Museum Musik Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama26 (bicara | kontrib)
 
(16 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
|map_type =
|map_caption =
|coordinates = {{coord|-7.987984940164616771627|112.62672162077969559196|region:ID_type:landmark|display=inline,title}}
|established = 198 NovemberAgustus 20162009
|dissolved =
|location = JalanGedung Nusakambangan,Penunjang [[Malang]]Museum Mpu Purwa Lantai 2
Jl. Soekarno Hatta Perum Griya Shanta Blok B No. 210 Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, [[Malang]], 65141
|type = ''museum musik, museum seni, museum ilmu pengetahuan''
|visitors =
|director = [[Hengki Herwanto]]
|curator =
|buka = 10.00 - 17.00 WIB (Hari Seninsenin Liburdan hari besar libur)
|tiket = Rp. 5000
|publictransit =
|website = http://www.museummusikindonesia.orgid
|leader_type=Ketua|leader=Hengki Herwanto
}}'''Museum Musik Indonesia (MMI)''' merupakan Satu-satunya [[museum seni]] musik di Indonesia, berada di [[Kota Malang]], [[Jawa Timur]]. Tiap-tiap aspek kehidupan memiliki sejarahnya sendiri yang jika dapat dikenang. Demikian pula dengan perkembangan musik yang tiap-tiap zamannya memiliki masa keemasannya. Baik itu nyanyian, penyanyi, gaya hidup hingga dengan media (alat rekam dan dengar) untuk menikmatinya. Museum ini berlokasi di Gedung Kesenian Gajayana lantai 2 Jl. Nusakambangan No. 19 Kota Malang.<ref>http://bromokita.com/menjelajahi-dunia-musik-di-museum-musik-indonesia-malang.html .bromokita. Diakses 26-10-2017</ref>
(8 Agustus 2009 - 10 Maret 2023)
 
Ratna Sakti Wulandari
(11 Maret 2023 - Saat ini)}}'''Museum Musik Indonesia (MMI)''' merupakan Satusatu-satunya [[museum seni]] musik di [[Indonesia]], berada di [[Kota Malang]], [[Jawa Timur]]. Tiap-tiap aspek kehidupan memiliki sejarahnya sendiri yang jika dapat dikenang. Demikian pula dengan perkembangan musik yang tiap-tiap zamannya memiliki masa keemasannya. Baik itu nyanyian, penyanyi, gaya hidup hingga dengan media (alat rekam dan dengar) untuk menikmatinya. Museum ini berlokasi di Gedung Kesenian Gajayana lantai 2 Jl. Nusakambangan No. 19 Kota Malang. <ref>http://bromokita.com/menjelajahi-dunia-musik-di-museum-musik-indonesia-malang.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171026164226/http://bromokita.com/menjelajahi-dunia-musik-di-museum-musik-indonesia-malang.html |date=2017-10-26 }} .bromokita. Diakses 26-10-2017</ref>.
 
Setelah lama menempati Gedung Kesenian Gajayana Jalan Nusakambangan Kota Malang, pada tanggal 1 November 2023 MMI pindah ke Gedung Penunjang [[Museum Mpu Purwa]] Lantai 2 yang terletak di Perumahan Griya Santa Blok B Jalan Soekarno Hatta Kota Malang.<ref>{{Cite web|title=Alasan Pemindahan Museum Musik Indonesia ke Museum Mpu Purwa, Kota Malang|url=https://suryamalang.tribunnews.com/2023/11/02/alasan-pemindahan-museum-musik-indonesia-ke-museum-mpu-purwa-kota-malang|website=Suryamalang.com|language=id-ID|access-date=2023-12-14}}</ref>
 
== Sejarah ==
Sejarah Museum Musik Indonesia hakekatnya telah diawali semenjak lama. Cikal bakalnya merupakan [[Kelompok Pecinta Katjoetangan (Kayutangan)]] yang eksis semenjak 1970-an. Kelompok ini berisikan para pecinta musik yang yang menghibahkan diri, energi, waktu, dan hartanya untuk merawat warisan musik yang ada. Kayu tangan sendiri diketahui sebagai tempat daerah berkumpulnya para organisator seni di Malang tempo dahulu. Seiring waktu, bendera Sosial Pecinta Katjoetangan menjelma menjadi Galeri Malang Tarik (Bernyanyi) pada 2009. [[Galeri Malang Bernyanyi]] kemudian bertransformasi menjadi Museum Musik Indonesia pada 2015. Setelah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM, Museum Musik Indonesia pun resmi berdiri. [[Pemerintah Kota Malang]] memberi dukungan dengan mengizinkan pengelola museum untuk menggunakan Gedung Kesenian Gajayana sebagai tempat Museum Musik Indonesia.<ref>https://www.kompasiana.com/hery_supriyanto/museum-musik-indonesia-dalam-upaya-menyelamatkan-sejarah-musik-indonesia_58d9da876ea83494048b4567 .kompasiana. Diakses 26-10-2017</ref> Lokasi awal GMB berada di sebuah garasi 3 x 5 m di rumah orang tua [[Hengki Herwanto]], [[Hengki Herwanto]] adalah pendiri dan ketua dari GMB. Etalase pertama yang disiapkan adalah sebuah rak kaca mini ukuran 35 x 40 cm yang biasa dipakai oleh para penjual rokok yang dibeli di kios di kawasan [[Sawojajar, Kedungkandang, Malang|Sawojaja]]<nowiki/>r. Menginjak tahun ke 4 GMB sudah mampu mengontrak sebuah rumah di kawasan Griya Santa. Luas ruangan yang bisa dimanfaatkan untuk memamerkan koleksi, lebih luas dibandingkan tempat lamanya. Dari tempat ini terjadi perkembangan yang cukup baik dengan meningkatnya jumlah kunjungan tamu dan jumlah sumbangan koleksi.<ref>{{Cite news|last=JPNN|first=MCR26|date=9 Maret 2022|title=Museum Musik Indonesia, dari Etalase Rokok Menjelma Kolektor Ribuan Karya Musisi|url=https://m.jpnn.com/news/museum-musik-indonesia-dari-etalase-rokok-menjelma-kolektor-ribuan-karya-musisi|work=JPNN.com|access-date=9 Maret 2022}}</ref>
 
== Peresmian ==
Baris 27 ⟶ 33:
== Koleksi ==
[[Berkas:CD Museum Musik Indonesia.jpg|kiri|jmpl|209x209px|Beberapa koleksi CD dan VCD yang tersimpan di Museum Musik Indonesia]]
Menurut catatan yang ada di Museum Musik Indonesia hingga akhir tahun 2018 terdapat sekitar 26.000 koleksi yang tersimpan. Koleksi tersebut berupa [[piringan hitam]] (vinyl), [[kaset]], [[Cakram padat|CD]], [[instrumen musik]], [[majalah]], buku baik dalam negeri maupun luar negeri. Koleksi-koleksi ini yang dalam negeri dikategorikan berdasarkan provinsi, dan yang luar negeri dikategorikan berdasarkan negara. Selain itu juga ada yang dikategorikan berdasarkan genrenya.   Semua koleksi lawas yang ada masih dalam kondisi bagus dan dapat didengarkan.
 
Sebagian besar koleksi di Museum Musik Indonesia didapat dari donasi para pecinta musik dan kolektor, baik dari [[Kota Malang|Malang]] ataupun luar Malang. Seiring berjalanya waktu, koleksi-koleksi tersebut terus bertambah. Sumber koleksi berasal dari berbagai kalangan,  mulai komunitas, warga biasa hingga artis-artis musik indonesia dan Dinas Kebudayaan.
 
Profil penyumbang pun bervariasi mulai remaja sampai kakek-nenek, pedagang kaki lima di pasar sampai mantan presiden, penyanyi yang baru muncul sampai penyanyi legendaris yang telah memiliki puluhan album rekaman, dari wilayah [[Tondano (kota)|Tondano]] di [[Sulawesi Utara]] sampai kota megapolitan [[New York]] di [[Amerika Serikat|Amerika]], yang menyumbang 1 buah kaset sampai yang menyumbang 2.500 kaset.
Baris 37 ⟶ 43:
Sebanyak 60-70% koleksi yakni karya musisi Indonesia. Sisanya yakni musisi luar negeri, mulai dari [[Eropa]] sampai [[Amerika Latin]], apabila didata koleksi tersebut berasal dari 100 negara. Koleksi yang terkumpul kemudian dicatat dengan diberi nomor urut, tanggal sumbangan, nama dan alamat penyumbang, serta tahun produksi.
 
Koleksi yang menarik yang ada disini adalah alat musik kuno yang bernama [[Okarina]]. [[Okarina]] merupakan salah satu alat musik tertua yang ada di MMI. Alat musik ini dipercaya ada semenjak [[Zaman Batu]] sekitar 12.000 tahun lalu, benda ini ditemukan dari berbagai kebudayaan dengan banyak variasi.  Di Indonesia, [[Okarina]] terbuat dari tanah liat.
 
Genre dari koleksi yang tersimpan bermacam-macam mulai dari [[pop]], [[rock]], [[Jazz (musik)|jazz]], [[Amerika Latin|latin]], [[lagu daerah]], dan lain sebagainya. Dikala menyisir satu demi satu rak dan lemari koleksi, ditemui sebagian nama penyanyi, grup vokal dan grup band yang masih eksis atau setidaknya nyanyian-nyanyian mereka yang masih didengarkan sampai sekarang. Sebagian koleksi tergolong cukup langka dan sungguh-sungguh bernilai. Seperti [[kaset]] dari tahun 1950-an dan [[piringan hitam]] dari tahun 1924. Segala koleksi lawas yang ada masih dalam kondisi bagus dan dapat didengarkan. Berikut adalah daftar koleksi musik Indonesia yang tersimpan di Museum Musik Indonesia per '''12 Juli 2019''', klasifikasi koleksi didasarkan pada domisili kelahiran musisi atau domisili awal terbentuknya band.
 
=== Sumatera ===
Baris 63 ⟶ 69:
|2
|
|[[Anna Tairas]]
|1
|
|
|[[Rafika Duri]]
|12
|20
Baris 75 ⟶ 81:
|1
|
|[[Geisha (grup musik)|Geisha]]
|
|
Baris 121 ⟶ 127:
|1
|
|[[Iyeth Bustami|Sri Barat]]
|
|1
Baris 153 ⟶ 159:
|'''CD'''
|-
|[[Adi Adrian]]
|
|1
Baris 161 ⟶ 167:
|1
|
|[[Armada (grup musik)|Armada]]
|
|
|5
|-
|[[Advent Bangun]]
|
|1
Baris 231 ⟶ 237:
|1
|-
|[[Charles Hutagalung|Charles Huragalung]]
|15
|4
Baris 274 ⟶ 280:
|1
|
|[[Elly Kasim]]
|5
|5
Baris 403 ⟶ 409:
|
|-
|[[Gordon Tobing]]
|
|
Baris 3.247 ⟶ 3.253:
|1
|-
|[[Edane]]
|
|10
Baris 5.192 ⟶ 5.198:
|
|-
|Leo Waldy  
|8
|8
Baris 6.917 ⟶ 6.923:
|1
|-
|Bangkit Sanjaya
|
|6
Baris 6.948 ⟶ 6.954:
|
|1
|[[Didi Kempot]]
|
|12
Baris 6.975 ⟶ 6.981:
|1
|
|[[Djaduk Ferianto|G. Djaduk Ferianto]]
|
|
|1
|-
|Daniel Sahuleka
|
|7
Baris 6.993 ⟶ 6.999:
|
|
|Gardika Gigih Pradipta
|
|
Baris 7.020 ⟶ 7.026:
|2
|
|[[Jikustik]]
|
|15
Baris 7.034 ⟶ 7.040:
|1
|-
|[[Ebiet G. Ade]]
|2
|24
Baris 7.047 ⟶ 7.053:
|1
|
|[[Letto]]
|
|3
Baris 7.056 ⟶ 7.062:
|
|1
|[[Manthous]]
|Manthou's
|
|
Baris 7.065 ⟶ 7.071:
|6
|
|MelaancholicMelancholic Bitch
|
|
Baris 7.088 ⟶ 7.094:
|1
|-
|[[Embong Rahardjo|Embong Raharjo]]
|
|1
Baris 7.128 ⟶ 7.134:
|1
|
|[[Sawung Jabo]]
|
|2
Baris 7.146 ⟶ 7.152:
|
|1
|[[Sheila on 7|Sheila On 7]]
|
|26
Baris 7.261 ⟶ 7.267:
|1
|-
|Keluarga [[RRI Surakarta]]
|3
|
Baris 7.656 ⟶ 7.662:
|6
|
|[[Andi Meriem Mattalatta]]
|12
|29
Baris 7.827 ⟶ 7.833:
|2
|-
|[[Rama Aiphama]]
|2
|2
Baris 8.393 ⟶ 8.399:
|1
|-
|[[Balawan]]
|
|
Baris 8.483 ⟶ 8.489:
|
|-
|Superman Is Dead
|
|1
Baris 8.865 ⟶ 8.871:
|1
|-
|[[Itje Trisnawati]]
|1
|-
Baris 11.824 ⟶ 11.830:
|Lagu-Lagu Ulang Tahun
|2
|Musik Dari Nias & SumatraSumatera Utara
|1
|
Baris 12.323 ⟶ 12.329:
 
[[Daftar museum di Jawa|Daftar Museum Di Jawa]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[Kategori:Museum di Jawa Timur]]
[[Kategori:Museum Indonesia]]
[[Kategori:Museum Musik]]
[[Kategori:Museum Seni]]