AKA (grup musik): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(32 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
|caption =
|origin = [[Surabaya]], [[Indonesia]]
|years_active = 1967 - 1975 {{br}} 1976 - 1977 {{br}} 1997
|genre = [[Rock]]
|label =
Baris 25:
'''AKA''' adalah sebuah group Band [[rock]] asal kota [[Surabaya]] yang berjaya sekitar paruh awal tahun 1970an. Nama AKA merupakan singkatan dari '''Apotik Kaliasin''', apotek milik orang tua [[Ucok Harahap]], tempat mereka bermarkas dan latihan) di Surabaya. Band ini dibentuk di Surabaya pada 23 Mei 1967 dengan formasi awal: [[Ucok Harahap]] (vokal utama/keyboard), [[Zainal Abidin]] (drum/vokal), [[Soenatha Tanjung]] (guitar utama/vokal), [[Harris Sormin]] (guitar/vocal), dan [[Peter Wass]] (bass).
 
Zainal Abidin kemudian digantikan oleh [[Syech Abidin]] yang saat itu telah keluar dari bandnya sebelumnya '''Band Patas''' milik kejaksaan. Peter Wass digantikan oleh [[Lexy Rumagit]] karena cedera ketika granat yang disiapkan untuk aksi panggung grup rock Ogle Eyes di [[Lumajang]] tiba-tiba meledak dan melukainya. Sejak 1969, Lexy Rumagit digantikan oleh [[Arthur Kaunang]] (ayah dari [[Tessa Kaunang]]). Harris Sormin keluar dari group ini karena mengalami depressi akut, tetapi hingga tahun 1969 dia masih aktif bermusik. Harris meninggal tahun 2002. Yang patut dicatat, semua pemain bass AKA adalah pemain kidal.
 
== Karier Musik ==
Tidak puas bermain musik sendrian, Ucok Harahap lantas mencari teman-teman yang memiliki minat bermusik yang sama. Setelah beberapa kali menyambangi [[THR Surabaya]] yang saat itu sering menampilkan musisi-musisi populer, Ucok pun mengajak beberapa rekan musisi untuk berlatih di rumahnya. Tersebutlah saat itu Haris Sormin (rhytymrhytem gitar), Peter Wass (bass), Soenata Tanjung (melodylead gitar), Zainal Abidin (drum) dan Ucok Harahap sendiri pada posisi keyboard dan vocalist. Karena mereka selama ini berlatih di apotik milik orang tua Ucok yang beralamat di Jl. Kaliasin Surabaya (sekarang jl. Basuki Rachmat), maka grup ini dinamakan AKA yang merupakan akronim Apotik Kali Asin. Apotik itu sendiri saat ini sudah menjadi patung karapan sapi yang terletak di ujung Jl. Basuki Rachmat Surabaya.
 
=== Tawaran Manggung ===
Baris 36:
Formasi I yang telah terbentuk tersebut sayang sekali tidak bisa bertahan lama. Bermula dari Zainal Abidin yang terpaksa keluar dari band ini. Namun posisinya sebagai drummer digantikan oleh Sjech Abidin yang saat itu telah keluar dari bandnya sebelumnya '''Band Patas''' milik kejaksaan. Sjech merupakan adik kandungnya sendiri. Sjech adalah sebuah nama yang terkenal berikutnya mengantarkan kesuksesan grup AKA. Konon karena Sjech Abidin tinggal di Jl. Pegirian yang merupakan wilayah pemukiman warga [[keturunan Arab]], maka untuk mengajak Sjech latihan musik, personel yang lain harus datang ke rumahnya memakai sarung dan meminta ijin pada orang tua Sjech untuk mengajak ke pengajian. Sebuah taktik khas anak muda masa itu untuk mendapatkan restu latihan musik.
Berikutnya terjadi beberapa kali pergantian formasi. Kemudian Peter Wass sebagai pemain bass pun keluar dan posisinya digantikan posisinya oleh Lexy Rumangit. Tragedi [[Lumajang]] adalah awal berakhirnya formasi ini, dimana sang bassist Peter Wass mengalami cedera akibat ledakan tiba-tiba granat yang tadinya akan dipakai sebagai atraksi panggung grup musik lokal '''Ogle Eyes'''. Peter pun pada akhirnya mengundurkan diri dari grup AKA sebelum sempat menghasilkan album rekaman. Lexi Rumagit masuk dalam formasi menggantikan Peter Wass dan pada tahun 1969. Namun naas, Harris Sormin yang pada saat itu mengalami depresi akut memilih mengundurkan diri keluar dari formasi AKA tak lama setelah Lexy hengkang. Depresi akut yang diderita Harris Sormin tidak menggetarkan semangat beliau untuk terus bermusik sampai dengan Tahun 1969 di luar band AKA.
 
Dalam perjalanan waktu, Lexy Rumangit pun memilih menugundurkan diri. Sebagai penggantinya masuklah nama Arthur Kaunang atas rekomendasi dari ibu kandung Ucok Harahap. Arthur yang merupakan anak dari teman ibu Ucok Harahap merupakan seorang pemain piano klasik. Demi memenuhi posisi bass yang lowong, Ucok mengajari Arthur bermain bass. Berkat ketelatenan berlatih, jadilah Arthur seorang pemain bass yang handal. Bahkan tiadatidak pernah diduga, ketiga pemain bass yang pernah bermain di dalam grupband AKA mampuadalah memainkan dengan posisipemain kidal.
AKA selanjutnya eksis dengan formasi Ucok Harahap (keyboardVokal) sekaligus vokaliskeyboard, Soenata Tanjung (gitar), Sjech Abidin (drum), dan Arthur Kaunang (bass). Formasi ini makin merajamerajalela lela menguasai jagad musik rockdi Indonesia terutama di kota Surabaya. AKA mampu menyandingkan dirinya dengan grup musik rock lain yang juga eksis menyemarakkan blantika musik Indonesia macamBersama [[God Bless]] (Jakarta) dan [[Giant Step]] (Bandung), AKA eksis menguasai jagad musik rock Indonesia.
 
=== MeraihJaman Kesuksesankebebasan musik rock ===
Pada mulanya AKA sering membawakan lagu-lagu rock Barat milik [[Led Zeppelin]], [[Grand Funk Railroad]], [[The Rolling Stones]], [[Deep Purple]], dan [[Jimi Hendrix]], yang waktu itu memang digemari anak-anak muda. Band ini mengikuti perkembangan rock dunia. Awalnya mereka kerap memainkan lagu-lagu Jimi Hendrix. AKA seperti band rock lain juga menikmati zaman kebebasan musik rock di Indonesia. Mereka tidak mengalami apa yang dialami [[Koes Bersaudara]] yang dibui oleh rezim penguasa orde lama.<ref name="kompasiana.com">https://www.kompasiana.com/maspet/55001e62813311f51bfa70c1/rock-cengeng-aka-yang-abadi</ref>
 
=== Aksi TeathrikalTheatrikal Panggung ===
Dalam perkembangannya mereka dikenal sebagai grup rock eksentrik karena suka mempertunjukkan aksi teathrikaltheatrikal yang cukup mengerikan di atas panggung. Aksi panggung AKA cukup sangar.mengerikan, Misalnyamisalnya aksi gantung diri Ucok Harahap di awal konser. Ucok bergelantungan di atas tiang gantungan. Dia bisa kayang. Ucok pernah makan ayam yang masih hidup. Ucok sering kali mempertontonkan hal-hal aneh. Inilah yang dinikmati penonton kala itu. Hal-hal seperti itu menjadikan konser AKA selalu ramai dipadati penggemar rock fanatik musik rock.
 
Dalam pertunjukan di Arena Terbuka [[Taman Ismail Marzuki]], Jakarta, 9-10 November 1973, ketika AKA tengah membawakan lagu Crazy Joe, tiba-tiba Ucok melompat ke tembok dan naik ke genteng. Setelah itu, ia muncul di panggung dengan tiba-tiba sambil membiarkan dirinya dicambuki oleh algojo. Kakinya diikat, dan tubuhnya digantung. Kemudian ia ditusuk dengan pedang dan dimasukkan ke peti mati. Aksi ini mencekam penonton namun memperoleh sambutan meriah. Seusai aksi ini, Ucok terlihat kejang-kejang seperti kesurupan di belakang panggung. Situasi ini segera teratasi ketika [[Remy Silado]] yang menyaksikan atraksi gila ini menyiramkan seember air ke tubuh Ucok.
Baris 52:
Peristiwa unik lainnya terjadi ketika AKA dikontrak untuk bermain di ''West Point Garden Bar and Restaurant'', [[Singapura]]. Manajer AKA meyakinkan pemilik restoran bahwa AKA adalah grup yang paling cocok untuk membawakan lagu-lagu yang sesuai dengan selera pengunjung. Padahal, menurut Syech Abidin, mereka belum pernah membawakan lagu-lagu lagu-lagu berirama [[rock and blues]], [[soul]], dan [[rock psychedelic]] yang diminta pemilik restoran. Kebetulan, lagu-lagu yang diminta membutuhkan alat musik tiup. Karena tak memilikinya, sang manajer pun dipaksa ikut latihan sebagai pemain alat musik tiup. Kontrak tersebut berjalan sukses dan memuaskan.
 
Namun, tidak semua orang bisa menerima atraksi panggung AKA. Ketika tampil di [[Tasikmalaya]] pada Juni 1972, gaya panggung Ucok dan kawan-kawan tak disukai pecinta musik rock di sana. Meskipun para penonton sempat meneriaki mereka, untungnya pertunjukan tidak berakhir dengan kerusuhan karena Band [[Rhapsodia]], yang tampil sesudah mereka, berhasil menjinakkan penonton dengan lagu-lagu ala [[Santana]] serta lagu-lagu lokal. Peristiwa serupa kembali berulang ketika AKA tampil di Gedung Kridosono, [[Yogyakarta]] pada Juni 1974 bersama grup [[Giant Step]] asal [[Bandung]]. Para penonton yang tak suka melihat atraksi Ucok tak dapat dibendung lagi. Mereka berteriak-teriak dan merusak gitar Arthur Kaunang. Ucok pun terkena lemparan kursi, dan kening Sunatha terluka parah akibat potongan kayu dan besi yang dilempar penonton. Ketiganya dirawat di RS Panti Rapih, Yogyakarta.<ref>https://www.kompasiana.com/maspet/55001e62813311f51bfa70c1/rock-cengeng-aka-yang-abadi [http://www.republika.co.id/detail.asp?id=269181 Harian Republika]</ref>
 
=== RekamanMeraih Albumkesuksesan ===
AKA tidak hanya piawai dalam aksi panggung, berikutnyaAKA merekakemudian menjajal kemampuan berolahmerekam lagu-lagu dalam dunia rekaman. Mereka ahrinya mendapatkan kesempatan rekamanmereka di perusahaan studio rekaman di Jakarta. Bermula dari album I1 yang bertitel ''Do What You Like'' (1970) di '''Indra Records'''. Pada album pertama mereka ini ''Do What You Like'' (1970), terdapat lima lagu berbahasa Indonesia dan tiga lagu [[bahasa Inggris]] yakni (''Do What You Like'', ''I've Gotta Work It Out'', dan ''Glenmore'').
 
Beberapa album sempat mereka hasilkan didari beberapa studio rekaman dan meraih kesuksesan yang tidak kalah dibandingkan penampilan panggungnya. Berbeda dengan yang dibayangkan dengan penampilan fisik yang sangar dan penampilan panggung yang garang, tentu lagu-lagu mereka dijamin keras dan bising. Malah sebaliknya, lagu yang berirama cadas dan menghentak itu hanya sekitar 30-40 persen saja dari keseluruhan lagu dalam satu album.
Arus komersil membuat grup rock ini juga melagukan tembang karya mereka yang pop mendayu-dayu macam ''Akhir Kisah Sedih'', ''Dunia Buram'', ''Di Akhir Bulan Lima'', atau yang paling fenomenal ''Badai Bulan Desember''. Tak juga disangka, grup ini pun juga tega bernyanyi lagu yang bergenre ]]Jawa]], [[Melayu]], ataupun juga irama [[Qasidah]]. Tuntutan sebagai penghibur masa itu harus bisa bernyanyi lagu dengan irama apa pun sesuai tuntutan arus musik populer yang sedang laku. Bila lagu-lagu yang dinyanyikan berirama rock maka Ucok Harahap yang mengambil alih, bila lagu yang didendangkan adalah pop yang melankolis maka Sjech Abidin yang berperanmenjadi vokalis. Sjech merupakan pemain drum dengan vokal yang merdu. Sementara Arthur dan Soenata hanyajuga mengisi vokal pada beberapa lagu saja.<ref>https://id-id.facebook.com/notes/jancuk-suroboyo/aka-apotik-kali-asin-band-rock-asli-arek-suroboyo/350849295048742/</ref>
 
Arus komersil membuat grup rock ini juga melagukan tembang karya mereka yang pop mendayu-dayu macam ''Akhir Kisah Sedih'', ''Dunia Buram'', ''Di Akhir Bulan Lima'', atau yang paling fenomenal ''Badai Bulan Desember''. Tak juga disangka, grup ini pun juga tega bernyanyi lagu yang bergenre ]]Jawa]], [[Melayu]], ataupun juga irama [[Qasidah]]. Tuntutan sebagai penghibur masa itu harus bisa bernyanyi lagu dengan irama apa pun sesuai tuntutan arus musik populer yang sedang laku. Bila lagu-lagu yang dinyanyikan berirama rock maka Ucok Harahap yang mengambil alih, bila lagu yang didendangkan adalah pop yang melankolis maka Sjech Abidin yang berperan. Sjech merupakan pemain drum dengan vokal yang merdu. Sementara Arthur dan Soenata hanya mengisi vokal pada beberapa lagu saja.<ref>https://id-id.facebook.com/notes/jancuk-suroboyo/aka-apotik-kali-asin-band-rock-asli-arek-suroboyo/350849295048742/</ref>
 
Sepanjang sejarah berdirinya AKA, band ini telah merilis sembilan buah album studio, beberapa buah kompilasi antologi dan rilisan-rilisan lainnya.
 
=== Grup Rock Legendaris ===
NamaDi Indonesia, AKA patutmenjadi band rock legendaris yang disejajarkan dengan God Bless. SayangNamun sayang AKA tidak mampu eksis selamaseperti God Bless yang kerap gonta-ganti personil. AKA menghilang secara permanen di dekade 1990an. AKA hanya tinggal nama. Mereka tidak pernah lagi konser, apalagi membuat album baru. Namun apa yang direkamlagu-lagu AKA tak pernah mati. Lagu mereka, apalagi yang lagu-lagu cengeng, kerap diputar oleh penggemar ataudan radio-radio yang menyajikan lagu-lagu lawas.
 
Embrio awal musik Rock di Indonesia tidak akan sempurna tanpa hadirnya AKA di blantika musik Indonesia di era Tahun 19601970-an. Sampai sekarang pun identitas D.I.Y. atau yang dikenal dengan istilah ''Do It Yourself'' yang dianut AKA sudah jauh-jauh hari menggema dan besar.<ref>https://www.djarumcoklat.com/article/aka-shake-me</ref>
 
Ada tiga hal yang dapat merangkum eksistensi AKA: aksi panggung yang liar, komposisi sarat distorsi, dan pionir heavy-metal di <ref://tirto.id/aka-band-antara-ucok-aksi-panggung-liar-dan-rock-gahar-dd7D</ref>. Lagu-lagu AKA umumnya keras. Apalagi yang berbahasa Inggris. Mereka juga memiliki lagu yang bisa dibilang komersil karena diminati masyarakat umum, yang mungkin saja tidak suka musik rock. Lagulagu "''Badai Bulan Desember''", "''Seniman dan Biola''" atau "''Jeritan Seniman''" masih suka di request orang-orang yang pernah muda di dekade 1970an. Dua lagu tadi bisa dibilang lagu cengeng. Seperti umumnya lagu sekitar dekade 1970an, lagu AKA tadi, diiringi sound dari organ ''Hammond''. Iringan itu, walau terkesan 'jadul' bahkan kuno oleh anak zaman sekarang, lagu tadi menjadi semakin kuat karakternya. Walau tidak sepopuler "''Whiter Shade of Pale''" milik [[Procol Harum]] yang sepertinya irama lagu itu nyontek dari "''Air in G String''"-nya [[Johan Sebastian Bach]]. Sound Organ Hammond mungkin tidak saja dipakai oleh AKA, tapi juga band lain. Sound itu seperti air abadi untuk band-band zaman dulu, termasuk "Badai Bulan Desember", Seniman Dan Biola" dan "Jeritan Seniman" milik AKA.
 
Album "''Do What you Like''" adalah album AKA yang cukup tersohorberpengaruh di negeri ini.Indonesia, Album ''Do What You Like'' ini bahkan sempat dirilis ulang oleh Granadilla Music, sebuah label rekaman asal Eropa, dalam format CD dan vinyl (LP) pada bulan Maret tahun 2014.<ref>https://wastedrockers.wordpress.com/2014/07/30/album-pertama-aka-dirilis-ulang-label-eropa/</ref>
Untuk ukuran Indonesia, beberapa lagu mereka cukup eksperimental juga, seperti apa yang dibuat [[Pink Floyd]] di belahan dunia lain.
 
AKA saat ini memang sudah tidak lagi berwujud sebagai sebuah keutuhan grup musik, namun karya-karya dahsyat mereka akan selalu tetap melekat di hati penggemarnya. Pada tahun 1997, AKA merilis sebuah album yang berformat reuni pada akhirnyayang merupakan album pamungkasterakhir mereka yang diluncurkan dengan hits, berjudul ''Puber Kedua'', dengan tambahan [[Ian Antono]] (Godbless) sebagai gitaris additional.
 
== Berakhirnya AKA Band ==
=== Ucok Membentuk Band Ucok and His Gang ===
Pada 7 Agustus 1975, Ucok meresmikan grup barunya di Jakarta dengan nama [[Ucok and His Gangs]] ('''Uhisga'''), yang bergerak dalam pertunjukan musik, model, dan tari. Ucok semakin sibuk dan mulai berubah menjadi lebih glamour, tidak lagi seperti ketika masih menjadi vokalis AKA. Hal ini menjadikan grup band AKA menjadi vakum dikarenakan Ucok Harahap yang lebih banyak melakukan aktivitas di dunia hiburan secara personal dibandingkan bersama ketiga rekannya yang lain.
 
=== Membentuk Group Dua Kribo ===
Lebih jauh pada tahun 1977 Ucok mendirikan super-group hard-rock / heavy-metal, Duo Kribo, bersama [[Ahmad Albar]] (God Bless). Dalam dua tahun eksistensinya, Duo Kribo telah merilis empat buah album studio dan satu buah film.
 
=== Terbentuknya Band SAS ===
Pasca vakumnya AKA, selain Ucok Harahap, tiga personil lain—Syech Abidin, Arthur Anez Kaunang dan Soenata Tanjung mulai berfikir untukkemudian membentuk sebuah band di luar AKA yang bisa mengakomodasi karier bermusik mereka. Ketiga rekannya dalam band AKA tersebut akhirnya memutuskan untuk memberhentikan Ucok dan mengganti nama AKA menjadi [[SAS (grup musik)|SAS]]. Nama SAS diambil dari kependekan dari nama ketiga personil tersebut (Soenatha Tanjung, Arthur Kaunang, Syech Abidin). Grup ini didirikan pada akhir Desember 1975.<ref name="rep">[http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=260717 Harian Republika]</ref> Tanpa kehadiran Ucok, grup ini berhasil dalam perkembangan karier bermusiknya dengan menghasilkan beberapa album rekaman yang cukup laris di pasaran. Beberapa album mereka seperti B''abyBaby Rock'' (1976), ''Bad Shock'' (1976), ''SAS Vol. III'' (1977), ''Lapar'' (1977), dan ''Sentuhan Cinta'' (1978).
 
Musik mereka tidak sekeras AKA namun cukup sukses dimata publik, karena musik rock di dekade 1980an tidak lagi sekeras awal 1970an. Musik rock tahun 1980an, pamornya sedikit menurun dibanding 1970an.<ref name="kompasiana.com"/>
 
=== Karier Personil disetelah LuarAKA Musikbubar ===
AKA membuat para personilnya jadi selebritis. Ucok Harahap pernah bermain dalamfilm bersama film-nya [[Rhoma Irama]], "[[Darah Muda]]". Ucok juga terlibat dalam beberapa film layar lebar lain yang cukup populer saat itu. Kesibukan ini membuatnya semakin jauh dari band yang telah membesarkan namanya.
 
Hampir semua personil AKA belakangan menjadi orang-orang yang religius. Diakui atau tidak musik rock jugalah mengantarkan mereka menjadi seperti itu secara tidak langsung. Ucok konon diberitakan menjadi [[paranormal]] menjalankan praktik menjadi dukun dengan berbagai macam keris dan jimat. Saat itu ia bersembunyi dengan istrinya Farida di suatu daerah jauh terpencil di Sawangan, Jakarta yang masih hutan belantara waktu itu.<ref>https://www.kompasiana.com/yusaksun/552088dca33311764646d08f/ucok-aka-harahap-aneh-dan-eksentrik</ref>
Baris 111 ⟶ 109:
* ''[[Sky Rider]]'' (1973)
* ''[[Cruel Side of the Suez War]]'' (1974)
* ''[[Qasidah Modern (album AKA)|Qasidah Modern]]'' (1974)
* ''[[Shake Me]]'' (1975)
* ''[[Pop Melayu (album AKA)|Pop Melayu]]'' (1975)
* ''[[Volume 7 (album AKA)|Volume 7]]'' (1975)
* ''[[Pop Jawa Volume 1]]'' (1976)
* ''[[Pucukku Mati]]'' (1977)
* ''[[Puber Kedua (album)|Puber Kedua]]'' (1997)
{{col-3}}
 
=== Album kompilasi ===
* ''[[Forever in Rock]]'' (1979)
Baris 125 ⟶ 124:
 
== Lihat pula ==
* [[SAS (grup musikband)]]
 
=== Referensi ===
Baris 138 ⟶ 137:
 
[[Kategori:AKA (grup musik)| ]]
[[Kategori:Grup musik rok psikedelispsikedelik]]
[[Kategori:Grup musik rok Surabaya]]
[[Kategori:Grup musik yang didirikan tahun 1967]]