Mao Zedong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Isgiv (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Kanzcech (bicara | kontrib)
 
(15 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| name = Mao Zedong
| native_name = {{nobold|{{lang|zh-Hans-CN|毛泽东}}}}
| image = Mao Zedong in 1959 (cropped)color.jpg
| imagesize = 225px
| caption = MaoPotret pada tahunresmi, 1959
| office = [[Ketua Partai Komunis Tiongkok]]
| deputy = [[Liu Shaoqi]]<br />[[Lin Biao]]<br />[[Zhou Enlai]]<br />[[Hua Guofeng]]
Baris 34:
| birth_name =
| birth_date = {{birth date|1893|12|26}}
| birth_place = [[Shaoshan]], [[Hunan]], [[Dinasti Qing|Kekaisaran Qing]]
| death_date = {{death date and age|1976|9|9|1893|12|26}}
| death_place = [[Beijing]], [[Republik Rakyat Tiongkok]]
Baris 53:
|
| 1938–1976: Anggota Politbiro ke-6, 7, 8, 9, 10
| 1938–1976: Anggota Komite Sentral ke-6, 7, 8, 9, 10
}}
----
Baris 129:
[[File:Mao Zedong 1913.jpg|upright|left|thumb|Mao pada tahun 1913]]
 
Selama beberapa tahun berikutnya, Mao Zedong mendaftar dan keluar dari akademi kepolisian, sekolah produksi sabun, sekolah hukum, sekolah ekonomi, dan Sekolah Menengah Changsha yang dikelola pemerintah.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=35–36}}; {{harvnb|Terrill|1980|pp=22, 25}}; {{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=35}}.</ref> Belajar secara mandiri, ia menghabiskan banyak waktu di perpustakaan Changsha, membaca karya inti [[liberalisme klasik]] seperti ''[[The Wealth of Nations|]]''The Wealth of Nations'']] karya [[Adam Smith]] dan [[De l'esprit des lois|''The Spirit of the Laws'']] karya [[Montesquieu]], serta karya ilmuwan dan filsuf barat seperti [[Charles Darwin|Darwin]], [[John Stuart Mill|Mill]], [[Jean-Jacques Rousseau|Rousseau]], dan [[Herbert Spencer|Spencer]].<ref>{{harvnb|Schram|1966|p=36}}; {{harvnb|Terrill|1980|p=26}}; {{harvnb|Pantsov|Levine|2012|pp=35–36}}.</ref> Melihat dirinya sebagai seorang intelektual, bertahun-tahun kemudian dia mengakui bahwa saat ini dia menganggap dirinya lebih baik daripada orang yang bekerja.<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|pp=36–37}}.</ref> Dia terinspirasi oleh Friedrich Paulsen, seorang filsuf dan pendidik [[Neo Kantianisme|neo-Kantian]] yang menekankan pada pencapaian tujuan yang didefinisikan dengan cermat sebagai nilai tertinggi membuat Mao percaya bahwa individu yang kuat tidak terikat oleh kode moral tetapi harus berjuang untuk tujuan yang besar.<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|pp=40–41}}.</ref> Ayahnya melihat tidak ada gunanya dalam pengejaran intelektual putranya, memotong uang sakunya dan memaksanya pindah ke asrama untuk orang miskin.<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=36}}.</ref>
 
Mao ingin menjadi guru dan mendaftar di Sekolah Normal Keempat Changsha, yang segera bergabung dengan Sekolah Normal Pertama Hunan, yang secara luas dipandang sebagai yang terbaik di Hunan.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=36–37}}; {{harvnb|Terrill|1980|p=27}}; {{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=37}}.</ref> Berteman dengan Mao, profesor [[Yang Changji]] mendesaknya untuk membaca koran radikal, ''Pemuda Baru (Xin qingnian)'', ciptaan temannya [[Chen Duxiu]], seorang dekan di [[Universitas Peking]]. Meskipun dia adalah pendukung [[nasionalisme Tiongkok]], Chen berpendapat bahwa Tiongkok harus melihat ke barat untuk membersihkan diri dari takhayul dan otokrasi.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=38–39}}</ref> Pada tahun ajaran pertamanya, Mao berteman dengan seorang siswa yang lebih tua, [[Xiao Zisheng]]; bersama-sama mereka melakukan tur jalan-jalan ke Hunan, mengemis dan menulis bait sastra untuk mendapatkan makanan.<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=43}}; lihat juga Hsiao Yu (Xiao Yu, alias Xiao Zisheng). ''Mao Tse-Tung dan Saya Adalah Pengemis.'' (Syracuse, N.Y.: Syracuse University Press, 1959).</ref>
Baris 147:
Pada tanggal 4 Mei 1919, mahasiswa di Beijing berkumpul di [[Tiananmen]] untuk memprotes lemahnya perlawanan pemerintah Tiongkok terhadap ekspansi Jepang di Tiongkok. Patriot marah pada pengaruh yang diberikan kepada Jepang dalam [[Dua Puluh Satu Tuntutan]] pada tahun 1915, keterlibatan [[Pemerintahan Beiyang|Pemerintah Beiyang]], [[Duan Qirui]], dan pengkhianatan Tiongkok dalam [[Perjanjian Versailles]], di mana Jepang diizinkan untuk [[Masalah Shandong|menerima wilayah di Shandong]] yang telah diserahkan oleh [[Kekaisaran Jerman|Jerman]]. Demonstrasi-demonstrasi ini memicu [[Gerakan 4 Mei]] dan memicu [[Gerakan Budaya Baru]] yang menyalahkan kekalahan diplomatik Tiongkok pada keterbelakangan sosial dan budaya.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=51–52}}; {{harvnb|Feigon|2002|pp=21–22}}; {{harvnb|Pantsov|Levine|2012|pp=69–70}}.</ref>
 
Di Changsha, Mao mulai mengajar sejarah di Sekolah Dasar Xiuye<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=68}}.</ref> ​​dandan mengorganisir protes terhadap Gubernur pro-Duan Provinsi Hunan, Zhang Jingyao, yang dikenal sebagai "Zhang yang Berbisa" karena pemerintahannya yang korup dan kejam.<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=76}}.</ref> Pada akhir Mei, Mao mendirikan Asosiasi Pelajar Hunan bersama He Shuheng dan [[Deng Zhongxia]], mengorganisir pemogokan mahasiswa untuk bulan Juni dan pada Juli 1919 memulai produksi majalah radikal mingguan, ''Ulasan Sungai Xiang (Xiangjiang pinglun)''. Dengan menggunakan bahasa daerah yang dapat dimengerti oleh mayoritas penduduk Tiongkok, ia menganjurkan perlunya "Persatuan Besar Massa Rakyat", memperkuat serikat-serikat buruh yang mampu mengobarkan revolusi tanpa kekerasan. Ide-idenya bukanlah Marxis, tetapi sangat dipengaruhi oleh konsep gotong royong Kropotkin.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=53–54}}; {{harvnb|Pantsov|Levine|2012|pp=71–76}}.</ref>
 
[[File:Beijing students protesting the Treaty of Versailles (May 4, 1919).jpg|thumb|Mahasiswa di Beijing berunjuk rasa selama Gerakan 4 Mei]]
Zhang melarang Himpunan Mahasiswa, tetapi Mao melanjutkan penerbitannya setelah menjadi editor majalah liberal ''Hunan Baru (Xin Hunan)'' dan menawarkan artikel di surat kabar lokal populer ''Keadilan (Ta Kung Po)''. Beberapa dari mereka mendukung pandangan [[Feminisme|feminis]], menyerukan pembebasan perempuan dalam masyarakat Tiongkok; Mao dipengaruhi oleh perjodohan paksanya.<ref>{{harvnb|Schram|1966|p=55}}; {{harvnb|Pantsov|Levine|2012|pp=76–77}}.</ref> Pada bulan Desember 1919, Mao membantu mengorganisir pemogokan umum di Hunan, mengamankan beberapa konsesi, tetapi Mao dan pemimpin mahasiswa lainnya merasa terancam oleh Zhang, dan Mao kembali ke Beijing, mengunjungi Yang Changji yang sakit parah.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=55–56}}; {{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=79}}.</ref> Mao menemukan bahwa artikelnya telah mencapai tingkat ketenaran di antara gerakan revolusioner, dan mulai mengumpulkan dukungan untuk menggulingkan Zhang.<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=80}}.</ref> Menemukan literatur Marxis yang baru diterjemahkan oleh Thomas Kirkup, [[Karl Kautsky]], dan Marx dan Engels—terutama ''[[Manifesto Komunis|]]''Manifesto Komunis'']]—ia berada di bawah pengaruh mereka yang semakin meningkat, tetapi pandangannya masih [[eklektik]].<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|pp=81–83}}.</ref>
 
Mao mengunjungi Tianjin, [[Jinan]], dan [[Qufu]],<ref>{{harvnb|Pantsov|Levine|2012|p=84}}.</ref> sebelum pindah ke Shanghai, di mana dia bekerja sebagai tukang cuci dan bertemu [[Chen Duxiu]], mencatat bahwa adopsi Chen terhadap Marxisme "sangat mengesankan saya pada apa yang mungkin merupakan periode kritis dalam hidup saya". Di Shanghai, Mao bertemu dengan guru lamanya, Yi Peiji, seorang revolusioner dan anggota [[Kuomintang]] (KMT), atau Partai Nasionalis Tiongkok, yang semakin mendapat dukungan dan pengaruh. Yi memperkenalkan Mao kepada Jenderal Tan Yankai, seorang anggota senior KMT yang memegang kesetiaan pasukan yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Hunan dengan Guangdong. Tan sedang merencanakan untuk menggulingkan Zhang, dan Mao membantunya dengan mengatur para siswa Changsha. Pada Juni 1920, Tan memimpin pasukannya ke Changsha, dan Zhang melarikan diri. Dalam reorganisasi administrasi provinsi berikutnya, Mao diangkat sebagai kepala sekolah bagian junior Sekolah Normal Pertama. Sekarang menerima penghasilan besar, ia menikahi Yang Kaihui, putri Yang Changji, pada musim dingin 1920.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=56–57}}.</ref><ref name="Mair_2013_p211">{{cite book |last1=Mair |first1=Victor H. |last2=Sanping |first2=Sanping |last3=Wood |first3=Frances |title=Chinese Lives: The people who made a civilization |url=https://archive.org/details/chineselivespeop0000mair |date=2013 |publisher=Thames & Hudson |location=London |isbn=9780500251928 |page=[https://archive.org/details/chineselivespeop0000mair/page/211 211]}}</ref>
Baris 207:
=== Republik Soviet Tiongkok di Jiangxi: 1929–1934 ===
[[Berkas:Mao_Zedong_in_Yan'an.jpg|jmpl|Mao di [[Yan'an]]]]
Pada Januari 1929, Mao dan Zhu mengevakuasi pangkalan dengan 2.000 orang dan 800 orang lagi yang disediakan oleh Peng, dan membawa pasukan mereka ke selatan, ke daerah sekitar Tonggu dan Xinfeng di Jiangxi.<ref>{{harvnb|Schram|1966|p=138}}; {{harvnb|Carter|1976|pp=71–72}}</ref> Evakuasi menyebabkan penurunan moral, dan banyak pasukan menjadi tidak patuh dan mulai mencuri; hal ini membuat [[Li Lisan]] dan Komite Sentral khawatir, yang melihat tentara Mao sebagai ''[[lumpenproletariat]]'', yang tidak dapat ikut ambil bagian dalam kesadaran kelas proletariat.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=138, 141}}</ref><ref name="Carter1976 p72">{{harvnb|Carter|1976|p=72}}</ref> Sesuai dengan pemikiran Marxis ortodoks, Li percaya bahwa hanya proletariat perkotaan yang dapat memimpin revolusi yang sukses, dan melihat sedikit kebutuhan akan gerilyawan petani Mao; dia memerintahkan Mao untuk membubarkan pasukannya menjadi unit-unit yang akan dikirim untuk menyebarkan pesan revolusioner. Mao menjawab bahwa meskipun dia setuju dengan posisi teoritis Li, dia tidak akan membubarkan pasukannya atau meninggalkan markasnya.<ref name="Carter1976 p72" /><ref>{{harvnb|Schram|1966|p=139}}</ref> Baik Li maupun Mao melihat revolusi Tiongkok sebagai kunci [[revolusi dunia]], percaya bahwa kemenangan PKT akan memicu penggulingan imperialisme dan kapitalisme global. Dalam hal ini, mereka tidak setuju dengan garis resmi pemerintah Soviet dan Komintern. Pejabat di Moskow menginginkan kontrol yang lebih besar atas PKT dan menyingkirkan Li dari kekuasaan dengan memanggilnya ke Rusia untuk pemeriksaan atas kesalahannya.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=146–149}}</ref><ref name="Carter1976 p75">{{harvnb|Carter|1976|p=75}}</ref><ref name="Feigon 2002 51">{{harvnb|Feigon|2002|p=51}}</ref> Mereka menggantikannya dengan Komunis Tiongkok berpendidikan Soviet, yang dikenal sebagai "[[28 Bolshevik]]", dua di antaranya, [[Bo Gu]] dan [[Zhang Wentian]], mengambil alih Komite Sentral. Mao tidak setuju dengan kepemimpinan baru, percaya bahwa mereka memahami sedikit situasi Tiongkok, dan dia segera muncul sebagai saingan utama mereka.<ref name="Carter1976 p75" /><ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=149–151}}</ref>
[[Berkas:1931_military_parade_of_formation_of_Chinese_Soviet_Republic.jpg|kiri|jmpl|Parade militer pada kesempatan berdirinya Republik Soviet Tiongkok pada tahun 1931]]
Pada Februari 1930, Mao membentuk Pemerintahan Soviet Provinsi Jiangxi Barat Daya di wilayah di bawah kendalinya.<ref>{{harvnb|Schram|1966|p=149}}</ref> Pada bulan November, ia menderita trauma emosional setelah istri keduanya Yang Kaihui dan saudara perempuannya ditangkap dan dipenggal oleh jenderal KMT He Jian.<ref name="Feigon 2002 50" /><ref name="Carter1976 p75" /><ref name="Schram1966 p153">{{harvnb|Schram|1966|p=153}}</ref> Menghadapi masalah internal, anggota Soviet Jiangxi menuduhnya terlalu moderat, dan karenanya anti-revolusioner. Pada bulan Desember, mereka mencoba untuk menggulingkan Mao, mengakibatkan insiden Futian, di mana loyalis Mao menyiksa banyak orang dan mengeksekusi antara 2000 dan 3000 pembangkang.<ref>{{harvnb|Schram|1966|p=152}}</ref><ref name="Carter1976 p76">{{harvnb|Carter|1976|p=76}}</ref><ref>{{harvnb|Feigon|2002|pp=51–53}}</ref> Komite Sentral PKT pindah ke Jiangxi yang dianggap sebagai daerah yang aman. Pada bulan November, ia memproklamirkan Jiangxi sebagai [[Republik Soviet Tiongkok]], sebuah negara merdeka yang diperintah oleh Komunis. Meskipun ia dinyatakan sebagai Ketua Dewan Komisaris Rakyat, kekuasaan Mao berkurang, karena kendalinya atas Tentara Merah dialokasikan ke [[Zhou Enlai]]. Sementara itu, Mao sembuh dari [[tuberkulosis]].<ref name="Carter1976 p77">{{harvnb|Carter|1976|p=77}}</ref><ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=154–155}}; {{harvnb|Feigon|2002|pp=54–55}}</ref>
Baris 222:
{{Main|Perang Sino-Jepang Kedua}}
[[Berkas:1938_Mao_Zedong_Zhang_Guotao_in_Yan'an.jpg|kiri|jmpl|[[Zhang Guotao]] (kiri) dan Mao Zedong di Yan'an, 1937]]
Pasukan Mao tiba di Soviet [[Yan'an]] selama Oktober 1935 dan menetap di Pao An, hingga musim semi 1936. Sementara di sana, mereka mengembangkan hubungan dengan komunitas lokal, mendistribusikan kembali dan mengolah tanah, menawarkan perawatan medis, dan memulai program keaksaraan.<ref name="Feigon 2002 61" /><ref name="Schram p193">{{harvnb|Schram|1966|p=193}}</ref><ref>{{harvnb|Carter|1976|pp=94–96}}</ref> Mao sekarang memimpin 15.000 tentara, didorong oleh kedatangan orang-orang [[He Long]] dari Hunan dan tentara Zhu De dan Zhang Guotao kembali dari Tibet.<ref name="Schram p193" /> Pada bulan Februari 1936, mereka mendirikan Universitas Tentara Merah Anti-Jepang Barat Laut di Yan'an, di mana mereka melatih semakin banyak anggota baru.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=206–207}}</ref> Pada Januari 1937, mereka memulai "ekspedisi anti-Jepang", yang mengirim kelompok pejuang gerilya ke wilayah yang dikuasai Jepang untuk melakukan serangan sporadis.<ref name="Schram1966 p20">{{harvnb|Schram|1966|p=20}}</ref><ref>{{harvnb|Carter|1976|p=101}}</ref> Pada bulan Mei 1937, sebuah Konferensi Komunis diadakan di Yan'an untuk membahas situasi tersebut.<ref>{{harvnb|Schram|1966|p=202}}</ref> Wartawan Barat juga tiba di "Wilayah Perbatasan" (karena nama Soviet telah diganti); yang paling menonjol adalah [[Edgar Snow]], yang menggunakan pengalamannya sebagai dasar untuk ''[[Red Star Over China]]'', dan [[Agnes Smedley]], yang catatannya membawa perhatian internasional pada perjuangan Mao.<ref>{{harvnb|Schram|1966|pp=209–210}}</ref>
[[Berkas:1945_Mao_and_Chiang.jpg|jmpl|Dalam upaya mengalahkan Jepang, Mao (kiri) setuju bekerja sama dengan Chiang (kanan).]]
[[Berkas:Mao1938a.jpg|jmpl|Mao pada tahun 1938, menulis ''Tentang Perang yang Berkepanjangan'']]
Baris 231:
=== Melanjutkan perang saudara: 1940–1949 ===
[[Berkas:Kang_Seng_Mao_Zedong_in_Yan'an.jpg|jmpl|Mao with [[Kang Sheng]] in Yan'an, 1945]]
Pada tahun 1944, AS mengirim utusan diplomatik khusus, yang disebut [[Misi Dixie]], ke Partai Komunis Tiongkok. Para prajurit Amerika yang dikirim ke misi tersebut sangat terkesan. Partai itu tampak kurang korup, lebih bersatu, dan lebih kuat dalam perlawanannya terhadap Jepang daripada Kuomintang. Para prajurit menegaskan kepada atasan mereka bahwa partai itu kuat dan populer di wilayah yang luas.<ref name=":3">{{Cite book|last=Moise|first=Edwin E.|date=2008|url=https://books.google.com/books?id=c2787J5UfAQC|title=Modern China, a History|publisher=Pearson/Longman|isbn=978-0582772779|pages=105|language=en}}</ref> Di akhir misi, kontak yang dikembangkan AS dengan Partai Komunis Tiongkok sangat sedikit.<ref name=":3" /> Setelah berakhirnya Perang Dunia II, AS melanjutkan bantuan diplomatik dan militer mereka kepada Chiang Kai-shek dan pasukan pemerintah KMT-nya melawan [[Tentara Pembebasan Rakyat]] (PLA) yang dipimpin oleh Mao Zedong selama [[Perang Saudara Tiongkok|perang saudara]] dan mengabaikan gagasan tentang [[pemerintahan koalisi]] yang akan mencakup PKT.<ref>{{Cite book|last1=Eastman|first1=Lloyd E.|last2=Ch'en|first2=Jerome|last3=Pepper|first3=Suzanne|last4=Slyke|first4=Lyman P. Van|date=30 August 1991|url=https://books.google.com/books?id=6Wrw4RrFpUkC&pg=PA353|title=The Nationalist Era in China, 1927–1949|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0521385916|pages=353|language=en}}</ref> Demikian pula, [[Uni Soviet]] memberikan dukungan kepada Mao dengan menduduki Tiongkok timur laut, dan diam-diam memberikannya kepada komunis Tiongkok pada Maret 1946.<ref>{{cite web|author=作者:劉向上|date=20 April 2009|url=http://epaper.yangtse.com/yzwb/2009-04/20/content_12663469.htm|publisher=揚子晚報網|language=Chinese|script-title=zh:"张莘夫事件"与苏军撤出东北|archive-url=https://web.archive.org/web/20131101182923/http://epaper.yangtse.com/yzwb/2009-04/20/content_12663469.htm|archive-date=1 November 2013|access-date=20 April 2009|url-status=dead}}</ref>
[[Berkas:PLAHuaihai.jpg|kiri|jmpl|Pasukan PLA, didukung oleh tank ringan [[M3 Stuart|M5 Stuart]] yang ditangkap, menyerang garis Nasionalis pada tahun 1948]]
Pada tahun 1948, di bawah perintah langsung dari Mao, Tentara Pembebasan Rakyat membuat kelaparan pasukan Kuomintang yang menduduki kota [[Changchun]]. Setidaknya 160.000 warga sipil diyakini tewas selama [[Pengepungan Changchun|pengepungan]], yang berlangsung dari Juni hingga Oktober. Letnan kolonel PLA Zhang Zhenglu, yang mendokumentasikan pengepungan itu dalam bukunya ''White Snow, Red Blood'', membandingkannya dengan [[Hiroshima, Hiroshima|Hiroshima]]: "Korbannya hampir sama. Hiroshima butuh sembilan detik; Changchun butuh lima bulan."<ref>{{cite news|last=Jacobs|first=Andrew|date=2 October 2009|title=China Is Wordless on Traumas of Communists' Rise|url=https://www.nytimes.com/2009/10/02/world/asia/02anniversary.html|work=The New York Times|access-date=2 October 2009}}</ref> Pada tanggal 21 Januari 1949, pasukan Kuomintang menderita kerugian besar dalam pertempuran yang menentukan melawan pasukan Mao.<ref name="Palestini2011">{{cite book|author=Robert Palestini|year=2011|url=https://books.google.com/books?id=9n_DUv1_NkAC&pg=PA170|title=Going Back to the Future: A Leadership Journey for Educators|publisher=R&L Education|isbn=978-1607095866|page=170}}</ref> Pada pagi hari tanggal 10 Desember 1949, pasukan PLA mengepung [[Chongqing]] dan [[Chengdu]] di [[daratan Tiongkok]], dan Chiang Kai-shek melarikan diri dari daratan ke [[Formosa (Taiwan)|Formosa]] (Taiwan).<ref name="Palestini2011" /><ref name="Perkins2013">{{cite book|author=Dorothy Perkins|year=2013|url=https://books.google.com/books?id=KMQeAgAAQBAJ&pg=PA79|title=Encyclopedia of China: History and Culture|publisher=Routledge|isbn=978-1135935627|page=79}}</ref>
 
== Kepemimpinan di Tiongkok ==
Baris 250:
Selama kampanye [[Reformasi Lahan Tiongkok|reformasi lahan]], sejumlah besar tuan tanah dan petani kaya dipukuli sampai mati pada pertemuan massa yang diselenggarakan oleh Partai Komunis karena tanah diambil dari mereka dan diberikan kepada petani miskin, yang secara signifikan mengurangi [[kesenjangan ekonomi]].<ref>{{Harvnb|Short|2001|pp=436–437}}</ref><ref>{{cite book | last = Scheidel| first = Walter | author-link =Walter Scheidel| title =The Great Leveler: Violence and the History of Inequality from the Stone Age to the Twenty-First Century | publisher = [[Princeton University Press]]| year =2017 | isbn =978-0691165028 |url=http://press.princeton.edu/titles/10921.html|page=226|quote= "Di Zhangzhuangcun, di bagian utara negara yang direformasi lebih menyeluruh, sebagian besar "tuan tanah" dan "petani kaya" telah kehilangan semua tanah mereka dan sering kali nyawa mereka atau telah melarikan diri. Semua pekerja yang sebelumnya tidak memiliki tanah telah menerima tanah, yang menghilangkan kategori ini sama sekali. Akibatnya, "petani kelas menengah", yang kini berjumlah 90 persen dari populasi desa, memiliki 90,8 persen tanah, mendekati kesetaraan sempurna yang bisa diharapkan."}}</ref> [[Kampanye untuk Menindas Kontra Revolusioner|Kampanye Menekan Kontra-revolusioner]]<ref name="Yang Kuisong">{{Harvnb|Kuisong|2008}}</ref> menyasar kalangan birokratis, seperti komprador, pedagang, dan pejabat Kuomintang yang dipandang partai sebagai parasit ekonomi atau musuh politik.<ref>Steven W. Mosher. ''China Misperceived: American Illusions and Chinese Reality.'' [[Basic Books]], 1992. {{ISBN|0465098134}} pp. 72–73</ref> Pada tahun 1976, [[Departemen Luar Negeri AS]] memperkirakan sebanyak satu juta orang tewas dalam reformasi tanah, dan 800.000 tewas dalam kampanye kontra-revolusioner.<ref>Stephen Rosskamm Shalom. ''Deaths in China Due to Communism.'' Center for Asian Studies Arizona State University, 1984. {{ISBN|0939252112}} p. 24</ref>
 
Mao sendiri mengklaim bahwa total 700.000 orang tewas dalam serangan terhadap "kontra-revolusioner" selama tahun 1950-1952.<ref>{{Harvnb|Spence|1999}}{{Page needed|date=January 2013}}. Mao got this number from a report submitted by Xu Zirong, Deputy Public Security Minister, which stated {{formatnum:712000}} counter-revolutionaries were executed, {{formatnum:1290000}} were imprisoned, and another {{formatnum:1200000}} were "subjected to control.": see {{Harvnb|Kuisong|2008}}.</ref> Karena ada kebijakan untuk memilih "setidaknya satu tuan tanah, dan biasanya beberapa, di hampir setiap desa untuk eksekusi publik",<ref name="Cambridge history of China">{{cite book |last=Twitchett |first=Denis |author2=John K. Fairbank |author3-link=Roderick MacFarquhar |author3=Roderick MacFarquhar |title=The Cambridge history of China |publisher=[[Cambridge University Press]] |isbn=978-0521243360 |url=https://books.google.com/books?id=ioppEjkCkeEC&q=at+least+one+landlord,+and+usually+several,+in+virtually+every+village+for+public+execution&pg=PA87 |access-date=23 August 2008 |year= 1987|author2-link=John K. Fairbank }}</ref> jumlah kematian berkisar antara 2 juta<ref name="Yang Kuisong"/><ref name="Cambridge history of China"/><ref>[[Maurice Meisner]]. ''Mao's China and After: A History of the People's Republic, Third Edition.'' Free Press, 1999. {{ISBN|0684856352}} p. 72: "... the estimate of many relatively impartial observers that there were {{formatnum:2000000}} people executed during the first three years of the People's Republic is probably as accurate a guess as one can make on the basis of scanty information."</ref><ref name="Yang Kuisong"/> dan 5 juta.<ref>Steven W. Mosher. ''China Misperceived: American Illusions and Chinese Reality.'' [[Basic Books]], 1992. {{ISBN|0465098134}} p. 74: "... a figure that [[John K. Fairbank|Fairbank]] has cited as the upper range of 'sober' estimates."</ref><ref>{{Harvnb|Feigon|2002|p=96}}: "By 1952 they had extended land reform throughout the countryside, but in the process somewhere between two and five million landlords had been killed."</ref> Selain itu, sedikitnya 1,5 juta orang,<ref>{{Harvnb|Short|2001|p=436}}</ref> mungkin sebanyak 4 hingga 6 juta orang,<ref name="Valentino2004 121–122">{{Harvnb|Valentino|2004|pp=121–122}}</ref> dikirim ke kamp "[[Laogai|reformasi melalui kerja paksa]]" di mana banyak yang tewas.<ref name="Valentino2004 121–122"/> Mao memainkan peran pribadi dalam mengorganisir represi massal dan menetapkan sistem kuota eksekusi,<ref>{{cite web|url=http://hrichina.org/public/PDFs/CRF.4.2005/CRF-2005-4_Quota.pdf |title=Mao's "Killing Quotas." Human Rights in China (HRIC). September&nbsp;26, 2005, at Shandong University |last=Changyu |first=Li |access-date=21 June 2009 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20090729194758/http://www.hrichina.org/public/PDFs/CRF.4.2005/CRF-2005-4_Quota.pdf |archive-date=29 July 2009 }}</ref> yang seringkali terlampaui.<ref name="Yang Kuisong"/> Dia membela pembunuhan ini yang diperlukan untuk mengamankan kekuasaan.<ref>{{cite web|url=http://orpheus.ucsd.edu/chinesehistory/pgp/jeremy50sessay.htm |title=Terrible Honeymoon: Struggling with the Problem of Terror in Early 1950s China |last=Brown |first=Jeremy |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20090627092313/http://orpheus.ucsd.edu/chinesehistory/pgp/jeremy50sessay.htm |archive-date=27 June 2009 }}</ref>
 
[[File:Mao, Bulganin, Stalin, Ulbricht Tsedenbal.jpeg|thumb|left|Mao pada perayaan ulang tahun ke-70 [[Joseph Stalin]] di Moskow, Desember 1949]]
Baris 318:
Selama awal 1960-an, Mao menjadi prihatin dengan sifat Tiongkok pasca-1959. Dia melihat bahwa revolusi dan Lompatan Jauh ke Depan telah menggantikan elit penguasa lama dengan yang baru. Dia khawatir bahwa mereka yang berkuasa menjadi terasing dari orang-orang yang mereka layani. Mao percaya bahwa revolusi budaya akan menggoyahkan dan meresahkan "kelas penguasa" dan membuat Tiongkok tetap dalam keadaan "revolusi abadi" yang, secara teoritis, akan melayani kepentingan mayoritas, bukan elit kecil dan istimewa.<ref>{{harvnb|Feigon|2002|p=140}}</ref> Ketua Negara [[Liu Shaoqi]] dan Sekretaris Jenderal [[Deng Xiaoping]] menyukai gagasan bahwa Mao disingkirkan dari kekuasaan sebenarnya sebagai kepala negara dan pemerintahan Tiongkok tetapi mempertahankan peran seremonial dan simbolisnya sebagai Ketua Partai Komunis Tiongkok, dengan partai menjunjung tinggi semua kontribusi positifnya terhadap revolusi. Mereka berusaha meminggirkan Mao dengan mengambil kendali atas kebijakan ekonomi dan juga menegaskan diri mereka secara politis. Banyak yang mengklaim bahwa Mao menanggapi gerakan Liu dan Deng dengan meluncurkan [[Revolusi Kebudayaan|Revolusi Kebudayaan Proletarian Besar]] pada tahun 1966. Beberapa sarjana, seperti Mobo Gao, mengklaim bahwa kasus ini dilebih-lebihkan.<ref>For a full treatment of this idea, see {{Harvnb|Gao|2008}}</ref> Yang lain, seperti Frank Dikötter, berpendapat bahwa Mao meluncurkan Revolusi Kebudayaan untuk membalas dendam pada mereka yang berani menantangnya dalam Lompatan Jauh ke Depan.<ref>Jonathan Mirsky. [http://www.literaryreview.co.uk/mirsky_09_10.html ''Livelihood Issues.''] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100906144248/http://www.literaryreview.co.uk/mirsky_09_10.html|date=6 September 2010}} [[Literary Review]]</ref>
 
Revolusi Kebudayaan menyebabkan penghancuran banyak warisan budaya tradisional Tiongkok dan pemenjaraan sejumlah besar warga Tiongkok, serta menciptakan kekacauan ekonomi dan sosial secara umum di negara tersebut. Jutaan nyawa hancur selama periode ini, ketika Revolusi Kebudayaan menembus setiap bagian kehidupan Tiongkok, yang digambarkan oleh film-film Tiongkok seperti ''[[To Live (film 1994)|To Live]]'', ''The Blue Kite'', dan ''[[Farewell My Concubine (film)|Farewell My Concubine]]''. Diperkirakan ratusan ribu orang, mungkin jutaan, tewas dalam kekerasan Revolusi Kebudayaan.<ref name="maostats"/> Ini termasuk tokoh-tokoh terkemuka seperti Liu Shaoqi.<ref>{{Cite web|url=https://www.theatlantic.com/international/archive/2016/05/cultural-revolution-china/482964/|title=The Cultural Revolution's Legacy in China|last=Vasilogambros|first=Matt|date=16 May 2016|website=The Atlantic|access-date=28 November 2019}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://reviews.history.ac.uk/review/1179|title=Debating the Cultural Revolution in China |website=Reviews in History |access-date=28 November 2019}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Pye|first=Lucian W.|year=1986|title=Reassessing the Cultural Revolution|url=https://archive.org/details/sim_china-quarterly_1986-12_108/page/597|journal=The China Quarterly|volume=108|issue=108|pages=597–612|doi=10.1017/S0305741000037085|issn=0305-7410|jstor=653530|s2cid=153730706}}</ref>
 
Ketika Mao diberitahu tentang kerugian seperti itu, terutama bahwa orang-orang telah didorong untuk bunuh diri, dia diduga berkomentar: "Orang yang mencoba bunuh diri—jangan berusaha menyelamatkan mereka! ... Tiongkok adalah negara yang sangat padat penduduknya, bukan seolah-olah kita tidak dapat melakukannya tanpa beberapa orang."<ref>{{Harvnb|MacFarquhar|Schoenhals|2006|p=110}}</ref> Pihak berwenang mengizinkan Pengawal Merah untuk menyalahgunakan dan membunuh lawan rezim. [[Xie Fuzhi]], kepala polisi nasional berkata: "Jangan katakan bahwa mereka salah memukuli orang jahat: jika dalam kemarahan mereka memukuli seseorang sampai mati, maka biarlah."<ref>{{Harvnb|MacFarquhar|Schoenhals|2006|p=125}}</ref> Pada bulan Agustus dan September 1966, dilaporkan ada 1.772 orang yang dibunuh oleh Pengawal Merah di Beijing saja.<ref>{{Harvnb|MacFarquhar|Schoenhals|2006|p=124}}</ref>
Baris 335:
Perkiraan jumlah korban tewas selama Revolusi Kebudayaan, termasuk warga sipil dan Pengawal Merah, sangat bervariasi. Perkiraan sekitar 400.000 kematian adalah angka minimum yang diterima secara luas, menurut Maurice Meisner.<ref>{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=YpV7vbvclfgC&pg=PA354 |title=Mao's China and After: A History of the People's Republic |edition= 3rd |author= Maurice Meisner |page=354 |publisher=Free Press |year= 1999 |isbn=978-0684856353 }}</ref> MacFarquhar dan Schoenhals menegaskan bahwa di pedesaan Tiongkok saja sekitar 36 juta orang dianiaya, di antaranya antara 750.000 dan 1,5 juta tewas, dengan jumlah yang kira-kira sama terluka secara permanen.<ref>{{Harvnb|MacFarquhar|Schoenhals|2006|p=262}}</ref>
 
Sejarawan Daniel Leese menulis bahwa pada tahun 1950-an kepribadian Mao mengeras: "Kesan kepribadian Mao yang muncul dari literatur sangat mengganggu. Ini mengungkapkan perkembangan temporal tertentu dari seorang pemimpin yang rendah hati, yang ramah ketika tidak terbantahkan dan kadang-kadang tercermin di batas kekuasaannya, menjadi diktator yang semakin kejam dan memanjakan diri sendiri. Kesiapan Mao untuk menerima kritik terus menurun."<ref>Daniel Leese, "Mao the Man and Mao the Icon" in {{cite book|editor=Timothy Cheek|title=A Critical Introduction to Mao|url=https://books.google.com/books?id=ru90WzwzlfYC&pg=PA233|year=2010|publisher=Cambridge University Press|page=233|isbn=978-1139789042}}</ref>
 
== Kunjungan kenegaraan ==
Baris 362:
 
== Peninggalan ==
[[Berkas:Portrait_of_Chairman_Mao_Zedong_2018-2019.png|jmpl|Potret besar Mao di Tiananmen]]
 
{{quote box
Baris 382 ⟶ 381:
Mao tetap menjadi tokoh kontroversial dan hanya ada sedikit kesepakatan atas warisannya baik di Tiongkok maupun di luar negeri. Dia dianggap sebagai salah satu individu paling penting dan berpengaruh di abad kedua puluh.<ref>{{cite news|url=http://content.time.com/time/specials/packages/article/0,28804,2046285_2045996_2045849,00.html|title=Top 25 Political Icons|last1=Webley|first1=Kayla|date=4 February 2011|magazine=Time}}</ref><ref>{{cite web|url=http://www.oxfordreference.com/pages/samplep02|title=Mao Zedong|work=The Oxford Companion to Politics of the World|archive-url=https://web.archive.org/web/20060321185302/http://www.oxfordreference.com/pages/samplep02|archive-date=21 March 2006|access-date=23 August 2008}}</ref> Ia juga dikenal sebagai intelek politik, ahli teori, ahli strategi militer, penyair, dan visioner.<ref>{{Harvnb|Short|2001|p=630}} "Mao memiliki perpaduan bakat yang luar biasa: dia adalah seorang visioner, negarawan, ahli strategi politik dan militer dengan kecerdasan yang licik, seorang filsuf dan penyair."</ref> Dia dipuji karena mengusir [[imperialisme]] dari Tiongkok,<ref>{{cite web|url=http://blog.eteacherchinese.com/history-of-china/chinese-leader-mao-zedong-part-i/|title=Chinese Leader Mao Zedong / Part I|access-date=2 April 2015|archive-date=12 July 2015|archive-url=https://web.archive.org/web/20150712232214/http://blog.eteacherchinese.com/history-of-china/chinese-leader-mao-zedong-part-i/|url-status=dead}}</ref> menyatukan Tiongkok, dan mengakhiri perang saudara selama beberapa dekade sebelumnya. Dia juga dikreditkan karena telah meningkatkan status wanita di Tiongkok dan untuk meningkatkan literasi dan pendidikan. Pada bulan Desember 2013, jajak pendapat dari ''[[Global Times]]'' yang dikelola negara menunjukkan bahwa sekitar 85% dari 1.045 responden yang disurvei merasa bahwa pencapaian Mao melebihi kesalahannya.<ref>{{cite news |title=Mao's achievements 'outweigh' mistakes: poll |url=https://www.aljazeera.com/news/asia-pacific/2013/12/mao-achievements-outweigh-mistakes-poll-2013122553410272409.html |publisher=Al Jazeera |date=23 December 2013}}</ref>
 
Kebijakannya mengakibatkan kematian puluhan juta orang di Tiongkok selama 27 tahun pemerintahannya, lebih banyak dari pemimpin abad ke-20 lainnya; perkiraan jumlah orang yang meninggal di bawah rezimnya berkisar antara 40 juta hingga 80 juta,<ref name="Fenby"/><ref name=":1">{{cite news|url=https://www.washingtonpost.com/archive/politics/1994/07/17/how-many-died-new-evidence-suggests-far-higher-numbers-for-the-victims-of-mao-zedongs-era/01044df5-03dd-49f4-a453-a033c5287bce/|title=How Many Died? New Evidence Suggest Far Higher Numbers for the Victims of Mao Zedong's Era|last1=Strauss|first1=Valerie|date=17 July 1994|newspaper=The Washington Post|access-date=28 November 2019|last2=Southerl|first2=Daniel|issn=0190-8286}}</ref> dilakukan melalui kelaparan, penganiayaan, kerja paksa di ''[[laogai]]'', dan eksekusi massal.<ref name="deathtoll"/><ref name="Fenby"/> Mao jarang memberikan instruksi langsung untuk pemusnahan fisik orang.{{efn|Satu-satunya keterlibatan langsung Mao dalam memburu lawan politik terbatas pada periode 1930–1931, selama [[Perang Saudara Tiongkok]] di [[Jiangxi-Fujian Soviet|daerah basis Jiangxi]].<ref name="short" />}}<ref name="deathtoll" /> Menurut penulis biografi [[Philip Short]], sebagian besar dari mereka yang terbunuh oleh kebijakan Mao adalah korban kelaparan yang tidak disengaja, sementara tiga atau empat juta lainnya, dalam pandangan Mao, adalah korban yang diperlukan dalam perjuangan untuk mengubah Tiongkok.<ref name="short" /> Banyak sumber menggambarkan Tiongkok Mao sebagai rezim otokratis dan totaliter yang bertanggung jawab atas penindasan massal, serta penghancuran artefak dan situs agama dan budaya (terutama selama Revolusi Kebudayaan).<ref name=":7">{{cite magazine |title=The Cultural Revolution and the History of Totalitarianism |url=https://time.com/4329308/cultural-revolution-history-totalitarianism/ |magazine=Time |access-date=14 December 2020}}</ref>
 
Populasi Tiongkok tumbuh dari sekitar 550 juta menjadi lebih dari 900 juta di bawah pemerintahannya sementara pemerintah tidak secara ketat menegakkan [[Kebijakan keluarga berencana Tiongkok|kebijakan keluarga berencananya]], membuat penerusnya seperti [[Deng Xiaoping]] mengambil [[kebijakan satu anak]] yang ketat untuk mengatasi [[Ledakan populasi|kelebihan populasi manusia]].<ref>{{cite journal|last=Attane|first=Isabelle|year=2002|title=China's Family Planning Policy: An Overview of Its Past and Future|url=https://archive.org/details/sim_studies-in-family-planning_2002-03_33_1/page/103|journal=Studies in Family Planning|volume=33|issue=1|pages=103–113|doi=10.1111/j.1728-4465.2002.00103.x|issn=0039-3665|jstor=2696336|pmid=11974414}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Wu|first=J.|year=1994|title=Population and family planning in China|journal=Verhandelingen – Koninklijke Academie voor Geneeskunde van Belgie|volume=56|issue=5|pages=383–400; discussion 401–402|issn=0302-6469|pmid=7892742}}</ref> Taktik revolusioner Mao terus digunakan oleh para pemberontak, dan ideologi politiknya terus dianut oleh banyak organisasi Komunis di seluruh dunia.<ref>{{Cite news|url=https://www.theguardian.com/books/2019/mar/16/onward-march-maoism-julia-lovell|title=Maoism marches on: the revolutionary idea that still shapes the world|last=Lovell|first=Julia|date=16 March 2019|work=The Guardian|access-date=20 January 2020|issn=0261-3077}}</ref>
Baris 395 ⟶ 394:
[[File:Mao Zedong Square 20210319.jpg|thumb|Lapangan Mao Zedong di Saoshan]]
 
Di Tiongkok daratan, Mao dihormati oleh banyak anggota dan pendukung Partai Komunis Tiongkok dan dihormati oleh banyak masyarakat umum. Mobo Gao, dalam bukunya tahun 2008, ''The Battle for Tiongkok's Past: Mao and the Cultural Revolution'', memuji dia karena meningkatkan harapan hidup rata-rata dari 35 tahun 1949 menjadi 63 tahun 1975, membawa "persatuan dan stabilitas ke negara yang telah diganggu oleh konflik sipil, perang dan invasi asing", dan meletakkan dasar bagi Tiongkok untuk "menjadi setara dengan kekuatan global yang besar".<ref name = "MoboGao" /> Gao juga memujinya karena melakukan [[reformasi agraria]] besar-besaran, mempromosikan status perempuan, meningkatkan literasi populer, dan secara positif "mengubah masyarakat Tiongkok tanpa bisa dikenali."<ref name = "MoboGao">{{Harvnb|Gao|2008|p=81}}</ref> Mao dikreditkan karena meningkatkan melek huruf (hanya 20% dari populasi yang dapat membaca pada tahun 1949, dibandingkan dengan 65,5% tiga puluh tahun kemudian), menggandakan harapan hidup, hampir menggandakan populasi, dan mengembangkan industri dan infrastruktur Tiongkok, membuka jalan untuk posisinya sebagai kekuatan dunia.<ref name="China 2010, pp. 327">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=vr81YoYK0c4C&pg=PA327|title=The Cambridge Illustrated History of China|last=Ebrey|first=Patricia Buckley|date=2010|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0521124331|page=327|author-link=Patricia Buckley Ebrey}}</ref><ref name="Galtung">{{cite book |last1= Galtung|first1=Marte Kjær|last2= Stenslie|first2=Stig|date=2014 |title=49 Myths about China |url=https://books.google.com/books?id=qqqDBQAAQBAJ&pg=PA189|publisher=[[Rowman & Littlefield]]|page=189 |isbn=978-1442236226}}</ref><ref name="PopulationStudies2015">{{cite journal |last1=Babiarz |first1=Kimberly Singer |last2=Eggleston |first2=Karen |display-authors=etal. |date=2015 |title=An exploration of China's mortality decline under Mao: A provincial analysis, 1950–80 |journal=[[Population Studies (journal)|Population Studies]] |volume=69 |issue=1 |pages= 39–56 |doi=10.1080/00324728.2014.972432|pmid=25495509 |quote=China's growth in life expectancy at birth from 35–40 years in 1949 to 65.5 years in 1980 is among the most rapid sustained increases in documented global history. |pmc=4331212 }}</ref><ref name="China 2010, pp. 327">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=vr81YoYK0c4C&pg=PA327|title=The Cambridge Illustrated History of China|last=Ebrey|first=Patricia Buckley|date=2010|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-0521124331|page=327|author-link=Patricia Buckley Ebrey}}</ref>
 
Mao juga memiliki kritikus Tiongkok. Oposisi terhadapnya dapat menyebabkan penyensoran atau reaksi profesional di Tiongkok daratan,<ref>{{Cite web|url=https://www.refworld.org/docid/5a94281fa.html|title=China 'fires' editors over criticism of Mao, detains leftist activist |website=Refworld|access-date=18 May 2019}}</ref> dan sering dilakukan di tempat pribadi seperti Internet.<ref>{{Cite news|url=https://www.nytimes.com/2011/05/06/world/asia/06iht-letter06.html|title=Mao's Legacy Still Divides China|last=Tatlow|first=Didi Kirsten|date=5 May 2011|work=The New York Times|access-date=18 May 2019|issn=0362-4331}}</ref> Saat video Bi Fujian yang menghinanya saat makan malam pribadi pada tahun 2015 menjadi viral, Bi mendapatkan dukungan dari pengguna Weibo, dengan 80% dari mereka mengatakan dalam jajak pendapat bahwa Bi tidak boleh meminta maaf di tengah reaksi dari afiliasi negara.<ref>{{Cite web|url=https://www.firstpost.com/world/everyone-victim-mao-no-one-dares-say-says-tv-host-china-draws-ire-2191357.html|title=Everyone is a victim of Mao, but no one dares to say it, says TV host in China, draws ire|website=Firstpost|date=10 April 2015|access-date=18 May 2019}}</ref><ref>{{Cite web|title=Chinese TV Anchor To Be Punished For Mao Jibe|url=https://news.sky.com/story/chinese-tv-anchor-to-be-punished-for-mao-jibe-10349877|access-date=18 May 2019|publisher=[[Sky News]]}}</ref> Di Barat, Mao memiliki reputasi buruk. Dia dikenal atas kematian selama Lompatan Jauh ke Depan dan penganiayaan selama Revolusi Kebudayaan. Warga Tiongkok menyadari kesalahan Mao, namun demikian, banyak yang melihat Mao sebagai pahlawan nasional. Dia dipandang sebagai seseorang yang berhasil membebaskan negara dari [[Perang Tiongkok-Jepang Kedua|pendudukan Jepang]] dan dari eksploitasi imperialis Barat sejak [[Peperangan Candu|Perang Candu]].<ref name=":2">{{Cite news|last1=Ding|first1=Iza|last2=Javed|first2=Jeffrey|date=26 May 2019|title=Why Maoism still resonates in China today|newspaper=[[The Washington Post]]|url=https://www.washingtonpost.com/politics/2019/05/29/why-maoism-still-resonates-china-today/}}</ref> Sebuah studi tahun 2019 menunjukkan bahwa sejumlah besar penduduk Tiongkok, ketika ditanya tentang era Maois, menggambarkan dunia yang murni dan sederhana, di mana kehidupan memiliki makna yang jelas, orang saling percaya dan membantu, dan ketidaksetaraan minimal. Menurut penelitian, orang tua merasakan nostalgia masa lalu dan menyatakan dukungan untuk Mao bahkan ketika mengakui pengalaman negatif.<ref name=":2" />
Baris 452 ⟶ 451:
 
=== Citra publik ===
Mao memberikan pernyataan yang bertentangan tentang masalah kultus kepribadian. Pada tahun 1955, sebagai tanggapan atas Laporan Khrushchev yang mengkritik Joseph Stalin, Mao menyatakan bahwa kultus kepribadian adalah "penyelamatan ideologis yang beracun dari masyarakat lama", dan menegaskan kembali komitmen Tiongkok terhadap kepemimpinan kolektif.<ref>{{cite book|title=Mao Zedong: A Political and Intellectual Portrait|url=https://archive.org/details/maozedongpolitic0000meis|first=Maurice|last=Meisner|publisher=Polity|year=2007|page=[https://archive.org/details/maozedongpolitic0000meis/page/133 133]}}</ref> Pada kongres partai tahun 1958 di Chengdu, Mao menyatakan dukungannya terhadap kultus kepribadian orang-orang yang dia beri label sebagai sosok yang benar-benar layak, bukan mereka yang menyatakan "pemujaan buta".<ref>{{cite web | url = http://library.thinkquest.org/26469/cultural-revolution/cult.html | title = Cult of Mao | publisher = library.thinkquest.org | access-date = 23 August 2008 | quote = This remark of Mao seems to have elements of truth but it is false. He confuses the worship of truth with a personality cult, despite there being an essential difference between them. But this remark played a role in helping to promote the personality cult that gradually arose in the CCP. | url-status=dead | archive-url = https://web.archive.org/web/20080601001246/http://library.thinkquest.org/26469/cultural-revolution/cult.html | archive-date = 1 June 2008 | df = mdy-all }}</ref>
 
Pada tahun 1962, Mao mengusulkan Gerakan Pendidikan Sosialis dalam upaya untuk mendidik para petani untuk melawan "godaan" feodalisme dan pertumbuhan kapitalisme yang dia lihat muncul kembali di pedesaan dari reformasi ekonomi Liu.<ref>{{Cite web|url=http://chineseposters.net/resources/landsberger-paint-it-red.php|title=Stefan Landsberger, Paint it Red. Fifty years of Chinese Propaganda Posters|website=chineseposters.net|access-date=7 November 2017}}</ref> Sejumlah besar karya seni yang dipolitisasi diproduksi dan diedarkan—dengan Mao sebagai pusatnya. Sejumlah poster, lencana, dan komposisi musik merujuk Mao dalam frasa "Ketua Mao adalah matahari merah di hati kita" ({{zh|labels=no |t=毛主席是我們心中的紅太陽 |p=Máo Zhǔxí Shì Wǒmen Xīnzhōng De Hóng Tàiyáng}})<ref name="WangMaoBadgesChapter5">[https://www.britishmuseum.org/pdf/2%20-%20Part%202%20-%20Mao%20badges%20with%20low%20res%20image%20of%20poster.pdf Chapter 5: "Mao Badges – Visual Imagery and Inscriptions"] in: [[Helen Wang]]: ''[[Chairman Mao badge|Chairman Mao badges]]s: symbols and Slogans of the Cultural Revolution'' (British Museum Research Publication 169). The Trustees of the British Museum, 2008. {{ISBN|978-0861591695}}.</ref> dan "Penyelamat rakyat " ({{zh|labels=no |c=人民的大救星 |p=Rénmín De Dà Jiùxīng}}).<ref name="WangMaoBadgesChapter5"/>
 
Pada bulan Oktober 1966, Kutipan dari Ketua Mao Tse-tung, yang dikenal sebagai Buku Merah Kecil, diterbitkan. Anggota partai didorong untuk membawa salinannya, dan kepemilikan hampir wajib sebagai kriteria keanggotaan. Menurut Mao: The Unknown Story oleh Jun Yang, publikasi massal dan penjualan teks ini berkontribusi menjadikan Mao satu-satunya jutawan yang diciptakan pada tahun 1950-an di Tiongkok (332). Selama bertahun-tahun, citra Mao dipajang hampir di mana-mana, hadir di rumah, kantor, dan toko. Kutipannya ditekankan secara tipografis dengan menempatkannya dalam huruf tebal atau huruf merah bahkan dalam tulisan yang paling tidak jelas. Musik dari periode itu menekankan perawakan Mao, begitu pula sajak anak-anak. Ungkapan "Hidup Ketua Mao selama sepuluh ribu tahun" sudah umum terdengar di era tersebut.<ref>{{cite book|last=Lu|first=Xing|title=Rhetoric of the Chinese Cultural Revolution: the impact on Chinese thought, Culture, and Communication|year=2004|publisher=Univ of South Carolina Press|isbn=978-1570035432|page=65|url=https://books.google.com/books?id=GO5HrrJC_aMC&q=Long+Live+Chairman+Mao+for+ten+thousand+years&pg=PA65}}</ref>
Baris 567 ⟶ 566:
 
=== Karya sastra ===
Seperti kebanyakan cendekiawan Tiongkok pada generasinya, pendidikan Mao dimulai dengan sastra [[klasik Tionghoa]]. Mao memberi tahu Edgar Snow pada tahun 1936 bahwa dia telah memulai studi tentang [[Analek Konfusius|Analek Konfusianisme]] dan [[Empat Kitab dan Lima Klasik|Empat Kitab]] di sebuah sekolah desa ketika dia berusia delapan tahun, tetapi buku yang paling dia sukai adalah ''[[Batas Air]]'', ''[[Perjalanan ke Barat]]'', ''[[Kisah Tiga Kerajaan]]'' dan ''[[Impian di Bilik Merah|]]''Impian di Bilik Merah'']].<ref name="Barnstone">Barnstone, Willis (1972; rpr. Berkeley: University of California Press, 2008). ''[https://books.google.com/books?id=1SCD3xwYwJ0C&lpg=PP1&pg=PP1#v=onepage&q&f=false The Poems of Mao Zedong]''. pp. 3–4. {{ISBN|0520935004}}.</ref> Mao menerbitkan puisi dalam bentuk klasik yang dimulai pada masa mudanya dan kemampuannya sebagai penyair berkontribusi pada citranya di Tiongkok setelah ia berkuasa pada tahun 1949. Gayanya dipengaruhi oleh penyair besar [[Dinasti Tang]], [[Li T'ai Po|Li Bai]] dan Li He.<ref>Ng, Yong-sang (1963). "The Poetry of Mao Tse-tung". ''The China Quarterly'' '''13''': 60–73. {{doi|10.1017/S0305741000009711}}.</ref>
 
Beberapa puisinya yang paling terkenal adalah "Changsha" (1925), "Ganda Kesembilan" (Oktober 1929), "Loushan Pass" (1935), "Mars Panjang" (1935), "Salju" (Februari 1936) , "PLA Menangkap Nanjing" (1949), "Balas ke Li Shuyi" (11 Mei 1957), dan "Ode untuk Bunga Plum" (Desember 1961).
Baris 589 ⟶ 588:
==Daftar pustaka==
{{refbegin|30em}}
* {{cite book|last= Becker |first= Jasper |author-link= Jasper Becker |title= Hungry Ghosts: Mao's Secret Famine |url= https://books.google.com/books?id=iC4g0gXBmIkC |year= 1998 |publisher= Holt Paperbacks |isbn= 978-0805056686 | ref=harv }}
* {{cite book |last=Carter |first=Peter |title=Mao |url=https://archive.org/details/mao0000cart |year=1976 |publisher=Oxford University Press |location=London |isbn=978-0192731401 |ref=harv}}
* {{cite book|last1= Chang |first1= Jung |last2= Halliday |first2= Jon |author-link1= Jung Chang |author-link2= Jon Halliday |title=Mao: The Unknown Story |url= https://archive.org/details/maounknownstory0000chan_d4l5 |year=2005 |publisher=Jonathan Cape |location=London |isbn=978-0224071260 |ref=harv}}
* {{cite book|last= Chirot |first= Daniel |title= Modern tyrants: the power and prevalence of evil in our age |url= https://books.google.com/books?id=e-kVgozyE8gC |year= 1996 |publisher= [[Princeton University Press]] |isbn= 978-0691027777 |ref=harv}}
* {{cite book|last= Clisson |first= Tim |title= Chinese Rules: Mao's Dog, Deng's Cat, and Five Timeless Lessons from the Front Lines in China |url= https://books.google.com/books?id=yWqBAwAAQBAJ |year= 2014 |publisher= NY: Harper |isbn= 978-0062316578 |ref=harv}}
* {{cite book|last= Dikötter |first= Frank |author-link= Frank Dikötter |title=Mao's Great Famine: The History of China's Most Devastating Catastrophe, 1958–62 |year= 2010 |publisher= Walker & Company |location= London |isbn= 978-0802777683 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Feigon |first=Lee |author-link=Lee Feigon |title=Mao: A Reinterpretation |url=https://archive.org/details/maoreinterpretat0000feig |year=2002 |isbn=978-1566634588 |publisher=Ivan R. Dee |location=Chicago |ref=harv}}
* {{cite book|last= Gao |first= Mobo |title= The Battle for China's Past: Mao and the Cultural Revolution |year= 2008 |publisher= Pluto Press |location= London |isbn= 978-0745327808 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Hollingworth |first=Clare |author-link=Clare Hollingworth |title=Mao and the Men Against Him |url=https://archive.org/details/maomenagainsthim0000holl |year=1985 |publisher=Jonathan Cape |location=London |isbn=978-0224017602 |ref=harv}}
* {{cite journal|last1= Kuisong |first1= Yang |date=March 2008 |title= Reconsidering the Campaign to Suppress Counterrevolutionaries |url= https://archive.org/details/sim_china-quarterly_2008-03_193/page/102 |journal= [[The China Quarterly]] |volume= 193 |issue= 193 |pages= 102–121 |doi= 10.1017/S0305741008000064 |s2cid= 154927374 |ref=harv}}
* {{cite book|last=Li |first=Zhisui |author-link=Li Zhisui |title=The Private Life of Chairman Mao: The Memoirs of Mao's Personal Physician |url=https://archive.org/details/privatelifeofcha00lizh_0 |url-access=registration |year= 1994 |publisher=Random House |location=London |isbn=978-0679764434 |ref=harv}}
* {{cite book |last1= MacFarquhar |first1= Roderick |author-link1= Roderick MacFarquhar |last2= Schoenhals |first2= Michael |title=Mao's Last Revolution |year= 2006 |publisher=Harvard University Press |location=Cambridge, MA |isbn=978-0674027480 |ref=harv}}
* {{cite book|last1= Pantsov |first1= Alexander V. |last2= Levine |first2= Steven I. |title=Mao: The Real Story |year=2012 |publisher= Simon & Schuster |location=New York and London |isbn=978-1451654479 |ref=harv}}
* {{cite book |last= Schram |first= Stuart |author-link= Stuart R. Schram |title= Mao Tse-Tung |year= 1966 |publisher= Simon & Schuster |location= London |isbn= 978-0140208405 |url-access= registration |url= https://archive.org/details/maotsetung0000schr |ref=harv}}
* {{cite book|last= Short |first= Philip |author-link= Philip Short |title= Mao: A Life |url= https://books.google.com/books?id=4y6mACbLWGsC |year= 2001 |publisher= [[Owl Books]] |isbn= 978-0805066388 |ref=harv}}
* {{cite book |last= Spence |first= Jonathan |author-link= Jonathan Spence |title= Mao Zedong |series= Penguin Lives |year= 1999 |publisher= [[Viking Press]] |location= New York |isbn= 978-0670886692 |oclc= 41641238 |url= https://archive.org/details/maozedong00spen}}
** {{cite news |author=John F. Burns |date=6 February 2000 |title=Methods of the Great Leader |url=https://www.nytimes.com/books/00/02/06/reviews/000206.06burnst.html |newspaper=The New York Times}}
* {{cite book|last=Terrill |first=Ross |author-link= Ross Terrill |title=Mao: A Biography |year=1980 |publisher=Simon and Schuster }}, which is superseded by Ross Terrill. ''Mao: A Biography.'' (Stanford, CA: Stanford University Press, 1999. {{ISBN|0804729212}}
* {{cite book|last= Valentino |first= Benjamin A. |title= Final Solutions: Mass Killing and Genocide in the Twentieth Century |url= https://books.google.com/books?id=LQfeXVU_EvgC |year= 2004 |publisher= [[Cornell University Press]] |isbn= 978-0801439650 }}
Baris 615 ⟶ 614:
* {{cite book|author=Davin, Delia|title=Mao: A Very Short Introduction|url=https://books.google.com/books?id=GfShg2lD8Y4C|year=2013|publisher=Oxford UP|isbn=978-0191654039}}
* {{cite book |last1=Keith |first1=Schoppa R. |title=Twentieth Century in China: A History in Documents |date=2004 |publisher=Oxford University Press |location=Oxford |isbn=978-0199732005}}
* {{cite book|last= Schaik |first= Sam |title= Tibet: A History |url= https://archive.org/details/tibethistory0000vans |year= 2011 |publisher= Yale University Press Publications |location= New Haven |isbn= 978-0300154047 }}
{{refend}}