Gelanggang Olahraga Bung Karno: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Gilang Bayu Rakasiwi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(255 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{for|Stadion dengan nama yang sama yang berada di kompleks ini|Stadion Utama Gelora Bung Karno}}
'''Stadion Gelora Bung Karno''' adalah sebuah [[stadion]] serbaguna di [[Jakarta]], [[Indonesia]]. Stadion ini dinamai untuk menghormati [[Soekarno]], [[Presiden Republik Indonesia|Presiden]] pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olah raga ini. Dalam rangka [[de-Soekarnoisasi]], pada masa [[Orde Baru]], nama Stadion ini diubah menjadi '''Istora Senayan''' atau '''Stadion Utama Senayan'''. Setelah bergulirnya gelombang [[reformasi]] pada [[1998]], nama Stadion ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.[http://www.kompas.com/kompas-cetak/0107/18/metro/tida17.htm]
{{Other uses|GBK (disambiguasi)}}
{{Coord|-6.2181205|106.8046058|display=title}}
{{Infobox venue
| name = Gelanggang Olahraga Bung Karno
| nickname = Gelora Bung Karno (GBK)
| native_name =
| native_name_lang =
| fullname =
| former names = Kompleks Asian Games (sampai 24 September 1962)<br>Gelanggang Olahraga Senayan (1969–2001)
| logo_image = [[Berkas:Logo GBK.png|240px]]
| logo_caption =
| image =
| image_size =
| image_alt =
| caption = [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]] difoto bersama Stadion Akuatik dan [[Istora Gelora Bung Karno|Istora]]
| pushpin_map = Indonesia Jakarta
| pushpin_mapsize =
| pushpin_map_caption =
| pushpin_label_position =
| pushpin_relief =
| address =
| location = [[Gelora, Tanah Abang|Gelora]], [[Tanah Abang]], [[Jakarta Pusat]], Indonesia
| coordinates =
| type =
| genre =
| broke_ground = 8 Februari 1960
| built = 8 Februari 1960
| opened = 1961–1962
| renovated = 2016–2017<ref>{{Cite news|first=Ahmad Fawwaz |last=Usman |date=8 Agustus 2017 |url=http://bola.liputan6.com/read/3051374/menuju-asian-games-2018-renovasi-gbk-nyaris-rampung |title=Menuju Asian Games 2018, Renovasi GBK Nyaris Rampung |work=[[Liputan6.com]] |access-date=30 November 2017 |editor-last=Krisnadefa |editor-first=Edu |language=id |archive-date=2018-02-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180202004236/http://bola.liputan6.com/read/3051374/menuju-asian-games-2018-renovasi-gbk-nyaris-rampung |dead-url=no}}</ref>
| expanded =
| closed = 2016–2017
| demolished =
| owner = [[Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia|Sekretariat Negara Republik Indonesia]]<ref>{{Cite news |url=http://mediaindonesia.com/read/detail/33309-pengelolaan-kawasan-gbk-tetap-di-bawah-setneg |title=Pengelolaan Kawasan GBK Tetap Di Bawah Setneg |date=10 Maret 2016 |accessdate=11 Maret 2016 |newspaper=[[Media Indonesia]] |publisher=[[Media Group]]|location=[[Jakarta]]|archive-date=2020-04-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200428141822/https://mediaindonesia.com/read/detail/33309-pengelolaan-kawasan-gbk-tetap-di-bawah-setneg |dead-url=no }}</ref>
| operator = [[Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno|PPK GBK]]
| surface =
| scoreboard =
| production =
| cost = [[Dolar Amerika Serikat|$]]12,500,000 (1958, seluruh kompleks)
| architect =
| builder =
| project_manager =
| structural engineer =
| services engineer =
| general_contractor =
| main_contractors =
| seating_type =
| capacity =
| suites =
| record_attendance =
| dimensions =
| field_shape =
| acreage =
| volume =
| tenants =
| embedded =
| website = {{URL|http://gbk.id/}}
| publictransit = {{rint|jakarta|m1}} [[Stasiun MRT Istora|Stasiun Istora]]<br>{{rint|jakarta|tjk1}} [[Halte Transjakarta Senayan Bank DKI|Halte Senayan]] dan [[Halte Transjakarta Polda Metro Jaya|Polda Metro Jaya]]<br>{{rint|jakarta|tjk9}} [[Halte Transjakarta Gerbang Pemuda|Halte Gerbang Pemuda]]<br>{{rint|jakarta|green}} [[Stasiun Palmerah]]
}}
 
'''Gelanggang Olahraga Bung Karno''' adalah kompleks olahraga yang berlokasi di [[Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat|Gelora]], [[Tanah Abang, Jakarta Pusat|Tanah Abang]], [[Jakarta Pusat]]. Tonggak sejarah GBK diawali dengan ditunjuknya Indonesia oleh Asian Games Federation (sekarang [[Dewan Olimpiade Asia]]) sebagai tuan rumah [[Pesta Olahraga Asia 1962]] pada tahun 1958. Momentum tersebut disambut baik oleh Presiden Soekarno dengan membangun sebuah mega proyek venue olahraga yang dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti Wisma Atlet dan diberi nama Gelora Bung Karno.
Dengan kapasitas sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun [[1958]] dan penyelesaian fase pertama-nya pada kuartal ketiga [[1962]] ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
 
Kompleks ini dibangun sebagai '''Kompleks Asian Games''' pada tahun 1960 untuk Pesta Olahraga Asia 1962<ref>{{cite book|year=1962 |title=Asian Games 4. Djakarta 1962. 24 Agustus – 4 September|location=Jakarta |publisher=[[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Departemen Penerangan Republik Indonesia]]}}</ref><ref>{{cite journal|last=Hanna |first=Willard A. |year=1962 |title=The Politics of Sport. Indonesia as the Host to the “Fourth Asian Games”|journal=Southeast Asia Series|volume=10 |number=19 |pages=193–203 |language=en}}</ref> dan baru-baru ini menjalani rekonstruksi besar untuk [[Pesta Olahraga Asia 2018]] dan [[Pesta Olahraga Difabel Asia 2018]].
Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari [[Uni Soviet]] sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada [[23 Desember]] [[1958]]
 
Kompleks olahraga ini dinamai untuk menghormati [[Soekarno]], [[Presiden Indonesia|Presiden]] pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini. Dalam rangka [[de-Soekarnoisasi]], pada masa [[Orde Baru]], nama kompleks olahraga ini diubah menjadi '''Gelora Senayan'''. Setelah bergulirnya gelombang [[Sejarah Indonesia (1998–sekarang)|reformasi]] pada [[1998]], nama kompleks olahraga ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.<ref>{{Cite news|url=http://www.kompas.com/kompas-cetak/0107/18/metro/tida17.htm |archiveurl=https://web.archive.org/web/20040907024037/http://www.kompas.com/kompas-cetak/0107/18/metro/tida17.htm|title=Tidak Masuk Akal, Rencana Pemindahan Gelora Bung Karno |work=[[Kompas.com]] |first=Eddy |last=Hasby |date=18 Juli 2001 |archivedate=7 September 2004 |accessdate=12 September 2004}}</ref> Kompleks ini adalah kompleks olahraga tertua dan terbesar di Jakarta dan Indonesia, dan juga salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]] adalah bangunan utama dalam kompleks olahraga ini. Singkatan ''Gelora'' dalam bahasa Indonesia juga berarti ''gejolak'' (seperti pada api atau ombak laut).<ref>{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gelora|title=Hasil Pencarian - Gelora|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia]]|website=KKBI Daring|accessdate=27 Agustus 2016|archive-date=2022-06-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20220629002806/https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gelora|dead-url=no}}</ref>
== Latar belakang ==
 
== Sejarah ==
Selain sebagai tempat berolahraga, kawasan Gelora Bung Karno oleh berbagai kelompok masyarakat sering dimanfaatkan sebagai ajang temu. Selain itu pada awal tujuan dibangunnya stadion ini, Presiden [[Soekarno]] juga menginginkan kompleks [[olahraga]] yang dibangun untuk [[Asian Games 1962|Asian Games IV 1962]] ini juga hendaknya dijadikan sebagai [[paru-paru]] kota dan ruang terbuka tempat warga berkumpul
Setelah [[Dewan Olimpiade Asia|Federasi Asian Games]] menyatakan Jakarta menjadi tuan rumah [[Pesta Olahraga Asia 1962]] pada tahun 1958,<ref>{{cite web|url=http://newspapers.nl.sg/Digitised/Page/straitstimes19580524.1.12.aspx|title=Jakarta gets 1962 Games: No KL bid|date=24 Mei 1958|website=[[The Straits Times]]|language=en|accessdate=27 Agustus 2012}}</ref> persyaratan minimum yang belum dipenuhi oleh [[Jakarta]] adalah ketersediaan kompleks multi-olahraga. Menanggapi hal ini, Presiden [[Soekarno]] mengeluarkan Keputusan Presiden No. 113/1959 tanggal 11 Mei 1959 tentang pembentukan Dewan Asian Games Indonesia (DAGI) yang dipimpin oleh [[Daftar Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia|Menteri Urusan Pemuda dan Olahraga]] [[Maladi]].<ref>{{cite journal|last=Adams |first=Iain |year=2003 |title=Pancasila: Sport and the Building of Indonesia – Ambitions and Obstacles |journal=Sport in Asian Society. Past and Present |editor1=Mangan, J.A. |editor2=Hong, F. |pages=295–318 |location=London and Portland |publisher=F. Cass |language=en}}</ref> Soekarno, sebagai seorang arsitek dan sarjana teknik sipil, mengusulkan lokasi di dekat [[Jalan MH Thamrin (Jakarta)|Jalan M. H. Thamrin]] dan [[Menteng, Jakarta Pusat|Menteng]], yaitu daerah [[Karet Tengsin, Tanah Abang|Karet]], [[Pejompongan]], atau [[Dukuh Atas]]. [[Friedrich Silaban]], seorang arsitek terkenal yang mendampingi Soekarno untuk meninjau lokasi dengan helikopter, tidak setuju dengan pemilihan Dukuh Atas karena ia berpendapat pembangunan kompleks olahraga di pusat daerah pusat kota masa depan akan berpotensi menciptakan kemacetan lalu lintas besar-besaran. Soekarno setuju dan malah menugaskan daerah [[Senayan]] dengan luas sekitar 300 hektar.<ref>{{Cite web|url=http://historia.id/olahraga/sukarno-dan-gbk|title=Sukarno dan GBK|first=Hendri F.|last=Isnaeni|date=17 Maret 2015|website=historia.id|access-date=21 Januari 2018|archive-date=2018-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20180122071923/http://historia.id/olahraga/sukarno-dan-gbk|dead-url=no}}</ref>
 
Pemancangan tiang pertama dilakukan secara simbolis oleh Soekarno pada tanggal 8 Februari 1960. Pembangunan [[Istora Gelora Bung Karno|Istora]] selesai pada Mei 1961. [[Stadion Madya Gelora Bung Karno|Stadion sekunder]], Stadion Renang (Pusat Akuatik) dan Stadion Tenis selesai pada bulan Desember 1961. Stadion Utama selesai pada 21 Juli 1962, sebulan sebelum pertandingan.<ref>{{Cite book|title=Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung Karno|last=Pour|first=Julius|publisher=Grasindo|year=2004|isbn=|location=|pages=}}</ref>
 
Selain sebagai rumah bagi sejumlah fasilitas olahraga, kompleks olahraga ini juga merupakan tempat yang populer bagi masyarakat Jakarta untuk melakukan latihan fisik; joging, bersepeda, aerobik, dan senam khususnya saat akhir pekan.<ref>{{Cite news |url=https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/14/14260451/16-dan-23-september-ring-road-gbk-dibuka-untuk-umum |title=16 dan 23 September, Ring Road GBK Dibuka untuk Umum |first=Rindi Nuris |last=Velarosdela |editor=Kurnia Sari Aziza |work=[[Kompas.com]] |date=14 September 2018 |accessdate=15 September 2018 |editor-last=Aziza |editor-first=Kurnia Sari |archive-date=2022-07-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220708064513/https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/14/14260451/16-dan-23-september-ring-road-gbk-dibuka-untuk-umum |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite news |url=https://kompas.id/baca/utama/2018/09/05/stasion-utama-gbk-dibuka-untuk-umum-seusai-asian-para-games/ |title=Stadion Utama GBK Dibuka untuk Umum Seusai Asian Para Games |first=Adhi |last=Kusumaputra |date=5 September 2018 |accessdate=6 September 2018 |work=[[Kompas (surat kabar)|Kompas.id]] |archive-date=2022-10-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221005075053/https://www.kompas.id/baca/utama/2018/09/05/stasion-utama-gbk-dibuka-untuk-umum-seusai-asian-para-games/ |dead-url=no }}</ref>
[[Berkas:Weekend-kedua-masa-transisi-psbb-di-gbk 169.jpg|thumb|250px|warga jakarta berolahraga dekat [[ Stadion Utama Gelora Bung Karno ]]]]
== Fase pembangunan ==
=== Sebelum Asian Games 1962 ===
[[Berkas:Gelora Bung Karno 1962.jpg|jmpl|240px|Pembangunan Stadion Utama Gelora Bung Karno tahun 1961.]]
* [[8 Februari]] [[1960]] - Presiden [[Soekarno]] menancapkan tiang pancang Stadion Utama sebagai pencanangan pembangunan kompleks Asian Games IV disaksikan wakil perdana menteri [[Uni Soviet]], [[Anastas Mikoyan]].
* 8 Februari 1960 – Presiden [[Soekarno]] menancapkan tiang pancang Stadion Utama sebagai pencanangan pembangunan kompleks Asian Games IV disaksikan wakil perdana menteri [[Uni Soviet]], [[Anastas Mikoyan]].<ref>{{Cite news |url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4018123/menteri-ppn-saat-tuan-rumah-asian-games-1962-ri-negara-miskin |title=Menteri PPN: Saat Tuan Rumah Asian Games 1962, RI Negara Miskin |first=Achmad Dwi |last=Afriyadi |work=[[Detik.com|detikcom]] |date=13 Mei 2018 |accessdate=13 Mei 2018 |archive-date=2022-09-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220929165507/https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4018123/menteri-ppn-saat-tuan-rumah-asian-games-1962-ri-negara-miskin |dead-url=no }}</ref>
* [[21 Mei]] [[1962]] - Istana Olaharaga berkapasitas 10.000 [[penonton]] selesai dibangun dan untuk pertama kalinya digunakan untuk penyelenggaraan kejuaraan [[Thomas Cup]].
* 21 Mei 1961 – Istana Olahraga berkapasitas 10.000 penonton selesai dibangun dan untuk pertama kalinya digunakan untuk penyelenggaraan kejuaraan dunia [[bulu tangkis]] beregu putra memperebutkan [[Piala Thomas]].
* [[Juni]] [[1962]] - [[Gedung]] [[Bola Basket]] berkapasitas 3.500 [[penonton]] selesai dibangun.
* Juni 1961 – Stadion [[Renang]] berkapasitas 8.000 penonton selesai dibangun. Bangunan ini terdiri dari kolam tanding 50 meter, kolam [[loncat indah]], kolam pemandian dan kolam anak. Bangunan ini direnovasi pada tahun [[1988]].
* 25 Desember 1961 – Stadion [[Tenis]] berkapasitas 5.200 penonton selesai dibangun.
* Desember 1961 – Stadion Madya (sebelumnya disebut '''Small Training Football Field (STTF)''') berkapasitas 20.000 penonton selesai dibangun. Berdiri di areal seluas 1.75 [[hektar]] dengan sumbu panjang 176.1 meter, sumbu pendek 124.2 meter dan dilengkapi dengan 2 tribun; tribun barat dengan kapasitas 8.000 penonton dan tribun timur dengan kapasitas 12.000 penonton. Bangunan ini direnovasi pada tahun 1987.<ref>{{cite web|url=https://asiangames2018.id/news/read/103/seperti-ini-pembangunan-infrastruktur-asian-games-di-tahun-1962|title=Seperti Ini Pembangunan Infrastruktur Asian Games di Tahun 1962|date=12 Juli 2017|accessdate=15 Juli 2017|website=Asian Games 2018|archive-date=2018-05-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20180514064712/https://asiangames2018.id/news/read/103/seperti-ini-pembangunan-infrastruktur-asian-games-di-tahun-1962|dead-url=yes}}</ref>
* 21 Juni 1962 – Hall [[Bola Basket|Basket]] berkapasitas 3.500 penonton selesai dibangun.
* 21 Juli 1962 – Stadion Utama berkapasitas 100.000 penonton selesai dibangun. Ciri khas bangunan ini adalah atap '''temu gelang''' berbentuk oval. Sumbu panjang bangunan (utara-selatan) sepanjang 354 meter; sumbu pendek (timur-barat) sepanjang 325 meter. Stadion ini dikelilingi oleh jalan lngkar luar sepanjang 920 meter. Bagian dalam terdapat lapangan [[sepak bola]] berukuran 105 x 70 meter, berikut lintasan berbentuk elips, dengan sumbu panjang 176,1 meter dan sumbu pendek 124,2 meter.
* 24 Agustus 1962 – Gedung [[Televisi Republik Indonesia|TVRI]] Pusat sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia selesai dibangun diresmikan mulai dibuka.<ref>{{Cite news|url=http://techno.okezone.com/read/2016/02/16/207/1313559/sejarah-pertama-kali-televisi-masuk-ke-indonesia|date=16 Februari 2016|title=Sejarah Pertama Kali Televisi Masuk ke Indonesia|first=Arsan|last=Mailanto|accessdate=22 Agustus 2016|work=[[Okezone.com]]|archive-date=2023-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20230407150945/https://techno.okezone.com/read/2016/02/16/207/1313559/sejarah-pertama-kali-televisi-masuk-ke-indonesia|dead-url=no}}</ref>
 
=== Sesudah Asian Games 1962 ===
 
* 19 April 1965 – Awal pembangunan Kompleks [[DPR]] yang bertepatan dengan peringatan satu dasawarsa [[Konferensi Asia Afrika]] dan juga sebagai salah satu proyek [[Ganefo|''The New Emerging Forces'']].
* 1968 – Lapangan [[Golf]] seluas 20 hektar mulai dibangun.
* 1970 – Gedung A dan Gedung B, masing - masing berkapasitas 10.000 penonton selesai dibangun. Kedua gedung ini direncanakan untuk menjadi gedung olahraga serbaguna. Gedung A digunakan untuk mengadakan kompetisi olahraga anggar sedangkan Gedung B digunakan untuk mengadakan kompetisi senam.
* 1970 – Gedung C berkapasitas 800 penonton selesai dibangun. Gedung ini berjasa melahirkan para pe-bulu tangkis Indonesia kelas dunia seperti [[Rudy Hartono]], [[Liem Swie King]], [[Icuk Sugiarto]] dan [[Ivana Lie]].
 
=== Era Yayasan Gelanggang Olahraga Senayan (YGOS) ===
Pada era Yayasan Gelanggang Olahraga Senayan ini, terjadi banyak penyimpangan sehingga kawasan Gelora Bung Karno yang semula luasnya 279,1 hektarehektar ini telah menyusut hingga tinggal 136,84 hektarehektar (49%) saja.
 
Dari jumlah yang 51% itu, 67,52 hektar (24,2% dari luas semula) digunakan untuk berbagai bangunan pemerintah seperti Gedung MPR/DPR, Kantor Departemen Kehutanan, Kantor Departemen Pendidikan Nasional, Gedung [[TVRI]], Graha Pemuda, kantor [[Gelora, Tanah Abang|Kelurahan Gelora]], [[SMA Negeri 24 Jakarta]], Puskesmas, gudang Depdiknas dan rumah makan.
 
Sisanya yang 26,7% atau 74,74 hektar disewakan atau dijual untuk berbagai bangunan seperti misalnya kepada Hotel Hilton (sekarang Hotel Sultan), kompleks perdagangan Ratu Plaza, [[Hotel Mulia]], Hotel Atlet Century Park (dahulu Wisma Atlet Senayan, sejak 2024 menjadi Artotel Gelora Senayan), Taman Ria Remaja Senayan (sekarang mal Senayan Park), Wisma Fairbanks, [[Plaza Senayan]] dan berbagai bangunan komersial lain.<ref>{{Cite news |url=https://properti.kompas.com/read/2017/03/13/203000621/terkait.komersialisasi.kawasan.gbk.senayan.pengelola.tidak.silau.uang |title=Terkait Komersialisasi Kawasan GBK Senayan, Pengelola Tidak Silau Uang |first=Ridwan Aji |last=Pitoko |work=[[Kompas.com]] |date=13 Maret 2017 |accessdate=14 Maret 2017 |editor-last=Alexander |editor-first=Hilda B |archive-date=2022-08-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220808035732/https://properti.kompas.com/read/2017/03/13/203000621/terkait.komersialisasi.kawasan.gbk.senayan.pengelola.tidak.silau.uang |dead-url=no }}</ref>
 
=== Era Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK GBK) ===
Pada masa [[PPK GBK]] ini, dilakukan pengembalian fungsi awal kawasan Gelora Bung Karno sebagai fasilitas olahraga sekaligus resapan air dan paru-paru kota atau [[ruang terbuka hijau]] (RTH) untuk publik. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir pembangunan properti komersial di kawasan GBK Senayan sangat masif, sehingga menuai kritik tajam masyarakat dan pengamat perkotaan.<ref>{{Cite news |url=https://www.antaranews.com/berita/347037/mantan-atlet-soroti-komersialisasi-kawasan-gbk |title=Mantan atlet soroti komersialisasi kawasan GBK |editor=Tasrief Tarmizi |date=5 Desember 2012 |accessdate=6 Desember 2012 |work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]] |editor-last=Tarmizi |editor-first=Tasrief |archive-date=2022-07-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220703084313/https://www.antaranews.com/berita/347037/mantan-atlet-soroti-komersialisasi-kawasan-gbk |dead-url=no }}</ref><ref>{{Cite news |url=https://industri.kontan.co.id/news/komersialisasi-kawasan-gbk-senayan-dilarang |title=Komersialisasi kawasan GBK Senayan dilarang |editor=Barratut Taqiyyah Rafie |date=4 Februari 2015 |accessdate=5 Februari 2015 |work=[[Kontan|Kontan.co.id]] |editor-last=Rafie |editor-first=Barratut Taqiyyah |language=id |archive-date=2022-09-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220927231437/https://industri.kontan.co.id/news/komersialisasi-kawasan-gbk-senayan-dilarang |dead-url=no }}</ref> Direksi baru PPK GBK sejak Januari 2016 bertugas menyiapkan venue untuk Asian Games 2018, memperbaiki perjanjian-perjanjian kerja sama yang ada dengan mitra GBK, dan membuat Kompleks GBK Senayan menjadi sesuai dengan ketentuan dan peraturan.<ref>{{Cite news |url=https://properti.kompas.com/read/2017/03/13/193000321/perjanjian.kerja.sama.pengelolaan.kompleks.gbk.senayan.dievaluasi. |title=Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan Kompleks GBK Senayan Dievaluasi |date=13 Maret 2017 |accessdate=14 Maret 2017 |work=[[Kompas.com]] |first=Ridwan Aji |last=Pitoko |editor-last=Alexander |editor-first=Hilda B |archive-date=2022-10-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221002030333/https://properti.kompas.com/read/2017/03/13/193000321/perjanjian.kerja.sama.pengelolaan.kompleks.gbk.senayan.dievaluasi. |dead-url=no }}</ref>
 
== Fasilitas ==
[[Berkas:Istora_AG18_(1).jpg|jmpl|220px|Tampak luar Istora saat [[Pesta Olahraga Asia 2018]].]]
[[Berkas:GeloraBungKarno.jpg|jmpl|220px|Pemandangan [[Stadion Utama Gelora Bung Karno]] dari lantai 46 [[Wisma 46]], 2005.]]
[[Berkas:GBK Aquatic Stadium AG18.jpg|jmpl|220px|Stadion Akuatik Gelora Bung Karno. Renovasi tahun 2016–17 memperkenalkan atap baru berbentuk gelombang.]]
[[Berkas:GBK Softball Stadium from FX.png|jmpl|220px|Foto Lapangan Sofbol Gelora Bung Karno diambil dari [[FX Sudirman]].]]
[[Berkas:GBKTennisStadium.jpg|jmpl|220px|jmpl|Stadion Tenis ''Outdoor''.]]
[[Berkas:GBK Madya and Tennis Stadiums.jpg|jmpl|220px|Stadion Madya, Tenis ''Indoor'', dan Tenis ''Outdoor''.]]
[[Berkas:GBK Complex at night (cropped).jpg|jmpl|220px|Kompleks GBK di malam hari, menghadap ke tenggara.]]
 
=== Arena olahraga ===
{| class="wikitable sortable"
!Arena
!Tujuan
!Kapasitas
!Tahun pembangunan
!Catatan
|-
|[[Stadion Utama Gelora Bung Karno]]
|Multi-guna, terutama [[sepak bola]]
|77.193
|1960
|Stadion terbesar di Indonesia.
|-
|[[Istora Gelora Bung Karno]]
|Multi-guna, terutama [[bulu tangkis]]
|7.166
|1960
|
|-
|[[Stadion Akuatik Gelora Bung Karno]]
|[[Renang|Akuatik]]
|7.800
|1960
|
|-
|Tenis ''Indoor''
|Multi-guna, kebanyakan konser
|3.750
|1993
|
|-
|Tenis ''Outdoor''
|[[Tenis]]
|3.800
|1960
|
|-
|[[Stadion Madya Gelora Bung Karno]]
|[[Atletik]]
|9.170
|1960
|
|-
|[[Hall Basket Gelora Bung Karno]]
|[[Bola basket]]
|2.400
|1960
|
|-
|[[Lapangan Bisbol Gelora Bung Karno]]
|[[Bisbol]]
|1.320<ref name="capBase">{{cite web|url=https://gbk.id/baseball/|title=Lapangan Baseball|website=gbk.id|access-date=5 November 2018|archive-date=2018-11-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20181106004909/https://gbk.id/baseball/|dead-url=yes}}</ref>
|2016
|Dibangun di lokasi yang sebelumnya merupakan bagian dari Tenis ''Outdoor''
|-
|[[Lapangan Hoki Gelora Bung Karno]]
|[[Hoki lapangan]]
|818
|1973
|
|-
|[[Lapangan Sofbol Gelora Bung Karno]]
|[[Sofbol]]
|≈500<ref name="capSoft">{{cite web|title=Softball Sport Technical Handbook|url=https://asiangames2018.id/assets/competitions/5d39f2f9406040ba18f14055806434b0.pdf|publisher=Indonesia Asian Games Organizing Committee|access-date=5 November 2018|page=23|archive-date=2018-07-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20180711074233/https://www.asiangames2018.id/assets/competitions/5d39f2f9406040ba18f14055806434b0.pdf|dead-url=yes}}</ref>
|1996
|Disebut pula ''Lapangan Softball Pintu Satu'' untuk membedakannya dengan Lapangan Sofbol Cemaratiga di dekatnya, yang kini telah dirobohkan.
Kapasitas bisa ditambah dengan kursi temporer sampai 2.000 kursi.
|-
|[[Lapangan Panahan Gelora Bung Karno]]
|[[Panahan]]
|97<ref name="capArch">{{cite web|url=https://gbk.id/lapangan-panahan/|title=Lapangan Panahan|website=gbk.id|access-date=5 November 2018|archive-date=2018-11-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20181106005026/https://gbk.id/lapangan-panahan/|dead-url=yes}}</ref>
|2016
|
|-
|[[Lapangan Rugby Gelora Bung Karno]]
|[[Rugbi 7|Rugbi]]
| -
|2016
|Dibangun di lokasi bekas Stadion Atletik PASI Jaya (selesai tahun 1973)
|-
|Lapangan Tembak
|[[Menembak]]
| -
|1992
|Lokasi baru. Hotel Mulia saat ini berdiri di lokasi pertama.
|-
|[[Arena Gelora Bung Karno]]
|Aula latihan multi-olahraga
| -
|2016
|Dibangun di lokasi bekas GOR Asia Afrika, Aula latihan bulu tangkis (selesai tahun 1986)
|-
|Aula Latihan Bola Voli
|Latihan [[bola voli]]
| -
|1988
|
|-
|Lapangan Sepak Bola A, B, dan C
|Latihan sepak bola
| -
| -
|
|-
|[[Arena Indonesia|Indonesia Arena]] (Indoor Multifunction Stadium, IMS)
|Multi-guna, terutama [[Bola basket]]
|16.088
|2022
|Digunakan sebagai venue [[Piala Dunia Bola Basket FIBA 2023]], menggantikan Istora yang dianggap terlalu kecil kapasitasnya
|}
 
=== Bangunan lain ===
 
==== Bangunan lain di dalam kompleks ====
* [[Jakarta Convention Center]] (selesai tahun 1974)
* Masjid Al Bina (selesai tahun 2001)
* Hotel Sultan Jakarta (sebelumnya [[Hilton Hotels & Resorts|Hilton Hotel Jakarta]], selesai tahun 1971)
* [[Hotel Mulia]] (selesai tahun 1994)
* Taman Krida Loka (selesai tahun 1987)
* [[Hutan Kota GBK]] (selesai tahun 2018, berdiri di bekas lahan golf)
 
Awalnya kompleks olahraga mencakup wilayah yang jauh lebih besar daripada sekarang. Selama tahun 1980-an hingga 1990-an, beberapa petak tanah dikembangkan menjadi fasilitas non-olahraga. Wilayah utara dikembangkan menjadi kantor pemerintah sementara daerah selatan dikembangkan menjadi hotel dan pusat perbelanjaan.
 
==== Kawasan utara ====
[[Berkas:MPRDPRDPDBuilding.jpg|jmpl|[[Kompleks Parlemen Republik Indonesia]] sebagai kursi legistlatif Indonesia]]
* [[Kompleks Parlemen Republik Indonesia|Gedung DPR/MPR]] (selesai tahun 1968)
* Gedung [[Televisi Republik Indonesia|TVRI]] (selesai tahun 1962)
* Gedung [[Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia|Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia]] (selesai tahun 1983)
* Gedung [[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI]] (Manggala Wanabakti, selesai tahun 1983)
* [[Senayan Park]] (selesai pada tahun 2020-2021, berdiri di atas lahan bekas Taman Ria Senayan)
 
==== Kawasan selatan ====
Dari jumlah yang 51% itu, 67,52 hektare (24,2% dari luas semula) digunakan untuk berbagai bangunan pemerintah seperti [[Gedung MPR/DPR]], Kantor [[Departemen Kehutanan]], Kantor [[Departemen Pendidikan Nasional]], Gedung [[TVRI]], [[Graha Pemuda]], kantor Kelurahan Gelora, SMU Negeri 24, [[puskesmas]], gudang Depdiknas dan rumah makan.
Daerah selatan awalnya adalah kawasan wisma atlet untuk Pesta Olahraga Asia 1962. Wisma atlet tersebut dihancurkan pada tahun 1970-an. Beberapa bangunan sekarang berdiri di lokasi bekas wisma tersebut.
* Atlet Century Park Hotel (selesai tahun 1990)
* Ratu Plaza (selesai tahun 1982)
* [[Plaza Senayan]] (selesai tahun 1996)
* Senayan Trade Center (selesai tahun 2006)
* [[Senayan City]] (selesai tahun 2006)
* [[fX Sudirman]] (selesai tahun 2008)
* [[Fairmont Jakarta]] (selesai tahun 2015)
* Wisma Serbaguna
* Kantor pusat [[Komite Olahraga Nasional Indonesia]]
* Klinik Pratama Gelora Bung Karno
* Apartemen Plaza Senayan
* Gedung [[Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia]]
 
== Kompetisi olahraga ==
Sisanya yang 26,7% atau 74,74 hektare disewakan atau dijual untuk berbagai bangunan seperti misalnya kepada [[Hotel Hilton]], kompleks perdagangan Ratu Plaza, Hotel Mulia, Hotel Atlet Century Park (dahulu Wisma Atlet Senayan), Taman Ria Senayan, Wisma Fairbanks, Plaza Senayan dan berbagai bangunan komersial lainnya.
Untuk pertama kalinya, kompleks Gelora Bung Karno menjadi tuan rumah [[Pesta Olahraga Asia 1962|Asian Games keempat]] pada tahun 1962. Stadion Utama menjadi tuan rumah [[Piala Asia AFC 2007]]. Kompetisi lain yang diadakan di lokasi ini seperti beberapa final [[Kejuaraan AFF]] dan [[Piala Indonesia]]. Istora Senayan telah beberapa kali menjadi tuan rumah kompetisi bulu tangkis [[Piala Sudirman]], [[Piala Thomas]] and [[Piala Uber]].<ref>{{Cite news |first=Bagas |last=Abdiel |date=18 Januari 2017 |url=https://sports.okezone.com/read/2017/01/18/40/1594687/indonesia-pertahankan-piala-thomas-1961-di-istora-senayan |title=Indonesia Pertahankan Piala Thomas 1961 di Istora Senayan |work=[[Okezone.com]] |access-date=10 Desember 2017 |archive-date=2018-08-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180815131402/https://sports.okezone.com/read/2017/01/18/40/1594687/indonesia-pertahankan-piala-thomas-1961-di-istora-senayan |dead-url=no }}</ref>
Kompleks olahraga ini juga menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga multi-disiplin seperti [[Pekan Olahraga Nasional]] (PON) dan [[Pesta Olahraga Asia Tenggara]] (SEA Games). Kompleks ini menjadi tuan rumah PON sebanyak tujuh kali antara tahun 1973 hingga 1996. Kompleks ini menjadi tuan rumah SEA Games pada tahun [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 1979|1979]], [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 1987|1987]], [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 1997|1997]] dan [[Pesta Olahraga Asia Tenggara 2011|2011]]; yang terakhir menjadi tuan rumah bersama dengan kompleks [[Jakabaring Sport City]] di [[Palembang]]. Kompleks ini juga menjadi tuan rumah [[Pesta Olahraga Asia 2018]]<ref>{{Cite news |url=https://metro.tempo.co/read/1105317/selama-asian-games-gelora-bung-karno-senayan-ditutup-untuk-umum |title=Selama Asian Games, Gelora Bung Karno Senayan Ditutup Untuk Umum |editor=Zacharias Wuragil |date=10 Juli 2018 |accessdate=11 Juli 2018 |work=[[Tempo.co]] |last=Koresponden |first=Non |editor-last=Wuragil |editor-first=Zacharias |language=id |archive-date=2022-10-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20221002011251/https://metro.tempo.co/read/1105317/selama-asian-games-gelora-bung-karno-senayan-ditutup-untuk-umum |dead-url=no }}</ref> bersama dengan kompleks di Palembang, serta melayani sendiri selama perhelatan olahraga [[Pesta Olahraga Difabel Asia 2018|Para Games setelahnya]].<ref>{{cite web |url=https://juara.bolasport.com/read/ragam/ragam/1828458-gbk-dan-beberapa-venue-lainnya-bakal-jadi-saksi-asian-para-games-2018 |title=GBK dan Beberapa Venue Lainnya Bakal Jadi Saksi Asian Para Games 2018 |date=21 September 2018 |accessdate=22 September 2018 |first=Delia |last=Mustikasari |editor=Imadudin Adam |website=Bolasport.com |archive-date=2018-10-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181021151557/https://juara.bolasport.com/read/ragam/ragam/1828458-gbk-dan-beberapa-venue-lainnya-bakal-jadi-saksi-asian-para-games-2018 |dead-url=no }}</ref>
 
== Revitalisasi ==
=== Era Badan Pengelola Gelora Senayan (BPGS) ===
Pada tahun 2016, Kawasan Gelora Bung Karno direvitalisasi untuk mendukung penyelenggaraan [[Pesta Olahraga Asia 2018|Asian Games XVIII]] dan [[Pesta Olahraga Difabel Asia 2018|Asian Para Games III]] pada tahun 2018.<ref>{{Cite news|title=Kawasan Gelora Bung Karno Segera Direnovasi |url=https://nasional.tempo.co/read/news/2016/02/18/173746261/kawasan-gelora-bung-karno-segera-direnovasi |work=[[Tempo.co]] |date=18 Februari 2016 |accessdate=31 Januari 2017|language=id }}</ref> Proyek revitalisasi ini diparakarsai oleh [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]] berdasarkan Inpres Nomor 2/2016, mencakup pembangunan dan rehabilitasi 14 tempat di Komplek Gelora Bung Karno melalui 16 paket pekerjaan yang dilelang. Proyek ini dimulai bulan Februari 2016 dan selesai pada Oktober 2017.<ref>{{Cite news |url=https://nasional.kompas.com/read/2018/02/03/12435571/renovasi-14-venue-gbk-rampung-jokowi-ingin-resmikan-satu-per-satu |title=Renovasi 14 "Venue" GBK Rampung, Jokowi Ingin Resmikan Satu per Satu |author=Ihsanuddin |work=[[Kompas.com]] |date=3 Februari 2018 |accessdate=4 Februari 2018 |last=Ihsanuddin |editor-last=Galih |editor-first=Bayu |archive-date=2022-07-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220708073834/https://nasional.kompas.com/read/2018/02/03/12435571/renovasi-14-venue-gbk-rampung-jokowi-ingin-resmikan-satu-per-satu |dead-url=no }}</ref>
 
== Data singkatReferensi ==
{{Reflist}}
[[Gambar:Gelora-Bung-Karno-Stadium-Senayan-Jakarta-id.jpg|100 px|right]]
*Kapasitas: 100.000 [[penonton]]
*Lampu: 1.200 luks
*Panjang sentel ban: 800 [[meter]]
*Panjang lapangan: 110 [[meter]]
*Lebar lapangan: 60 [[meter]]
 
== Pranala luarBibliografi ==
* {{Citation | last = Hübner | first = Stefan | title = Pan-Asian Sports and the Emergence of Modern Asia, 1913-1974 | publisher = NUS Press | place = Singapura | year = 2016 | pages = 174-201 | language = en | isbn = 978-981-4722-03-2 | postscript = .}}
* [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0107/18/metro/tida17.htm Tidak Masuk Akal, Rencana Pemindahan Gelora Bung Karno]
* {{Citation | last = Pour | first = Julius | title = Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung Karno | publisher = Grasindo | place = Jakarta | year = 2004 | isbn = 978-979-732-444-5 | postscript = .}}
* {{Citation |last=Hübner |first=Stefan |title=The Fourth Asian Games (Jakarta 1962) in a Transnational Perspective: Japanese and Indian Reactions to Indonesia’s Political Instrumentalisation of the Games |journal=International Journal of the History of Sport |volume=29 |issue=9 |year=2012 |pages=1295-1310 |url=http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/09523367.2012.677035 |doi=10.1080/09523367.2012.677035 |language=en |accessdate=2018-10-21 |archive-date=2023-04-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230407094744/https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/09523367.2012.677035 |dead-url=no }}
* {{Citation |first=Rusli |last=Lutan |year=2011 |title=Indonesia and the Asian Games: Sport, Nationalism and the ‘New Order’ |journal=Sport in Society |volume=8 |issue=3 |pages=414-424 |doi=10.1080/17430430500249175 |url=https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/17430430500249175 |language=en |accessdate=2018-10-21 |archive-date=2022-06-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220609175156/https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/17430430500249175 |dead-url=no }}
 
== Pranala luar ==
{{olahraga-stub}}
{{Commons category|Gelora Bung Karno Sports Complex|Gelanggang Olahraga Bung Karno}}
* [http://gbk.id/ Gelora Bung Karno] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210226131026/http://gbk.id/ |date=2021-02-26 }} - Situs web resmi
 
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Jakarta]]
[[Kategori:StadionGelanggang olahraga di Indonesia|Gelora Bung Karno]]
[[Kategori:Kota Administrasi Jakarta Pusat]]
[[Kategori:Tanah Abang, Jakarta Pusat]]
 
[[ar:أستاد بونغ كارنو]]
[[en:Bung Karno Stadium]]
[[fr:Bung Karno Stadium]]
[[pt:Bung Karno Stadium]]