Ala'uddin Riayat Syah II dari Johor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Rujukan: clean up
ArfanSulaiman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Monarch
|name = Sultan Alauddin Riayat Shah II
|title = SultanKhalifatul JohorMukminin Zilullah fil Alam, Paduka Sri Sultan
|image =
|caption =
|reign = [[Sultan Johor]] (1528–1564)
|coronation = 1528
|predecessor = [[Mahmud Syah dari Melaka|Mahmud Syah]] (Sebagai Raja Melaka)
|successor succession = [[MuzaffarKesultanan IIJohor|Raja dariJohor Johor|MuzaffarRiau IIke-1]]
|father = [[Mahmud Syah dari Melaka|Mahmud Syah]]
|mother = [[Tun Fatimah]]
|death_date = 1564
|death_place = [[Aceh]]
|children issue = [[Muzaffar Syah II dari Johor|Sultan Muzaffar Syah II]]
|spouse 1 = [[Putri raja|Puteri]] [[Kusuma Dewi dari Pahang|Kusuma Dewi]]}}
| dynasty = [[Kesultanan Melaka|Melaka]]
Sultan Alauddin Riayat Shah II adalah seorang seorang [[Sultan]] [[Malaysia]] dari Kerajaan [[Johor]] empayar yang berkuasa dari tahun 1528 – 1564.<ref name = "ref1">{{en}} {{citeweb|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/12368/Alauddin|title=Sultan Johor Ala’uddin |accessdate=19 Mei 2014 |publisher=Encyclopedia Britannica}}</ref> Ia dianggap sebagai penemu dari kerajaan tersebut bersama dengan ayahnya, [[Mahmud Syah dari Malaka]], Sultan terakhir dari Kerajaan [[Malaka]] yang telah membangun Kerajaan Johor di Pulau Bintan (sebelah tenggara [[Singapura]]) pada tahun 1512-1513.<ref name = "ref1"/> Beberapa waktu setelah kematian ayahnya pada tahun 1528, Sultan Ala’uddin memindahkan ibu kota kerajaanya di Johor Lama. Pada tahun 1564 bangsa Aceh menangkapnya dan memenjarakannya.<ref name = "ref1"/> Di Aceh, dia meninggal dunia.<ref name = "ref1"/>
}}
 
Sultan Alauddin Riayat Shah II adalah seorang seorang [[Sultan]] [[Malaysia]] dari Kerajaan [[Johor]] empayar yang berkuasa dari tahun 1528 – 1564.<ref name = "ref1">{{en}} ia mengambil sempena nama kakeknya Sultan Alauddin Riayat Shah ibni Sultan Mansur Shah, sebagaimana disebutkan, saat mengunjungi RUM (kekalifahan Turkey otsmani Sultan Mansyur Shah Malaka pada tahun 1471 menada tangani kesepakatan dagang dengan Sultan Muhamad Al Fatih (Mehmed II), sultan mehmed juga menikahkan seorang putrinya yang bernama yasmin hatun anak dari istrinya cicek hatun dengan anak Sultan Mansyur Shah yaitu Raja Husein (yang kemudian Bergelar Sultan Alauddin Riayat Shah), dari pernikahan tersebut lahir seorang putra yaitu Raja Muhamad (Mehmed) kemudian bergelar Sultan Mahmud Syah {{citeweb|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/12368/Alauddin|title=Sultan Johor Ala’uddin |accessdate=19 Mei 2014 |publisher=Encyclopedia Britannica}}</ref> Ia dianggap sebagai penemu dari kerajaan tersebut bersama dengan ayahnya, [[Mahmud Syah dari Malaka]], Sultan terakhir dari Kerajaan [[Malaka]] yang telah membangun Kerajaan Johor di Pulau Bintan (sebelah tenggara [[Singapura]]) pada tahun 1512-1513.<ref name = "ref1"/> Beberapa waktu setelah kematian ayahnya pada tahun 1528, Sultan Ala’uddin memindahkan ibu kota kerajaanya di Johor Lama. Pada tahun 1564 bangsa Aceh menangkapnya dan memenjarakannya.<ref name = "ref1"/> Di Aceh, dia meninggal dunia.<ref name = "ref1"/>, ini adalah sumber bohong yang dibuat oleh H. Muhamad Saleh dalam buku Aceh, Salalaus Salatin (sejarah melayu) menyebutkan dengan jelas tentang kematiannya karna sakit dan di makamkan di johor.
 
== Keturunan Mahmud Syah dari Malaka ==