Sangiran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| Image =[[Berkas:Sangiran 17-02.JPG|250px]]
|caption =
| Location =[[Kalijambe, Sragen|Kalijambe]], [[Jawa TengahSragen]]
| Type = Nasional
| Criteria =Kawasan
Baris 14:
| management = Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran
| Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2015091000093/sangiran
| map_location = JawaKabupaten TengahSragen
| map_label = {{PAGENAME}}
| map_caption =Lokasi {{PAGENAME}} di [[KabupatenKalijambe, Sragen|Kecamatan Kalijambe]], [[Jawa TengahSragen]]
| coordinates = {{coord|-7.4577082|110.8386485}}
|embedded={{Infobox World Heritage Site|child=yes
Baris 32:
'''Sangiran''' adalah [[situs arkeologi]] di [[Jawa]], [[Indonesia]].<ref>{{cite journal|title=Shell tool use by early members of Homo erectus in Sangiran, central Java, Indonesia: cut mark evidence |doi=10.1016/j.jas.2006.03.013|year=2007|last1=Choi|first1=Kildo|last2=Driwantoro|first2=Dubel|journal=Journal of Archaeological Science|volume=34|page=48}}</ref> Menurut laporan [[UNESCO]] (1995) "Sangiran diakui oleh para ilmuwan untuk menjadi salah satu situs yang paling penting di dunia untuk mempelajari fosil manusia, disejajarkan bersama situs [[Zhoukoudian]] (Cina), [[Willandra Lakes]] (Australia), [[Olduvai Gorge]] (Tanzania), dan [[Sterkfontein]] (Afrika Selatan), dan lebih baik dalam penemuan daripada yang lain."<ref>[http://whc.unesco.org/archive/advisory_body_evaluation/593.pdf World Heritage List note, ''Sangiran''], No 593, September 1995.</ref>
 
Daerah terdiri dari sekitar 56&nbsp;km² (7&nbsp;km x 8&nbsp;km). Lokasi ini terletak di [[Jawa Tengah]], sekitar 15 kilometer sebelah utara [[Surakarta]] di lembah Sungai [[Bengawan Solo]]. Secara administratif, kawasan Sangiran terbagi antara 2 kabupaten: [[Kabupaten Sragen]] ([[Gemolong, Sragen|Kecamatan Gemolong]], [[Kalijambe, Sragen|Kecamatan Kalijambe]], dan [[Plupuh, Sragen|Plupuh]]) dan [[Kabupaten Karanganyar]] ([[Gondangrejo, Karanganyar|Kecamatan Gondangrejo]]). Fitur penting dari situs ini adalah geologi daerah. Awalnya kubah terbentuk jutaan tahun yang lalu melalui kenaikan tektonik. Kubah itu kemudian terkikis yang mengekspos isi dalam kubah yang kaya akan catatan arkeologi.<ref>Tantri Yuliandini, '[http://www.thejakartapost.com/news/2002/08/23/tracing-man039s-origins-sangiran-pacitan.html Tracing man's origins in Sangiran, Pacitan'] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130905095253/http://www.thejakartapost.com/news/2002/08/23/tracing-man039s-origins-sangiran-pacitan.html |date=2013-09-05 }}, ''The Jakarta Post'', 23 August 2002.</ref>
 
== Sejarah eksplorasi ==
Baris 48:
 
== Museum Purbakala Sangiran ==
{{main|Museum Manusia Purba Sangiran}}
Penggalian oleh tim von Koenigswald yang berakhir 1941 dan koleksi-koleksinya sebagian disimpan di bangunan yang didirikannya bersama Toto Marsono di Sangiran, yang kelak menjadi Museum Purbakala Sangiran, tetapi koleksi-koleksi pentingnya dikirim ke kawannya di Jerman, [[Franz Weidenreich]].
 
Baris 89 ⟶ 90:
[[Kategori:Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia]]
[[Kategori:Prasejarah Indonesia]]
[[Kategori:Museum di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Museum arkeologi di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya peringkat nasional]]
[[Kategori:Kawasan cagar budaya di Indonesia]]
[[Kategori:Cagar budaya Indonesia di Jawa Tengah]]
[[Kategori:Cagar budaya di Kabupaten Sragen]]