Larangan, Brebes: Perbedaan antara revisi

'''Larangan''' ({{lang-jv|ꦭꦫꦔꦤ꧀}}; [[Aksara Sunda|Sunda]]: ᮜᮛᮍᮔ᮪) adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Brebes]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Kecamatan Larangan terletak di wilayah tengah [[Kabupaten Brebes]]. Jarak Kecamatan Larangan dari Ibu kota [[Kabupaten Brebes]] adalah 22 kilometer. Luas wilayah Kecamatan Larangan adalah 162,12&nbsp;km² dan jumlah penduduknya adalah 140.017 Jiwa (Laki-laki 71.264 Jiwa dan Perempuan 68.753 Jiwa).<ref>[http://brebeskab.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/5 Jumlah Penduduk Kabupaten Brebes Berdasarkan Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2011 - 2014]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Kecamatan Larangan terdiri dari 11 Desa/Kelurahan. Pusat pemerintahannya berada di [[Larangan, Larangan, Brebes|Desa Larangan]]. Kecamatan ini dilalui [[Cirebon]] - [[Purwokerto]] serta jalur kereta api [[Jakarta]] - [[Cirebon]] - [[Purwokerto]] - [[Yogyakarta]] - [[Surabaya]].

|utara=[[Bulakamba, Brebes|Kecamatan Bulakamba]], [[Wanasari, Brebes|Kecamatan Wanasari]]

Kecamatan Larangan berada di wilayah tengah [[Kabupaten Brebes]] yang memiliki ketinggian wilayah rata-rat 43 meter diatasdi atas permukaan air laut. Topografi wilayahnya berupa dataran rendah dan perbukitan bergelombang dengan titik tertingginya yang hanya mencapai ketinggian 300 [[Mdpl]] yaitu di Bukit Apak di [[Wlahar, Larangan, Brebes|Desa Wlahar]]. Kecamatan Larangan dilintasi oleh [[Sungai Pemali]] di sepanjang perbatasan sebelah timur. Selain itu terdapat Sungai Rambatan. Kecamatan Banjarharjo yang beriklim tropis dengan dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan, dengan suhu udara pada siang hari berkisar antara 26 - 33 derajat Celcius.

Sebagian besar penduduk Kecamatan Larangan bermata pencaharian sebagai [[petani]] dan [[pedagang]]. Kawasan pertanian di Kecamatan Larangan yang membentang cukup luas menjadi salah satu penghasil pertanian yang besar di wilayah [[Brebes]], seperti [[Bawang merah]], [[cabe]], [[Jagung]], [[Tebu]] dll. Namun demikian ada yang bermata pencaharian sebagain buruh, buruh tani, wiraswasta, guru, PNS dll. Bahasa yang di gunakan oleh penduduk daerah ini adalah Bahasa Jawa Dialek Larangan yang memiliki kemiripan dengan Dialek [[Banyumasan (bahasa)|Banyumasan]], dan di daerah selatan menggunakan Bahasa [[bahasa Sunda|Sunda]].