Garai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(39 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Automatic taxobox
| display parents = 4
|
| name = Garai
| image = Sorghum.jpg
| image_width = 250px
| authority = Moench 1794, nama konservasi bukan Sorgum Adanson 1763
| subdivision_ranks = Spesies
| subdivision =
Terdiri 30 spesies, lihat teks
}}
'''
Garai juga mengandung [[serat]] tidak larut air atau serat kasar dan [[serat pangan]], masing-masing sebesar 6,5% - 7,9% dan 1,1% - 1,23%. Kandungan protein pun seimbang dengan jagung sebesar 10,11% sedangkan jagung 11,02%.
▲'''Sorgum''' (''Sorghum'' spp.) adalah [[tanaman]] serbaguna yang dapat digunakan sebagai sumber [[pangan]], [[pakan ternak]] dan bahan baku [[industri]]. Sebagai bahan pangan, sorgum berada pada urutan ke-5 setelah [[gandum]], [[jagung]], [[padi]], dan [[jelai]]. Sorgum merupakan makanan pokok penting di [[Asia Selatan]] dan [[Afrika]] sub-sahara.
▲[[Berkas:Malai sorgum varietas Numbu.JPG|jmpl|ka|300px|Malai sorgum varietas Numbu]]
Begitu pula dengan kandungan patinya sebesar 80,42% sedangkan kandungan pada jagung 79,95%. Hanya saja, yang membuat tepung garai sedikit peminat adalah karena tidak adanya [[gluten]] seperti pada tepung terigu. Masyarakat indonesia sudah tenggelam dalam nikmatnya kelenturan terigu karena tingginya gluten, dan inilah yang membuat adonan mi dan roti menjadi lentur.
Selain itu, garai dikenal memiliki manfaat yang lebih baik daripada tepung terigu karena bebas gluten dan memiliki angka indeks glikemik yang rendah sehingga turut mendukung tren gerakan konsumen bebas gluten diet seperti di negara-negara maju.
== Produksi ==
Garai termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan karena membutuhkan biaya perawatan yang termasuk murah dan bisa ditanam secara [[tumpang sari]] dengan padi gogo, kedelai, kacang tanah atau tembakau, ataupun ditanam dengan [[pertanaman tunggal]]. Dalam satu kali tanam, garai dapat dipanen lebih satu kali sehingga sorgum tergolong tanaman yang memiliki produktivitas yang tinggi. Daerah budidaya garai sangat luas, garai dapat hidup mulai dari [[dataran rendah]] hingga [[dataran tinggi]] dengan iklim tropis-kering sampai iklim basah.<ref>{{Cite journal|last=Biba|first=M. Arsyad|date=2015|title=Prospek pengembangan sorgum untuk ketahanan pangan dan energi|url=|journal=Iptek Tanaman Pangan|volume=6|issue=2|pages=|doi=}}</ref><ref>{{Cite web|last=P|first=Dwilaksono|last2=u|date=2021-03-04|title=Potensi Sorghum Sebagai Pangan Alternatif Pengganti Beras|url=https://www.budidayatani.com/potensi-sorghum-sebagai-pangan.html|website=Budidaya Tani|language=id-ID|access-date=2021-03-04}}</ref>
Di Indonesia, daerah pengembangan garai cukup luas. Saat ini, daerah penghasil garai meliputi [[Jawa Tengah]] ([[Kabupaten Pati|Pati]], [[Kabupaten Demak|Demak]], [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]], [[Kabupaten Grobogan|Grobogan]]), [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] ([[Kabupaten Gunungkidul|Gunung Kidul]], [[Kabupaten Kulon Progo|Kulon Progo]]), [[Jawa Timur]] ([[Kabupaten Lamongan|Lamongan]], [[Kabupaten Bojonegoro|Bojonegoro]], [[Kabupaten Tuban|Tuban]], [[Kota Probolinggo|Probolinggo]]), dan sebagian daerah di [[Nusa Tenggara Barat]] dan [[Nusa Tenggara Timur]].<ref>{{Cite journal|last=Sirappa|first=M.P.|date=2003|title=Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia sebagai Komoditas Alternatif untuk Pangan, Pakan, dan Industri|url=|journal=Jurnal Litbang Pertanian|volume=22|issue=4|pages=133-140|doi=}}</ref> Tanaman garai termasuk tanaman prioritas kedua untuk petani di Nusa Tenggara Timur setelah tanaman jagung, karena selain garai dapat ditanam pada lahan-lahan yang kurang menguntungkan, seperti memiliki curah hujan yang rendah, sistem pengairan yang terbatas, serta kondisi lahan yang tidak terlalu subur, tanaman garai juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.<ref>{{Cite journal|last=Subagio|first=Herman dan Muh Aqil|date=2013|title=Pengembangan Produksi Sorgum di Indonesia.|url=|journal=Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian|volume=|issue=|pages=199-214|doi=}}</ref> Selain itu, sorgum juga dapat diolah menjadi beberapa produk makanan seperti beras, mie, makanan ringan dan tepung.<ref>{{Cite web|last=UKM|first=UPT Pelatihan Koperasi dan|date=2022-12-05|title=Pelatihan Pembuatan Beras Analog dan Tepung dari Sorgum|url=https://uptdiklatukm.diskopukm.jatimprov.go.id/2022/12/05/pelatihan-digital-marketing-untuk-strategi-branding-santripreneur/|website=UPT PELATIHAN DINAS KOPERASI DAN UKM PROVINSI JAWA TIMUR|language=en-US|access-date=2023-01-30}}</ref>
[[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|TNI AU]] dan [[Kementerian Pertanian Republik Indonesia|Kementerian Pertanian]] (Kementan) sepakat mengembangkan tanaman garai, sebagai komoditi bahan pangan yang akan dikembangakan kedua belah pihak. Kesepakatan tersebut tertuang dalam naskah kesepahaman bersama antara TNI AU dan Kementan, yang ditandantangani oleh [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara|KSAU]] Marsekal TNI [[Fadjar Prasetyo]] dan [[Daftar Wakil Menteri Pertanian Indonesia|Wakil Menteri Pertanian]] (Wamentan) [[Harvick Hasnul Qolbi]], di Lanud [[Sutan Sjahrir|Sutan Sahrir]], [[Kota Padang|Padang]], Selasa (29/11/2022). Untuk mendukung program [[Ketahanan pangan|Ketahanan Pangan]], TNI AU telah menyiapkan lahan kurang produktif di Lanud Sutan Syahrir seluas 12 Hektar untuk pengembangan tanaman garai. Diharapkan program ini dapat membantu ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan prajurit dan keluarganya<ref>{{Cite web|date=30 November 2022|title=Tanda Tangani MOU Ketahanan Pangan, TNI AU-Kementan Sepakat Kembangkan Tanaman Sorgum|url=https://www.zonamiliter.com/2022/11/30/tanda-tangani-mou-ketahanan-pangan-tni-au-kementan-sepakat-kembangkan-tanaman-sorgum/|website=ZONAMILITER.COM|access-date=25 Desember 2022}}</ref>.
== Spesies ==
Baris 26 ⟶ 31:
* ''[[Sorghum angustum]]''
* ''[[Sorghum arundinaceum]]''
* ''[[Sorghum bicolor]]'' ([[Cantel]], durra, milo)
* ''[[Sorghum brachypodum]]''
* ''[[Sorghum bulbosum]]''
Baris 35 ⟶ 40:
* ''[[Sorghum exstans]]''
* ''[[Sorghum grande]]''
* ''[[Johnson grass|Sorghum halepense]]'' (Rumput Gelagah)
* ''[[Sorghum interjectum]]''
* ''[[Sorghum intrans]]''
Baris 53 ⟶ 58:
* ''[[Sorghum virgatum]]''
* ''[[Sorghum vulgare]]''
== Referensi ==
<references />
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Sorghum}}
* [http://www.fao.org/docrep/T0818e/T0818E00.HTM FAO Report (1995) "Sorghum and millets in human nutrition"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20181001231759/http://www.fao.org/docrep/T0818e/T0818E00.HTM |date=2018-10-01 }}
* [http://www.fao.org/inpho/content/compend/toc_main.htm#TopOfPage FAO "Compendium on post-harvest operations" — Contains discussion on origin, processing and uses of sorghum]
* [http://www.hort.purdue.edu/newcrop/afcm/sorghum.html Alternative Field Crops]
{{Bahan pangan}}
{{tanaman-stub}}▼
{{Taxonbar|from=Q12111}}
[[Kategori:Poaceae]]
Baris 78 ⟶ 76:
[[Kategori:Pertanian tropis]]
[[Kategori:Sorghum]]
|