Gereja Protestan dan Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(14 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Protestantisme}}
'''Hubungan Protestan dengan Islam''' mulai menjalani dengan abad ke-16 ketika Kekaisaran Ottoman, yang memperbesar wilayahnya di [[Balkan]], yang pertama kali bertemu dengan Protestan [[Calvinis]] di [[Hongaria]] dan [[Transilvania]] saat ini. Ketika kedua belah pihak menentang [[Kaisar Romawi Suci]] [[Austria]] dan sekutunya yang beragama Katolik Roma, banyak pertukaran terjadi, menjajaki kesamaan agama dan kemungkinan aliansi perdagangan dan militer.▼
{{Islam}}
▲'''
Protestan dan Islam mula-mula membangun rasa saling toleransi dan pengertian, meskipun ada perbedaan teologis mengenai Kristologi, menganggap satu sama lain lebih dekat satu sama lain daripada dengan [[Katolik]].{{Sfn|Goody|2004|p=42}} [[Kekaisaran Ottoman]] mendukung gereja-gereja [[Protestan]] mula-mula dan berkontribusi terhadap kelangsungan hidup mereka di masa-masa sulit. [[Martin Luther]] menganggap Ottoman sebagai sekutu melawan kepausan, menganggap mereka sebagai "tongkat murka Tuhan terhadap dosa-dosa Eropa."<ref name="daniel">{{cite journal |last1=Nițulescu |first1=Daniel |title=The Influence of the Ottoman Threat on the Protestant Reformation (Reformers) |journal=Andrews Research Conference |date=6 May 2016 |url=https://digitalcommons.andrews.edu/arc/2016/may-6-2016/9/ |access-date=22 March 2021}}</ref> Kesetiaan Kekaisaran Ottoman dan ancaman ekspansi Ottoman di Eropa Timur menekan Raja Charles V untuk menandatangani Perdamaian Nuremberg dengan para pangeran Protestan, menerima Perdamaian Passau, dan Perdamaian Augsburg , secara resmi mengakui Protestantisme di Jerman dan mengakhiri ancaman militer terhadap keberadaan mereka.<ref name="oxford1">{{cite web |title=Peace of Nuremberg |url=https://www.oxfordreference.com/view/10.1093/oi/authority.20110803100242249 |website=Oxford Reference |access-date=22 March 2021 |language=en }}</ref>
Baris 6 ⟶ 9:
Protestantisme dan Islam mulai berhubungan pada abad ke-16 ketika Protestan Calvinis di Hongaria dan Transilvania saat ini bertepatan dengan perluasan [[Kesultanan Utsmaniyah]] di Balkan. Karena Protestantisme terbagi menjadi beberapa cabang dan beberapa denominasi yang dapat dibedakan, maka sulit untuk menentukan hubungan secara spesifik. Banyak dari denominasi ini mempunyai pendekatan berbeda terhadap masalah ini. Islam juga terbagi menjadi berbagai denominasi. Artikel ini berfokus pada hubungan Protestan-Muslim, namun harus ditanggapi dengan hati-hati.
Hubungan menjadi lebih bermusuhan pada periode awal modern dan modern, meskipun upaya pemulihan hubungan baru-baru ini telah dilakukan. Dalam hal perbandingan agama, terdapat persamaan yang menarik terutama dengan Sunni, sementara umat Katolik sering kali dikenal karena persamaannya dengan [[Syiah]],<ref>{{cite book|title=A Brief Guide to Islam: History, Faith and Politics: The Complete Introduction|author1=Grieve|first=Paul|date=7 Feb 2013|publisher=Hachette UK|isbn=9781472107558|location=The Development of Islam: Shi'a and Catholics}}</ref><ref>{{cite book|title=The Future Church: How Ten Trends are Revolutionizing the Catholic Church|author1=Allen, Jr.|first=John L.|date=10 Nov 2009|publisher=Crown Publishing Group|isbn=9780385529532|edition=unabridged|pages=442–3}}</ref><ref>{{cite book|editor1-last=Smith|editor1-first=John MacDonald|editor2-last=Quenby|editor2-first=John|title=Intelligent Faith: A Celebration of 150 Years of Darwinian Evolution|url=https://archive.org/details/intelligentfaith0000unse|date=2009|publisher=John Hunt Publishing|isbn=9781846942297|page=[https://archive.org/details/intelligentfaith0000unse/page/245 245]|edition=illustrated}}</ref><ref>{{cite book|title=The Oxford Handbook of Biblical Studies|last1=Rogerson|first1=J. W.|last2=Lieu|first2=Judith M.|date=16 Mar 2006|publisher=OUP Oxford|isbn=9780199254255|edition=reprint|page=829}}</ref><ref>{{cite book|title=Shirin Ebadi|author1=Hubbard-Brown|first=Janet|date=2007|publisher=Infobase Publishing|isbn=9781438104515|page=47}}</ref><ref>{{cite book|title=Global Connections|url=https://archive.org/details/globalconnection0001coat|last1=Coatsworth|first1=John|last2=Cole|first2=Juan|last3=Hanagan|first3=Michael|last4=Perdue|first4=Peter C.|last5=Tilly|first5=Charles|last6=Tilly|first6=Louise A.|date=16 Mar 2015|publisher=Cambridge University Press|isbn=9780521761062|edition=illustrated|page=[https://archive.org/details/globalconnection0001coat/page/26 26]}}</ref> serta perbedaan keduanya pendekatan keagamaan.
[[File:Ed and pope.png|thumb|
Baris 68 ⟶ 71:
=== Aliansi antara negara bagian Barbary dan Inggris ===
Setelah pelayaran The Lion of Thomas Wyndham pada tahun 1551,<ref>{{cite book | last=Porter | first=Andrew N. | title=Atlas of British Overseas Expansion | url=https://archive.org/details/atlasofbritishov0000unse | date=1994 | publisher=Routledge | isbn=978-0-415-06347-0 | page=[https://archive.org/details/atlasofbritishov0000unse/page/18 18]}}</ref> dan pendirian Perusahaan Barbary Inggris pada tahun 1585, perdagangan berkembang antara Inggris dan negara-negara Barbary, dan khususnya Maroko.<ref name="Vaughan, p.57">{{cite book | last=Vaughan | first=Virginia Mason | title=Performing Blackness on English Stages, 1500-1800 | date=12 May 2005 | page=57 | url=https://books.google.com/books?id=19_SIlq3ZvsC&pg=PA57 | publisher=Cambridge University Press | isbn=978-0-521-84584-7}}</ref>{{sfn|Nicoll|2002|p=[https://books.google.com/books?id=OeakAOji13EC&pg=PA90 90]}} Hubungan diplomatik dan aliansi terjalin antara Elizabeth dan negara-negara Barbary.{{sfn|Nicoll|2002|p=[https://books.google.com/books?id=OeakAOji13EC&pg=PA90 90]}} Inggris mengadakan hubungan dagang dengan Maroko yang merugikan Spanyol, dengan menjual baju besi, amunisi, kayu, logam dengan imbalan gula Maroko, meskipun ada larangan dari Paus,<ref>{{cite book | last=Bartels | first=Emily Carroll | title=Speaking of the Moor: From Alcazar to Othello | date=2008 | page=24 | url=https://books.google.com/books?id=S6Z9J0OJmmQC&pg=PA24 | publisher=University of Pennsylvania Press | isbn=978-0-8122-4076-4}}</ref> yang mendorong Nuncio Kepausan di Spanyol berkata tentang Elizabeth: "tidak ada kejahatan yang tidak dirancang oleh wanita itu, yang, jelas sekali, membantu Mulocco ( Abd-el-Malek ) dengan senjata, dan terutama dengan artileri".<ref>{{cite book | last=Dimmock | first=Matthew | title=New Turkes: Dramatizing Islam and the Ottomans in Early Modern England | date=2005 | publisher=Ashgate | isbn=978-0-7546-5022-5 | page=122, note 63}}</ref>
Pada tahun 1600, Abd el-Ouahed ben Messaoud, sekretaris utama penguasa Maroko Mulai Ahmad al-Mansur, mengunjungi Inggris sebagai duta besar untuk istana Ratu Elizabeth I.<ref name="Vaughan, p.57" /><ref>{{cite web| title=Online Collections | publisher=[[University of Birmingham]] | url=http://mimsy.bham.ac.uk/detail.php?t=objects&type=related&kv=101212}}</ref> Abd el-Ouahed ben Messaoud menghabiskan 6 bulan di istana Elizabeth, untuk merundingkan aliansi melawan Spanyol. Penguasa Maroko menginginkan bantuan armada Inggris untuk menyerang Spanyol, Elizabeth menolak, namun menyambut kedutaan tersebut sebagai tanda jaminan, dan malah menerima untuk membuat perjanjian komersial. Ratu Elizabeth dan Raja Ahmad terus mendiskusikan berbagai rencana untuk operasi militer gabungan, dengan Elizabeth meminta pembayaran sebesar 100.000 pound di muka kepada Raja Ahmad untuk penyediaan armada, dan Ahmad meminta agar kapal yang tinggi dibuat. dikirim untuk mengambil uang. Elizabeth "setuju untuk menjual pasokan amunisi ke Maroko, dan dia serta Mulai Ahmad al-Mansur terus-menerus berbicara tentang melakukan operasi gabungan melawan Spanyol".{{sfn|Kupperman|2007}} Namun diskusi tetap tidak meyakinkan, dan kedua penguasa tersebut meninggal dalam waktu dua tahun setelah kedutaan.{{sfn|Kupperman|2007}} Discussions however remained inconclusive, and both rulers died within two years of the embassy.{{sfn|Nicoll|2002|p=[https://books.google.com/books?id=OeakAOji13EC&pg=PA96 96]}}
== Hubungan selanjutnya ==
[[File:De Engels-Nederlandse vloot in de Baai van Algiers ter ondersteuning van het ultimatum tot vrijlating van blanke slaven, 26 augustus 1816. Rijksmuseum SK-A-1377.jpeg|thumb|Pengeboman Aljazair oleh armada Inggris-Belanda untuk mendukung ultimatum pembebasan budak Eropa, Agustus 1816]]
Hubungan unik antara Protestan dan Islam ini terutama terjadi pada abad ke-16 dan ke-17. Kemampuan negara-negara Protestan untuk mengabaikan larangan Kepausan, dan dengan demikian membangun hubungan komersial dan jenis-jenis hubungan lain yang lebih bebas dengan [[Negara Islam|negara-negara Muslim]] dan pagan, mungkin bisa menjelaskan keberhasilan mereka dalam mengembangkan pengaruh dan pasar di wilayah yang sebelumnya ditemukan oleh [[Spanyol]] dan [[Portugal]].{{Sfn|Goody|2004|p=49}} Namun secara progresif, Protestantisme mampu mengkonsolidasikan dirinya dan menjadi kurang bergantung pada bantuan eksternal. Pada saat yang sama, kekuatan Kesultanan Utsmaniyah melemah sejak puncak kejayaannya pada abad ke-16, sehingga upaya aliansi dan konsiliasi menjadi kurang relevan. Namun, pada tahun 1796, Perjanjian [[Tripoli]] (antara [[Amerika Serikat]] dan Subyek Tripoli dari Barbary) menyatakan "bahwa tidak ada dalih yang timbul dari pendapat agama yang akan mengganggu keharmonisan yang ada antara kedua negara."
Baris 86 ⟶ 91:
=== Ikonoklasme ===
{{multiple image| align = right | direction = horizontal | header = | header_align = left/right/center | footer = '''Gambar kiri''' : Patung relief di Katedral Saint Martin, Utrecht , diserang ikonoklasme Reformasi pada abad ke-16.<ref>{{cite web | title=History: The birth and growth of Utrecht | work=Domkerk, Utrecht | access-date=7 February 2018 | date=12 January 2012 | url=http://www.domkerk.nl/domchurch/history.html | archive-url=https://web.archive.org/web/20120112001019/http://www.domkerk.nl/domchurch/history.html | archive-date=2012-01-12}}</ref><br> '''
'''Gambar kanan''' : Penghancuran ikon-ikon di Ka'bah oleh Muhammad , dalam L'Histoire Merveilleuse en Vers de Mahomet , abad ke-11.| footer_align = left | image1 =UtrechtIconoclasm.jpg| width1 = 153 | caption1 = | image2 =Muhammad_destroying_idols_-_L'Histoire_Merveilleuse_en_Vers_de_Mahomet_BNF.jpg| width2 = 250 | caption2 = }}
Penolakan terhadap gambar dalam ibadah, meskipun lebih menonjol dalam Islam, merupakan hal yang umum dalam Protestan dan Islam. Hal ini telah diakui secara luas sejak awal, seperti dalam korespondensi antara Elizabeth I dari Inggris dan rekan-rekannya di Kekaisaran Ottoman, di mana ia menyiratkan bahwa Protestantisme lebih dekat dengan Islam daripada Katolik.<ref>{{cite book | last=Matar | first=Nabil | title=Islam in Britain, 1558-1685 | date=13 October 1998 | page=123 | url=https://books.google.com/books?id=dRoGHSFa1swC&pg=PA123 | publisher=Cambridge University Press | isbn=978-0-521-62233-2}}</ref> Poin ini juga dikembangkan oleh Martin Luther dalam bukunya Tentang Perang Melawan Turki, yang mana ia memuji Kesultanan Utsmaniyah atas ikonoklasme mereka yang ketat:
Baris 101 ⟶ 108:
Fundamentalisme Islam dan Protestan juga cenderung sangat normatif terhadap perilaku individu: “Fundamentalisme agama dalam Protestantisme dan Islam sangat mementingkan norma-norma seputar gender, seksualitas, dan keluarga”,<ref name>"WajCxCDNdPsC p.488"</ref> meskipun fundamentalisme Protestan cenderung fokus pada perilaku individu, sedangkan Fundamentalisme Islam cenderung mengembangkan hukum untuk masyarakat.<ref>{{cite book | last=Bendix | first=Reinhard | title=Kings or People: Power and the Mandate to Rule | date=8 April 1980 | page=47 | url=https://books.google.com/books?id=9jqXxm7CZnEC&pg=PA47 | publisher=University of California Press | isbn=978-0-520-04090-8}}</ref>
Aliran fundamentalisme Islam yang paling menonjol, Salafisme , didasarkan pada pembacaan Al -Qur'an dan Sunnah secara literal tanpa bergantung pada tafsir para filosof Muslim, menolak perlunya Taqlid bagi para ulama yang diakui.<ref>{{cite web | url=http://www.salafipublications.com/sps/sp.cfm?subsecID=MNJ06&articleID=MNJ060005&articlePages=1 | title=The Methodology of the Salaf Concerning Ijtihad and Taqlid | work=Salafi Publications | quote=Shaykhul-Islaam [[Ibn Taymiyyah]], rahimahullaah, said: 'When a Muslim is faced with a problamatic situation, he should seek a verdict from one whom he believes will give him a verdict based upon what Allaah and His Messenger have legislated; whatever school of thought ([[madhhab]]) he belongs to. It is not obligatory upon any Muslim to blindly follow a particular individual from the scholars in all that he says. Nor is it obligatory upon any Muslim to blindly follow a particular madhhab from the scholars in all that it necessitates and informs. Rather, every person's saying is taken or left, except that of the Allaah's Messenger sallallaahu alayhi wa sallam.'}}</ref> Protestantisme Fundamentalis juga serupa, karena 'tradisi manusia' dan para Bapa Gereja ditolak dan memilih penafsiran literalis terhadap Alkitab, yang dianggap tidak ada salahnya.<ref>{{cite web | url=http://www.spurgeon.org/~phil/creeds/chicago.htm | title=The Chicago Statement on Biblical Inerrancy | author=Johnson, Phillip R. | archive-url=https://web.archive.org/web/20120813215131/https://www.spurgeon.org/~phil/creeds/chicago.htm | archive-date=13 August 2012 | at= Article I & XII | quote=We affirm that the Holy Scriptures are to be received as the authoritative Word of God. We deny that the Scriptures receive their authority from the Church, tradition, or any other human source...We affirm that Scripture in its entirety is inerrant, being free from all falsehood, fraud, or deceit. We deny that Biblical infallibility and inerrancy are limited to spiritual, religious, or redemptive themes, exclusive of assertions in the fields of history and science. We further deny that scientific hypotheses about earth history may properly be used to overturn the teaching of Scripture on creation and the flood.}}</ref> Fundamentalis Islam dan Fundamentalis Protestan sering menolak penafsiran kontekstual. Kesamaan lainnya dengan Protestantisme dan Salafisme adalah kritik terhadap pemujaan terhadap orang suci dan keyakinan akan kekuatan relik dan makam,<ref>{{Cite
=== Protestantisme Islam ===
Seringkali terdapat persamaan dalam sikap Islam dan Protestan terhadap Kitab Suci. Beberapa tren kebangkitan Islam kemudian didefinisikan sebagai " Protestanisme Islam ".<ref>{{cite book | last=Ruthven | first=Malise | title=Islam in the World | url=https://archive.org/details/islaminworld0000ruth_c4c4 | date=2006 | publisher=Oxford University Press | isbn=978-0-19-530503-6 | page=[https://archive.org/details/islaminworld0000ruth_c4c4/page/363 363]}}</ref> Dalam arti “Islamisasi adalah gerakan politik untuk melawan Westernisasi dengan menggunakan metode kebudayaan Barat, yaitu suatu bentuk Protestantisme dalam Islam itu sendiri”.<ref>{{cite book | last=Turner | first=Bryan S. | title=Orientalism, Postmodernism, and Globalism | url=https://archive.org/details/orientalismpostm0000turn | date=1994 | publisher=Routledge | isbn=978-0-415-10862-1 | page=[https://archive.org/details/orientalismpostm0000turn/page/93 93]}}</ref><ref>Adraoui, Mohamed-Ali. "Salafism and Modernity: Beyond Politics." Understanding Salafism. Cham: Springer International Publishing, 2022. 41-55.</ref>
=== Daya hidup ===
Islam dan Protestanisme memiliki vitalitas yang sama di dunia modern: "Dua gerakan keagamaan paling dinamis di dunia kontemporer adalah Protestantisme populer dan Islam yang bangkit kembali", meskipun pendekatan mereka terhadap masyarakat sipil berbeda.<ref>{{cite book | last=Juergensmeyer | first=Mark | title=Religion in Global Civil Society | date=3 November 2005 | page=16 | url=https://books.google.com/books?id=Ic5pyiIkTxAC&pg=PA16 | publisher=Oxford University Press | isbn=978-0-19-804069-9}}</ref>
== Referensi ==
|