Nilam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: penggantian teks otomatis (-asterids, +asteridae
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(34 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{other uses|Nilam (disambiguasi)}}
{{taxobox
 
|name = Nilam
{{Speciesbox
|image =Pogostemon_cablin_001.jpg
| name = Nilam
|regnum = [[Plantae]]
| image = Starr-121108-0704-Pogostemon cablin-flowers with bee Apis melifera-Pali o Waipio-Maui (25169592716).jpg
|unranked_divisio = [[Angiospermae]]
| genus = Pogostemon
|unranked_classis = [[Eudikotil]]
| species = cablin
|unranked_ordo = [[Asteridae]]
|ordo authority = [[LamialesGeorge Bentham|Benth.]]
| synonyms = * ''patchouli''
|familia = [[Lamiaceae]]
|genus = ''[[Pogostemon]]''
|species = '''''P. cablin'''''
|binomial = ''Pogostemon cablin''
|binomial_authority = [[George Bentham|Benth.]]
| synonyms =
* ''patchouli''
* ''patchouly''
* ''pachouli''
| color={{tc2|tumbuhan}}
}}
 
'''Nilam ''' (''Pogostemon cablin'' Benth.) adalah suatu semak tropis penghasil sejenis [[minyak atsiri]] yang dinamakan sama (minyak nilam). Tanaman ini umum dimanfaatkan bagian daunnya untuk diekstraksi minyaknya,<ref>M Faizal. (2015). ''Pengaruh Pemberian Streptomycin Sulfate Dan Corynebacterium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Nilam Di Daerah Endemik Penyakit Layu Dan Budog'' (Repository, Institut Pertanian Bogor). Retrieved from [http://repository.ump.ac.id/5200/2/MUHAMMAD%20FAIZAL%20BAB%20I.pdf repository.ump.ac.id]</ref> dan diolah menjadi parfum, bahan dupa, minyak atsiri, antiserangga,<ref>{{cite journal|last1=Trongtokit|first1=Yuwadee|last2=Rongsriyam|first2=Yupha|last3=Komalamisra|first3=Nerumon|last4=Apiwathnasorn|first4=Chamnarn|title=Comparative repellency of 38 essential oils against mosquito bites|journal=Phytotherapy Research|volume=19|issue=4|year=2005|pages=303–309|doi=10.1002/ptr.1637}}
'''Nilam ''' (''Pogostemon cablin'' Benth.) adalah suatu semak tropis penghasil sejenis [[minyak atsiri]] yang dinamakan sama (minyak nilam). Dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal sebagai minyak ''patchouli'' (dari [[bahasa Tamil]] ''patchai'' (hijau) dan ''ellai'' (daun), karena minyaknya disuling dari [[daun]]). Aroma minyak nilam dikenal 'berat' dan 'kuat' dan telah berabad-abad digunakan sebagai wangi-wangian ([[parfum]]) dan bahan [[dupa]] atau [[setanggi]] pada tradisi timur. Harga jual minyak nilam termasuk yang tertinggi apabila dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya.
</ref> dan digunakan pada industri kosmetik.<ref name="Nilam | Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat">{{cite web
| url = http://disbun.jabarprov.go.id/page/view/58-id-nilam
| title = Nilam; Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
| format = Website
| work = work 3X
| accessdate = 2020-07-03
| archive-date = 2020-08-08
| archive-url = https://web.archive.org/web/20200808085129/http://disbun.jabarprov.go.id/page/view/58-id-nilam
| dead-url = yes
}}</ref> Dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal sebagai minyak ''patchouli''<ref>Dahlan Iskan (16 Juni 2023) "[https://radarbekasi.id/2023/06/16/aceh-u-hansa/ Aceh U-Hansa]" Radar Bekasi</ref> (dari [[bahasa Tamil]] ''patchai'' (hijau) dan ''ellai'' (daun), karena minyaknya disuling dari [[daun]]). Aroma minyak nilam dikenal 'berat' dan 'kuat' dan telah berabad-abad digunakan sebagai wangi-wangian ([[parfum]]) dan bahan [[dupa]] atau [[setanggi]] pada tradisi timur. Harga jual minyak nilam termasuk yang tertinggi apabila dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya.
 
Tumbuhan nilam berupa [[semak]] yang bisa mencapai satu meter. Tumbuhan ini menyukai suasana teduh, hangat, dan lembap. Mudah layu jika terkena sinar matahari langsung atau kekurangan air. Bunganya menyebarkan bau wangi yang kuat. Bijinya kecil. Perbanyakan biasanya dilakukan secara [[perbanyakan vegetatif|vegetatif]].
 
== Tanaman nilam di Indonesia ==
Di Indonesia, tanaman nilam memiliki beberapa [[Varietas bahasa|varietas]] utama, di antaranya varietas Sidikalang (''P. cablin,'' Benth), Lhokseumawe (''P. heyneanus,'' Benth), dan Tapaktuan (''P. hortensis,'' backer). Tiap varietas ini memiliki kadar PA yang berbeda-beda.<ref name=":0">Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur. (2013). ''Budidaya Tanaman Nilam''. Retrieved from [http://disbun.jatimprov.go.id/pustaka/phocadownload/buku%20budidaya%20nilam.pdf disbun.jatimprov.go.id] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190712131020/http://disbun.jatimprov.go.id/pustaka/phocadownload/buku%20budidaya%20nilam.pdf |date=2019-07-12 }}</ref> Namun, sampai saat ini varietas sidikalang lebih banyak dikultivasi karena kandungan minyaknya paling tinggi dan kualitasnya paling baik. Di sisi lain, terdapat varietas nilam jawa yang secara morfologi daunnya berbeda, tetapi lebih toleran terhadap serangan bakter yang menyebabkan daun layu dan serangan [[nematoda]], akibat kandungan [[fenol]] dan [[lignin]] yang tinggi.<ref name=":0" />
 
== Penanaman nilam ==
Untuk mendapatkan tanaman nilam dengan kualitas baik, diketahui bahwa jenis tanah yang cocok untuk ditanam adalah tanah regosol, latosol merah, atau/dan aluvial. Budi daya tanaman nilam dapat dilakukan dengan cara vegetatif (kultur jaringan atau stek). Selain itu, musim yang cocok untuk menanam nilam adalah awal musim hujan dan waktu panen terbaik adalah setiap 4 (empat) bulan saat umur tanaman mencapai 6 (enam) bulan.<ref name=":0" />
 
Pada tahun 2012, tercatat bahwa produksi nilam di Indonesia mencapai 3.000 ton dengan luas lahan sekitar 25.000 hektar. Jumlah produksi tersebut dinilai cukup rendah dan stagnan karena tidak ada peningkatan signifikan meskipun sudah dilakukan perluasan lahan untuk perkebunan tanaman ini. Jumlah produksi yang rendah ini pula diperkirakan disebabkan oleh 3 tiga hal, yakni penurunan tingkat kesuburan tanah, serangan penyakit, dan fluktuasi harga dan kurangnya perawatan.<ref>Setiawan and Rosihan, R. 2013. Produktivitas Nilam Nasional Semakin Menurun. ''Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri''.19 (3).</ref>
 
== Minyak nilam ==
{{further|Minyak nilam}}
Minyak nilam tergolong dalam [[minyak atsiri]] dengan komponen utamanya adalah [[patchoulol]]. Daun dan bunga nilam mengandung minyak ini, tetapi orang biasanya mendapatkan minyak nilam dari penyulingan uap terhadap daun keringnya (seperti pada minyak [[cengkeh]]). Di Indonesia minyak nilam juga disuling dari kerabat dekat nilam yang asli dari Indonesia, '''nilam Jawa''' (''Pogostemon heyneani''), yang memiliki kualitas lebih rendah.
[[Minyak nilam]] tergolong dalam minyak atsiri dengan komponen utamanya adalah [[patchoulol]]. Daun dan bunga nilam mengandung minyak ini, tetapi orang biasanya mendapatkan minyak nilam dari penyulingan uap terhadap daun keringnya (seperti pada minyak [[cengkih]]). Di Indonesia minyak nilam juga disuling dari kerabat dekat nilam yang asli dari Indonesia, [[nilam jawa]] (''Pogostemon heyneani'') yang memiliki kualitas lebih rendah.
 
Minyak nilam yang baik umumnya memiliki kadar PA di atas 30%, berwarna kuning jernih, dan memiliki wangi yang khas dan sulit dihilangkan. Minyak nilam jenis ini didapat dengan menggunakan teknik penyulingan uap kering yang dihasilkan mesin penghasil uap (''boiler'') yang diteruskan ke dalam tangki reaksi ([[autoklaf]]) selanjutnya uap akan menembus bahan baku nilam kering dan uap yang ditimbulkan diteruskan ke bagian pemisahan untuk dilakukan pemisahan uap air dengan uap minyak nilam dengan sistem penyulingan. Minyak nilam yang baik dihasilkan dari tabung reaksi dan peralatan penyulingan yang terbuat dari baja tahan karat (''stainless steel'') dan peralatan tersebut hanya digunakan untuk menyuling nilam saja (tidak boleh berganti-ganti dengan bahan baku lain).
Baris 31 ⟶ 45:
Aroma minyak nilam dianggap 'mewah' menurut persepsi orang Eropa, tetapi orang sepakat bahwa aromanya bersifat menenangkan.
 
Cara terbaik yang dilakukan untuk mendapatkan minyak dari nilam adalah melakukan penyulingan terhadap daunnya.<ref name=":0" /> Metode penyulingan dapat meningkatkan produksi minyak tanaman ini, dengan metode penyulingan menggunakan ketel uap modern menghasilkan 2–5 kali lebih banyak minyak dibandingkan dengan cara tradisional.<ref>Ramayana and Widyawati. (2013). Pengaruh Kinerja Alat Suling dan Kesesuaian Lahan terhadap Produksi Minyak Nilam di Kabupaten Aceh Jaya. ''Agrisep''. 14 (2): 21-27</ref> Selain itu, secara tradisional, untuk mendapatkan persentase kadar minyak optimum pada hasil penyulingan, proses yang dilakukan adalah dengan menjemur daun selama 6 (enam) jam dan dilayukan selama 9 (sembilan) hari.<ref name=":2">Wulansari, N. I. (2005). ''Analisis Kelayakan Ekonomi Usahatani Nilam (Pogostemon sp.)'' (Repository, Institut Pertanian Bogor). Retrieved from [https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/2252/Wulansari.%20Nur%20Indah_A2006.pdf?sequence=4&isAllowed=y repository.ipb.ac.id]</ref>
<!-- == Petunjuk Singkat Usaha Tanaman Nilam ==
 
===Produksi nilam di Jawa Barat===
Di Jawa Barat, perkebunan nilam tersebar di berbagai kabupaten dan kota, di antaranya Bandung Barat, Garut, Kuningan, Majalengka, Subang, Sumedang, dan Tasikmalaya. Wilayah dengan luas lahan dan produksi paling besar adalah di Kabupaten Garut. Salah satu desa pemasok tanaman nilam, Desa Jatiwangi, memiliki sekitar 30 petani dengan rentang usia dan status kepemilikan wilayah kebunan yang berbeda-beda.<ref name=":2"/> Meskipun desa ini sudah menjadi pemasok tanaman nilam, belum diketahui bedanya proses pengolahan lebih lanjut terhadap tanaman ini setelah dipanen, karena diketahui tidak tersedia koperasi unit desa (KUD) di Desa Jatiwangi atau layanan lainnya dari pemerintah yang memfasilitasi proses hilirnya, seperti penyulingan minyak nilam.<ref name=":2"/>
 
== Pengolahan minyak nilam ==
Di Indonesia, pengolahan minyak nilam sebagai produk primer telah distandardisasi oleh Badan Standar Nasional (BSN) dengan mengeluarkan dokumen Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan nomoor SNI 06-2385-2006. Berdasarkan dokumen tersebut, minyak nilam merupakan minyak atsiri yang diperoleh dengan cara penyulingan daun tanaman nilam ''Pogostemon cablin'' Benth dengan syarat mutu sebagai berikut.<ref>Standar Nasional Indonesia. (2002). ''Minyak Nilam''. Badan Standar Nasional.</ref>
{| class="wikitable"
|+
!No.
!Jenis Uji
!Satuan
!Persyaratan
|-
|1
|Warna
| -
|kuning muda-cokelat kemerahan
|-
|2
|Bobot jenis 25&nbsp;°C/25&nbsp;°C
| -
|0,950-0,975
|-
|3
|Indeks Bias (nD20)
| -
|1,507-1,515
|-
|4
|kelarutan dalam etanol 90% pada suhu 20&nbsp;°C±3&nbsp;°C
| -
|Larutan jerning atau opalesensi ringan dalma perbandingan volume 1:10
|-
|5
|Bilangan asam
| -
|Maks. 8
|-
|6
|Bilangan ester
| -
|Maks. 20
|-
|7
|Putaran optik
| -
| -48° - -65°
|-
|8
|Patchouli alcohol (C15H26O)
|%
|Min 30
|-
|9
|Apha copaene (C15H24)
|%
|Maks. 0,5
|-
|10
|Kandungan besi (Fe)
|mg/kg
|Maks. 25
|}
Selain standar nasional, minyak nilam juga telah diketahui memiliki standar internasional, yang syarat-syaratnya tertuang pada dokumen ISO 3757:2002 sebagai berikut.<ref>ISO. (2002, November 1). ''International Standard of Oil of patchouli [Pogostemon cablin (Blanco) Benth.]''. Retrieved from [https://www.evs.ee/preview/iso-3757-2002-en.pdf www.evs.ee]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
{| class="wikitable"
|+
!No.
!Jenis pengujian
!Persyaratan
|-
|1.
|Appearance
|Liquid of variable viscosity
|-
|2.
|Warna
|yellow to reddish brown
|-
|.3.
|Odour
|Leafy, humic, clinging
|-
|4.
|Relative density at 20&nbsp;°C
|0,952-0,975
|-
|5.
|Refractive Index at 20&nbsp;°C
|1,505-1,515
|}
 
== Kajian metabolomik nilam ==
Sampai saat ini, kajian metabolomik terhadap tanaman nilam masih terbatas pada diketahuinya metabolit sekunder yang dominan diproduksi, salah satunya yakni senyawa patchouli alcohol (PA). PA merupakan metabolit sekunder yang diketahui menjadi senyawa aktif pada minyak nilam, Senyawa ini diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi, ''anti-gastric ulcer'', dan ''immune modulation''. Saat ini, senyawa PA terbukti menjadi senyawa yang potensial untuk menyembuhkan penyakit ''ulcerative colitis'' (UC), yakni penyakit radang pencernaan yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti lemahnya respon imun. Radang yang terjadi pada pencernaan merupakan akibat dari rusaknya jaringan epitel usus yang terjadi karena adanya sekresi sitokin yang menstimulasi respon inflamatori. Pemberian PA pada hewan percobaan mencit yang disengaja menderita penyakit UC menunjukkan adanya aktivitas pencegahan penurunan berat badan dan menekan katabolisme triptofan<ref>Qu, C., Yuan, Z.-W., Yu, X.-T., Huang, Y.-F., Yang, G.-H., Chen, J.-N., … Zhang, X.-J. (2017). Patchouli Alcohol Ameliorates Dextran Sodium Sulfate-Induced Experimental Colitis and Suppresses Tryptophan Catabolism. ''Pharmacological Research'', ''121'', 70–82. [https://doi.org/10.1016/j.phrs.2017.04.017 doi.org]</ref><!-- == Petunjuk Singkat Usaha Tanaman Nilam ==
 
Petunjuk singkat memulai usaha tanaman Nilam kami tujukan kepada para peminat usaha tanaman nilam.
Untuk memulai usaha tanaman nilam ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu:
 
;1. Persiapan dan kebutuhan lahan.
 
Pilihlah lahan yang memiliki pengairan yang baik, minimal dapat diari sebanyak 2 kali seminggu. Kebutuhan lahan disesuaikan dengan rencana kapasitas produksi dan kapsitas penyulingan. Lahan harus disiapkan baik dari komposisi mineral, pH dan kandungan unsur hara. Ujilah lahan dengan menggunakan tanaman cabe sebagai komparator, apabila tanaman cabe ini dapat tumbuh dengan baik tanpa menggunakan sistem pulsa maka tanaman nilam juga akan tumbuh baik.
Catatan: Sebaiknya lahan memiliki sirkulasi udara yang baik dan memiliki sinar matahari yang banyak, sehingga akan meningkatkan produktifitas hasil panen dan penyulingan.
 
;2. Pemilihan dan kebutuhan Bibitbibit Nilamnilam.
 
Pilihlah bibit nilam yang memiliki kemungkinan hidup tinggi dan memiliki potensi produktifitas tinggi. Jumlah bibit nilam yang dibutuhkan untuk satu hektar adalah kurang lebih 22.000 - 30.000 tergantung dengan pola tanam, sehingga untuk setiap 1000 meter persegi dibutuhkan 2200 - 3000 bibit.
Usahakan mendapatkan bibit yang memiliki akar dan tunas yang banyak, sehingga meningkatkan kemampuan perkembangan dan hasil panen.
 
;3. Penanaman Bibit Nilam.
 
Usahakan bibit nilam dikondisikan terlebih dahulu ditempat yang teduh selama 3-4 hari sebelum ditanam. Saat penanaman sebaiknya media yang ada pada polybag diikutsertakan, fungsinya agar terjadi penyesuaian dengan lingkungan tanam. Beri air secukupnya atau lahan diairi sehingga tanam tetap basah selama masa penyesuian. selama 1 minggu pertama dimungkinkan tanaman layu, namun itu merupakan proses penyesuaian diri.
 
;4. Pemupukan dan zat anti hama.
 
Disarankan tanaman nilam diberi pupuk yang sesuai dengan takaran terkecuali ada hal-hal khusus. Akan lebih baik apabila pupuk yang digunakan memiliki kemampuan pertumbuhan tanaman dan bersifat organik.
 
;5. Panen tanaman Nilam.
 
Tanaman Nilam sebaiknya dipanen uintuk pertama kali pada usia 5-6 bulan setelah masa tanam. Upayakan pemotomngan menggunakan alat yang bersih dan menggunakan teknik yang baik, sehingga memungkinkan munculnya tunas dari sisa tanaman Nilam yang tidak dipanen. Satu pohon tanaman nilam diperkirakan saat panen pertama pada pola penanaman dan perawatan yang baik menghasilkan 1.5 - 2 kg hasil basah, dengan pola perawatan khusus maka dimungkinkan menghasilkan 3 kg saat panen pertama.
-->
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Taxonbar|from=Q257757}}
 
[[Kategori:Rempah-rempah]]
[[Kategori:Minyak atsiri]]
[[Kategori:LamiaceaePogostemon]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]