Asam absisat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MerlIwBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: hu:Abszcizinsav
k Menghapus Kategori:Siklohekana; Menambah Kategori:Sikloheksana menggunakan HotCat
 
(23 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{chembox
| verifiedrevid = 321914344
| Name = '''Asam absisat'''
| ImageFile = Abscisic acid Structural Formula V1.svg
| ImageSize = 200px244px
| ImageName = Asam absisat
| IUPACName = Asam [''S''-(''Z,E'')]-5-(1-Hidroksi-2,6,6 -trimetil-4-okso-2-sikloheksen-1-il)-3-metil-2,4-pentanadienoat<ref>[{{Cite web |url=http://www.abscisic.com/abscisic-chemical-name.php |title=Abscisic Acid Chemical Name] |access-date=2010-05-03 |archive-date=2007-09-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070929163442/http://www.abscisic.com/abscisic-chemical-name.php |dead-url=yes }}</ref>
| Section1 = {{Chembox Identifiers
| Abbreviations = ABA
Baris 22:
| BoilingPt = 120&nbsp;°C (menyublim)}}
}}
'''Asam absisat''' adalah [[molekul]] [[terpenoid|seskuiterpenoid]] (memiliki 15 [[atom]] [[karbon]]) yang merupakan salah satu [[hormon tumbuhan]].<ref name="c"/> Selain dihasilkan secara alami oleh oleh tumbuhan, hormon ini juga dihasilkan oleh [[alga hijau]] dan [[fungi|cendawan]].<ref name="c"/> Hormon ini ditemukan pada tahun 1963 oleh [[Frederick Addicott]]. Addicott berhasil mengisolasi senyawa ''abscisin'' I dan II dari tumbuhan [[kapas]].<ref name="c"/> Senyawa abscisin II kelak disebut dengan asam absisat, disingkat ABA.<ref name="c"/>. Pada saat yang bersamaan, dua kelompok peneliti lain yang masing-masing dipimpin oleh [[Philip Wareing]] dan [[Van Steveninck]] juga melakukan penelitian terhadap hormon tersebut.<ref name="c">{{en}} {{cite book |last= Salisbury FB, Ross CW|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant Physiology |year= 1992|publisher= Belmont|location= |id= }}</ref>
 
== Fungsi ==
[[Berkas:CottonPlant.JPG|thumbjmpl|leftkiri|Pada tanaman kapas yang tahan kadar garam tinggi ditemukan adanya peningkatan konsentrasi ABA pada bagian akar, daun, dan xilem.]]
 
Asam absisat berperan penting pemulaian (inisiasi) [[dormansi]] [[biji]].<ref name="k"/> Dalam keadaan [[dorman]] atau "istirahat", tidak terjadi [[pertumbuhan]] dan aktivitas [[fisiologis]] berhenti sementara.<ref name="k"/> Proses dormansi biji ini penting untuk menjaga agar biji tidak berkecambah sebelum waktu yang tidak dikehendaki.<ref name="k"/> Hal ini terutama sangat dibutuhkan pada [[tumbuhan tahunan]] dan [[tumbuhan dwimusim]] yang bijinya memerlukan cadangan makanan di [[musim dingin]] ataupun [[musim panas]] panjang<ref name="k"/>
 
Tumbuhan menghasilkan ABA untuk [[maturasi]] biji dan menjaga biji agar berkecambah di musim yang diinginkan.<ref name="k">{{en}} {{cite book |last= Linda RB|first= |authorlink= |coauthors= |title= Introductory Botany: Plants, People, and the Environment|year= 2007|publisher= Brooks Cole|location= |id= ISBN 978-0-534-46669-5}}</ref>
 
ABA juga sangat penting untuk menghadapi kondisi cekaman lingkungan, seperti [[kekeringan]]. Hormon ini merangsang penutupan [[stomata]] pada [[epidermis]] [[daun]] dengan menurunkan [[tekanan osmotik]] dalam sel dan menyebabkan [[turgor]] [[sel (biologi)|sel]].<ref name="z"/>. Akibatnya, kehilangan cairan tanaman yang disebabkan oleh [[transpirasi]] melalui stomata dapat dicegah. ABA juga mencegah kehilangan air dari tubuh tumbuhan dengan membentuk lapisan [[epikutikula]] atau [[lapisan lilin]].<ref name="z"/> Selain itu, ABA juga dapat menstimulasi pengambilan air melalui [[akar]]. <ref>{{en}} {{cite book |last= Lerner HR|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant Responses to Environmental Stresses: From Phytohormones to Genome Reorganization: From Phytohormones to Genome Reorganization|year= 1999|publisher= CRC Press|location= |id= ISBN 978-0-8247-0044-7}}</ref> Selain untuk menghadapi kekeringan, ABA juga berfungsi dalam menghadapi lingkungan dengan suhu rendah dan kadar garam atau [[salinitas]] yang tinggi.<ref name="d"/> Peningkatan konsentrasi ABA pada [[daun]] dapat diinduksi oleh konsentrasi garam yang tinggi pada akar.<ref name="d">{{en}} {{cite book |last= Arteca RN |first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant growth substances: principles and applications|year= 1995|publisher= Springer |location= |id= ISBN 978-0-412-03911-9}}</ref>. Dalam menghadapi musim dingin, ABA akan menghentikan pertumbuhan primer dan sekunder<ref name="z"/> Hormon yang dihasilkan pada [[tunas]] terminal ini akan memperlambat pertumbuhan dan memicu perkembangan [[primordia daun]] menjadi sisik yang berfungsi melindungi tunas dorman selama [[musim dingin]].<ref name="z"/>. ABA juga akan menghambat pembelahan sel [[kambium]] pembuluh. <ref name="z">{{en}} {{cite book |last= Campbell NA, Reece JB|first= |authorlink= |coauthors= |title= Biology, 7th Edition|year=2004 |publisher= Benjamin Cummings|location= |id= ISBN 978-0-8053-7146-8}}</ref>
 
== Biosintesis ==
Biosintesis ABA dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan [[karotenoid]], suatu [[pigmen tumbuhan|pigmen]] yang dihasilkan oleh [[kloroplas]].<ref name="q"/> Ada dua jalur [[metabolisme]] yang dapat ditempuh untuk menghasilkan ABA, yaitu jalur [[asam mevalonat]] (MVA) dan jalur [[metileritritol fosfat]] (MEP).<ref name="q"/> Secara tidak langsung, ABA dihasilkan dari [[oksidasi]] senyawa ''[[violaxanthonin]]'' menjadi ''[[xanthonin]]'' yang akan dikonversi menjadi ABA.<ref name="q"/> Sedangkan pada beberapa jenis cendawan patogenik, ABA dihasilkan secara langsung dari molekul [[isoprenoid]] C<sub>15</sub>, yaitu [[farnesil difosfat]].<ref name="q">{{en}} {{cite book |last= Peter J. Davies|first= |authorlink= |coauthors= |title= Plant hormones: biosynthesis, signal transduction, action!|year= 2005|publisher= Springer|location= |id= ISBN 978-1-4020-2684-3 }}</ref>
 
== Transportasi dalam tubuh tumbuhan ==
Pengangkutan hormon ABA dapat terjadi baik di [[xilem]] maupun [[floem]] dan arah pergerakannya bisa naik atau turun.<ref name="a"/> Transportasi ABA dari [[floem]] menuju ke daun dapat dirangsang oleh [[salinitas]] (kegaraman tinggi).<ref name="a"/> Pada tumbuhan tertentu, terdapat perbedaan transportasi ABA dalam siklus hidupnya.<ref name="a"/> Daun muda memerlukan ABA dari xilem dan floem, sedangkan daun dewasa merupakan sumber dari ABA dan dapat ditranspor ke luar daun.<ref name="a">{{en}} {{cite journal
| author = W. Dieter Jaschke, Andreas D. Peuke1, John S. Pate, Wolfram Hartung
| year = 1997
Baris 56:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:BotaniSeskuiterpena]]
[[Kategori:Asam organikkarboksilat]]
[[Kategori:Hormon tumbuhanFitohormon]]
[[Kategori:Alkohol tersier]]
 
[[Kategori:Apokarotenoid]]
[[ar:حمض التسقيط]]
[[Kategori:Enona]]
[[bn:অ্যাবসিসিক অ্যাসিড]]
[[Kategori:Sikloheksana]]
[[ca:Àcid abscíssic]]
[[Kategori:Pengatur pertumbuhan tumbuhan]]
[[cs:Kyselina abscisová]]
[[da:Abscisinsyre]]
[[de:Abscisinsäure]]
[[en:Abscisic acid]]
[[es:Ácido abscísico]]
[[fa:ابسسیسیک اسید]]
[[fi:Abskissihappo]]
[[fr:Acide abscissique]]
[[he:חומצה אבציסית]]
[[hu:Abszcizinsav]]
[[it:Acido abscissico]]
[[ja:アブシシン酸]]
[[jv:Asam absisat]]
[[ko:아브시스산]]
[[ml:അബ്സിസിക്ക് അമ്ലം]]
[[nl:Abscisinezuur]]
[[pl:Kwas abscysynowy]]
[[pt:Ácido abscísico]]
[[ru:Абсцизовая кислота]]
[[sk:Kyselina abscisová]]
[[sr:Апсцисинска киселина]]
[[th:กรดแอบไซซิก]]
[[tr:Absisik asit]]
[[uk:Абсцизова кислота]]
[[zh:脱落酸]]