Kinoa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Kadar saponin: minor cosmetic change |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(21 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Speciesbox
| color = lightgreen▼
| name = Kinoa
| image = Chenopodium quinoa0.jpg
| image_width = 240px▼
|
▲| genus = ''[[Chenopodium]]''
▲| binomial_authority = [[Carl Ludwig Willdenow|Willd.]]
}}
'''Kinoa''' atau '''quinoa''' (dari [[bahasa Spanyol]]) (''Chenopodium quinoa'' Willd.) merupakan [[serealia]] semu yang menjadi [[makanan pokok]] bagi masyarakat [[Indian]] di [[Pegunungan Andes]], [[Amerika Selatan]]. Kinoa disebut serealia semu karena bijinya bukan dihasilkan dari tumbuhan suku [[Poaceae|padi-padian]]. Daunnya dapat dimakan pula, sebagaimana [[bayam biji]]. Biji kinoa sangat ideal sebagai sumber gizi karena mengandung [[karbohidrat]] dan [[protein]] [[asam amino esensial]] yang lebih tinggi, juga sejumlah kalsium, fosfor, dan besi.<ref name=" Oxford">{{cite book|title=The new Oxford book of food plants|author= J. G. Vaughn & C. A. Geissler
Tiga negara saat ini menjadi produsen utama kinoa: [[Peru]], [[Ekuador]], dan [[Bolivia]]. Biji kinoa juga semakin populer sebagai sumber karbohidrat alternatif dari budi daya organik.
== Sejarah ==
[[Berkas:quinoa_habitus.jpg|
[[
[[Berkas:quinoa.jpg|
[[Berkas:Quinoa-cornflakes.jpg|
Kinoa diperkirakan [[tumbuhan hasil domestikasi|pertama kali didomestikasi]] sekitar 3000 hingga 4000 tahun yang lalu, meski pemanfaatan [[kerabat liar tanaman pertanian|kerabat liar kinoa]] oleh kaum penggembala telah berlangsung sejak 5,200 hingga 7,000 tahun yang lalu.<ref name="Quinoa: Production, Consumption and Social Value in Historical Context">{{cite web|url=http://lasa.international.pitt.edu/members/congress-papers/lasa2009/files/KolataAlanL.pdf|format=PDF|title=Quinoa |year=2009|work=Quinoa: Production, Consumption and Social Value in Historical Context|last=Kolata | first=Alan L. |publisher=Department of Anthropology, The University of Chicago}}</ref> Tumbuhan ini populer lebih awal di [[Amerika Utara]] sebelum [[jagung]].<ref>Smith, Bruce 1999 "The Emergence of Agriculture", W H Freeman & Co., New York. ISBN 0-7167-6030-4}</ref>
== Deskripsi ==
[[
Kinoa merupakan tumbuhan [[dikotiledon]] yang dapat mencapai tinggi 1 hingga 2 meter. Daunnya lebar dan batangnya berkayu, bercabang ataupun tidak tergantung varietas. Warna batangnya dapat berwarna hijau, merah, atau ungu. Tandan bunganya tumbuh di ujung atas batang atau di ketiak batang. Bunganya memiliki mahkota bunga sederhana, berkelamin ganda, dan membuahi sendiri.<ref name="Lost crops" >{{cite book|url=http://www.amazon.com/dp/0894991973|title=The Lost Crops of the Incas: Little-Known Plants of the Andes with Promise for Worldwide Cultivation|author= Research Coun National Research Council
=== Persebaran ===
Kinoa diyakini didomestikasi pertama kali di pegunungan Andes wilayah Peru dari populasi liar ''Chenopodium quinoa''.<ref>{{cite journal | url = http://aob.oxfordjournals.org/cgi/content/full/mcm193v1 | author = Barbara Pickersgill | title = Domestication of Plants in the Americas: Insights from Mendelian and Molecular Genetics | journal = Annals of Botany | date = August 31, 2007 | doi = 10.1093/aob/mcm193 | volume = 100 | pmid = 17766847 | issue = 5 | pmc = 2759216 | pages = 925–40 | access-date = 2014-04-08 | archive-date = 2007-10-21 | archive-url = https://web.archive.org/web/20071021154818/http://aob.oxfordjournals.org/cgi/content/full/mcm193v1 | dead-url = yes }}</ref> Varietas yang tidak didomestikasi, yaitu ''Chenopodium quinoa'' var. ''melanospermum'' tumbuh di sana, diyakini sebagai kerabat liar kinoa namun juga dimungkinkan bahwa varietas ini keturunan varietas yang pernah didomestikasi sebelumnya.<ref>{{cite journal | title = On the Origin of the Cultivated Chenopods (Chenopodium) | author = Charles B. Heiser Jr. and David C. Nelson |date=September 1974 | volume = 78 | issue = 1 | pages = 503–5 | journal = Genetics | pmid = 4442716 | url = http://www.genetics.org/cgi/content/abstract/78/1/503 | doi = | pmc = 1213209 }}</ref>
=== Kadar saponin ===
[[
Di alam, biji kinoa mengandung [[saponin]] yang memiliki rasa yang pahit. Rasa pahit ini menjadikan biji kinoa tahan terhadap hama burung sehingga tidak membutuhkan perlindungan khusus.<ref name=AlternativeFieldCropsManual>{{cite web |accessdate= |url= http://www.hort.purdue.edu/NEWCROP/AFCM/quinoa.html |title= Quinoa |date=January 20, 2000|work= Alternative Field Crops Manual |publisher= University of Wisconsin Extension and University of Minnesota}}</ref> Kinoa yang telah dijual ke masyarakat telah diproses untuk menghilangkan kadar saponin ini.<ref>{{cite web|url=http://www.savvyvegetarian.com/vegetarian-recipes/basic-quinoa.php|title=How To Cook Quinoa, Easy Quinoa Recipe|publisher=Savvy Vegetarian|accessdate=9 June 2012|archive-date=2013-06-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20130625212327/http://www.savvyvegetarian.com/vegetarian-recipes/basic-quinoa.php|dead-url=yes}}</ref> Upaya untuk mengembangkan varietas yang memiliki kadar saponin rendah tidak mudah untuk dilakukan.<ref name = "Quinoa saponin">{{Cite book
Tingkat toksisitas dari saponin kinoa hanya mampu menyebabkan iritasi pada mata, saluran pernafasan, dan saluran pencernaan yang ringan.<ref name=Biopesticides Registration Action Document: Saponins of ''Chenopodium quinoa''>{{cite web |accessdate=
Baris 42 ⟶ 35:
|format=PDF|title=Biopesticides Registration Action Document: Saponins of Chenopodium quinoa |year=2009|publisher=EPA}}</ref> Di Amerika Selatan, saponin dari kinoa dimanfaatkan untuk [[deterjen]] dan [[antiseptik]] untuk luka pada kulit.<ref name=Quinoa>{{cite web |accessdate=April 11, 1997
|url=http://www.hort.purdue.edu/newcrop/proceedings1993/v2-222.html
|title=Quinoa |year=1993|work=Issues in New Crops and New Uses Proceedings of the sixth National Symposium Creating Markets for Economic Development of New Crops and New Uses, Duane L. Johnson and Sarah M. Ward, 1993. Quinoa. p. 219–221. In: J. Janick and J.E. Simon (eds.), New crops. Wiley, New York. |publisher=the Center for New Crops & Plant Products, Purdue University}}</ref> Ladar [[asam oksalat]] yang tinggi ditemukan di daun dan batang semua spesies dari genus ''[[Chenopodium]]'', sama halnya seperti daun pada tumbuhan famili ''[[Polygonaceae]]'' dan ''[[Amaranthaceae]]''<ref name="oxalic acid quinoa leaves">{{Cite book
== Budi daya ==
=== Kebutuhan iklim ===
Kebutuhan iklim tiap varietas kinoa dapat bervariasi,
=== Pemanenan ===
[[
Kinoa mampu menghasilkan sekitar 3 ton hingga lima ton per hektare, setara dengan produktivitas [[gandum]] di pegunungan Andes. Kinoa biasanya dipanen dengan tangan dan jarang sekali menggunakan mesin karena variasi waktu kematangan biji yang cukup bervariasi sehingga panen secara
[[
{{clr}}
== Nilai nutrisi ==
{{Nutritional value| name = Kinoa mentah per 100 g
| kJ=21
Baris 99 ⟶ 91:
| right=1}}
Kinoa merupakan sumber pangan penting di [[peradaban Andes]] sebelum kolonialisasi.<ref name=Keen>{{cite book|last=Keen|first=Benjamin|title=A History of Latin America|year=2008|publisher=Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company|location=Boston, MA|isbn=978-0618783182|page=32|first2=Keith|last2=Haynes}}</ref> Kinoa juga disebut dengan [[makanan super]]<ref name=Superfood>{{cite web|last=Keppel|first=Stephen|title=The Quinoa Boom Is a Lesson in the Global Economy|url=http://abcnews.go.com/ABC_Univision/News/quinoa-boom-lesson-global-economy/story?id=18643075|work=ABC Univision|accessdate=16 March 2013|date=March 4, 2012}}</ref> dengan kadar protein yang tinggi (14% per basis massa) meski tidak sebanyak kacang-kacangan dan legum. Kadar proteinnya lebih tinggi dibandingkan [[kentang]], [[barley]], dan [[millet]],
Kinoa yang telah dibersihkan kandungan saponinnya dapat dikecambahkan seperti [[tauge]].<ref>{{cite web|title = Can You Eat Quinoa Raw or Uncooked?|url = http://www.livestrong.com/article/354323-can-you-eat-quinoa-raw-or-uncooked/|author = Andrea Cespedes|publisher=livestrong.com|date = 11 January 2011|accessdate = 16 December 2013}}</ref> Perkecambahan mengaktifkan enzim dan menggandakan kadar vitaminnya.<ref>Deep Nutrition: Why Your Genes Need Traditional Foods, Catherine Shanahan, MD, Luke Shanahan (2008) pp. 148–151</ref> Kinoa juga memiliki periode germinasi yang singkat.<ref>{{cite web|title= Anthocyanins Total Polyphenols and Antioxidant Activity in Amaranth and Quinoa Seeds and Sprouts During Their Growth|url=http://www.researchgate.net/publication/222426069_Anthocyanins_total_polyphenols_and_antioxidant_activity_in_amaranth_and_quinoa_seeds_and_sprouts_during_their_growth/file/d912f50ec795b3d96d.pdf|format=PDF|publisher =researchgate.net|date = 12 January 2009|accessdate = 21 May 2013}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
{{serealia}}
{{Taxonbar|from=Q139925}}
[[Kategori:Pertanian tropis]]
|