Maja: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib) baru |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(83 revisi perantara oleh 49 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{kegunaanlain|Maja (disambiguasi)}}
{{Speciesbox
| fill = yes
| display_parents = 2
| genus = Aegle
| species = marmelos
}}
{{SpeciesTitle}} adalah tumbuhan berbentuk [[pohon]] yang tahan lingkungan keras tetapi mudah luruh daunnya dan berasal dari daerah [[Asia]] [[tropika]] dan [[subtropika]]. Tanaman ini biasanya dibudidayakan di pekarangan tanpa perawatan dan dipanen [[buah]]nya. Maja masih berkerabat dekat dengan [[kawista]]. Di [[Bali]] dan [[Lombok]] dikenal sebagai ''bila'' dan di India dikenal sebagai ''bael''. Di [[Pulau Jawa]], maja sering kali dikacaukan dengan [[berenuk]], meskipun keduanya adalah jenis yang berbeda.<ref name="DE ">{{Cite book| url =https://archive.org/details/denuttigeplanten03heyn/page/14/mode/1up?view=theater| title =DE NUTTIGE PLANTEN VAN NEDERLANDSCH-INDIË| last =HEYNE| first =K. | publisher =Ruygrok & Co BATVIA | location =Linrary New York Botanical Garden| year =1913|ISBN=|pages =2}} Disungsi26 April 2021</ref>
== Pemerian ==
== Kegunaan ==
Warna kulit luar buah maja berwarna hijau tetapi isinya berwarna kuning atau jingga. Aroma buahnya harum dan cairannya manis. Sebagaimana jeruk, buah maja dapat diolah menjadi serbat, selai, sirop, atau nektar. Kulitnya dibuat ''marmalade''.
== Lain-lain ==
Dalam sejarah Indonesia, maja dikaitkan dengan asal nama kerajaan [[Majapahit]], sebuah kerajaan yang membentang di [[Nusantara]] dari abad XIII-XV. Konon, [[Raden Wijaya]], sang pendiri kerajaan, menerima sebidang tanah di daerah [[Tarik, Sidoarjo|Tarik]] (Terik atau Trik; lokasi tepatnya masih diperdebatkan<ref>{{aut|Munandar, A.A.}} 2008. ''Ibu kota Majapahit, Masa Jaya dan Pencapaian''. Hal. 69. Jakarta: Komunitas Bambu.</ref>). Sewaktu membangun daerah itu, ada orang [[Madura]] yang lelah setelah membabat alas tidak sengaja menemukan dan memakan buah maja tersebut. Kebetulan buah yang dimakan itu terasa pahit. Oleh sebab itu daerah tersebut kemudian dinamakan "Majapahit" atau "Wilwatikta" oleh [[Raden Wijaya]] (''wilwa'', maja; ''tikta'', pahit)<ref>{{aut|Muljana, S.}} 2005. [http://books.google.co.id/books?id=XPLpH5LOZLsC&pg=PA187#v=onepage&q&f=false ''Menuju Puncak Kemegahan. Sejarah kerajaan Majapahit''. Hal. 187]. Yogyakarta: LKiS.</ref>
== Bahan bacaan ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{Commons category|Bael fruit|Maja}}
* [http://www.hort.purdue.edu/newcrop/morton/bael_fruit.html Info tentang buah ini dari Universitas Purdue]
* [http://www.iptek.net.id/ind/teknologi_pangan/index.php?id=248 Info dari IPTEK.NET] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070509152733/http://www.iptek.net.id/ind/teknologi_pangan/index.php?id=248 |date=2007-05-09 }}
{{Taxonbar|from=Q234126}}
[[Kategori:Aegle]]
[[Kategori:Buah-buahan]]
[[Kategori:Rutaceae]]
[[Kategori:Pohon buah]]
|