Mahākassapa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Faredoka (bicara | kontrib)
+{{Buddhisme Theravada|ahli}}
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 30:
| website =
}}
{{Buddhisme|sangha}}
{{Buddhisme Theravada|ahli}}
'''MahakassapaMahākassapa''' (Pali; Sanskerta: '''Mahākāśyapa''') atau '''Kāśyapa''', adalah seorang [[brahmana]] dari [[Magadha]] di sebuah desa bernama Mahatittha, yang menjadi salah satu murid utama yang sering diperkenalkan oleh [[Buddha Sakyamuni]]. Seperti murid-murid Utama Sang Buddha ([[Sariputta]] dan [[Mahamoggallana]]), Kasyapa juga berasal dari keluarga Brahmana (ayahnya bernama Brahmana [[Kapila]] dan ibunya bernama [[Sumanadevi]]). Ia juga penyelenggara dan penuntun [[Sidang_Buddhis#Sidang_Pertama_(sekitar_543_SM)|Sidang Agung Pertama]]. Ia juga sering digambarkan mendampingi Sang Buddha bersama-sama dengan [[Ananda]], masing-masing di sisi Sang Buddha. Ia juga dipanggil dengan panggilan "Pipphali".
 
Menurut legenda, suatu hari Sang Buddha sedang menyampaikan "Khotbah Bunga" di [[Puncak Burung Nasar|Puncak Burung Hering]], ia menaiki tahtanya, memetik setangkai bunga,<ref>Berdasarkan legenda, bunga yang dimaksud adalah [[Udumbara]], bunga langka seperti yang digambarkan dalam [[Sutra Teratai]]</ref> dan menunjukkan kepada yang hadir. Tidak seorang pun memahami maknanya, kecuali Mahakasyapa, yang menanggapinya dengan tersenyum. Sang Buddha memilihnya sebagai seseorang yang mengerti sepenuhnya dan merupakan seseorang yang pantas menjadi penerusnya. Sang Buddha kemudian berkata:<ref name="Karakteristik dan Esensi"/>
'''Mahakassapa''' (Pali:'''Mahākāśyapa''') atau '''Kāśyapa''', adalah seorang [[brahmana]] dari [[Magadha]] di sebuah desa bernama Mahatittha, yang menjadi salah satu murid utama yang sering diperkenalkan oleh [[Buddha Sakyamuni]]. Seperti murid-murid Utama Sang Buddha ([[Sariputta]] dan [[Mahamoggallana]]), Kasyapa juga berasal dari keluarga Brahmana (ayahnya bernama Brahmana [[Kapila]] dan ibunya bernama [[Sumanadevi]]). Ia juga penyelenggara dan penuntun [[Sidang Agung Pertama]]. Ia juga sering digambarkan mendampingi Sang Buddha bersama-sama dengan [[Ananda]], masing-masing di sisi Sang Buddha. Ia juga dipanggil dengan panggilan "Pipphali".
 
Menurut legenda, suatu hari Sang Buddha sedang menyampaikan "Khotbah Bunga" di Puncak Burung Hering, ia menaiki tahtanya, memetik setangkai bunga,<ref>Berdasarkan legenda, bunga yang dimaksud adalah [[Udumbara]], bunga langka seperti yang digambarkan dalam [[Sutra Teratai]]</ref> dan menunjukkan kepada yang hadir. Tidak seorang pun memahami maknanya, kecuali Mahakasyapa, yang menanggapinya dengan tersenyum. Sang Buddha memilihnya sebagai seseorang yang mengerti sepenuhnya dan merupakan seseorang yang pantas menjadi penerusnya. Sang Buddha kemudian berkata:<ref name="Karakteristik dan Esensi"/>
{{cquote|''Aku memiliki mata Dharma dari doktrin yang benar dan pikiran yang indah akan Nirvana. Bentuk sejati sebenarnya adalah kekosongan dan pintu Dharm yang halus. Semua ini telah aku wariskan kepada Mahakasyapa.''
|4=Karakteristik dan Esensi Ajaran Zen
|5=<ref name="Karakteristik dan Esensi">Karakteristik dan Esensi Ajaran Zen, "Two Talks on Ch'an", Ven. Master Hsing Yun, Penerjemah: Vimuttaguna Lenny Wijaya, Penerbit: Yayasan Karaniya, Juni 1994 </ref>}}
 
[[Berkas:Pipphali.jpg|jmpl|kiri|Gua Pipphali di [[Rajgir]], tempat di mana Mahakassapa menetap.]]
Baris 50 ⟶ 51:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
 
{{Topik Buddhisme}}
{{buddhisme-stub}}
 
[[Kategori:Buddhisme]]
[[Kategori:Tokoh Buddha]]
 
 
{{buddhisme-stub}}