Roti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Lina Sellin (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| image = [[Berkas:Assorted bread.jpg|250px]]
| caption = Bermacam-macam roti yang diberi [[ragi]]
| alternate_name = The King of [[Karbohidrat]]
| country = [[Eropa]]
| region = [[Benua Eropa]]
| creator = [[Benua Eropa]]
| course =
| served method = ditambahkan [[selai]], [[susu kental manis]], atau [[mentega]]
| main_ingredient = [[terigu]] dan [[air]]
| variations =
| variations = [[Kukis]],[[Hamburger]],[[Lasagna]],[[Spaghetti]],[[Kue]],[[Kue tart]],[[Pain de campagne]],[[Roti merica]],[[Roti canai]],[[Kebab]],[[Kue mentega]],[[Kue sifon]],[[Kue susu panas]]
| calories = 264
| other =
}}
Baris 26:
Sekitar tahun 10.000 SM, dengan munculnya era [[neolitikum]] dan perkembangan pertanian, biji-bijian menjadi bahan utama roti. Bibit ragi belum dikenal, sehingga adonan mengembang secara alami, tanpa banyak campur tangan manusia.<ref>{{cite book | first=Harold| last=McGee | year=2004 | title=On food and cooking | url=https://archive.org/details/onfoodcookingsci0000mcge_e4f3| publisher=Scribner | isbn=0-684-80001-2 |page=[https://archive.org/details/onfoodcookingsci0000mcge_e4f3/page/517 517]}}</ref>
 
Ada beberapa sumber teknik pengembangan roti pada awalnya. Ragi yang ada di udara bisa didapat dengan membiarkan adonan yang belum matang terekspos udara beberapa waktu sebelum dimasak. [[Pliny the Elder]] melaporkan bahwa Bangsa Galia dan Iberia menggunakan bir yang sudah diskim yang disebut [[barm|''barm'']] untuk membuat roti yang lebih ringan dari yang biasa dibuat orang. Di daerah kuno yang lebih mengenal minuman anggur daripada bir, menggunakan pasta dari jus anggur dan tepung untuk memulai fermentasi, atau biji gandum yang direndam dalam anggur sebagai sumber ragi. Sumber paling utama dari pengembangan roti saat itu adalah teknik [[roti asam]].<ref>{{cite book | first=Reay | last=Tannahill | year=1973 | title=Food in History | url=https://archive.org/details/foodinhistory0000tann_x3i0 | publisher=Stein and Day | isbn=0-8128-1437-1 |pages=[https://archive.org/details/foodinhistory0000tann_x3i0/page/68 68]–69}}</ref><ref>{{cite book |author=Pliny the Elder |title=Natural History |date=1938 |publisher=Loeb Classics |pages=1.255 |url=http://www.loebclassics.com/view/pliny_elder-natural_history/1938/pb_LCL371.255.xml?readMode=recto |quote=Generally however they do not heat it up at all, but only use the dough kept over from the day before; manifestly it is natural for sourness to make the dough ferment,}}</ref>
 
Pada tahun 1961 [[proses roti Chorleywood]] dikembangkan, yang menggunakan penggunaan mesin untuk mengurangi masa fermentasi dan waktu pembuatan adonan. Proses ini, yang memungkinkan penggunaan biji-bijian berprotein lebih rendah, kini banyak digunakan di berbagai pabrik roti dunia. Sebagai hasilnya, roti bisa dibuat lebih cepat dengan biaya lebih rendah bagi produsen maupun konsumen. Hanya saja, banyak kritik berdatangan atas efeknya terhadap nutrisi roti.<ref>[https://web.archive.org/web/20120522022319/http://www.allotment.org.uk/recipes/bread-making/chorleywood-process Chorleywood Industrial Bread Making Process]. allotment.org.uk</ref>
Baris 42:
* [[Pretzel]]
* [[Donat]]
* Hamburger
* Cookies
* [[Flatbread]]