Karapan sapi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Athif47 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[File:Sapi Brujul Probolinggo.jpg|jmpl|300px|Karapan sapi di Probolinggo]]
[[Berkas:Madura bull racing 1999-cropped.jpeg|jmpl|Karapan sapi di Stadion Giling, [[Kabupaten Sumenep]]]]
 
Baris 9 ⟶ 10:
Awal mula kerapan sapi dilatarbelakangi oleh tanah Madura yang kurang subur untuk lahan pertanian, sebagai gantinya orang-orang Madura mengalihkan mata pencahariannya sebagai nelayan untuk daerah pesisir dan beternak sapi yang sekaligus digunakan untuk bertani khususnya dalam membajak sawah atau ladang.
 
Suatu Ketika seorang ulama [[Sumenep]] bernama SyehSyekh Ahmad Baidawi (Pangeran Katandur) yang memperkenalkan cara bercocok tanam dengan menggunakan sepasang bambu yang dikenal dengan masyarakat Madura dengan sebutan "nanggala" atau "salaga" yang ditarik dengan dua ekor sapi. Maksud awal diadakannya Karapan Sapi adalah untuk memperoleh sapi-sapi yang kuat untuk membajak sawah. Orang Madura memelihara [[sapi]] dan menggarapnya di sawah-sawah mereka sesegera mungkin. Gagasan ini kemudian menimbulkan adanya tradisi karapan sapi. Karapan sapi segera menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya khususnya setelah menjelang musim panen habis. Karapan Sapi didahului dengan mengarak pasangan-pasangan sapi mengelilingi arena pacuan dengan diiringi musik [[saronen]]. hi
 
== Dulu dan Sekarang ==
Baris 29 ⟶ 30:
 
== Pelaksanaan Karapan Sapi ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Leren hoofdversiering voor een stier bij stierenrennen TMnr 1112-4.jpg|jmpl|Hiasan yang disematkan ke sapi saat perlombaan.]]
Pelaksanaan Karapan Sapi dibagi dalam empat babak, yaitu: babak pertama, seluruh sapi diadu kecepatannya dalam dua pasang untuk memisahkan kelompok menang dan kelompok kalah. Pada babak ini semua sapi yang menang maupun yang kalah dapat bertanding lagi sesuai dengan kelompoknya.
 
Baris 37 ⟶ 39:
== Kritik ==
Karapan sapi dikritik berbagai pihak seperti [[Majelis Ulama Indonesia]] dan pemerintah daerah di [[Madura]] karena tradisi kekerasan ''rekeng'' yang dilakukan pemilik sapi. MUI Pamekasan sudah memfatwakan haram mengenai tradisi ''rekeng'' karena dinilai menyakiti sapi, dan Gubernur Jawa Timur melalui Instruksi Gubernur sudah menyatakan pelarangan tradisi ''rekeng''. Namun tradisi ini masih berlanjut di kalangan pelaku karapan sapi.<ref>{{Cite news|url = http://regional.kompas.com/read/2013/09/13/1314394/Dilarang.Pakai.Kekerasan.Pemilik.Sapi.Karapan.Ancam.Boikot|title = Dilarang Pakai Kekerasan, Pemilik Sapi Karapan Ancam Boikot|accessdate = 13 September 2013|editor-last = Kistyarini|last = Taufiqurrahman|work = [[Kompas.com]]}}</ref><ref>{{Cite news|url = http://regional.kompas.com/read/2013/09/13/1157329/MUI.Haramkan.Karapan.Sapi.Model.Rekeng.|title = MUI Haramkan Karapan Sapi Model "Rekeng"|accessdate = 13 September 2013|editor-last = Wadrianto|editor-first = Glori K.|last = Taufiqurrahman|work = [[Kompas.com]]}}</ref>
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Sapi sonok madura, jawa timur.jpg|Kontes sapi Sonok
Berkas:Karapan Sapi brujul Probolinggo.jpg|Karapan sapi Brujul di Probolinggo
Berkas:Madura Karapan Sapi.jpg|Karapan sapi di Piala Presiden Pamekasan
</gallery>
 
==Lihat pula==
* [[Berkas:Balap Gerobak Sapi M Jeffry Hanafiah 08121586687.jpg|jmpl|Balapan yang mirip dengan kerapan sapi di Yogyakarta.]][[Pacu jawi]] — balapan tradisional khas suku Minangkabau di Tanah Datar, SumatraSumatera Barat
* [[Mamajir]] — balapan tradisional khas suku Kangean di pulau Kangean, Kepulauan Kangean
* [[Maen jaran]] — balapan tradisional khas suku Sumbawa di pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat
* [[Pacu itiak]] — balapan tradisional khas suku Minangkabau di Payakumbuh, SumatraSumatera Barat
 
== Referensi ==