Darul hijrah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HaidirAndiNovianto (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Sejarah Islam menggunakan HotCat
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Istilah '''Darul hijrah''' (bahasa Arab: دار الهجرة, [[Terjemahan harfiah|lit<small>.</small>]] [[bahasa Indonesia]]: 'tempat pengasingan/perlindungan/migrasi') awalnya diterapkan di [[Madinah]], kota dimana Nabinabi Islam [[Muhammad|Muhammad SAW]] dan para umatnya mencari perlindungan ketika diasingkan dari [[Makkah]] pada tahun 622 ([[Hijrah]]). Istilah ini kemudian diadopsi oleh sekte-sekte Islam radikal, terutama kaum Isma'ili untuk kubu-kubu mereka, yang berfungsi baik sebagai basis operasi maupun sebagai inti dari komunitas Islam "sejati".
 
== Penggunaan awal ==
Hijrah atau migrasi Nabi [[Muhammad|Muhammad SAW]] dan para umatnya pada bulan September 622 dari [[Makkah]] ke [[Madinah]] adalah peristiwa penting dalam sejarah [[Islam]]. Peristiwa ini dinamakan [[hijrah]], yang berarti "putusnya ikatan kekerabatan atau pergaulan", dan orang-orang Makkah yang mendukung dan mengikuti Muhammad ke pengasingan—serta mereka yang sebelumnya [[Hijrah ke Abisinia]]—dikenal sebagai [[Kaum Muhajirin|Muhajirin]], yaitu gelar yang memperoleh prestise besar di tahun-tahun berikutnya.{{sfn|Watt|1971|pp=366–367}} Dalam [[Al-Qur'an|Al-Quran]], hijrah dianggap sebagai kewajiban semua Muslim, terutama dalam konteks ketika orang Islam tinggal di tanah orang yang tidak beriman (''[[Pembagian dunia menurut Islam|dār al-ḥarb]]'') maka orang tersebut tidak dapat mempraktikkan agama secara bebas dan bertanggung jawab, sehingga harus bermigrasi ke tanah Islam. Jika hijrah tidak dilakukan, maka orang beriman tersebut akan dihukum ke neraka.{{sfn|Verskin|2015|pp=31–32}}{{sfn|Peters|2004|p=368}}
 
Akibatnya, pada masa awal Islam, setelah [[Penaklukan Muslim Awal|penaklukan Muslim awal]] yang cepat, [[Amshar|kota-kota garnisun]] baru di mana tempat kaum Muslim Arab menetap sering disebut sebagai "tempat migrasi" ({{transl|ar|dār al-hijra}}). Namun, penggunaan ini tidak berlangsung lama. Seperti yang dikatakan sejarawan Alan Verskin, " ''hijrah'' adalah konsep yang berguna bagi komunitas minoritas dengan kekuatan politik terbatas yang sedang dalam proses membangun dirinya sendiri", sementara kaum Muslim memegang kekuasaan politik dan dengan cepat menjadi kelompok dominan di negeri-negeri yang telah mereka taklukkan.{{sfn|Verskin|2015|p=32}}
 
== Referensi ==
Baris 16 ⟶ 18:
* {{cite book|last=Verskin|first=Alan|year=2015|title=Islamic Law and the Crisis of the Reconquista: The Debate on the Status of Muslim Communities in Christendom|location=Leiden and Boston|publisher=Brill|isbn=978-90-04-28319-0|pages=31–60|chapter=The Concept of Hijra (Migration) in Medieval Iberia and the Maghrib|doi=10.1163/9789004284531_003}}
* {{EI2|last=Watt|first=W. Montgomery|title=Hid̲j̲ra|volume=3|pages=366–367|url=http://dx.doi.org/10.1163/1573-3912_islam_SIM_2860}}
 
{{Uncategorized|date=Februari 2023}}
 
[[Kategori:Sejarah Islam]]