Abdullah bin Sa'ad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
IShowMuhammad (bicara | kontrib)
 
(31 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kembangkan}}
{{Infobox officeholder
{{rapikan}}
| name = Abdullah bin Sa'ad
{{refimprove}}
| office = Gubernur Mesir
'''Abdullah bin Sa'ad bin Abi Sarh''' ({{lang-ar|عبد الله بن سعد بن أبي السرحسرح}}) adalah salah seorang [[sahabat Nabi]]. Ia termasuk salah satu penulis wahyu yang kemudian [[murtad]] setelah merasa ragu dengan kenabian [[Muhammad]].<ref name=":01" /> Namun kembali masuk Islam ketika [[Makkah]] ditaklukkan oleh Nabi Muhammad dan pasukannya.<ref name=":10" />
| monarch = [[Utsman bin Affan]]
| birth_place = [[Makkah]]{{sfn|Mursi|p=103}}
| death_date =
| parents =
|successor2=|allegiance=[[Kekhalifahan Rasyidin]]|battles=*[[Penaklukan Mesir oleh Muslim]]
**[[Pertempuran Dongola Kedua]] (652)
*[[Peperangan Romawi Timur-Arab]]
**[[Pertempuran Foinikos]] (654)
*[[Penaklukan Maghreb oleh Muslim]]
**[[Pertempuran Sufetula]] (647)|predecessor=[[Amr bin Ash]]|term=|relations=*[[Wahab bin Sa'ad]] (saudara kandung)
*Utsman bin Affan (saudara sepersusuan)|children=Iyadh bin Abdullah bin Sa'ad<ref>{{Cite web|url=http://hadithtransmitters.hawramani.com/%D8%B9%D9%8A%D8%A7%D8%B6-%D8%A8%D9%86-%D8%B9%D8%A8%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87-%D8%A8%D9%86-%D8%B3%D8%B9%D8%AF-%D8%A8%D9%86-%D8%A7%D8%A8%D9%8A-%D8%B3%D8%B1%D8%AD/|title=عياض بن عبد الله بن سعد بن ابي سرح - The Hadith Transmitters Encyclopedia|language=ar|access-date=2021-09-15|archive-date=2021-05-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20210524144740/http://hadithtransmitters.hawramani.com/%D8%B9%D9%8A%D8%A7%D8%B6-%D8%A8%D9%86-%D8%B9%D8%A8%D8%AF-%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87-%D8%A8%D9%86-%D8%B3%D8%B9%D8%AF-%D8%A8%D9%86-%D8%A7%D8%A8%D9%8A-%D8%B3%D8%B1%D8%AD/|dead-url=yes}}</ref>|father=Sa'ad bin Abi Sarh|mother=Muhanah binti Jabir al-Asy'ariyyah}}
'''Abdullah bin Sa'ad bin Abi Sarh''' ({{lang-ar|عبد الله بن سعد بن أبي السرح}}) adalah salah seorang [[sahabat Nabi]]. Ia termasuk salah satu penulis wahyu yang kemudian [[murtad]] setelah merasa ragu dengan kenabian [[Muhammad]].<ref name=":0" /><ref name=":1" />
 
== Silsilah dan keluarga ==
Silsilahnya adalah Abdullah bin Sa'ad bin Abi Sarh{{efn|Nama asli Abi Sarh adalah Al-Hussam}} bin Al-Harits bin Hubaib bin Jadzimah bin Nashr bin Malik bin Hisl bin Amir bin [[Lu'ay bin Ghalib|Lu'ay]] bin [[Ghalib bin Fihr|Ghalib]]<ref>{{citeCite web |url=https://shamela.ws/book/12831/5#p1 |title=Kitab al-Walah wa Kitab al-Qudat |access-date=2023-03-21 |archive-date=2023-03-21 |archive-url=https://al-maktabaweb.archive.org/web/20230321064157/https://shamela.ws/book/12831/65#p1 |language=ar|author=Aldead-Kindi|websiteurl=al-maktaba.org|page=12no }}</ref> dan berasal dari kabilah Bani Amir bin Lu'ay.<ref name=":A1" /> Ia merupakan saudara sepersusuan dari khalifah [[Utsman bin 'Affan|Utsman bin Affan]].{{sfn|Mursi|p=103}} Ibunya bernama Muhanah binti Jabir dan berasal dari kabilah al-Asy'ari.<ref>{{Cite web
| url = https://al-maktaba.org/book/9351/4837
| title = Kitab Ath-Thabaqat al-Kubra tha Dar Shadir - hlm 407 - Wahab bin Sa'ad - Al-Maktaba al-Shamela al-Haditha
Baris 22 ⟶ 11:
| access-date = 2021-09-16
| language = ar
|archive-url= https://web.archive.org/web/20210916172826/https://al-maktaba.org/book/9351/4837|archive-date=2021-09-16}}</ref> SaudaraAbdullah kandungnyamempunyai saudara kandung yang bernama Uwais al-Akbar, Uwais al-Ashghar, Iyas, Abu Hindun dan [[Wahab bin Sa'ad]].<ref>{{ar}} adalah[https://web.archive.org/web/20230321063812/https://shamela.ws/book/2922/414 Kitab Nasab Quraisy, Mush'ab bin Abdullah az-Zubairi, hlm 430]</ref> Wahab bin Sa'ad termasuk dalam golongan [[syuhadasahabat Nabi]] dan ia terbunuh dalam [[Pertempuran Mu'tah]].<ref>{{Cite web|url=http://hadithtransmitters.hawramani.com/%D9%88%D9%87%D8%A8-%D8%A8%D9%86-%D8%B3%D8%B9%D8%AF-%D8%A8%D9%86-%D8%A3%D8%A8%D9%8A-%D8%B3%D8%B1%D8%AD/|title=وهب بن سعد بن أبي سرح - The Hadith Transmitters Encyclopedia|language=ar|access-date=2021-07-05|archive-date=2020-07-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20200716070438/http://hadithtransmitters.hawramani.com/%D9%88%D9%87%D8%A8-%D8%A8%D9%86-%D8%B3%D8%B9%D8%AF-%D8%A8%D9%86-%D8%A3%D8%A8%D9%8A-%D8%B3%D8%B1%D8%AD/|dead-url=yes}}</ref><ref>.https://al-maktaba.org/book/2922/414</ref>
 
== BiografiEra Nabi Muhammad ==
Abdullah bin Sa'dad adalah salah seorang di zaman Nabi yang dapat menulis. Maka ketika ia masuk islam, Rasulullah mengundangnya untuk menjadi juru tulis beliau. Pada suatu ketika, Nabi menyuruhnya untuk menulis beberapa [[ayat]] dari [[Surah Al-Mu’minun|Surat Al-Mu'minun]] yangdari saat[[Al-Qur'an]] ituyang baru diturunkan oleh Allah kepadadi-diktekan beliau. Ketika sampai pada ayat ke-14 didiktekan kepada Abdullah, pada bagian: "''Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain''", Abdullah pun mengucapkan rasa takjubnya dengan berkata "''Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik''." Rasulullah pun berkataberujar, ''"Benar, seperti yang kau bilang itulah ayat tersebut diturunkan kepadaku."'' Maka Abdullah pun meragukan kenabian beliau, dan berkata, "Jika Muhammad jujur, maka berarti Allah telah menurunkan ayatnya kepadaku sebagaimana Allah menurunkan ayat-Nya kepada Muhammad. Dan jika Muhammad berbohong, maka berarti dia mengambil perkataanku (sebagai [[wahyu]])."<ref name=":0">{{Cite book|last=Al Wahidi|first=Ali bin Ahmad|url=https://archive.org/details/learnislampdfenglishbookalwahidisasbabalnuzulthegreatcommentariesoftheholyquranvol.3imamalwahidi/page/n91/mode/2up?view=theater|title=Asbabun Nuzul|isbn=9781891785184|pages=10777|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|last=al-Qurtubi|title=Tafsir al-Qurtubi of Quran 6:93 (in Arabic)|url=https://al-maktaba.org/book/31702/2584#p1|website=al-maktaba.org|access-date=2022-08-17|archive-date=2022-08-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20220817061601/https://al-maktaba.org/book/31702/2584#p1|dead-url=no}}</ref>
=== Masa Nabi Muhammad ===
Abdullah bin Sa'd adalah salah seorang di zaman Nabi yang dapat menulis. Maka ketika ia masuk islam, Rasulullah mengundangnya untuk menjadi juru tulis beliau. Nabi menyuruhnya untuk menulis beberapa [[ayat]] dari [[Surah Al-Mu’minun|Surat Al-Mu'minun]] yang saat itu baru diturunkan oleh Allah kepada beliau. Ketika ayat ke-14 didiktekan kepada Abdullah pada bagian "''Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain''", Abdullah pun mengucapkan rasa takjubnya dengan berkata "''Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik''." Rasulullah pun berkata, ''"Benar, seperti yang kau bilang itulah ayat tersebut diturunkan kepadaku."'' Maka Abdullah pun meragukan kenabian beliau, dan berkata, "Jika Muhammad jujur, maka berarti Allah menurunkan ayatnya kepadaku sebagaimana Allah menurunkan ayat-Nya kepada Muhammad. Dan jika Muhammad berbohong, maka berarti dia mengambil perkataanku (sebagai wahyu)."<ref name=":0">{{Cite book|last=Al Wahidi|first=Ali bin Ahmad|url=https://archive.org/details/learnislampdfenglishbookalwahidisasbabalnuzulthegreatcommentariesoftheholyquranvol.3imamalwahidi/page/n91/mode/2up?view=theater|title=Asbabun Nuzul|isbn=9781891785184|pages=107|url-status=live}}</ref>
 
Abdullah pun pergi ke [[Makkah]] yang saat itu masih belum berhasil dikuasai Nabi Muhammad. Ketika Nabi Muhammad telah mengumpulkan cukup banyak pasukan untuk mengepung Makkah, beliau pun memerintahkan supaya Abdullah bin Sa'dad menjadi salah satu orang yang harus dibunuh walaupun dirinya sembunyi di bawah tirai [[Ka'bah]]. Namun Abdullah pun mendatangi saudara angkatnya yaitu [[Utsman bin 'Affan|Utsman bin Affan]] untuk meminta pertolongan, lalu bersamanya mendatangi Rasulullah untuk memohon ampun. Ketika bertemu dengan mereka berdua, Rasulullah yang ditemani beberapa sahabatnyasahabat hanyabeliau diam dalam waktu yang lama sampai beliau berkata "ya". NamunAkan tetapi setelah keduanyaUtsman dan Abdullah pergi, Rasulullah pun berkata, "Aku diam supaya salah satu dari kalian berdiri dan [[Pemancungan|memenggal]] kepalanya!" Salah satuseorang orangdari kaum [[Kaum Anshar|Anshar]] lalu berkata, "Lalu mengapa anda tidak memberikan kami kode, wahai Rasulullah?" Beliau pun menjawab bahwa seorang Nabi tidak membunuh dengan memberikan kode.<ref name=":1">{{Cite book|last=Ibn Ishaq|url=https://archive.org/details/GuillaumeATheLifeOfMuhammad/page/n298/mode/1up|title=Sirat Rasul Allah|isbn=0196360331|pages=550|url-status=live}}</ref>
 
Sebuah hadits di [[Sunan Abu Dawud]] juga merekam ketegangan pertemuan Abdullah bin Sa`ad dengan Muhammad di Makkah pasca pembelotannya dan pelarian dirinya dari Muhammad setelah direbutnya Makkah oleh umat Muslim.<ref>Hadith 2683 [https://web.archive.org/web/20230530205422/https://sunnah.com/abudawud:2683 Sunan Abu-Dawud] Transl. Professor Ahmad Hasan (hadith 2677 in Hasan's translation)</ref> Dalam [[Sejarah Para Nabi dan Raja|tarikh]]-nya, [[Ibnu Jarir ath-Thabari|ath-Thabari]] secara singkat mencatat tentang Abdullah dan Muhammad bahwa "Abdullah bin Sa`ad bin Abi Sarh biasa menulis untuk beliau. Dia [[murtad]] dari Islam dan kemudian kembali ke Islam pada hari penaklukan Makkah."<ref>Al-Tabari, "History of al-Tabari Vol. 9 - The Last Years of the Prophet", transl. Ismail K. Poonawala, p.148, Albany: State University of New York Press</ref>
=== Setelah Nabi wafat ===
Setelah Nabi wafat, Abdullah bin Sa'ad ikut serta dalam [[perang]] melawan kaum [[murtad]]. Kemudian ia ikut dalam pasukan yang dipimpin [[Amr bin Ash]] dan ia menjadi pemimpin sayap kanan pasukan dalam rangka menaklukkan Palestina dan Mesir.{{sfn|Mursi|p=103}}
 
== Ketika era pemerintahan Umar ==
== Wafat ==
[[Umar bin Khattab|Umar]] mengangkatnya sebagai orang kedua dalam komando (letnan) dari Amr Bin al-As untuk operasi penaklukan Mesir. Dia memainkan peran utama sebagai komandan militer dalam penaklukan Mesir. Selama penaklukan Mesir, dia adalah komandan sayap kanan pasukan Amr dan berpartisipasi dalam semua pertempuran yang terjadi selama penaklukan Mesir di bawah komando Amr.<ref>{{Cite book|last=Ibn|first=Athir|title=Usûd Ulghâbah fî Ma'rifat Is-Sahâbah|location=Lahore|publisher=Al-Meezan|pages=265|language=Urdu}}</ref>
Setelah [[khalifah]] Utsman wafat, Abdullah bin Sa'ad pergi ke kota Asqalan di [[Palestina]]. Dia tinggal disana dan memfokuskan diri untuk beribadah kepada Allah. Abdullah bin Sa'ad selalu berdoa kepada [[Allah]] agar akhir hidupnya husnul khatimah, ditutup dengan ibadah, yaitu [[sholat subuh]]. Ketika waktu shalat subuh tiba, iapun shalat mengimami kaum muslimin. Pada rakaat pertama membaca [[surah Al-Fatihah]] dan [[surah Al-'Adiyat]]. Setelah rakaat kedua, ia memberikan salam ke kanan, kemudian [[salam]] ke kiri, lalu Allah langsung mewafatkannya. Abdullah bin Sa'ad [[wafat]] pada tahun 37 H dan dimakamkan di kota Asqalan Palestina.<ref>{{Cite book|title=Superhero Islam|last=Abu Haura Romli|first=Ahmad|publisher=Perisai Qur'an|year=2016|isbn=|location=Jakarta|pages=1 - 44}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://islamport.com/d/3/tkh/1/60/1105.html|title=Kitab Al-Wafi fi al-Wafayat|language=ar|access-date=2021-02-16|archive-date=2016-11-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20161104200255/http://islamport.com/d/3/tkh/1/60/1105.html|dead-url=yes}}</ref>
 
== Ketika era pemerintahan Utsman ==
Ketika [[Utsman bin 'Affan|Utsman]] menjadi khalifah di tahun 644 M, dia menunjuk Abdullah sebagai gubernur Mesir menggantikan 'Amr bin al-'As, dengan Muhammad ibn Abu Hudhayfa sebagai ajudannya. Abdullah membawa rombongan asing yang besar dan mendirikan diwan, "dan memerintahkan bahwa semua pajak negara harus diatur di sana".<ref name="Benjamin">Archdeacon George (fl. 715), as transferred to {{cite book|author1=Severus of Muqaffa|author2=B. Evetts|year=1904|title=History of the Patriarchs of the Coptic church of Alexandria|chapter=Benjamin I|chapter-url=http://www.tertullian.org/fathers/severus_hermopolis_hist_alex_patr_02_part2.htm#BENJAMIN_I|access-date=2022-08-16|archive-date=2015-09-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20150914060540/http://www.tertullian.org/fathers/severus_hermopolis_hist_alex_patr_02_part2.htm#BENJAMIN_I|dead-url=no}} On George's authorship of Lives 27-42:{{cite book|author=Robert G. Hoyland|year=1998|title=Seeing Islam As Others Saw It|publisher=Darwin Press|page=447}}</ref>
 
Protes-protes terhadap Abdullah tampaknya telah dihasut oleh ajudannya, Muhammad ibn Abi Hudzaifah. Ayah Muhammad ([[Abu Hudzaifah bin Utbah|Abi Hudzaifah]]) adalah seorang mualaf awal yang masuk Islam yang meninggal dalam Pertempuran Yamama. Muhammad dibesarkan oleh Utsman. Ketika ia mencapai kedewasaan, ia berpartisipasi dalam kampanye militer asing dan menemani Abdullah ke Mesir sebagai ajudan. Muhammad ibn Abi Hudzaifah menegur Abdullah, merekomendasikan perubahan dalam pemerintahan tetapi Abdullah tidak menanggapi. Setelah upaya terus menerus, akhirnya Muhammad ibn Abi Hudzaifah kehilangan kesabaran dan berubah dari pemberi nasihat yang simpatik menjadi penentang yang kecewa pertama kepada Abdallah dan kemudian kepada Utsman karena telah mengangkatnya. Abdallah menulis kepada Utsman mengatakan bahwa Muhammad sedang menyebarkan hasutan dan jika tidak ada yang dilakukan untuk menghentikannya, situasi akan meningkat. Utsman berusaha untuk membungkam protes Muhammad dengan 30.000 dirham dan hadiah-hadiah mahal. Hadiah-hadiah Utsman dianggap sebagai suap dan yang menyebabkan bumerang, dengan Muhammad membawa uang dan hadiah-hadiah tersebut ke dalam Masjid Agung dan berkata;
 
: ''“Tidakkah kalian melihat apa yang coba dilakukakn oleh Utsman .Dia mencoba untuk membeli keimananku. Dia mengirimkan koin-koin ini dan barang-barang ini sebagai sogokan."''
 
Utsman mengirim banyak surat ke Muhammad dalam usahanya menenangkannya, tetapi ia terus saja melanjutkan penghasutannya terhadap Abdullah. Pada tahun 656 para pemimpin Mesir memutuskan untuk mengirim delegasi ke [[Madinah]] untuk menuntut pemecatan Abdullah. Abdullah juga berangkat ke Medinah untuk membela dirinya di mahkamah khalifah. Dalam ketidakhadirannya, Muhammad ibn Abi Hudhayfa mengambil alih pemerintahan.
 
Ketika Abdullah mencapai Ayla, dia diberitahu bahwa rumah Utsman sedang dikepung dan memutuskan untuk kembali ke Mesir. Di perbatasan ia diberitahu bahwa Muhammad ibn Abi Hudzaifah telah memberikan perintah untuk mencegahnya memasuki Mesir. Dia kemudian pergi ke [[Palestina (wilayah)|Palestina]] menunggu hasil dari peristiwa di Madinah. Sementara itu, Utsman dibunuh di Madinah, dan ketika Abdullah mendengar berita itu, ia meninggalkan Palestina, dan pergi ke [[Damaskus]] untuk tinggal di bawah perlindungan [[Muawiyah bin Abu Sufyan|Muawiyah I]].
 
== Periwayatan Hadis ==
Baris 43 ⟶ 41:
 
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
 
== Sumber ==
*{{Cite book|first=Syaikh Muhammad Sa'id|last=Mursi|url=https://books.google.co.id/books?id=LEcREAAAQBAJ&pg=PA103&dq=abdullah+bin+saad+saudara+sesusu+utsman&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjnsqnq757yAhVa63MBHe2SA2kQ6AF6BAgHEAM#v=onepage&q=abdullah%20bin%20saad%20saudara%20sesusu%20utsman&f=false|title=Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah|publisher=Pustaka Al-Kautsar|ref=harv}}
*{{Cite book|first=Prof. Dr. Abdussyafi Muhammad|last=Abdul Lathif|url=https://books.google.co.id/books?id=mr_cDwAAQBAJ&pg=PA34&dq=abdullah+bin+saad+saudara+sesusu+utsman&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwji5e2c76DyAhULU30KHZ6PAlcQ6AF6BAgHEAM#v=onepage&q=abdullah%20bin%20saad%20saudara%20sesusu%20utsman&f=false|title=Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah|publisher=Pustaka Al-Kautsar}}
 
{{Gubernur Mesir selama Kekhalifahan Rashidun}}
 
[[Kategori:Sahabat Nabi]]
[[Kategori:Jenderal Kekhalifahan Rasyidin]]
[[Kategori:Jenderal Arab]]