Phapros: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yudi Dwi Harjo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(74 revisi perantara oleh 37 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{bukan|Pharos Indonesia}}
SEJARAH
{{Infobox company
| name = PT Phapros Tbk
| former_name = NV Pharmaceutical Processing Industries
| logo = Berkas:phapros.gif
| logo_size = 200px
| image =
| image_size =
| image_caption =
| type = [[Perseroan terbatas]]
| traded_as = {{IDX|PEHA}}
| industry = [[Farmasi]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|1954|06|21}}
| fate =
| founder =
| area_served = [[Indonesia]]
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[David Sidjabat]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://www.phapros.co.id/dewan-direksi|title=Dewan Direksi|publisher=PT Phapros Tbk|language=id|access-date=15 Januari 2022|archive-date=2022-01-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20220115100743/https://www.phapros.co.id/dewan-direksi|dead-url=yes}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Maxi Rein Rondonuwu]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://www.phapros.co.id/dewan-komisaris|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Phapros Tbk|language=id|access-date=15 Januari 2022}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
| brands = {{hlist|Antimo|Becefort|Livron B Plex|Noza|Hemorogard|Bioron|Pro TB 2|Pro TB 4|X-Gra}}
| products = {{hlist|[[Obat bebas]]|[[Obat resep]]|[[Alat kesehatan]]}}
| services =
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 980,56 milyar <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 51,42 milyar <small>(2020)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://www.phapros.co.id/cfind/source/files/report/annual-report/annual%20report%202020.pdf|title=Laporan Tahunan 2020|publisher=PT Phapros Tbk|language=id|access-date=15 Januari 2022}}</ref>
| owner = PT [[Kimia Farma]]
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1,916 triliun <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 740,91 milyar <small>(2020)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 1.339 <small>(2020)</small><ref name="annual"/>
| subsid = PT [[Lucas Djaja]]
| slogan =
| homepage = {{URL|www.phapros.co.id}}
}}
 
'''PT Phapros Tbk''' adalah anak usaha dari [[Kimia Farma]] yang bergerak di bidang produksi [[obat]]. Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memproduksi lebih dari 250 jenis obat, yang mana lebih dari 170 jenis obat di antaranya merupakan hasil pengembangan sendiri (non-lisensi).<ref name="annual"/><ref name="profil"/> Selain itu, perusahaan juga dipercaya oleh perusahaan farmasi lain untuk memproduksi obat melalui kerja sama kontrak pembuatan produk, baik untuk kebutuhan nasional maupun kebutuhan negara lain melalui kerja sama ekspor.<ref>{{Cite web|title=Profil Emiten: PT Phapros Tbk (IDX: PEHA).|url=https://www.investasimu.com/2021/10/Profil-Emiten-PT-Phapros-Tbk-IDX-PEHA.html|website=investasimu.com.|language=id|access-date=2021-11-28}}</ref>
PT Phapros Tbk. telah melayani masyarakat dengan memproduksi obat-obatan bermutu selama lebih dari empat dasawarsa melalui pabriknya di Simongan 131, Semarang. Cikal bakal perusahaan ini adalah NV Pharmaceutical Processing Industry – disingkat menjadi Phapros – yang didirikan pada 21 Juni 1954 sebagai bagian dari pengembangan usaha Oei Tiong Ham Concern (OTHC), konglomerat pertama Indonesia yang menguasai bisnis gula dan agroindustri.
 
== Sejarah ==
Dalam perjalanan bisnisnya, Phapros diambil-alih oleh pemerintah ketika pada tahun 1961 seluruh kekayaan OTHC dinasionalisasi dan diubah menjadi sebuah perusahaan holding yang sekarang dikenal sebagai PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Pada tahun 2003, RNI menguasai 53% saham Phapros dan selebihnya berada di tangan publik.
Perusahaan ini memulai sejarahnya sebagai bagian dari [[Oei Tiong Ham Concern]] (OTHC) dengan nama '''NV Pharmaceutical Processing Industries'''. Pada tanggal 21 Juni 1954, badan hukum perusahaan ini diubah menjadi [[perseroan terbatas]] (PT) dengan nama seperti sekarang. Pada tahun 1961, sesuai keputusan Pengadilan Ekonomi Semarang, pemerintah resmi menyita aset-aset OTHC yang ada di Indonesia. Pada tahun 1964, pemerintah pun membentuk [[Rajawali Nusantara Indonesia]] untuk mengelola aset-aset OTHC, termasuk perusahaan ini.
 
Pada bulan Desember 2018, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]].<ref name="idx">{{cite web|url=https://ekonomi.kompas.com/read/2018/12/26/104500726/pt-phapros-tbk-resmi-melantai-di-bei-|title=PT Phapros Tbk Resmi Melantai di BEI|first=Ambaranie Nadia Kemala|last=Movanita|date=26 Desember 2018|publisher=CNN Indonesia|accessdate=15 Januari 2021}}</ref> Pada tanggal 27 Maret 2019, [[Kimia Farma]] membeli mayoritas saham perusahaan ini dengan harga Rp 1,36 triliun,<ref name="akuisisi">{{cite web|url=https://m.liputan6.com/bisnis/read/3927042/akuisisi-phapros-kimia-farma-rogoh-rp-136-triliun|title=Akuisisi Phapros, Kimia Farma Rogoh Rp 1,36 Triliun|publisher=liputan6.com|accessdate=9 Januari 2019}}</ref> sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang farmasi.<ref name="annual" /><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.phapros.co.id/sejarah-phapros|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Phapros Tbk|language=id|access-date=15 Januari 2022}}</ref>
Berorientasi pada kualitas, Phapros termasuk salah satu dari lima perusahaan yang pertama kali mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) pada tahun 1990. Komitmen tinggi Phapros terhadap standar kualitas dibuktikan lagi dengan memperoleh Sertifikat ISO 9001 pada tahun 1999 – yang, pada tahun 2002, kemudian ditingkatkan menjadi Sertifikat ISO 9011 versi 2000 - dan Sertifikat ISO 14001 pada tahun 2000.
 
== Produk ==
Pada akhir 2002 Phapros telah memproduksi 137 item obat, 124 diantaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri. Pada pertengahan 2004 Phapros memperkenalkan produk alam dalam kelompok Agro-Medicine – Agromed.
Salah satu produk paling terkenal dari perusahaan ini adalah '''''Antimo''''', obat [[dimenhidrinat]] untuk mencegah mual, muntah, vertigo dan mabuk selama perjalanan. Antimo pun menjadi salah satu merek unggulan dari perusahaan ini. Pada awal dekade 2000-an, perusahaan ini meluncurkan tiga varian baru Antimo, yakni '''Antimo Anak''' (obat mabuk perjalanan khusus anak-anak), '''Antimo Herbal''' (jamu masuk angin), dan '''Antimo [[Kayu putih|Minyak Kayu Putih]]'''.
 
== Referensi ==
Untuk meletakkan fondasi bisnis yang kuat, manajemen terus menerapkan Good Corporate Governance. Dan, yang tidak kalah penting manajemen akan terus membangun kompetensi personel melalui program pengembangan SDM yang terarah sehingga mampu membawa Phapros memasuki era perdagangan bebas sebagai perusahaan farmasi terkemuka di kawasan.
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
VISI & MISI
* [http://www.phapros.co.id/ Situs web PT Phapros Tbk]
 
* [http://seputarsemarang.com/pt-phapros-tbk-industri-farmasi/ PT Phapros Tbk - Seputar Semarang]
Visi Perusahaan
[[Kategori:Pendirian tahun 1954 di Indonesia]]
 
Menjadi [[Kategori:Perusahaan Farmasi Lima Besar yang terkemuka difarmasi Indonesia]]
[[Kategori:Perusahaan yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia]]
 
Misi [[Kategori:Perusahaan yang berpusat di Jakarta]]
[[Kategori:Kimia Farma]]
 
Menyediakan produk kesehatan yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Memberikan pelayanan informasi kesehatan yang terkait dengan produk-produk yang dihasilkan Perusahaan
Mengembangkan bisnis Perusahaan untuk memenuhi keinginan pihak-pihak terkait (stakeholders)
 
 
PENGEMBANGAN
 
Human Resource
 
Hingga kini, Phapros yang sejak November 2000 berstatus sebagai perusahaan publik telah memiliki lebih dari 1.000 karyawan, dan sebagian besar diantaranya adalah karyawan tetap.
 
Sebagai penjabaran visi-misi Phapros, strategi pengembangan Sumber Daya Manusia dilakukan berdasarkan pada pengembangan kompetensi karyawan atau Competency Based Organization.
 
Penerapan Competency Based Organization ini ditujukan untuk membentuk faktor-faktor kompentensi – skill, knowledge, attitude – yang efektif dalam meningkatkan daya saing bisnis Phapros.
 
Quality Management System
 
Dengan menerapkan Sistem Management Quality, Phapros berhasil mendapatkan Sertifikat ISO 9001, yang kemudian ditingkatkan menjadi Sertifikat ISO 9001 versi 2000 pada tahun 2002 dan Sertifikat ISO 14001 pada tahun 2000.
 
Riset dan Pengembangan
 
Phapros selalu melakukan pengembangan dan inovasi untuk menyediakan produk dengan kualitas dan performa terbaik di pasar. Pengembangan dilakukan secara terintegrasi dengan sistem yang baik dan teknologi terkini. Didukung oleh personil yang berkompeten yang tetap menjadikan Phapros sebagai salah satu perusahaan farmasi terkemuka.
Saat ini Phapros telah memproduksi 342 item obat, 313 diantaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri (non-lisensi).
 
PRODUK
 
Seluruh produk yang dihasilkan Phapros tersebut, dikembangkan berdasarkan pada beberapa prinsip utama, yaitu:
 
Customer Intimacy
 
Phapros menekankan pengenalan pelanggan secara baik sehingga dapat dengan cepat memberikan respon terhadap kebutuhan pelanggan yang spesifik dan khusus.
 
Operational Excellence
 
Phapros selalu berupaya menyediakan produk yang dapat diandalkan dan memberikan service pada harga yang kompetitif bagi pelanggan serta kemudahan untuk mendapatkan produk.
 
Product Leadership
 
Phapros menawarkan produk yang inovatif, baik melalui modifikasi content maupun context, serta memberikan service sebagai nilai tambah kepada pelanggan. Selain itu, penerapan customer intimacy mendorong Phapros untuk tanggap dan cepat memenuhi kebutuhan pelanggan.
 
Innovation and Standardization
 
Phapros mengembangkan kompetensi baru dengan menggali keunggulan komparatif bangsa dalam bidang obat-obatan alami yang telah teruji khasiatnya secara klinis. Produk obat-obatan alami tersebut adalah Agro-medicine atau Agromed.