Gunung Salak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Mengganti gambar
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(94 revisi perantara oleh 65 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove|date=Agustus 2024}}{{bedakan|Palma|Taman Nasional}}
[[Berkas:Salak 050408 012 bblk resize.jpg|thumb|400px|Gunung Salak, dilihat dari arah Bogor]]
{{For|sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan atau taman nasional di [[Jawa Barat]] dan [[Banten]]|Salak|Taman Nasional Gunung Halimun Salak}}
'''Gunung Salak''' merupakan sebuah [[gunung berapi]] yang terdapat di pulau [[Jawa]], [[Indonesia]]. [[Gunung]] ini mempunyai beberapa puncak, di antaranya Puncak Salak I dan Salak II. Letak geografis puncak gunung ini ialah pada 6°43' LS dan 106°44' BT. Tinggi puncak Salak I 2.211 m dan Salak II 2.180 m dpl. Ada satu puncak lagi bernama Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl.
 
{{Infobox mountain
Secara administratif, G. Salak termasuk dalam wilayah [[Kabupaten Sukabumi]] dan [[Kabupaten Bogor]], [[Jawa Barat]]. Pengelolaan kawasan hutannya semula berada di bawah [[Perum Perhutani]] KPH Bogor, namun sejak 2003 menjadi wilayah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun, kini bernama [[Taman Nasional Gunung Halimun-Salak]].
| name = Gunung Salak
| other_name = ''Mount Salak''
| photo = Mount Salak at morning.jpg
| photo_caption = Gunung Salak, dilihat dari arah Bogor
| elevation = 2.211 m (7.287 kaki)
| prominence =
| prominence_m =
| prominence_ft =
| prominence_ref =
| parent_peak =
| location = [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
| coordinates = {{coord|6|43|0|S|106|44|0|E|type:mountain}}
| map = Jawa#Jawa Barat
| map_alt =
| map_caption =
| map_size =
| topo =
| type = [[Stratovolcano]]
| volcanic_arc/belt = [[Busur Sunda]] / [[Sabuk alpida]]
| age =
| last_eruption = [[1938]]
| first_ascent =
| easiest_route = Jalur Pasir Reungi
| normal_route = Jalur Pasir Reungi [[Kabupaten Bogor|Bogor]] <br /> Jalur Cidahu [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]] <br /> Jalur Citaman / Cimelati Cicurug [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]]
| part_type = Hidrologi
| part = [[Kategori:DAS Cisadane|DAS Cisadane]] <br /> [[Kategori:DAS Cimandiri|DAS Cimandiri]]
}}
 
Secara'''Gunung administratifSalak''' ([[Aksara Sunda Baku]]: {{sund|ᮌᮥᮔᮥᮀ ᮞᮜᮊ᮪}}) merupakan kompleks [[gunung berapi]] yang terletak di selatan [[Jakarta]], Gdi [[Pulau Jawa]]. SalakKawasan rangkaian gunung ini termasuk ke dalam wilayah [[Kabupaten Sukabumi]] dan [[Kabupaten Bogor]], [[Jawa Barat]]. Pengelolaan kawasan hutannya semula berada di bawah [[Perum Perhutani]] Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor, namuntetapi sejak 2003 menjadi wilayah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun, kinidan dikelola bernamasebagai [[Taman Nasional Gunung Halimun-Salak]].
== Vulkanologi dan geologi ==
Gunung Salak merupakan gunung api strato tipe A. Semenjak tahun 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan, di antaranya rangkaian letusan antara 1668-1699, 1780, 1902-1903, dan 1935. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1938, berupa [[erupsi freatik]] yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri.
 
Gunung Salak berusia relatif tua sehingga memiliki beberapa puncak. [[:en:Geopositioning|Geoposisi]] puncak tertinggi gunung ini ialah 6°43' LS dan 106°44' BT dan dinamakan Puncak Salak I dengan ketinggian puncak 2.211 m dari permukaan laut (dpl.), terletak di perbatasan antara [[Tamansari, Bogor|Kec. Tamansari, Kab Bogor]] dan [[Cicurug, Sukabumi|Kec. Cicurug, Kab. Sukabumi]].
Menurut Hartman (1938) G. Salak I merupakan bagian gunung yang paling tua. Disusul oleh G. Salak II dan kemudian muncul G. Sumbul. Sedangkan Kawah Ratu diperkirakan merupakan produk akhir dari G. Salak. Kawah Cikuluwung Putri dan Kawah Hirup masih merupakan bagian dari Kawah Ratu.
 
Banyak yang mengira asal nama "Salak" adalah dari tanaman [[salak]], akan tetapi sesungguhnya berasal dari kata [[bahasa Sanskerta]], ''salaka'' yang berarti "[[perak]]".
== Jalur pendakian ==
Gunung Salak dapat didaki dari beberapa jalur pendakian. Puncak yang paling sering didaki adalah puncak II dan I. Jalur yang paling ramai adalah melalui Curug Nangka, di sebelah utara gunung. Melalui jalur ini, orang akan sampai pada puncak Salak II.
 
== Vulkanologi dan geologi ==
Puncak Salak I biasanya didaki dari arah timur, yakni Cimelati dekat Cicurug. Salak I bisa juga dicapai dari Salak II, dan dengan banyak kesulitan, dari Sukamantri, Ciapus.
[[Berkas:GnSalak Cimande.jpg|jmpl|230px|Gunung Salak dari arah timur.]]
Gunung Salak merupakan gunung api strato tipe A. Puncak tertinggi (Puncak Salak I) menurut Hartmann (1938) adalah puncak berusia tertua. Puncak Salak II berketinggian 2.180 m dpl. dianggap yang tertua kedua. Selanjutnya muncul Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl. Gunung ini terletak di bagian tengah dari [[Sesar Citarik]], dimana diduga aktivitas sesar ini mempengaruhi terbentuknya Gunung Salak.<ref>{{Cite web|last=Prima|first=Erwin|date=2019-08-21|title=Peneliti Geologi Menduga Gunung Salak Dikontrol Sesar Citarik|url=https://tekno.tempo.co/read/1238741/peneliti-geologi-menduga-gunung-salak-dikontrol-sesar-citarik|website=Tempo|language=en|access-date=2024-07-04}}</ref>
 
Terdapat sejumlah kawah aktif yang tidak berada di puncak. Kawah terbesar, Kawah Ratu, merupakan kawah termuda. Kawah Cikuluwung Putri dan Kawah Hirup merupakan bagian dari sistem Kawah Ratu.
Jalur lain adalah ‘jalan belakang’ lewat Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu dekat G. Bunder.
 
Gunung Salak merupakan gunung api strato tipe A. Semenjak tahun 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan, di antaranya rangkaian letusan antara 1668-1699, 1780, 1902-1903, dan 1935. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1938, berupa [[erupsi freatik]] yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri. Menurut catatan PVMBG, erupsi terbesar pernah terjadi pada tahun 1699, yang bersifat erupsi magmatis dan bersifat merusak, catatan korban tidak diketahui.
Selain itu Gunung Salak lebih populer sebagai ajang tempat pendidikan bagi klub-klub [[pecinta alam]], terutama sekali daerah punggungan Salak II. Ini dikarenakan medan hutannya yang rapat dan juga jarang pendaki yang mengunjungi gunung ini. Juga memiliki jalur yang cukup sulit bagi para pendaki pemula dikarenakan jalur yang dilewati jarang kita temukan cadangan air kecuali di Pos I jalur pendakian Kawah Ratu, beruntung di puncak Gunung ( 2211 Mdpl ) ditemukan kubangan mata air.Gunung Salak meskipun tergolong sebagai gunung yang rendah, akan tetapi memiliki keunikan tersendiri baik karakteristik hutannya maupun medannya.
 
Secara morfologi, Gunung Salak memiliki banyak jurang curam dan dalam. Karena seluruh tubuh gunung sampai puncak tertutup hutan lebat, kontur gunung ini tidak mudah terlihat. Hal ini sering kali menipu pendaki maupun penerbang yang melewati kawasan pegunungan ini.
 
== Tutupan hutan ==
[[Berkas:Sukamantri, Ciapus, Bogor, Jawa Barat.jpg|jmpl|Hutan di kaki Gunung Salak]]
[[Hutan]]-hutan di Gunung Salak terdiri dari [[hutan pegunungan bawah]] (''submontane forest'') dan [[hutan pegunungan atas]] (''montane forest'').
 
Bagian bawah kawasan hutan, semula merupakan hutan produksi yang ditanami Perum Perhutani. Beberapa jenis [[pohon]] yang ditanam di sini adalah [[tusam]] (''Pinus merkusii'') dan [[rasamala]] (''Altingia excelsa''). Kemudian, sebagaimana umumnya hutan pegunungan bawah di [[Jawa]], terdapat pula jenis-jenis pohon [[puspa]] (''Schima wallichii''), [[saninten]] (''Castanopsis'' sp.), [[pasang]] (''Lithocarpus'' sp.) dan aneka jenis huru (suku Lauraceae).
 
Di hutan ini, pada beberapa lokasi, terutama di arah [[Cidahu, Sukabumi]], ditemukan pula jenis tumbuhan langka [[raflesia]]yang bernama (''Rafflesia rochussenii'') yang menyebar terbatas sampai [[Gunung Gede]] dan [[Gunung Pangrango]] di dekatnya.
 
Pada daerah-daerah perbatasan dengan hutan, atau di dekat-dekat sungai, orang menanam jenis-jenis [[kaliandra merah]] (''Calliandra calothyrsus''), [[dadap cangkring]] (''Erythrina variegata''), [[kayu afrika]] (''Maesopsis eminii''), [[jeunjing]] (''Paraserianthes falcataria'') dan berbagai macam [[bambu]].
 
== Margasatwa ==
[[Berkas:Elang-Ular Bido.jpg|jmpl|Elang-Ular Bido Pusat Rehabilitasi Elang Pusat Suaka Satwa Elang Loji, Cijeruk yang ada di kaki Gunung Salak.]]
Aneka margasatwa ditemukan di lingkungan G. Salak, mulai dari [[kodok dan katak]], [[reptil]], [[burung]] hingga [[mamalia]].
Aneka margasatwa ditemukan di lereng Gunung Salak, mulai dari [[kodok dan katak]], [[reptil]], [[burung]] hingga [[mamalia]]. Hasil penelitian D.M. Nasir (2003) dari Jurusan KSH Fakultas Kehutanan IPB, mendapatkan 11 jenis kodok dan katak di lingkungan S. Ciapus Leutik, Desa Tamansari, Kab. Bogor. Jenis-jenis itu ialah [[bangkong sungai|''Bufo asper'']], [[bangkong kolong|''B. melanostictus'']], [[bangkong serasah|''Leptobrachium hasseltii'']], [[kodok tegalan|''Fejervarya limnocharis'']], [[kongkang jeram|''Huia masonii'']], [[bangkong tuli|''Limnonectes kuhlii'']], [[kodok batu|''L. macrodon'']], ''L. microdiscus'', [[kongkang kolam|''Rana chalconota'']], [[kongkang gading|''R. erythraea'']] dan [[Kongkang racun|''R. hosii'']]. Hasil ini belum mencakup jenis-jenis katak pohon, dan jenis-jenis katak pegunungan lainnya yang masih mungkin dijumpai. Di Cidahu juga tercatat adanya jenis [[bangkong bertanduk]] (''Megophrys montana'') dan [[katak terbang]] (''Rhacophorus reinwardtii'').
 
Berbagai jenis reptil, terutama [[kadal]] dan [[ular]], terdapat di gunung ini. Beberapa contohnya adalah [[bunglon]] [[Bunglon#Bunglon surai|''Bronchocela jubata'']] dan ''[[bunglon jambul|B. cristatella]]'', [[kadal kebun]] ''Mabuya multifasciata'' dan [[biawak|biawak sungai]] ''Varanus salvator''. Jenis-jenis ular di G.Gunung Salak belum banyak diketahui, namun beberapa di antaranya tercatat mulai dari [[ular tangkai]] (''Calamaria'' sp.) yang kecil pemalu, [[ular siput]] (''Pareas carinatus'') hingga [[ular sanca kembang]] (''Python reticulatus'') sepanjang beberapa meter.
Hasil penelitian D.M. Nasir (2003) dari Jurusan KSH Fakultas Kehutanan IPB, mendapatkan 11 jenis kodok dan katak di lingkungan S. Ciapus Leutik, Desa Tamansari, Kab. Bogor. Jenis-jenis itu ialah [[bangkong sungai|''Bufo asper'']], [[bangkong kolong|''B. melanostictus'']], [[bangkong serasah|''Leptobrachium hasseltii'']], [[kodok tegalan|''Fejervarya limnocharis'']], [[kongkang jeram|''Huia masonii'']], [[bangkong tuli|''Limnonectes kuhlii'']], [[kodok batu|''L. macrodon'']], ''L. microdiscus'', [[kongkang kolam|''Rana chalconota'']], [[kongkang gading|''R. erythraea'']] dan [[Kongkang racun|''R. hosii'']]. Hasil ini belum mencakup jenis-jenis katak pohon, dan jenis-jenis katak pegunungan lainnya yang masih mungkin dijumpai. Di Cidahu juga tercatat adanya jenis [[bangkong bertanduk]] (''Megophrys montana'') dan [[katak terbang]] (''Rhacophorus reinwardtii'').
 
G.Gunung Salak telah dikenal lama sebelumnya sebagai daerah yang kaya burung, sebagaimana dicatat oleh Vorderman (1885). Hoogerwerf (1948) mendapatkan tidak kurang dari 232 jenis burung di gunung ini (total Jawa: 494 jenis, 368 jenis penetap). Beberapa jenis yang cukup penting dari gunung ini ialah [[elang jawa]] (''Spizaetus bartelsi'') dan beberapa jenis elang lain, [[ayam-hutan merah]] (''Gallus gallus''), ''Cuculus micropterus'', ''Phaenicophaeus javanicus'' dan ''P. curvirostris'', ''Sasia abnormis'', ''Dicrurus remifer'', ''Cissa thalassina'', ''Crypsirina temia'', [[burung kuda]] ''Garrulax rufifrons'', ''Hypothymis azurea'', ''Aethopyga eximia'' dan ''A. mystacalis'', serta ''Lophozosterops javanica''.
Berbagai jenis reptil, terutama [[kadal]] dan [[ular]], terdapat di gunung ini. Beberapa contohnya adalah [[bunglon]] [[Bunglon#Bunglon surai|''Bronchocela jubata'']] dan ''B. cristatella'', [[kadal kebun]] ''Mabuya multifasciata'' dan [[biawak|biawak sungai]] ''Varanus salvator''. Jenis-jenis ular di G. Salak belum banyak diketahui, namun beberapa di antaranya tercatat mulai dari [[ular tangkai]] (''Calamaria'' sp.) yang kecil pemalu, [[ular siput]] (''Pareas carinatus'') hingga [[ular sanca kembang]] (''Python reticulatus'') sepanjang beberapa meter.
 
Sebagaimana halnya reptil dan kodok, catatan mengenai mamalia G.Gunung Salak pun tidak terlalu banyak. Akan tetapi di gunung ini jelas ditemukan beberapa jenis penting seperti [[macan tutul]] (''Panthera pardus''), [[owa jawa]] (''Hylobates moloch''), [[lutung surili]] (''Presbytis comata'') dan [[tenggilingtrenggiling]] (''Manis javanica'').
G. Salak telah dikenal lama sebelumnya sebagai daerah yang kaya burung, sebagaimana dicatat oleh Vorderman (1885). Hoogerwerf (1948) mendapatkan tidak kurang dari 232 jenis burung di gunung ini (total Jawa: 494 jenis, 368 jenis penetap). Beberapa jenis yang cukup penting dari gunung ini ialah [[elang jawa]] (''Spizaetus bartelsi'') dan beberapa jenis elang lain, [[ayam-hutan merah]] (''Gallus gallus''), ''Cuculus micropterus'', ''Phaenicophaeus javanicus'' dan ''P. curvirostris'', ''Sasia abnormis'', ''Dicrurus remifer'', ''Cissa thalassina'', ''Crypsirina temia'', [[burung kuda]] ''Garrulax rufifrons'', ''Hypothymis azurea'', ''Aethopyga eximia'' dan ''A. mystacalis'', serta ''Lophozosterops javanica''.
 
== Daerah Aliran Sungai ==
Area kompleks gunung Salak menjadi hulu bagi dua [[daerah aliran sungai]] sekaligus batas pemisah antara DAS yang mengalirkan airnya ke pesisir utara dan selatan [[Jawa|pulau Jawa]], yaitu [[:Kategori:DAS Cisadane|DAS Cisadane]] dimana aliran utamanya mengalir menuju pantai utara Jawa dan bermuara di wilayah perairan [[laut Jawa]]. Sedangkan [[:Kategori:DAS Cimandiri|DAS Cimandiri]] aliran utamanya mengalir ke arah pantai selatan Jawa dan bermuara di [[Teluk Palabuhanratu|teluk Pelabuhan Ratu]], wilayah perairan [[Samudra Hindia|samudera Hindia]]. Dibandingkan DAS Cimandiri yang memiliki luas {{Convert|1832|km2|mi2|abbr=on}}<ref>{{Cite web|title=Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan 511-2011|url=https://hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4f2f760d2fff3/keputusan-menteri-kehutanan-nomor-sk511menhutv2011-tahun-2011|website=Hukum Online|language=id}}</ref>, DAS Cisadane mengambil porsi lebih dari 50% daerah tangkapan air pada lereng utara serta sebagian lereng timur dan barat komplek gunung Salak tersebut yang merupakan wilayah Kabupaten Bogor.<ref>{{Cite web|title=Peta Interaktif|url=http://webgis.menlhk.go.id/|website=WebGIS MenLHK|language=id}}</ref>
 
== Pendakian ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een bruiloftsfeest met op de achtergrond de berg Salak TMnr 3728-476.jpg|jmpl|300px|[[Litografi]] tentang Gunung Salak berdasarkan salah satu lukisan [[Raden Saleh]].]]
Gunung Salak, meskipun tergolong sebagai gunung yang rendah, akan tetapi memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi, baik karena karakteristik vegetasi maupun medannya. Gunung Salak dapat didaki dari berbagai jalur. Puncak yang paling sering dikunjungi pendaki adalah Puncak Salak I atau dikenal sebagai Puncak Manik, yang dapat didaki dari jalur Pasir Reungit, [[Pamijahan, Bogor|Kec. Pamijahan]] melalui Kawah Ratu, dekat Gunung Bunder. Jalur lainnya adalah "jalan belakang" lewat [[Cidahu, Sukabumi|Kec. Cidahu]], Sukabumi di sebelah selatan.
 
Selain itu Gunung Salak lebih populer sebagai ajang tempat pendidikan bagi klub-klub [[pecinta alam]], terutama sekali daerah punggungan Salak II. Inipunggungannya dikarenakan medan hutannya yang rapat dan juga jarang pendaki yang mengunjungi gunung ini. JugaGunung ini juga memiliki jalur yang cukup sulit bagi para pendaki pemula dikarenakan jalur yang dilewati jarang kita temukanditemukan cadangan air kecuali di Pos I melalui jalur pendakian Kawah Ratu. Namun, beruntung di puncak GunungSalak (I 2211kadang Mdpl )dapat ditemukan kubangan mata air.Gunung Salakhujan meskipun tergolong sebagai gunung yang rendah, akan tetapi memiliki keunikan tersendiri baik karakteristik hutannyaselama maupunmusim medannyahujan.
 
Jalur pendakian lainnya adalah Jalur Cimelati yang pintu masuknya berada di desa [[Pasawahan, Cicurug, Sukabumi|Pasawahan]], [[Cicurug, Sukabumi|Cicurug]]. Jika melewati track ini kita kan bertemu sebuah Vila besar sebelum mencapai pos/shelter 1 dan di sini juga terdapat beberapa air terjun. Di jalur ini banyak air yang cukup, dan tempat terakhir kita mengambil air sekitar 5 Meter kurang lebih dari pos/shelter 3 karna ada saluran air milik warga setempat yang di sebut juga dengan Pos/shelter Air, Setelah pos/shelter ini kita tidak bisa menemukan air maka bawalah cadangan air setelah kita melewati pos/shelter ini. jika anda melewati ini akan melewati 7 pos/shelter yang mana akan tertanda/di beri nama di setiap pos/shelter. dan pos yang ke 7 adalah puncak salak I. *note Jalur resmi menuju puncak salak 1, saat ini hanya ada 3 jalur yang boleh di akses 1. jalur pasirengit bogor, 2. jalur Cidahu Sukabumi, 3. Jalur Citaman / Cimelati Cicurug Sukabumi (dalam proses peresmian) bisa mengunungi website informasi seputar gunung salak ini di ([[Gunungsalak.com]])
 
== Gunung Salak dan kecelakaan penerbangan ==
Gunung Salak memiliki sejarah yang terkait dengan beberapa kecelakaan penerbangan. Kejadian paling terkenal terjadi pada tahun 2012, ketika sebuah pesawat [[Sukhoi Superjet 100]] jatuh di kawasan tersebut dan menewaskan semua penumpang di dalamnya.
 
Selain kejadian tersebut, pada tahun 2002, sebuah pesawat [[Garuda Indonesia]] juga jatuh di dekat Gunung Salak, menewaskan 21 orang di dalamnya. Selain itu, pada tahun 1992, sebuah pesawat [[Merpati Nusantara Airlines]] juga jatuh di dekat gunung ini, menewaskan 27 orang.
 
Kondisi geografis dan cuaca yang tidak stabil di daerah tersebut, serta kesalahan manusia, dikatakan menjadi faktor utama dari beberapa kecelakaan penerbangan yang terjadi di dekat Gunung Salak. Pihak berwenang di Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan penerbangan, termasuk meningkatkan pelatihan pilot dan mengambil tindakan keamanan yang lebih ketat dalam operasi penerbangan.
 
Namun demikian, Gunung Salak dan daerah sekitarnya tetap menjadi tempat yang menantang bagi penerbangan karena topografi yang terjal dan kondisi cuaca yang sulit diprediksi. Oleh karena itu, para profesional penerbangan selalu disarankan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat dan memperhatikan kondisi cuaca dan keamanan dalam melakukan operasi penerbangan di daerah tersebut.
 
== Galeri ==
{{Commons category|Mount Salak}}<gallery>
Berkas:Mount Salak Cigombong 2022.jpg|Gunung Salak dilihat dari Cigombong, Jawa Barat, Indonesia
[[Berkas:Mount Salak 050408at 012 bblk resizesunset.jpg|thumb|400px|Gunung Salak saat sore hari, dilihat dari arahSentul, Bogor]]
Berkas:Gunung Salak ti Babakanjaya.jpg|Gunung Salak dilihat dari Babakanjaya, Parungkuda
</gallery>
 
Sebagaimana halnya reptil dan kodok, catatan mengenai mamalia G. Salak pun tidak terlalu banyak. Akan tetapi di gunung ini jelas ditemukan beberapa jenis penting seperti [[macan tutul]] (''Panthera pardus''), [[owa jawa]] (''Hylobates moloch''), [[lutung surili]] (''Presbytis comata'') dan [[tenggiling]] (''Manis javanica'').
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar gunung di Indonesia]]
* [[Taman Nasional Gunung Halimun Salak]]
* [[Gunung Salak, Selemadeg Timur, Tabanan]]
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.vsi.esdm.go.id/gunungapiIndonesia/salak/umum.html Direktorat Vulkanologi Indonesia - Salak] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080403221205/http://www.vsi.esdm.go.id/gunungapiIndonesia/salak/umum.html |date=2008-04-03 }}
* {{en}} [http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0603-05= Global Volcanism Program - Salak] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20041012050043/http://www.volcano.si.edu/world/volcano.cfm?vnum=0603-05= |date=2004-10-12 }}
 
[[Kategori:{{Gunung di Indonesia|Salak, Gunung]]}}
 
{{DEFAULTSORT:Salak, Gunung}}
[[en:Mount Salak]]
[[msKategori:Gunung Salakberapi di Jawa Barat]]
[[plKategori:SalakDAS (wulkan)Cisadane]]
[[Kategori:DAS Cimandiri]]
[[Kategori:Gunung berapi aktif di Indonesia]]