 Desember 2003)
# [[Kabupaten Wakatobi]], pemekaran dari Kabupaten Buton (18 Desember 2003)
# [[Kabupaten Kolaka Utara]], pemekaran dari Kabupaten Kolaka (18 Desember 2003)
# [[Kabupaten Konawe Selatan]], pemekaran dari Kabupaten Konawe (25 Februari 2003)
# [[Kabupaten Konawe Utara]], pemekaran dari Kabupaten Konawe (2 Januari 2007)
# [[Kabupaten Buton Utara]], pemekaran dari Kabupaten Muna (2 Januari 2007)
# [[Kabupaten Kolaka Timur]], pemekaran dari Kabupaten Kolaka (14 Desember 2012)
# [[Kabupaten Konawe Kepulauan]], dimekarkan dari Kabupaten Konawe (12 April 2013)
# [[Kabupaten Buton Tengah]], dimekarkan dari Kabupaten Buton (Juli 2014)
# [[Kabupaten Buton Selatan]], dimekarkan dari Kabupaten Buton (Juli 2014)
# [[Kabupaten Muna Barat]], dimekarkan dari Kabupaten Muna (Juli 2014)
 
Setelah pemekaran, Sulawesi Tenggara mempunyai 15 kabupaten dan 2 kota. Saat ini Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi Tenggara pada Gedung Menara Global yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto [[Jakarta]].
 
== Pemerintahan ==
=== Gubernur ===
belum terdetek
{{utama|Daftar Gubernur Sulawesi Tenggara}}
 
{|class="wikitable sortable" style="text-align:center;"
=== Daftar Gubernur ===
!style="background: lavender;" colspan=2|Gubernur
*J. Wayong (1964 - 1965)
!style="background: lavender;"|Mulai jabatan
*La Ode hadi (1965 - 1966)
!style="background: lavender;"|Akhir jabatan
*Bogjen Edy Sabara (1966-1978)
!style="background: lavender;"|Wakil Gubernur
*Drs. Abdullah Silondae (1978 - 1982)
|-
*Ir. H. Alala (1982-1987) dan (1987 - 1992)
|[[Berkas:Andap Budhi Revianto, Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (cropped).jpeg|100px]]
*Drs. H. La Ode Kaimoeddin (1992 - 1997) dan (1997-2002)
|[[Andap Budhi Revianto]]<br> (''Penjabat'')
*Ali Mazi, SH (2003 - 2008)
|5 September 2023
|Petahana
|''Lowong''
|}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara}}
=== Daftar kabupaten dan kota ===
{{utama|Daftar kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara}}
{{:Daftar kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara}}
== Demografi ==
=== Penduduk ===
Pada tahun [[1990]] jumlah [[penduduk]] Sulawesi Tenggara sekitar 1.349.619 jiwa. Kemudian tahun [[2000]] meningkat menjadi 1.776.292 jiwa dan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional [[Badan Pusat Statistik]] tahun [[2005]] adalah sejumlah 1.959.414 jiwa.
 
Dari publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035 disebutkan bahwa jumlah penduduk Sulawesi Tenggara berturut-turut (dalam ribuan) 2.243,6 (2010), 2.499,5 (2015), 2.755,6 (2020), 3.003,3 (2025), 3.237,7 (2030) dan 3.458,1 (2035).
== Perwakilan di Jakarta ==
==== Pertumbuhan Penduduk ====
belum terdetek
Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara selama tahun 1990–2000 adalah 2,79% per tahun dan tahun 2004–2005 menjadi 0,02%.{{fact}} Laju pertumbuhan penduduk menurut [[kabupaten]] selama kurun waktu 2004–2005 hanya [[kota Kendari]] dan [[Kabupaten Muna]] yang menunjukan pertumbuhan yang positif, yaitu 0,03 % dan 0,02 % per tahun, sedangkan [[kabupaten]] yang lain menunjukkan pertumbuhan negatif.
=== Anggota DPR dari Provinsi Sulawesi Tenggara ===
==== Struktur Penduduk ====
*Rustam E. Tamburaka (P. Golkar)
Struktur umur [[penduduk]] Sulawesi Tenggara pada tahun 2005, penduduk usia di bawah 15 tahun 700.433 jiwa (35,75%) dari total penduduk, sedangkan penduduk [[perempuan]] mencapai 984.987 jiwa (20.27%) dan penduduk [[laki-laki]] mencapai 974.427 jiwa (49,73%).
*Razak Porosi (P. PDIP)
==== Jumlah penduduk tahun 1971–2020 ====
{| class="wikitable" style="font-size:90%;width:90%;border:0px;text-align:center;line-height:120%;"
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Tahun
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 1971
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 1980
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 1990
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 1995
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2000
! style="background: #FFFFFF; color:#000080;" | 2010
|- Align="center"
! style="background: #FFEBCD; color: #000080" height="17" | Jumlah penduduk
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 714.120
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 942.302
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 1.349.619
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 1.586.917
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 1.776.292
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | [[Berkas:Green Arrow Up.svg|10px|link=]] 2.232.586
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Sejarah kependudukan Sulawesi Tenggara<br />'''Sumber:'''<ref name="BPS">{{cite web |title=Penduduk Sulawesi Tenggara dari tahun ke tahun terus meningkat |url=http://sultra.bps.go.id/ |edition= |year= |publisher=BPS Sultra |accessdate=1 October 2010 |archive-date=2009-07-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090717095600/http://sultra.bps.go.id/ |dead-url=no }}</ref>
|}
=== Suku bangsa ===
[[Berkas:Proses pedole-dole.jpg|jmpl|ka|220px|Proses pedole dole, tradisi [[imunisasi]] masyarakat [[Suku Buton|Buton]].]]
 
Mayoritas penduduk yang mendiami provinsi Sulawesi Tenggara adalah suku asli setempat, termasuk diantaranya adalah suku [[Suku Tolaki|Tolaki]], [[Suku Buton|Buton]], [[Wawonii, Konawe Kepulauan|Wawonii]], [[Suku Banggai|Banggai]], [[Suku Balatantak|Balantak]], [[Suku Wolio|Wolio]]-Buton, [[Suku Muna|Muna]], [[Suku Moronene|Moronene]], dan lainnya.<ref>{{cite web|url=https://www.gramedia.com/literasi/suku-di-pulau-sulawesi/|title=Suku di Pulau Sulawesi|website=www.gramedia.com|accessdate=2022-10-23|archive-date=2022-10-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20221023124711/https://www.gramedia.com/literasi/suku-di-pulau-sulawesi/|dead-url=no}}</ref> Suku [[Suku Bugis|Bugis]] asal Sulawesi Selatan menjadi jumlah terbesar dari suku lain asal provinsi lainnya. Ada juga sebagian lagi suku [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Makassar|Makassar]], [[Suku Bali|Bali]], [[Suku Sunda|Sunda]] dan suku lainnya dari berbagai daerah di [[Indonesia]]. Dari data [[Sensus Penduduk Indonesia 2010|Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010]], sebanyak 1.401.478 jiwa atau 62,90% dari 2.227.937 jiwa penduduk, adalah suku asal Sulawesi Tenggara.<ref name="SUKU"/>
=== Anggota DPD dari Provinsi Sulawesi Tenggara ===
* La Ode Ida
* Marwan Aidit, Drs., K.H.
* M. Yunus Sjamsoeddin, H., Ir.,
* Yokoyama Sinapoy, H., Drs.
 
Berikut adalah banyaknya penduduk provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan suku bangsa, hasil [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]]:<ref name="SUKU">{{Cite web|url=http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|title=Kewarganegaraan Suku Bangsa, Agama, Bahasa 2010|website=demografi.bps.go.id|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|year=2010|format=PDF|accessdate=2022-10-23|pages=23, 36-41|archive-date=2017-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170712140438/http://demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak_chotib/Kelompok_1/Referensi/BPS_kewarganegaraan_sukubangsa_agama_bahasa_2010.pdf|dead-url=yes}}</ref>
== Perekonomian ==
Komoditi unggulan adalah Mete, Kakao, Perikanan dan Kelautan.
 
{| class="wikitable"
|+Penduduk berdasarkan etnis di Sulawesi Tenggara (2010)
|-bgcolor="#E0F0FF"
! rowspan=2 | No
! rowspan=2 | Suku
! colspan=2 | Sensus Penduduk Indonesia 2010
|-bgcolor="#E0F0FF"
! Jumlah
! %
|-
| 1
| Asal Sulawesi Tenggara
! style="text-align: right;" | 1.401.478
! style="text-align: right;" | 62,90%
|-
| 2
| [[Suku Bugis|Bugis]]
| style="text-align: right;" | 496.410
| style="text-align: right;" | 22,28%
|-
| 3
| [[Suku Jawa|Jawa]]
| style="text-align: right;" | 159.170
| style="text-align: right;" | 7,14%
|-
| 4
| [[Suku Makassar|Makassar]]
| style="text-align: right;" | 59.301
| style="text-align: right;" | 2,66%
|-
| 5
| [[Suku Bali|Bali]]
| style="text-align: right;" | 49.411
| style="text-align: right;" | 2,22%
|-
| 6
| [[Suku Sunda|Sunda]]
| style="text-align: right;" | 25.408
| style="text-align: right;" | 1,14%
|-
| 7
| [[Suku Sasak|Sasak]]
| style="text-align: right;" | 6.857
| style="text-align: right;" | 0,31%
|-
| 8
| Asal [[Maluku]]
| style="text-align: right;" | 5.332
| style="text-align: right;" | 0,24%
|-
| 9
| Asal [[Nusa Tenggara Timur|NTT]]
| style="text-align: right;" | 4.877
| style="text-align: right;" | 0,22%
|-
| 10
| Asal [[Sumatera]]
| style="text-align: right;" | 4.781
| style="text-align: right;" | 0,21%
|-
| 11
| Suku lainnya
| style="text-align: right;" | 14.912
| style="text-align: right;" | 0,67%
|-
|
| '''Total'''
| style="text-align: right;" | '''2.227.937'''
| style="text-align: right;" | '''100%'''
|}
=== Bahasa ===
[[Bahasa resmi]] instansi pemerintahan di Sulawesi Tenggara adalah [[bahasa Indonesia]]. Hingga 2019, [[Badan Bahasa]] mencatat ada 16 [[bahasa daerah]] di Sulawesi Tenggara.<ref>{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/statistik.php|title=Penyebaran Bahasa di Indonesia|last=|first=|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|access-date=25 Mei 2020|archive-date=2020-07-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20200711031543/https://petabahasa.kemdikbud.go.id/statistik.php|dead-url=no}}</ref> Keempat belas bahasa tersebut adalah: (1) [[Bahasa Tolaki|Tolaki]] (Penutur Terbanyak), (2) [[Bahasa Wolio|Wolio]], (3) [[Bahasa Cia-Cia|Cia-Cia]], (4) [[Bahasa Wawonii|Wawonii]], (5) [[Bahasa Culambacu|Culambacu]], (6) [[Bahasa Muna|Muna]], (7) [[Bahasa Kulisusu|Kulisusu]], (8) [[Bahasa Lasalimu-Kamaru|Lasalimu-Kamaru]], (9) [[Bahasa Moronene|Moronene]], (10) [[Bahasa Jawa|Jawa]], (11) [[Bahasa Wakatobi|Wakatobi]], (12) [[Bahasa Sasak|Sasak]], (13) [[Bahasa Sunda|Sunda]], (14) [[Bahasa Bajo|Bajo]], dan (14
T) [[Bahasa Bali|Bali]] (16) [[Bahasa Bugis|Bugis]].<ref>{{Cite web|url=https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Sulawesi%20Tenggara|title=Bahasa di Provinsi Sulawesi Tenggara|last=|first=|date=|website=Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia|access-date=25 Mei 2020|archive-date=2020-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20200806003006/https://petabahasa.kemdikbud.go.id/provinsi.php?idp=Sulawesi%20Tenggara|dead-url=no}}</ref>
== Ekonomi ==
=== Komoditi ===
# [[Pertanian]], meliputi: [[kakao]], [[kacang mede]], [[kelapa]], [[cengkih]], [[kopi]], [[pinang]] [[lada]] dan [[vanili]]
# [[Kehutanan]], meliputi: [[kayu]] gelondongan dan [[kayu]] gergajian
# [[Perikanan]], meliputi: perikanan darat dan perikanan laut
# [[Peternakan]], meliputi: [[sapi]], [[kerbau]] dan [[kambing]]
# [[Pertambangan]], meliputi: [[aspal]],<ref>''[https://web.archive.org/web/20220312163407/http://bai.co.id/ Produsen Aspal Buton]</ref> [[nikel]], [[emas]], [[marmer]], batu setengah [[permata]], [[onix]], batu gamping dan tanah liat
== Pendidikan ==
{{Perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara}}
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.sultraprov.go.id/ Situs resmi pemerintah provinsi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100701221807/http://www.sultraprov.go.id/ |date=2010-07-01 }}
* {{id}} [http://www.sultranews.com/ Situs Berita Seputar Sulawesi Tenggara]
* {{id}} [http://www.indonesia.travel/id/discover-indonesia/region-detail/47/sulawesi-tenggara/ Informasi Lengkap Seputar Sulawesi Tenggara]
* {{id}} [http://www.sultrawatch.com/ Berita Seputar Sulawesi Tenggara]
{{BI|Sultenggara}}
* {{id}} [http://sultra.bps.go.id/ Badan Pusat Statistik: Sulawesi Tenggara]
 
{{Sulawesi Tenggara}}
{{Provinsi Indonesia}}
{{Authority control}}
 
[[deKategori:Sulawesi Tenggara| ]]
[[Kategori:Provinsi di Indonesia]]
[[en:South East Sulawesi]]
[[Kategori:Negara dan wilayah yang didirikan tahun 1964]]
[[sv:Sulawesi Tenggara]]