Kritik terhadap Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan konten
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Oursana (bicara | kontrib)
Kristen Abad Pertengahan: -+Domenico di Michelino Dante Duomo Florence duomofirenze.it.jpg
(20 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
<!-- PROSES PENTERJEMAHAN BERSAMBUNG, DARI https://en.wiki-indonesia.club/wiki/Criticism_of_Islam -->
{{Islam |related |width=22.0em}}
'''Kritik terhadap Islam''' sudah ada sejak tahap pembentukan [[Islam]]. Kritik tertulis paling awal berasal dari orang-orang [[Kristen]], yangsebelum belumabad terlalukesembilan; mengenal Islam ,banyak dari mereka melihat Islam sebagai ajaran Kristenyang radikal yangdan sesat.<ref>De Haeresibus oleh John dari Damascus. Lihat Migne. Patrologia Graeca, vol. 94, 1864, cols 763-73. Terjemahan bahasa Inggris oleh Reverend John W Voorhis muncul dalam THE MOSLEM WORLD untuk Oktober 1954, hal. 392-398.</ref> Beberapa kritikus yang berlatar belakang ajaran [[Hindu]] dan [[Zoroastrianisme]] juga membuat kritik penting. Kemudian dunia Muslim sendiri pun mrmbalasmenawarkan berbagai macambeberapa kritik.<ref>Warraq, Ibn (2003). ''Leaving Islam: Apostates Speak Out''. Prometheus Books. hal. 67. </ref><ref name=":0">Ibn Kammuna, ''Examination of the Three Faiths'', terj. Moshe Perlmann (Berkeley and Los Angeles, 1971), hal. 148–49</ref><ref name=":1">Mohammed and Mohammedanism, oleh Gabriel Oussani, ''Catholic Encyclopedia.''</ref>
 
Objek kritik mencakup moralitas kehidupan [[Muhammad]] Shallallaahu 'Alaihi Wasalam, nabi terakhir menurut Islam, baik dalam kehidupan publik ataupun pribadi.<ref>Ibn Warraq, ''The Quest for Historical Muhammad'' (Amherst, Mass.: Prometheus, 2000), 103.</ref> Masalah yang berkaitan dengan keaslian dan moralitas [[Al-Qur'an]], kitab suci Islam, juga dibahas oleh para kritikus.<ref>"Bible in Mohammedian Literature", oleh Kaufmann Kohler Duncan B. McDonald, ''Jewish Encyclopedia.''</ref> Kritik lain berfokus pada masalah [[hak asasi manusia]] di dunia Islam historis, dan di negara-negara Islam modern, termasuk perlakuan terhadap perempuan serta agama dan etnis minoritas dalam praktik dan hukum Islam.<ref>Timothy Garton Ash (2006-10-05). "Islam in Europe". The New York Review of Books.</ref> Dalam kesadaran mengenai tren [[multikulturalisme]] baru-baru ini, kritik juga diberikan kepada ajaran Islam yang memengaruhi rendahnya kemampuan atau keinginan para imigran Muslim untuk dapat berasimilasi di dunia Barat,<ref>Tariq Modood (2006-04-06). ''Multiculturalism, Muslims and Citizenship: A European Approach'' (1st ed.). Routledge. hal. 29. ISBN 978-0-415-35515-5.</ref> serta di negara-negara lain seperti [[India]]<ref>"Indian Nepalis: Issues and Perspectives", hal. 355-356, Tanka Bahadur Subba, Concept Publishing Company, 2009, 9788180694462</ref> dan [[Rusia]].<ref>''Russia and Islam: State, Society and Radicalism''. Taylor & Francis. 2010. hal. 94. oleh Roland Dannreuther, Luke March</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 16:
Kritikus Islam awal terkenal lainnya termasuk:
 
:* [[Muhammad al Warraq]], seorang sarjana abad ke-9 dan kritikus Islam<ref name="Hecht">Hecht, Jennifer Michael (2003). ''Doubt: A History: The Great Doubters and Their Legacy of Innovation from Socrates and Jesus to Thomas Jefferson and Emily Dickinson''. Harper San Francisco. ISBN 0-06-009795-7.</ref>
:* [[Ibn al-Rawandi]], seorang ateis abad ke-9, yang menolak Islam dan mengungkapkan agama secara umum.<ref name="Hecht" />
 
Baris 60:
 
==== Kristen Abad Pertengahan ====
[[Berkas:Domenico di Michelino DanteAndHisPoemDante Duomo Florence duomofirenze.it.jpg|jmpl|300px|[[Dante Alighieri|Dante]] menunjukkan kopian dari ''Divine Comedy'', menjelang pintu masuk ke Neraka, tujuh teras Gunung Penyucian dan kota Florence, dengan Surga di atas, dalam fresko [[Domenico di Michelino|Michelino]]]]
* Dalam [[Dante]] [[Inferno]], Muhammad digambarkan terbelah dua dengan isi perut terburai, yang mewakili statusnya sebagai ''aschismatic'' (orang yang memisahkan diri dari Gereja).
* Beberapa penulis gerejawi [[Abad Pertengahan]] Muhammad digambarkan sebagai kesurupan [[Setan]], sebuah "pendahulu dari Antikristus" atau Antikristus sendiri.<ref name=":1" />
Baris 67:
* Menurut banyak orang Kristen, kedatangan Muhammad diramalkan dalam Alkitab. Menurut biarawan Bede hal ini ada di Kejadian 16:12, yang menggambarkan Ismail sebagai "orang liar" yang "tangannya akan melawan setiap orang". Bede mengatakan tentang Muhammad: "Sekarang seberapa besar tangannya untuk melawan semua dan semua tangan melawannya, karena mereka memaksakan kekuasaannya atas seluruh Afrika dan menguasai sebagian besar dari Asia dan beberapa Eropa, membenci dan menentang semua."<ref>J. Tolan, ''Saracens; Islam in the Medieval European Imagination'' (2002) hal. 75</ref>
* Pada 1391 dialog diyakini telah terjadi antara Kaisar Bizantium [[Manuel II Palaiologos]] dan sarjana Persia di mana Kaisar menyatakan:
::Tunjukkan apa yang baru dari yang dibawa Muhammad dan di sana Anda akan menemukan hal-hal yang jahat dan tidak manusiawi, seperti perintahnya untuk menyebarkan dengan pedang iman yang ia khotbahkan. Tuhan tidak senang dengan darah - dan tidak bertindak secara beralasan adalah bertentangan dengan sifat Allah. Iman lahir dari jiwa, bukan tubuh. Siapa pun mau memimpin seseorang kepada iman membutuhkan kemampuan untuk berbicara dengan baik dan bernalar dengan benar, tanpa kekerasan dan ancaman ... Untuk meyakinkan jiwa yang wajar, seseorang tidak membutuhkan lengan yang kuat, atau senjata apapun, atau cara lain yang mengancam orang dengan kematian.<ref>Dialogue 7 of Twenty-six Dialogues with a Persian (1399), for the Greek text see Trapp, E., ed. 1966. Manuel II. Palaiologos: Dialoge mit einem “Perser.” Wiener Byzantinische Studien 2. Vienna, for a Greek text with accompanying French translation see Th. Khoury “Manuel II Paléologue, Entretiens avec un Musulman. 7e Controverse”, Sources Chrétiennes n. 115, Paris 1966, for an English translation see Manuel Paleologus, Dialogues with a Learned Moslem. Dialogue 7 (2009), chapters 1-18 (of 37), translated by Roger Pearse available at the Christian Classics Ethereal Library. [http://www.cypress.fr/UserFiles/File/manuel-paleologue.html File/manuel-paleologue] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160303210137/http://www.cypress.fr/UserFiles/File/manuel-paleologue.html |date=2016-03-03 }}</ref>
 
=== Pencerahan Eropa ===
Baris 152:
 
Para kritikus berpendapat bahwa:
 
:* Quran berisi ayat-ayat yang sulit dipahami atau bertentangan.<ref name="Lester">[[Toby Lester|Lester, Toby]] (1999) "[http://www.theatlantic.com/doc/199901/koran What is the Koran?]" Atlantic Monthly</ref>
:* Beberapa akun dari sejarah Islam mengatakan ada dua ayat dari Quran yang diduga ditambahkan oleh Muhammad ketika dia ditipu oleh Iblis (dalam insiden yang dikenal sebagai "Kisah Burung Bangai", kemudian disebut sebagai "[[Ayat-ayat setan]]"). Ayat-ayat ini kemudian ditarik atas perintah malaikat Jibril.<ref name=autogenerated2>{{Cite book|last=Watt|first=W. Montgomery|title=Muhammad: Prophet and Statesman|year=1961|publisher=Oxford University Press|isbn=0-19-881078-4|page=61}}</ref><ref>"The Life of Muhammad", Ibn Ishaq, A. Guillaume (translator), 2002, p.166 ISBN 0-19-636033-1</ref>
Baris 158 ⟶ 157:
 
=== Keandalan Hadis ===
[[Hadis]] adalah tradisi Muslim yang berkaitan dengan Sunnah (perkataan dan perbuatan) dari Muhammad. Mereka diambil dari tulisan-tulisan ulama antara 844 dan 874 Masehi, lebih dari 200 tahun setelah kematian Muhammad pada tahun 632 Masehi.<ref>[http://www.atheists.org/Islam/mohammedanism.html An Atheist's Guide to Mohammedanism] {{Webarchive|url=https://swap.stanford.edu/20090419102510/http://www.atheists.org/Islam/mohammedanism.html |date=2009-04-19 }} by Frank Zindler</ref> Di Islam, mahzab dan sekte yang berbeda memiliki pendapat yang berbeda pada pilihan yang tepat dan penggunaan Hadis. Empat mahzab Islam Sunni semua menganggap Hadis kedua setelah Quran, meskipun mereka berbeda pendapat pada berapa banyak kebebasan interpretasi diperbolehkan bagi sarjana resmi.<ref>{{Cite book|last=Goddard|first=Hugh|coauthors=Helen K. Bond (Ed.), Seth Daniel Kunin (Ed.), Francesca Aran Murphy (Ed.)|title=Religious Studies and Theology: An Introduction|publisher=New York University Press|year=2003|isbn=0-8147-9914-0|page=204}}</ref> Ulama Syi'ah tidak setuju dengan ulama Sunni tentang Hadis harus dipertimbangkan handal . Syiah menerima Sunnah Ali dan para Imam sebagai otoritatif di samping Sunnah Muhammad, dan sebagai konsekuensi mereka mempertahankan koleksi Hadis mereka sendiri, yang berbeda.<ref>{{Cite book|last=Esposito|first=John|title=Islam: The Straight Path|url=https://archive.org/details/islamstraightpat0000espo|publisher=Oxford University Press|year=1998|isbn=0-19-511234-2|page=[https://archive.org/details/islamstraightpat0000espo/page/85 85]}}</ref>
 
Telah dikemukakan bahwa ada sekitar tiga sumber utama korupsi Hadis: konflik politik, prasangka sektarian, dan keinginan untuk menerjemahkan makna yang mendasari, bukan kata-kata asli verbatim.<ref name="fedex">Brown, Daniel W. "Rethinking Tradition in Modern Islamic Thought", 1999. p. 113 & 134</ref>
 
Kritikus hadits, Quranis, dari Muslim menolak otoritas hadits atas dasar teologis, merujuk ayat-ayat dalam Al-Quran itu sendiri: "Tidak ada yang telah Kami hilangkan dari Kitab",<ref>Quran, [[s:The Holy Qur'an (Maulana Muhammad Ali)/6. The Cattle|Chapter 6. The Cattle]]: 38</ref> menyatakan bahwa semua instruksi yang diperlukan dapat ditemukan dalam Al-Qur'an, tanpa perlu mengacu pada hadits. Mereka mengklaim bahwa Hadis telah menyebabkan orang menyimpang dari tujuan awal wahyu Allah kepada Muhammad, kepatuhan terhadap Quran sendiri.<ref>Donmez, Amber C. "The Difference Between Quran-Based Islam and Hadith-Based Islam"</ref> [[Syed Ahmed Khan]] (1817-1898) sering dianggap sebagai pendiri gerakan modernis dalam Islam, terkenal oleh aplikasinya "ilmu rasional" terhadap Quran dan Hadis dan kesimpulannya bahwa hadis itu tidak mengikat secara hukum pada umat Islam.<ref name="call"/> Muridnya, Chiragh Ali, melangkah lebih jauh, menunjukkan hampir semua hadis hasil rekayasa.<ref name="call">Latif, Abu Ruqayyah Farasat. [http://calltoislam.com/pdf/The%20Quraniyoon%20of%20the%20twentieth%20century%20-%20Abu%20Ruqayyah%20Farasat%20Latif.pdf The Quraniyun of the Twentieth Century] {{deadWebarchive|url=https://web.archive.org/web/20200823050931/http://calltoislam.com/pdf/The%20Quraniyoon%20of%20the%20twentieth%20century%20-%20Abu%20Ruqayyah%20Farasat%20Latif.pdf link|date=November2020-08-23 2011}}, Masters Assertion, September 2006</ref> [[Ghulam Ahmed Pervez]] (1903-1985) adalah seorang kritikus kondang Hadis dan percaya bahwa Quran sendiri adalah semua yang diperlukan untuk membedakan kehendak Allah dan kewajiban kita. Sebuah fatwa, yang berkuasa, yang ditandatangani oleh lebih dari seribu ulama ortodoks, mencelanya sebagai 'kafir', bukan orang beriman.<ref>Ahmad, Aziz. "Islamic Modernism in India and Pakistan, 1857 -1964". London: Oxford University Press.</ref> Karyanya, Maqam-e Hadis, berpendapat bahwa hadis terdiri dari "kata-kata kacau abad sebelumnya ", tetapi ia tidak menentang gagasan tentang ucapan yang dikumpulkan dari Nabi, hanya saja ia akan mempertimbangkan setiap hadits yang bertentangan dengan ajaran Quran telah dipalsukan untuk dikaitkan dengan Nabi.<ref>Pervez, Ghulam Ahmed. [http://www.tolueislam.com/Parwez/mh/mh.htm Maqam-e Hadith] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111113215748/http://www.tolueislam.com/Parwez/mh/mh.htm |date=2011-11-13 }}, [http://www.tolueislam.com/Urdu/mhadith/mh.htm Urdu version] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111004044003/http://www.tolueislam.com/Urdu/mhadith/mh.htm |date=2011-10-04 }}</ref> Buku Malaysia "Hadis: A Re-evaluation" (1986) oleh Kassim Ahmad menghadapi kontroversi dan beberapa ulama menyatakan dia murtad dari Islam dengan menunjukkan bahwa "hadits adalah sektarian, anti-ilmu pengetahuan, anti-nalar dan anti-perempuan."<ref name="call"/><ref name="kiss">Ahmad, Kassim. "Hadith: A Re-evaluation", 1986. English translation 1997</ref>
 
[[John Esposito]] mencatat bahwa "kesarjanaan Barat modern telah serius mempertanyakan historisitas dan otentisitas hadis", mempertahankan bahwa "sebagian besar tradisi dikaitkan dengan Nabi Muhammad benar-benar ditulis lebih awal." Dia menyebutkan Joseph Schacht, dianggap sebagai bapak dari gerakan revisionis, sebagai salah satu ulama yang berpendapat ini, mengklaim bahwa Schacht "tidak menemukan bukti tradisi hukum sebelum 722," yang mana Schacht menyimpulkan bahwa "Sunnah Nabi bukanlah kata-kata dan perbuatan Nabi, tetapi bahan apokrif "berasal dari sesudahnya.<ref>{{cite book|last=Esposito|first=John|title=Islam: The Straight Path|url=https://archive.org/details/islamstraightpat0000espo|publisher=Oxford University Press|year=1998|isbn=0-19-511234-2|page=[https://archive.org/details/islamstraightpat0000espo/page/67 67]}}</ref>
Muslim ortodoks tidak menyangkal keberadaan hadits palsu, tetapi percaya bahwa melalui kerja para ulama ', hadist-hadist palsu telah banyak dihilangkan.<ref>By Nasr, Seyyed Vali Reza, "Shi'ism", 1988. hal. 35.</ref>
 
Baris 172 ⟶ 171:
Pada 1970-an, apa yang telah digambarkan sebagai "gelombang sarjana skeptis" menantang banyak kebijaksanaan yang diterima dalam studi Islam<ref name = "Donner 1998">Donner, Fred ''Narasi dari Asal Usul Islam: Awal Sejarah Penulisan Islam'', Darwin Press, 1998</ref>{{rp|.23}}
Mereka berpendapat bahwa tradisi sejarah Islam telah sangat terkorup dalam syiarnya. Mereka mencoba untuk memperbaiki atau merekonstruksi sejarah awal Islam dari yang lain, mungkin lebih dapat diandalkan, sumber seperti koin, prasasti, dan sumber-sumber non-Islam. Yang tertua dari kelompok ini adalah [[John Wansbrough]] (1928-2002). Karya Wansbrough ini secara luas dicatat, tetapi mungkin tidak banyak dibaca <ref name = "Donner 1998"/>{{rp|38}}.
Tahun 1972 skrip Qur'an kuno di sebuah masjid di Sana'a, Yaman ditemukan - umumnya dikenal sebagai [[naskah Sana'a]]. Sarjana Jerman [[Gerd R. Puin]] telah menyelidiki fragmen Quran ini selama bertahun-tahun. Tim risetnya membuat 35.000 foto mikrofilm naskah, yang menanggal ke awal bagian dari abad ke-8. Puin belum menerbitkan keseluruhan karyanya, tetapi mencatat urutan konvensional ayat, variasi tekstual kecil, dan gaya langka ortografi. Dia juga menyarankan bahwa beberapa perkamen telah digunakan kembali. Puin percaya bahwa ini menyiratkan suatu teks yang berkembang alih-alih tetap.<ref>Atlantic Monthly Journal, [http://cremesti.com/amalid/Islam/Yemeni_Ancient_Koranic_Texts.htm Atlantic Monthly article: What is the Koran] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060202202434/http://cremesti.com/amalid/Islam/Yemeni_Ancient_Koranic_Texts.htm |date=2006-02-02 }},January 1999</ref>
 
== Kekerasan ==
[[Berkas:2012 Sydney protest.jpg|jmpl|300px|Beberapa demonstran Muslim dengan tulisan "Penggal semua yang menghina nabi"]]
Serangan 9/11 terhadap AS dan serangan baru lainnya telah mengakibatkan non-Muslim mendakwa Islam sebagai agama kekerasan.<ref>{{cite book|title=Religion, power & violence: expression of politics in contemporary times|first=Ram|last=Puniyani|publisher=SAGE|year=2005|pages=97–98|url=http://books.google.com/?id=Fd5Fm79VMk8C&pg=PA98&dq=Islam+%22violent+religion%22#v=onepage&q=Islam%20%22violent%20religion%22&f=false|isbn=9780761933380}}</ref> Ajaran Alquran mengenai masalah-masalah perang dan damai telah menjadi topik diskusi panas dalam beberapa tahun terakhir.<ref name="Who Are the Moderate Muslims?">Sam Harris [http://www.huffingtonpost.com/sam-harris/who-are-the-moderate-musl_b_15841.html Who Are the Moderate Muslims?]</ref> Di satu sisi, beberapa kritikus mengklaim ayat-ayat tertentu dari aksi militer sebagai sanksi Qur'an melawan kafir secara keseluruhan baik selama masa Muhammad dan setelahnya. Al-Qur'an mengatakan, "Dan perangilah di atas nama agamamu orang-orang yang memerangi kamu." Di sisi lain, para ahli lain berpendapat bahwa ayat-ayat tersebut ditafsirkan di luar konteks,<ref name="Boundries_Princeton">Sohail H. Hashmi, David Miller, ''Boundaries and Justice: diverse ethical perspectives'', Princeton University Press, p.197</ref><ref name="www-rohan.sdsu.edu">Khaleel Muhammad, professor of religious studies at San Diego State University, states, regarding his discussion with the critic Robert Spencer, that "when I am told ... that Jihad only means war, or that I have to accept interpretations of the Qur'an that non-Muslims (with no good intentions or knowledge of Islam) seek to force upon me, I see a certain agendum developing: one that is based on hate, and I refuse to be part of such an intellectual crime." [http://www-rohan.sdsu.edu/~khaleel/] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080708102707/http://www-rohan.sdsu.edu/~khaleel/ |date=2008-07-08 }}</ref><ref name="aaiil.org">Ali, Maulana Muhammad; [http://www.aaiil.org/text/books/mali/religionislam/religionislammuhammadali.shtml The Religion of Islam] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180421092242/http://aaiil.org/text/books/mali/religionislam/religionislammuhammadali.shtml |date=2018-04-21 }} (6th Edition), Ch V "Jihad" Page 414 "When shall war cease". Published by ''[[Lahore Ahmadiyya Movement for the Propagation of Islam|The Lahore Ahmadiyya Movement]]''</ref><ref name="Sadr-u-Din, Maulvi page 8">Sadr-u-Din, Maulvi. "Qur'an and War", page 8. Published by The Muslim Book Society, Lahore, Pakistan.[http://www.aaiil.org/text/books/others/sadrdin/quranwar/quranwar.shtml] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160308202015/http://aaiil.org/text/books/others/sadrdin/quranwar/quranwar.shtml |date=2016-03-08 }}</ref><ref>[http://www.aaiil.org/uk/newsletters/2002/0302.shtml Article on Jihad] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170829203630/http://www.aaiil.org/uk/newsletters/2002/0302.shtml |date=2017-08-29 }} by Dr. G. W. Leitner (founder of The Oriental Institute, UK) published in Asiatic Quarterly Review, 1886. ("Jihad, even when explained as a righteous effort of waging war in self-defense against the grossest outrage on one's religion, is strictly limited..")</ref> dan berpendapat bahwa ketika ayat-ayat yang dibaca dalam konteks yang jelas tampak bahwa Alquran melarang agresi, dan memungkinkan berjuang hanya untuk membela diri.<ref name="The Qur p. 228-232">[http://www.aaiil.org/text/articles/bash/quraniccommandmentswarjihad.shtml The Qur'anic Commandments Regarding War/Jihad] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180426223211/http://www.aaiil.org/text/articles/bash/quraniccommandmentswarjihad.shtml |date=2018-04-26 }} An English rendering of an Urdu article appearing in Basharat-e-Ahmadiyya Vol. I, p. 228-232, by Dr. Basharat Ahmad; published by the Lahore Ahmadiyya Movement for the Propagation of Islam</ref><ref name="Ali, Maulana Muhammad Pages 411-413">Ali, Maulana Muhammad; The Religion of Islam (6th Edition), Ch V "Jihad" Pages 411-413. Published by The Lahore Ahmadiyya Movement [http://www.aaiil.org/text/books/mali/religionislam/religionislammuhammadali.shtml] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180421092242/http://aaiil.org/text/books/mali/religionislam/religionislammuhammadali.shtml |date=2018-04-21 }}</ref>
 
Jihad, sebuah istilah Islam, adalah kewajiban agama Muslim. Dalam bahasa Arab, kata jihad diterjemahkan sebagai kata benda yang berarti "perjuangan". Jihad muncul 41 kali dalam Al-Quran dan sering dalam ekspresi idiom "berjuang demi Allah (al-jihad fi sabil Allah)".<ref>{{cite book|title=Essential Islam: a comprehensive guide to belief and practice|last=Morgan|first=Diane|authorlink=|year=2010|publisher=ABC-CLIO|location=|isbn=0-313-36025-1|page=87|url=http://books.google.com/books?id=U94S6N2zECAC&pg=PA87|accessdate=5 January 2011}}</ref><ref name="Merriam">{{cite encyclopedia | editor=[[Wendy Doniger]] | encyclopedia=Merriam-Webster's Encyclopedia of World Religions | publisher=[[Merriam-Webster]] | year=1999 | isbn=0-87779-044-2}}, ''Jihad'', p.571</ref><ref name="MIC">{{cite encyclopedia | editor=[[Josef W. Meri]] | encyclopedia=Medieval Islamic Civilization: An Encyclopedia | publisher=[[Routledge]] | year=2005 | isbn=0-415-96690-6}}, ''Jihad'', p.419</ref> Jihad adalah kewajiban agama yang penting bagi umat Islam. Sebagian kecil di antara cendekiawan Sunni menyebut tugas ini sebagai pilar keenam Islam, meskipun tidak menempati status resmi.<ref name="jih">[[John Esposito]](2005), ''Islam: The Straight Path,'' pp.93</ref> Dalam Islam Syiah, Jihad adalah salah satu dari 10 Praktik Agama. Al-Qur'an menyebut berulang-ulang untuk jihad, atau perang suci, melawan kafir, termasuk Yahudi dan Kristen.<ref name="ember">{{cite book|title=Encyclopedia of diasporas: immigrant and refugee cultures around the world. Diaspora communities, Volume 2|last=Ember|first=Melvin|author2=Carol R. Ember, Ian Skoggard|year=2005|publisher=Springer, 2005|isbn=0-306-48321-1|page=http://books.google.com/books?id=7QEjPVyd9YMC&pg=PA183}}</ref> Sejarawan Timur Tengah Bernard Lewis berpendapat bahwa "mayoritas teolog, ahli hukum, dan tradisionalis (spesialis dalam hadits) klasik memahami kewajiban jihad dalam arti militer."<ref>Bernard Lewis, ''The Political Language of Islam'' (Chicago: University of Chicago Press, 1988), p. 72.</ref> Selain itu, Lewis menyatakan bahwa untuk sebagian besar catatan sejarah Islam, dari masa Nabi Muhammad dan seterusnya, kata jihad digunakan dalam arti terutama militer.<ref>Lewis, Bernard, ''[[The Crisis of Islam]]'', 2001 Chapter 2</ref> Menurut Andrew Bostom, sejumlah jihad telah menargetkan orang-orang Kristen, Hindu, dan Yahudi.<ref name="legacy-of-jihad">{{cite book|title=[[The Legacy of Jihad|The Legacy of Jihad: Islamic Holy War and the Fate of Non-Muslims]]|last=Bostom|first=Andrew G.|author2=Ibn Warraq|year=2008|page=391|isbn=978-1-59102-602-0}}</ref>
 
Jihad, sebuah istilah Islam, adalah kewajiban agama Muslim. Dalam bahasa Arab, kata jihad diterjemahkan sebagai kata benda yangyag berarti "perjuangan". Jihad muncul 41 kali dalam Al-Quran dan sering dalam ekspresi idiom "berjuang demi Allah (al-jihad fi sabil Allah)".<ref>{{cite book|title=Essential Islam: a comprehensive guide to belief and practice|last=Morgan|first=Diane|authorlink=|year=2010|publisher=ABC-CLIO|location=|isbn=0-313-36025-1|page=87|url=http://books.google.com/books?id=U94S6N2zECAC&pg=PA87|accessdate=5 January 2011}}</ref><ref name="Merriam">{{cite encyclopedia | editor=[[Wendy Doniger]] | encyclopedia=Merriam-Webster's Encyclopedia of World Religions | publisher=[[Merriam-Webster]] | year=1999 | isbn=0-87779-044-2}}, ''Jihad'', p.571</ref><ref name="MIC">{{cite encyclopedia | editor=[[Josef W. Meri]] | encyclopedia=Medieval Islamic Civilization: An Encyclopedia | publisher=[[Routledge]] | year=2005 | isbn=0-415-96690-6}}, ''Jihad'', p.419</ref> Jihad adalah kewajiban agama yang penting bagi umat Islam. Sebagian kecil di antara cendekiawan Sunni menyebut tugas ini sebagai pilar keenam Islam, meskipun tidak menempati status resmi.<ref name="jih">[[John Esposito]](2005), ''Islam: The Straight Path,'' pp.93</ref> Dalam Islam Syiah, Jihad adalah salah satu dari 10 Praktik Agama. Al-Qur'an menyebut berulang-ulang untuk jihad, atau perang suci, melawan kafir, termasuk Yahudi dan Kristen.<ref name="ember">{{cite book|title=Encyclopedia of diasporas: immigrant and refugee cultures around the world. Diaspora communities, Volume 2|last=Ember|first=Melvin|author2=Carol R. Ember, Ian Skoggard|year=2005|publisher=Springer, 2005|isbn=0-306-48321-1|page=http://books.google.com/books?id=7QEjPVyd9YMC&pg=PA183}}</ref> Sejarawan Timur Tengah Bernard Lewis berpendapat bahwa "mayoritas teolog, ahli hukum, dan tradisionalis (spesialis dalam hadits) klasik memahami kewajiban jihad dalam arti militer."<ref>Bernard Lewis, ''The Political Language of Islam'' (Chicago: University of Chicago Press, 1988), p. 72.</ref> Selain itu, Lewis menyatakan bahwa untuk sebagian besar catatan sejarah Islam, dari masa Nabi Muhammad dan seterusnya, kata jihad digunakan dalam arti terutama militer.<ref>Lewis, Bernard, ''[[The Crisis of Islam]]'', 2001 Chapter 2</ref> Menurut Andrew Bostom, sejumlah jihad telah menargetkan orang-orang Kristen, Hindu, dan Yahudi.<ref name="legacy-of-jihad">{{cite book|title=[[The Legacy of Jihad|The Legacy of Jihad: Islamic Holy War and the Fate of Non-Muslims]]|last=Bostom|first=Andrew G.|author2=Ibn Warraq|year=2008|page=[https://archive.org/details/legacyofjihadisl0000andr/page/391 391]|isbn=978-1-59102-602-0}}</ref>
== Ateisme di negara-negara Islam ==
Hukum Syariah (yang biasanya hanya mencakup Muslim) mengasumsikan orang dilahirkan ke dalam agama orang tua mereka. Ketika seorang Muslim menjadi kafir, ia menjadi murtad yang bersalah - kejahatan hudud terhadap Allah, seperti perzinahan dan minum alkohol. Delapan negara, termasuk Iran, Arab Saudi, Mauritania dan Sudan menghukum mati untuk kejahatan tersebut.<ref name="economist">[http://www.economist.com/news/international/21567059-ex-muslim-atheists-are-becoming-more-outspoken-tolerance-still-rare-no-god-not No God, not even Allah. Economist, 24 Nov 2012]</ref> Secara relatif beberapa negara Muslim seperti Turki, Albania, Bosnia, dan Kazakhstan, tidak menganiaya ateis. Di Indonesia, warga harus memilih salah satu dari enam agama, di mana ateisme dan agnostisisme tidak ada. Demikian pula rancangan konstitusi Mesir hanya mencakup tiga agama: Kristen, Yahudi dan Islam.<ref name="economist" /> Sebuah jajak pendapat Pew baru-baru ini<ref>[http://www.pewforum.org/uploadedFiles/Topics/Religious_Affiliation/Muslim/worlds-muslims-religion-politics-society-full-report.pdf The World's Muslims]</ref> mencatat bahwa mayoritas di banyak negara Islam menyetujui Syariah; sebagian besar juga menyetujui hukuman mati bagi murtad (misalnya di Bangladesh (44%), Malaysia (62%), Palestina (66%), Pakistan (76%), Afghanistan (79%), Yordan (82 %), dan Mesir (86%)).<ref>[http://www.atheistrev.com/2013/05/pew-data-paint-grim-picture-of-muslim.html Pew Data Paint Grim Picture of Muslim World]</ref> Mengingat tekanan pada kafir, maka dengan demikian sangat sulit untuk menentukan berapa banyak orang yang benar-benar ateis atau agnostik di dunia Islam.
Baris 186 ⟶ 184:
{{Reflist|2}}
 
[[Kategori:Kritik terhadap agama]]