Asam absisat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TjBot (bicara | kontrib)
k bot kosmetik perubahan
k Menghapus Kategori:Siklohekana; Menambah Kategori:Sikloheksana menggunakan HotCat
 
(45 revisi perantara oleh 28 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{chembox
[[Berkas:Abscisic acid structure.png|thumb|right|Struktur asam absisat.]]
| verifiedrevid = 321914344
Asam absisat adalah molekul sesquiterpenoid (memiliki 15 atom karbon) yang merupakan salah satu [[hormon]] tumbuhan<ref name="c"></ref>. Selain dihasilkan secara alami oleh oleh tanaman, hormon ini juga dihasilkan oleh ganggang hijau dan cendawan<ref name="c"></ref>. Hormon ini ditemukan pada tahun 1963 oleh Frederick Addicott. Beliau berhasil mengisolasi senyawa ''abscisin'' I dan II dari tanaman kapas<ref name="c"></ref>. Senyawa abscisin II inilah yang disebut dengan asam absisat atau ABA<ref name="c"></ref>. Pada saat yang bersamaan, dua kelompok peneliti yang dipimpin oleh Philip Wareing dan Van Steveninck juga meneliti tentang hormon tersebut<ref name="c">{{cite book |last= Salisbury FB, Ross CW|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant Physiology |year= 1992|publisher= Belmont|location= |id= }}</ref>.
| Name = '''Asam absisat'''
| ImageFile = Abscisic acid Structural Formula V1.svg
| ImageSize = 244px
| ImageName = Asam absisat
| IUPACName = Asam [''S''-(''Z,E'')]-5-(1-Hidroksi-2,6,6 -trimetil-4-okso-2-sikloheksen-1-il)-3-metil-2,4-pentanadienoat<ref>{{Cite web |url=http://www.abscisic.com/abscisic-chemical-name.php |title=Abscisic Acid Chemical Name |access-date=2010-05-03 |archive-date=2007-09-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070929163442/http://www.abscisic.com/abscisic-chemical-name.php |dead-url=yes }}</ref>
| Section1 = {{Chembox Identifiers
| Abbreviations = ABA
| InChIKey = JLIDBLDQVAYHNE-YKALOCIXBP
| PubChem = 5280896
| CASNo_Ref = {{cascite}}
| CASNo = 21293-29-8
| ChemSpiderID = 4444418
| SMILES = O=C1\C=C(/[C@](O)(\C=C\C(=C/C(=O)O)C)C(C)(C)C1)C
| InChI = 1/C15H20O4/c1-10(7-13(17)18)5-6-15(19)11(2)8-12(16)9-14(15,3)4/h5-8,19H,9H2,1-4H3,(H,17,18)/b6-5+,10-7-/t15-/m1/s1
}}
| Section2 = {{Chembox Properties
| Formula = C<sub>15</sub>H<sub>20</sub>O<sub>4</sub>
| Solubility1 = sangat larut dalam aseton, EtOH dan CHCl<sub>3</sub>
| MeltingPtC = 160
| BoilingPt = 120&nbsp;°C (menyublim)}}
}}
'''Asam absisat''' adalah [[molekul]] sesquiterpenoid[[terpenoid|seskuiterpenoid]] (memiliki 15 [[atom]] [[karbon]]) yang merupakan salah satu [[hormon]] tumbuhan]].<ref name="c"></ref>. Selain dihasilkan secara alami oleh oleh tanamantumbuhan, hormon ini juga dihasilkan oleh ganggang[[alga hijau]] dan [[fungi|cendawan]].<ref name="c"></ref>. Hormon ini ditemukan pada tahun 1963 oleh [[Frederick Addicott]]. BeliauAddicott berhasil mengisolasi senyawa ''abscisin'' I dan II dari tanamantumbuhan [[kapas]].<ref name="c"></ref>. Senyawa abscisin II inilah yangkelak disebut dengan asam absisat, ataudisingkat ABA.<ref name="c"></ref>. Pada saat yang bersamaan, dua kelompok peneliti lain yang masing-masing dipimpin oleh [[Philip Wareing]] dan [[Van Steveninck]] juga menelitimelakukan penelitian tentangterhadap hormon tersebut.<ref name="c">{{en}} {{cite book |last= Salisbury FB, Ross CW|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant Physiology |year= 1992|publisher= Belmont|location= |id= }}</ref>.
 
== Fungsi ABA ==
[[Berkas:CottonPlant.JPG|thumbjmpl|rightkiri|Pada tanaman kapas yang tahan kadar garam tinggi ditemukan adanya peningkatan konsentrasi ABA pada bagian akar, daun, dan xilem.]]
[[Berkas:CottonPlant.JPG|thumb|right|Pada tanaman kapas yang tahan kadar garam tinggi ditemukan adanya peningkatan konsentrasi ABA pada bagian akar, daun, dan xilem.]]
Asam absisat berperang penting dalam memulai masa [[dormansi]] biji<ref name="k"></ref>. Dalam keadaan dorman atau "istirahat", tidak terjadi pertumbuhan tanaman dan aktivitas [[fisiologis]] berhenti sementara<ref name="k"></ref>. Proses dormansi biji ini penting untuk menjaga agar biji tidak berkecambah sebelum waktu yang tidak dikehendaki<ref name="k"></ref>. Hal ini terutama sangat dibutuhkan pada tumbuhan tahunan dan tumbuhan dwitahunan yang membutuhkan biji sebagai cadangan makanan di musim dingin ataupun musim kemarau panjang<ref name="k"></ref>. Oleh karena itu, tumbuhan menghasilkan ABA untuk [[maturasi]] biji dan menjaga biji agar berkecambah di musim yang diinginkan<ref name="k">{{cite book |last= Linda RB|first= |authorlink= |coauthors= |title= Introductory Botany: Plants, People, and the Environment|year= 2007|publisher= Brooks Cole|location= |id= ISBN 978-0-534-46669-5}}</ref>.
ABA juga sangat penting untuk menghadapi kondisi lingkungan yang "mencekam" seperti kekeringan. Hormon ini dapat menutup stomata pada daun dengan menurunkan tekanan [[osmotik]] dalam sel dan menyebabkan sel [[turgor]]<ref name="z"></ref>. Akibatnya, kehilangan cairan tanaman yang disebabkan oleh transpirasi melalui stomata dapat dicegah. ABA juga mencegah kehilangan air dari tanaman dengan membentuk lapisan epikutikula atau lapisan lilin<ref name="z"></ref>. Selain itu, ABA juga dapat menstimulasi pengambilan air melalui [[akar]] <ref>{{cite book |last= Lerner HR|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant Responses to Environmental Stresses: From Phytohormones to Genome Reorganization: From Phytohormones to Genome Reorganization|year= 1999|publisher= CRC Press|location= |id= ISBN 978-0-8247-0044-7}}</ref>. Selain untuk menghadapi kekeringan, ABA juga berfungsi dalam menghadapi lingkungan dengan suhu rendah dan kadar garam atau salinitas yang tinggi<ref name="d"></ref>. Peningkatan konsentrasi ABA pada daun dapat diinduksi oleh konsentrasi garam yang tinggi pada akar
<ref name="d">{{cite book |last= Arteca RN |first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant growth substances: principles and applications|year= 1995|publisher= Springer |location= |id= ISBN 978-0-412-03911-9}}</ref>. Dalam menghadapi musim dingin, ABA akan menghentikan pertumbuhan primer dan sekunder<ref name="z"></ref>. Hormon yang dihasilkan pada [[tunas]] terminal ini akan memperlambat pertumbuhan dan memicu perkembangan primordia daun menjadi sisik yang berfungsi melindungi tunas dorman selama musim dingin<ref name="z"></ref>. ABA juga akan menghambat pembelahan sel [[kambium]] pembuluh <ref name="z">{{cite book |last= Campbell NA, Reece JB|first= |authorlink= |coauthors= |title= Biology, 7th Edition|year=2004 |publisher= Benjamin Cummings|location= |id= ISBN 978-0-8053-7146-8}}</ref>.
 
Asam absisat berperangberperan penting dalampemulaian memulai masa(inisiasi) [[dormansi]] [[biji]].<ref name="k"></ref>. Dalam keadaan [[dorman]] atau "istirahat", tidak terjadi [[pertumbuhan tanaman]] dan aktivitas [[fisiologis]] berhenti sementara.<ref name="k"></ref>. Proses dormansi biji ini penting untuk menjaga agar biji tidak berkecambah sebelum waktu yang tidak dikehendaki.<ref name="k"></ref>. Hal ini terutama sangat dibutuhkan pada [[tumbuhan tahunan]] dan [[tumbuhan dwitahunandwimusim]] yang membutuhkanbijinya biji sebagaimemerlukan cadangan makanan di [[musim dingin]] ataupun [[musim kemarau panjang<ref name="k"></ref>. Oleh karena itu, tumbuhan menghasilkan ABA untuk [[maturasipanas]] biji dan menjaga biji agar berkecambah di musim yang diinginkanpanjang<ref name="k">{{cite book |last= Linda RB|first= |authorlink= |coauthors= |title= Introductory Botany: Plants, People, and the Environment|year= 2007|publisher= Brooks Cole|location= |id= ISBN 978-0-534-46669-5}}</ref>.
== Biosintesis ABA ==
Biosintesis ABA dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan [[karotenoid]], suatu pigmen yang dihasilkan oleh [[kloroplas]]<ref name="q"></ref>. Ada dua jalur metabolisme yang dapat ditempuh untuk menghasilkan ABA, yaitu jalur asam mevalonat (MVA) dan jalur metileritritol fosfat (MEP)<ref name="q"></ref>. Secara tidak langsung, ABA dihasilkan dari [[oksidasi]] senyawa ''violaxanthonin'' menjadi ''xanthonin'' yang akan dikonversi menjadi ABA<ref name="q"></ref>. Sedangkan pada beberapa jenis cendawan patogenik, ABA dihasilkan secara langsung dari molekul isoprenoid C15, yaitu farnesil difosfat<ref name="q">{{cite book |last= Peter J. Davies|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant hormones: biosynthesis, signal transduction, action!|year= 2005|publisher= Springer|location= |id= ISBN 978-1-4020-2684-3 }}</ref>.
 
Tumbuhan menghasilkan ABA untuk [[maturasi]] biji dan menjaga biji agar berkecambah di musim yang diinginkan.<ref name="k">{{en}} {{cite book |last= Linda RB|first= |authorlink= |coauthors= |title= Introductory Botany: Plants, People, and the Environment|year= 2007|publisher= Brooks Cole|location= |id= ISBN 978-0-534-46669-5}}</ref>
== Transportasi ABA ==
 
Pengangkutan hormon ABA dapat terjadi baik di [[xilem]] maupun [[floem]] dan arah pergerakkannya bisa naik atau turun<ref name="a"></ref>. Transportasi ABA dari floem menuju ke daun dapat distimulasi dengan salinitas<ref name="a"></ref>. Pada tanaman tertentu, terdapat perbedaan transportasi ABA dalam siklus hidupnya<ref name="a"></ref>. Daun muda memerlukan ABA dari xilem dan floem, sedangkan daun dewasa merupakan sumber dari ABA dan dapat ditranspor ke luar daun<ref name="a">{{cite journal
ABA juga sangat penting untuk menghadapi kondisi cekaman lingkungan yang "mencekam", seperti [[kekeringan]]. Hormon ini dapatmerangsang menutuppenutupan [[stomata]] pada [[epidermis]] [[daun]] dengan menurunkan tekanan [[tekanan osmotik]] dalam sel dan menyebabkan sel [[turgor]] [[sel (biologi)|sel]].<ref name="z"></ref>. Akibatnya, kehilangan cairan tanaman yang disebabkan oleh [[transpirasi]] melalui stomata dapat dicegah. ABA juga mencegah kehilangan air dari tanamantubuh tumbuhan dengan membentuk lapisan [[epikutikula]] atau [[lapisan lilin]].<ref name="z"></ref>. Selain itu, ABA juga dapat menstimulasi pengambilan air melalui [[akar]] .<ref>{{en}} {{cite book |last= Lerner HR|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant Responses to Environmental Stresses: From Phytohormones to Genome Reorganization: From Phytohormones to Genome Reorganization|year= 1999|publisher= CRC Press|location= |id= ISBN 978-0-8247-0044-7}}</ref>. Selain untuk menghadapi kekeringan, ABA juga berfungsi dalam menghadapi lingkungan dengan suhu rendah dan kadar garam atau [[salinitas]] yang tinggi.<ref name="d"></ref>. Peningkatan konsentrasi ABA pada [[daun]] dapat diinduksi oleh konsentrasi garam yang tinggi pada akar.<ref name="d">{{en}} {{cite book |last= Arteca RN |first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant growth substances: principles and applications|year= 1995|publisher= Springer |location= |id= ISBN 978-0-412-03911-9}}</ref> Dalam menghadapi musim dingin, ABA akan menghentikan pertumbuhan primer dan sekunder<ref name="z"/> Hormon yang dihasilkan pada [[tunas]] terminal ini akan memperlambat pertumbuhan dan memicu perkembangan [[primordia daun]] menjadi sisik yang berfungsi melindungi tunas dorman selama [[musim dingin]].<ref name="z"/> ABA juga akan menghambat pembelahan sel [[kambium]] pembuluh.<ref name="z">{{en}} {{cite book |last= Campbell NA, Reece JB|first= |authorlink= |coauthors= |title= Biology, 7th Edition|year=2004 |publisher= Benjamin Cummings|location= |id= ISBN 978-0-8053-7146-8}}</ref>
 
== Biosintesis ABA ==
Biosintesis ABA dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan [[karotenoid]], suatu [[pigmen tumbuhan|pigmen]] yang dihasilkan oleh [[kloroplas]].<ref name="q"></ref>. Ada dua jalur [[metabolisme]] yang dapat ditempuh untuk menghasilkan ABA, yaitu jalur [[asam mevalonat]] (MVA) dan jalur [[metileritritol fosfat]] (MEP).<ref name="q"></ref>. Secara tidak langsung, ABA dihasilkan dari [[oksidasi]] senyawa ''[[violaxanthonin]]'' menjadi ''[[xanthonin]]'' yang akan dikonversi menjadi ABA.<ref name="q"></ref>. Sedangkan pada beberapa jenis cendawan patogenik, ABA dihasilkan secara langsung dari molekul [[isoprenoid]] C15C<sub>15</sub>, yaitu [[farnesil difosfat]].<ref name="q">{{en}} {{cite book |last= Peter J. Davies|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant hormones: biosynthesis, signal transduction, action!|year= 2005|publisher= Springer|location= |id= ISBN 978-1-4020-2684-3 }}</ref>.
 
== Transportasi ABAdalam tubuh tumbuhan ==
Pengangkutan hormon ABA dapat terjadi baik di [[xilem]] maupun [[floem]] dan arah pergerakkannyapergerakannya bisa naik atau turun.<ref name="a"></ref>. Transportasi ABA dari [[floem]] menuju ke daun dapat distimulasidirangsang denganoleh [[salinitas]] (kegaraman tinggi).<ref name="a"></ref>. Pada tanamantumbuhan tertentu, terdapat perbedaan transportasi ABA dalam siklus hidupnya.<ref name="a"></ref>. Daun muda memerlukan ABA dari xilem dan floem, sedangkan daun dewasa merupakan sumber dari ABA dan dapat ditranspor ke luar daun.<ref name="a">{{en}} {{cite journal
| author = W. Dieter Jaschke, Andreas D. Peuke1, John S. Pate, Wolfram Hartung
| year = 1997
Baris 28 ⟶ 52:
| accessdate =
}}
</ref>.
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:BotaniSeskuiterpena]]
[[Kategori:Asam karboksilat]]
[[Kategori:Fitohormon]]
[[Kategori:Alkohol tersier]]
[[Kategori:Apokarotenoid]]
[[Kategori:Enona]]
[[Kategori:Sikloheksana]]
[[Kategori:Pengatur pertumbuhan tumbuhan]]