Edi Sedyawati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nadeauww (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 21433972 oleh Sandisett (bicara) vandalisme
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
IShowMuhammad (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
{{Infobox orang}}
'''Edi Sedyawati''' binti Imam Sudjahri ({{lahirmati|[[Kota Malang|Malang]]|28|10|1938}}) adalah seorang [[penulis]], [[seniman]], dan [[arkeolog]] berkebangsaan [[Indonesia]].
 
'''Prof. Dr. Edi Sedyawati''' binti Imam Sudjahri ({{lahirmati|[[KotaNgajum]], Malang|[[Malang]]|28|10|1938||11|11|2022}}) adalah seorang [[penulis]], [[seniman]], dan [[arkeolog]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Edi Sedyawati meninggal pada tanggal 11 November 2022 dan dimakamkan di [[Taman Pemakaman Umum Karet Bivak|Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak]].
 
== Masa Kecil ==
Akibat perang, masa kecil Edi Sedyawati sempat dilewatkan di [[kota]] pengungsian. Ketika [[Jepang]] masuk (tahun [[1942]]), bersama beberapa keluarga, ia dan adiknya yang masih bayi dibawa ibunya mengungsi dari [[Kota Semarang|Semarang]] ke [[Kabupaten Kendal|Kendal]], [[Jawa Tengah]]. Sementara itu, ayahnya, tokoh pergerakan, pergi ke luar kota. Setelah beberapa lama, Edi–yang belakangan dikenal sebagai [[penari]] dan [[arkeolog]]—bertemu ayahnya yang kemudian membawanya mengungsi ke rumah kakeknya di [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]], [[Jawa Timur]].
 
Setelah keadaan aman, Edi diboyong keluarganya ke [[Kota Magelang|Magelang]]—ketika itu ayahnya menjadi pembantu gubernur di kota ini. Kemudian, mereka pindah lagi ke [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]. Bersamaan dengan perpindahan ibu kota dari Yogyakarta ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], sang ayah—yang waktu itu bekerja di [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia|Kementerian Dalam Negeri]]—memboyongnya ke Jakarta. Di sini, Edi menyelesaikan pendidikan dasar sampai perguruan tinggi.
 
Ayahnya bernama [[Imam Sudjahri]], pernah berprofesi sebagai pengacara, redaktur Koran ''Indonesia Raja'' sehabis perang, dan bekerja sebagai sekjen [[Kementerian Sosial Republik Indonesia|Departemen Sosial]] RI. Imam memang menginginkan Edi untuk belajar menari.
 
=== Ketertarikan pada Kesenian ===
Baris 33 ⟶ 35:
 
== Karier ==
* Pengajar [[Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia|Fakultas Sastra UI]] (1963–sekarang1963–2022)
* Ketua Jurusan/Akademi Tari, LPKJ (1971-1977)
* Ketua Jurusan Arkeologi UI (1971-1974)
Baris 42 ⟶ 44:
* Ketua Jurusan Sastra Daerah, [[Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia|Fakultas Sastra UI]] (1987-1993)
* Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya UI (1989-1993)
* Anggota Konsorsium/Komisi Disiplin Ilmu Seni (1990-sekarang2022)
* Direktur Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1993-1999)
* Governor untuk Indonesia, Asia-Europe Foundation (1999-2001)
Baris 66 ⟶ 68:
* Bintang "Chevalier des Arts et Letters" dari Republik Prancis (1997)
* [[Bintang Mahaputera Utama]] (1998) - Penghargaan UI sebagai peneliti senior berprestasi (2001)
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
{{Authority control}}
 
Baris 75 ⟶ 81:
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 1 Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Malang]]
[[Kategori:PenerimaTokoh Bintang Jasa UtamaPonorogo]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Ngajum]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Jasa Utama]]
[[Kategori:Penerima Satyalancana Karya Satya]]