Asam absisat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
22Kartika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Menghapus Kategori:Siklohekana; Menambah Kategori:Sikloheksana menggunakan HotCat
 
(50 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{chembox
| verifiedrevid = 321914344
| Name = '''Asam absisat'''
| ImageFile = Abscisic acid Structural Formula V1.svg
| ImageSize = 244px
| ImageName = Asam absisat
| IUPACName = Asam [''S''-(''Z,E'')]-5-(1-Hidroksi-2,6,6 -trimetil-4-okso-2-sikloheksen-1-il)-3-metil-2,4-pentanadienoat<ref>{{Cite web |url=http://www.abscisic.com/abscisic-chemical-name.php |title=Abscisic Acid Chemical Name |access-date=2010-05-03 |archive-date=2007-09-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070929163442/http://www.abscisic.com/abscisic-chemical-name.php |dead-url=yes }}</ref>
| Section1 = {{Chembox Identifiers
| Abbreviations = ABA
| InChIKey = JLIDBLDQVAYHNE-YKALOCIXBP
| PubChem = 5280896
| CASNo_Ref = {{cascite}}
| CASNo = 21293-29-8
| ChemSpiderID = 4444418
| SMILES = O=C1\C=C(/[C@](O)(\C=C\C(=C/C(=O)O)C)C(C)(C)C1)C
| InChI = 1/C15H20O4/c1-10(7-13(17)18)5-6-15(19)11(2)8-12(16)9-14(15,3)4/h5-8,19H,9H2,1-4H3,(H,17,18)/b6-5+,10-7-/t15-/m1/s1
}}
| Section2 = {{Chembox Properties
| Formula = C<sub>15</sub>H<sub>20</sub>O<sub>4</sub>
| Solubility1 = sangat larut dalam aseton, EtOH dan CHCl<sub>3</sub>
| MeltingPtC = 160
| BoilingPt = 120&nbsp;°C (menyublim)}}
}}
'''Asam absisat''' adalah [[molekul]] sesquiterpenoid[[terpenoid|seskuiterpenoid]] (memiliki 15 [[atom]] [[karbon]]) yang merupakan salah satu [[hormon tumbuhan]].<ref name="c"/> Selain dihasilkan secara alami oleh oleh tanamantumbuhan, hormon ini juga dihasilkan oleh ganggang[[alga hijau]] dan [[fungi|cendawan]].<ref name="c"/> Hormon ini ditemukan pada tahun 1963 oleh [[Frederick Addicott]]. BeliauAddicott berhasil mengisolasi senyawa ''abscisin'' I dan II dari tanamantumbuhan [[kapas]].<ref name="c"/> Senyawa abscisin II inilah yangkelak disebut dengan asam absisat, ataudisingkat ABA.<ref name="c"/> Pada saat yang bersamaan, dua kelompok penelitianpeneliti lain yang masing-masing dipimpin oleh [[Philip Wareing]] dan [[Van Steveninck]] juga menelitimelakukan tentangpenelitian terhadap hormon tersebut.<ref name="c">{{en}} {{cite book |last= Salisbury FB, Ross CW|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant Physiology |year= 1992|publisher= Belmont|location= |id= }}</ref>.
 
== Fungsi ABA ==
[[Berkas:Abscisic acid structure.png|thumb|right|Struktur asam absisat.]]
[[Berkas:CottonPlant.JPG|thumbjmpl|rightkiri|Pada tanaman kapas yang tahan kadar garam tinggi ditemukan adanya peningkatan konsentrasi ABA pada bagian akar, daun, dan xilem.]]
Asam absisat adalah molekul sesquiterpenoid (memiliki 15 atom karbon) yang merupakan hormon tumbuhan. Selain dihasilkan secara alami oleh oleh tanaman, hormon ini juga dihasilkan oleh ganggang hijau dan cendawan. Hormon ini ditemukan pada tahun 1963 oleh Frederick Addicott. Beliau berhasil mengisolasi senyawa ''abscisin'' I dan II dari tanaman kapas. Senyawa abscisin II inilah yang disebut dengan asam absisat atau ABA. Pada saat yang bersamaan, dua kelompok penelitian yang dipimpin oleh Philip Wareing dan Van Steveninck juga meneliti tentang hormon tersebut<ref>{{cite book |last= Salisbury FB, Ross CW|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant Physiology |year= 1992|publisher= Belmont|location= |id= }}</ref>.
 
Asam absisat berperangberperan penting dalampemulaian memulai masa(inisiasi) [[dormansi]] [[biji]].<ref name="k"/> Dalam keadaan [[dorman]] atau "istirahat", tidak terjadi [[pertumbuhan tanaman]] dan aktivitas [[fisiologis]] berhenti sementara.<ref name="k"/> Proses dormansi biji ini penting untuk menjaga agar biji tidak berkecambah sebelum waktu yang tidak dikehendaki.<ref name="k"/> Hal ini terutama sangat dibutuhkan pada [[tumbuhan tahunan]] dan [[tumbuhan dwitahunandwimusim]] yang membutuhkanbijinya biji sebagaimemerlukan cadangan makanan di [[musim dingin]] ataupun [[musim kemarau panjang. Oleh karena itu, tumbuhan menghasilkan ABA untuk [[maturasipanas]] biji dan menjaga biji agar berkecambah di musim yang diinginkanpanjang<ref>{{cite book |lastname= Linda RB|first= |authorlink= |coauthors= |title= Introductory Botany: Plants, People, and the Environment|year= 2007|publisher= Brooks Cole|location= |id= ISBN 978-0534466695}}<"k"/ref>.
== Fungsi ABA ==
 
Tumbuhan menghasilkan ABA untuk [[maturasi]] biji dan menjaga biji agar berkecambah di musim yang diinginkan.<ref name="k">{{en}} {{cite book |last= Linda RB|first= |authorlink= |coauthors= |title= Introductory Botany: Plants, People, and the Environment|year= 2007|publisher= Brooks Cole|location= |id= ISBN 978-0-534-46669-5}}</ref>
[[Berkas:CottonPlant.JPG|thumb|right|Pada tanaman kapas yang tahan kadar garam tinggi ditemukan adanya peningkatan konsentrasi ABA pada bagian akar, daun, dan xilem.]]
Asam absisat berperang penting dalam memulai masa [[dormansi]] biji. Dalam keadaan dorman atau "istirahat", tidak terjadi pertumbuhan tanaman dan aktivitas [[fisiologis]] berhenti sementara. Proses dormansi biji ini penting untuk menjaga agar biji tidak berkecambah sebelum waktu yang tidak dikehendaki. Hal ini terutama sangat dibutuhkan pada tumbuhan tahunan dan tumbuhan dwitahunan yang membutuhkan biji sebagai cadangan makanan di musim dingin ataupun musim kemarau panjang. Oleh karena itu, tumbuhan menghasilkan ABA untuk [[maturasi]] biji dan menjaga biji agar berkecambah di musim yang diinginkan<ref>{{cite book |last= Linda RB|first= |authorlink= |coauthors= |title= Introductory Botany: Plants, People, and the Environment|year= 2007|publisher= Brooks Cole|location= |id= ISBN 978-0534466695}}</ref>.
ABA juga sangat penting untuk menghadapi kondisi lingkungan yang "mencekam" seperti kekeringan. Hormon ini dapat menutup stomata pada daun dengan menurunkan tekanan osmotik dalam sel dan menyebabkan sel [[turgor]]. Akibatnya, kehilangan cairan tanaman yang disebabkan oleh transpirasi melalui stomata dapat dicegah. ABA juga mencegah kehilangan air dari tanaman dengan membentuk lapisan. epikutikula atau lapisan lilin. Selain itu, ABA juga dapat menstimulasi pengambilan air melalui akar <ref>{{cite book |last= Lerner HR|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant Responses to Environmental Stresses: From Phytohormones to Genome Reorganization: From Phytohormones to Genome Reorganization|year= 1999|publisher= CRC Press|location= |id= ISBN 978-0824700447}}</ref>. Selain untuk menghadapi kekeringan, ABA juga berfungsi dalam menghadapi lingkungan dengan suhu rendah dan kadar garam atau salinitas yang tinggi. Peningkatan konsentrasi ABA pada daun dapat diinduksi oleh konsentrasi garam yang tinggi pada akar
<ref>{{cite book |last= Arteca RN |first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant growth substances: principles and applications|year= 1995|publisher= Springer |location= |id= ISBN 978-0412039119}}</ref>. Dalam menghadapi musim dingin, ABA akan menghentikan pertumbuhan primer dan sekunder. Hormon yang dihasilkan pada [[tunas]] terminal ini akan memperlambat pertumbuhan dan memicu perkembangan primordia daun menjadi sisik yang berfungsi melindungi tunas dorman selama musim dingin. ABA juga akan menghambat pembelahan sel [[kambium]] pembuluh <ref>{{cite book |last= Campbell NA, Reece JB|first= |authorlink= |coauthors= |title= Biology, 7th Edition|year=2004 |publisher= Benjamin Cummings|location= |id= ISBN 978-0805371468}}</ref>.
 
ABA juga sangat penting untuk menghadapi kondisi lingkungancekaman yang "mencekam"lingkungan, seperti [[kekeringan]]. Hormon ini dapatmerangsang menutuppenutupan [[stomata]] pada [[epidermis]] [[daun]] dengan menurunkan [[tekanan osmotik]] dalam sel dan menyebabkan sel [[turgor]] [[sel (biologi)|sel]].<ref name="z"/> Akibatnya, kehilangan cairan tanaman yang disebabkan oleh [[transpirasi]] melalui stomata dapat dicegah. ABA juga mencegah kehilangan air dari tanamantubuh tumbuhan dengan membentuk lapisan. [[epikutikula]] atau [[lapisan lilin]].<ref name="z"/> Selain itu, ABA juga dapat menstimulasi pengambilan air melalui [[akar ]].<ref>{{en}} {{cite book |last= Lerner HR|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant Responses to Environmental Stresses: From Phytohormones to Genome Reorganization: From Phytohormones to Genome Reorganization|year= 1999|publisher= CRC Press|location= |id= ISBN 978-08247004470-8247-0044-7}}</ref>. Selain untuk menghadapi kekeringan, ABA juga berfungsi dalam menghadapi lingkungan dengan suhu rendah dan kadar garam atau [[salinitas]] yang tinggi.<ref name="d"/> Peningkatan konsentrasi ABA pada [[daun]] dapat diinduksi oleh konsentrasi garam yang tinggi pada akar.<ref name="d">{{en}} {{cite book |last= Arteca RN |first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant growth substances: principles and applications|year= 1995|publisher= Springer |location= |id= ISBN 978-0-412-03911-9}}</ref> Dalam menghadapi musim dingin, ABA akan menghentikan pertumbuhan primer dan sekunder<ref name="z"/> Hormon yang dihasilkan pada [[tunas]] terminal ini akan memperlambat pertumbuhan dan memicu perkembangan [[primordia daun]] menjadi sisik yang berfungsi melindungi tunas dorman selama [[musim dingin]].<ref name="z"/> ABA juga akan menghambat pembelahan sel [[kambium]] pembuluh.<ref name="z">{{en}} {{cite book |last= Campbell NA, Reece JB|first= |authorlink= |coauthors= |title= Biology, 7th Edition|year=2004 |publisher= Benjamin Cummings|location= |id= ISBN 978-0-8053-7146-8}}</ref>
== Biosintesis ABA ==
Biosintesis ABA dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan karotenoid, suatu pigmen yang dihasilkan oleh kloroplas. Ada dua jalur metabolisme yang dapat ditempuh untuk menghasilkan ABA, yaitu jalur asam mevalonat (MVA) dan jalur metileritritol fosfat (MEP). Secara tidak langsung, ABA dihasilkan dari oksidasi senyawa ''violaxanthonin'' menjadi ''xanthonin'' yang akan dikonversi menjadi ABA. Sedangkan pada beberapa jenis cendawan patogenik, ABA dihasilkan secara langsung dari molekul isoprenoid C15, yaitu farnesil difosfat<ref>{{cite book |last= Peter J. Davies|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant hormones: biosynthesis, signal transduction, action!|year= 2005|publisher= Springer|location= |id= ISBN 978-1402026843 }}</ref>.
 
== Biosintesis ABA ==
Biosintesis ABA dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan [[karotenoid]], suatu [[pigmen tumbuhan|pigmen]] yang dihasilkan oleh [[kloroplas]].<ref name="q"/> Ada dua jalur [[metabolisme]] yang dapat ditempuh untuk menghasilkan ABA, yaitu jalur [[asam mevalonat]] (MVA) dan jalur [[metileritritol fosfat]] (MEP).<ref name="q"/> Secara tidak langsung, ABA dihasilkan dari [[oksidasi]] senyawa ''[[violaxanthonin]]'' menjadi ''[[xanthonin]]'' yang akan dikonversi menjadi ABA.<ref name="q"/> Sedangkan pada beberapa jenis cendawan patogenik, ABA dihasilkan secara langsung dari molekul [[isoprenoid]] C15C<sub>15</sub>, yaitu [[farnesil difosfat]].<ref name="q">{{en}} {{cite book |last= Peter J. Davies|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant hormones: biosynthesis, signal transduction, action!|year= 2005|publisher= Springer|location= |id= ISBN 978-14020268431-4020-2684-3 }}</ref>.
 
== Transportasi ABAdalam tubuh tumbuhan ==
Pengangkutan hormon ABA dapat terjadi baik di [[xilem]] maupun [[floem]] dan arah pergerakkannyapergerakannya bisa naik atau turun.<ref name="a"/> Transportasi ABA dari [[floem]] menuju ke daun dapat distimulasidirangsang denganoleh [[salinitas]] (kegaraman tinggi).<ref name="a"/> Pada tanamantumbuhan tertentu, terdapat perbedaan transportasi ABA dalam siklus hidupnya.<ref name="a"/> Daun muda memerlukan ABA dari xilem dan floem, sedangkan daun dewasa merupakan sumber dari ABA dan dapat ditranspor ke luar daun.<ref name="a">{{en}} {{cite journal
| author = W. Dieter Jaschke, Andreas D. Peuke1, John S. Pate, Wolfram Hartung
| year = 1997
Baris 31 ⟶ 52:
| accessdate =
}}
</ref>.
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Seskuiterpena]]
{{Category:Hormon tanaman}}
[[Kategori:Asam karboksilat]]
[[Kategori:Fitohormon]]
[[Kategori:Alkohol tersier]]
[[Kategori:Apokarotenoid]]
[[Kategori:Enona]]
[[Kategori:Sikloheksana]]
[[Kategori:Pengatur pertumbuhan tumbuhan]]