Bulan Jihad: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Shahibul Anwar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Shahibul Anwar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{More citations needed}}
'''Bulan Jihad''' atau Ilum di panggil juga Itak oleh masyarakat<ref>https://m.facebook.com/miladkesultananbanjar/posts/2524948074225560</ref> adalah pejuang perang Banjar dari suku Kenyah yang sangat ditakuti oleh penjajah Belanda hingga Jepang. Beliau terkenal keberaniannya ketika bertempur dengan senjata [[Mandau]].
{{nocat}}
{{infobox person
|image =
|caption = Nama Bulan Jihad sangat terkenal diantero Barito Hulu dan Barito Selatan , Dia pendekar sakti mandraguna , punya ilmu kebal tahan senjata , bisa menghilang dan melibas lawan hanya dengan selendang saja . Dia selalu berjuang berdampingan dengan Gusti Zaleha si pejuang puteri Kesultanan Banjar " (Tjilik Riwut , 1950) Di kutip dari Kesultanan Banjar
|
}}
 
'''Bulan Jihad''' atau Ilum di panggil juga Itak oleh masyarakat<ref>https://m.facebook.com/miladkesultananbanjar/posts/2524948074225560</ref><ref>https://beritasampit.co.id/2017/06/05/keberagaman-gender-dan-seksualitas/</ref> adalah pejuang perang Banjar dari suku [[Kenyah]] yang sangat ditakuti oleh penjajah Belanda hingga Jepang. Beliau terkenal keberaniannya ketika bertempur dengan senjata [[Mandau]].
Tidak main-main, bersama dengan Gusti Zaleha, Bulan Jihad berhasil menghimpun pasukan dari suku-suku Dayak yang tersebar diseluruh tanah Kalimantan. Pasukan dari Dayak [[Kenyah]], [[Ngaju]], [[Kayan]], [[Dusun]], [[Siang]], [[Bakumpai]], [[Banjar]], dan Hulu Sungai, bersatu dalam komando Sang Panglima Burung, Bulan Jihad.
 
Baris 24 ⟶ 32:
Hal ini dibuktikan dengan tujuan Jepang yang hanya berupaya untuk menguasai minyak bumi di Tarakan. Mereka enggan untuk mengeksploitasi pedalaman hutan Kalimantan. Menghadapi Sang Panglima Burung adalah hal sia-sia dan merugikan.
 
Pedalaman hutan Kalimantan adalah rumahnya, yang harus terus ia jaga dari segala bentuk kolonialisasi ataupun eksploitasi alam. Hingga pada Januari 1954 ia memutuskan untuk turun gunung guna mencari informasi tentang keberadaan sahabatnya Gusti Zaleha<ref>https://www.kompasiana.com/hendrafokker4480/60e88d8c152510450b718232/bulan-jihad-sang-panglima-burung-penjaga-hutan-kalimantan?page=all#sectionall</ref>
 
== Pada Masa Kemerdekaan ==
Kemunculannya yang terakhir itu pernah dicatat oleh Pemerintahan Muara Joloi, dan tak lama kemudian ia kembali lagi masuk hutan untuk selama-lamanya. Eksotisme hutan Kalimantan mengiringi kembalinya Sang Panglima Burung untuk terus menjaga tanah kelahirannya.
Pada tanggal 11 Januari 1954 Bulan Jihad turun dari gunung setelah 49 tahun mengasingkan diri. Dia sangat sedih setelah 4 bulan baru tahu Ratu Zaleha sahabatnya mendahuluinya.<ref>http://sastrabanjar.blogspot.com/2011/05/mengenang-perjuangan-pahlawan-perempuan.html?m=1</ref>
 
Kemunculannya yang terakhir itu pernah dicatat oleh Pemerintahan Muara Joloi, dan beliau sangat girang setelah mengetahui bahwa tanah airnya sudah merdeka, dan Belanda yang menjadi musuhnya sudah tidak ada lagi, terkhusus bersemayam di daerah Barito.<ref>https://m.facebook.com/photo.php?fbid=2524947997558901&id=578878935499160&set=a.1172298296157218&source=48&locale2=pt_BR&refid=13&__tn__=%2B%3D</ref>
Dengan harapan untuk para generasi muda, agar dapat mewarisi semangat juangnya. Untuk dapat terus menjaga alam, dari segala kerusakan dan perusakan, semuanya telah ia buktikan untuk Indonesia. Semoga hutan Kalimantan tetap terus terjaga dan terlindungi dari segala upaya eksplitasi alam.
Wallahualam.
 
== Referensi==
Wallahualam, semoga menginspirasi.<ref>https://www.kompasiana.com/hendrafokker4480/60e88d8c152510450b718232/bulan-jihad-sang-panglima-burung-penjaga-hutan-kalimantan?page=all#sectionall</ref>
{{Reflist}}