Stasiun Gedungratu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mulai 10 Juni 2022 seluruh KA penumpang arah Tanjung Karang berhenti di stasiun ini untuk menunggu aman, bukan untuk naik turun penumpang |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k hapus templat koordinat (pakai Wikidata) (via JWB) |
||
(8 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox stasiun
| image =
| caption =
| callsign = GEDUNG
| name = Gedungratu
Baris 9:
| desa = Pemanggilan
| kodepos = 35362
| reopen = 10 Juni 2014<ref name=stasiunbaru>[http://www.tempo.co/read/news/2014/06/09/090583580/11-Stasiun-dan-Jalur-Ganda-Sumatra-Diresmikan 11 Stasiun dan Jalur Ganda Sumatra Diresmikan]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
| close =
| kode = GDR
| tinggi = +117 m
| letak = km 22+770 lintas [[Stasiun Panjang|Panjang]]–[[Stasiun Tanjungkarang|Tanjungkarang]]–<br>[[Stasiun Prabumulih|Prabumulih]]
| line =
| operator =
| nomor = 6904
| class = III/kecil
Baris 24:
'''Stasiun Gedungratu (GDR)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di [[Pemanggilan, Natar, Lampung Selatan|Pemanggilan]], [[Natar, Lampung Selatan|Natar]], [[Lampung Selatan]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +117 meter ini termasuk dalam [[Divisi Regional IV Tanjungkarang]]; merupakan stasiun kereta api yang lokasinya paling selatan di [[Kabupaten Lampung Selatan]] dan berada pada ketinggian tertinggi di Divre IV. Stasiun ini diresmikan kembali pada tahun 2014 dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan angkutan batu bara sesuai dengan pencapaian target.<ref name=stasiunbaru/>
Stasiun ini memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 4
Pada hari Selasa, 20 Mei 2014, telah dilakukan uji coba operasi stasiun ini selama 10 hari dan dilanjut dengan pengoperasiannya. Sebelumnya stasiun ini bernama '''Stasiun Hajimenah'''. Namun, namanya direvisi menjadi Gedungratu karena Hajimenah merupakan nama desa di Jalan Raya Lintas Sumatra yang wilayahnya tidak sampai lintas rel serta juga adanya permintaan entitas adat yang berada di lahan stasiun. Nama stasiun ini resmi direvisi bersamaan dengan peresmian sepuluh stasiun baru lainnya di Subdivre III.1 dan Subdivre III.2 (kini Divre III Palembang dan Divre IV Tanjung Karang).
Letak stasiun ini cukup strategis, mengingat stasiun ini berdekatan dengan
== Insiden ==
* Pada tanggal 13 Oktober 2015, [[Kereta api batu bara rangkaian panjang|KA Babaranjang]] dengan nomor KA 3007 anjlok saat memasuki emplasemen stasiun ini. Tidak ada korban jiwa, tetapi akibat anjlokan tersebut, tujuh gerbong anjlok dan terguling sebanyak 14 as, begitu pula dengan wesel dan prasarana perkeretaapian lainnya. Proses evakuasi terhadap kedua rangkaian KA yang anjlok tersebut selesai dilakukan pada pukul 13.10 WIB tanggal 14 Oktober 2015 dan menyebabkan seluruh perjalanan KA dibatalkan.<ref>{{Cite
* Pada tanggal 17 November 2021, seorang bayi berusia 1,5 tahun tewas tertabrak KA Babaranjang bernomor KA 3062A melintas langsung di jalur 2 stasiun ini. Diduga bayi tersebut merangkak ke arah rel saat KA akan melintas sehingga tabrakan tak terhindarkan meskipun masinis sudah membunyikan suling lokomotif berulang-ulang.<ref>{{Cite web|title=Bayi 1,5 Tahun Meninggal Tertabrak Kereta Api|url=https://republika.co.id/berita/r2pn78368/bayi-15-tahun-meninggal-tertabrak-kereta-api|website=Republika}}</ref>
* Pada tanggal
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:GDRWayUmpu.jpeg|alt=Stasiun Gedungratu dilihat dari KRD Way Umpu|Stasiun Gedungratu dilihat dari KRD Way Umpu, Mei 2015
</gallery>
== Referensi ==
{{reflist}}{{Adjacent stations|system=KAI|line=Prabumulih–Panjang|left=Rejosari|right=Labuhanratu}}▼
▲{{Adjacent stations|system=KAI|line=Prabumulih–Panjang|left=Rejosari|right=Labuhanratu}}
[[Kategori:Stasiun kereta api di Lampung|Gedungratu]]
[[Kategori:Kabupaten Lampung Selatan]]
[[Kategori:Natar, Lampung Selatan]]
{{stasiun-Lampung-stub}}
|