Abdurrahman al-Ghafiqi: Perbedaan antara revisi

| name = Abdurrahman Alal-Ghafiqi

| office1 = [[Wali Alal-Andalus]]

| predecessor1 = [[As-Samah bin Malik Alal-Khaulani]]

| office2 = Wali Alal-Andalus

| predecessor2 = [[Muhammad bin Abdullah Alal-Asyja'i]]

| successor2 = [[Abdul Malik bin Qathan Alal-Fihri]]

| rank battles = [[JenderalInvasi Umayyah di Galia]]

Abdurrahman berasal dari kabilah Ghafiq dari keturunan kabilah Akk di [[Yaman]]. Ia kemudian pindah ke Ifriqiyyah dan pernah mendatangi Khalifah [[Sulaiman bin Abdul Malik]] (berkuasa 715–717) di [[Damaskus]]. Ia kemudian kembali ke [[Arab Magrib|MaghribMagrib]] serta pernah bertemu dengan [[Musa bin Nushair]] dan putranya [[Abdul Aziz bin Musa bin Nushair]] ketika bermukim di Al-Andalus. Abdurrahman sempat diangkat menjadi pemimpin di Pantai Timur Al-Andalus.<ref>{{cite web|title=Kitab Al-A'lam Az-Zarkali - Abdurrahman Al-Ghafiqi - Al-Maktaba al-Shamela|page=312|language=ar|website=shamela.ws|author=Khairuddin Az-Zarkali|author-link=Khairuddin Az-Zarkali|url=https://shamela.ws/book/12286/2851|access-date=2023-05-21|archive-date=2023-05-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20230521132201/https://shamela.ws/book/12286/2851|dead-url=no}}</ref>

Al-Ghafiqi dianggap sebagai salah satu [[tabi'in]]{{sfn|Al-Maqqari|1988|p=288}} yang meriwayatkan [[hadis]] dari [[Abdullah bin Umar]] (meninggal 693)[14]{{sfn|Al-Maqqari|1988|p=15}} serta yang meriwayatkan darinya adalah [[Abdul Aziz bin Umar bin Abdul Aziz]] dan Abdullah bin Iyadh. [[Abu Dawud]] dan [[Ibnu Majah|Muhammad bin Majah]] menyebutkannya dalam kitab mereka.<ref>{{ar}} [http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php?indexstartno=0&hflag=&pid=284838&bk_no=1857&startno=0 Tahdzib al-Kamal oleh Al-Mizzi - Abdurrahman bin Abdullah Al-Ghafiqi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170410214224/http://library.islamweb.net/hadith/display_hbook.php?indexstartno=0&hflag=&pid=284838&bk_no=1857&startno=0 |date=10 April 2017}}</ref> Dalam bukunya yang berjudul ''Jadhwat al-muqtabis fī tārīkh ʻulamāʼ al-andalus'', [[Muhammad Al-Humaidi|Al-Humaidi]] menggambarkan sifatnya dan mengatakan: Abdurrahman adalah seorang laki-laki yang shalih, memiliki perjalanan hidup yang indah selama menjabat, dan adil dalam pembagian rampasan perang. Abdurrahman adalah seorang komandan ulung, yang kemampuan militernya tampak dalam keberhasilannya menarik mundur pasukan Muslim yang kalah di [[Toulouse]]. Sumber-sumber Latin sepakat tentang kemampuan militernya. Selain itu Abdurrahman juga memiliki keterampilan administrasi dan berhasil memulihkan keharmonisan antara kabilah Arab [[Bani Mudhar|Mudhar]] dan [[Yamaniyah|Yaman]] hingga menyatukan kata-kata mereka, sampai sejarawan menghitungnya sebagai pemimpin terbesar Al-Andalus.