Kantor Cabang Utama BNI Yogyakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Bank Negara Indonesia menggunakan HotCat
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 28:
Gedung kantor Nillmij Yogyakarta tersebut dirancang dengan langgam ''Art Deco''. Gaya khas arsitektur ini memiliki konstruksi pilar-pilar tinggi. Ciri-ciri bangunan Eropa juga tampak pada bangunan ini dengan adanya pintu dan jendela yang lebar dan tinggi. Dinding dihiasi dengan roster yang berfungsi sebagai sirkulasi udara dan pencahayaan sekaligus sebagai ragam hias yang dapat mempercantik tampilan arsitektural. Bangunan ini menjadi salah satu penanda (''landmark'') kawasan, karena letaknya di sisi barat daya simpul jalan utama di sumbu filosofis Kota Yogyakarta.
 
Megahnya arsitektur gedung ini tidak terlepas dari kiprah Nillmij di Hindia Belanda. Nillmij merupakan satu-satunya perusahaan asuransi jiwa di Hindia Belanda, sehingga mampu memonopoli industri asuransi. Van Kerchem mampu meyakinkan Pemerintah Hindia Belanda untuk menjadikan Nillmij  sebagai alternatif lain bagi para pegawai pemerintahan dan militer untuk menabung di sana, di samping sistem pensiun yang berlaku. Selain berfungsi sebagai Nillmij, bangunan digunakan untuk kantor ''Nederlandsch'' ''Handel Maatschappij'' (NHM), ''Escompto Maatschappij'', dan kantor makelar ''Buyn & Co''.
 
Pada masa [[Pendudukan Jepang di Hindia Belanda|Jepang menduduki Yogyakarta]], gedung ini diambilalih oleh Tentara Dai Nippon untuk digunakan sebagai kantor radio Jepang dengan nama ''Hoso Kyoku''. Setelah Jepang dikalahkan oleh Sekutu, gedung ini dimanfaatkan sebagai studio siaran radio ''Mataramsche Vereeniging Voor Radio Omroep'' (MAVRO), perintis [[Radio RepublikRRI Indonesia]] (Yogyakarta|RRI) Nusantara II Yogyakarta]]. Setelah RRI lahir pada 11 September 1945, gedung Nillmij digunakan juga oleh RRI untuk melakukan siaran. Selama masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan pasca proklamasi, RRI memegang peranan penting. RRI Yogyakarta juga dinamakan radio perjuangan karena gencar melakukan siaran untuk membakar semangat dalam melawan Sekutu, baik di Magelang, Ambarawa, dan Semarang.
 
Serangan udara yang dilakukan oleh [[Angkatan Udara Britania Raya]] (RAF) pada 25 dan 27 November 1945 di Kota Yogyakarta sebenarnya untuk ”membungkam siaran” yang dilakukan oleh Bung Tarjo di ''Hoso Kyuku''. Namun, serangan tersebut salah sasaran dan mengenai gedung Balai Mataram (''Societeit Vereeniging'') yang ada di sebelah utaranya.
Baris 50:
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Yogyakarta]]
[[Kategori:Bangunan cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Yogyakarta]]
[[Kategori:Kota Yogyakarta]]
[[Kategori:Bank Negara Indonesia]]