AFC Ajax: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
BurningHill (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Supercozmo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(46 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
| founded = {{Start date and age|df=yes|1900|3|18}}
| ground = [[Johan Cruyff Arena]]
| capacity =
| owner = [[AFC Ajax N.V.]] ({{Euronext|isin=NL0000018034|AJAX}})
| chairman = {{flagicon|Belanda}}
| manager = {{flagicon|
| mgrtitle = Kepala pelatih
| league = [[Eredivisie]]
| season = [[Eredivisie
| position = Eredivisie, ke-
| website = http://www.ajax.nl
| current = Eredivisie
| pattern_la1 =
| pattern_b1
| pattern_ra1 =
| pattern_sh1 =
| pattern_so1 =
| leftarm1
| body1
| rightarm1
| shorts1
| socks1
| pattern_la2 =
| pattern_b2
| pattern_ra2 =
| pattern_sh2 =
| pattern_so2 =
| leftarm2
| body2
| rightarm2
| shorts2
| socks2
| pattern_la3 =
| pattern_b3
| pattern_ra3 =
| pattern_sh3 =
| pattern_so3 =
| leftarm3
| body3
| rightarm3
| shorts3
| socks3
| pattern_name3 = European
}}
{{sidebar
| titlestyle = font-size: 125%; background-color: red; color:white;
| title = Departemen aktif
| contentstyle = padding-top:0.5em;
| content1 = {{aligned table|cols=3|fullwidth=y
Baris 56:
| [[Image:Football pictogram.svg|30px]]
| [[Image:Football pictogram.svg|30px]]
|
| [[Jong Ajax|Eerste Divisie<br>(Cadangan)]]
| [[AFC Ajax (amatir)|Hoofdklasse<br>(Amatir)]]
Baris 75:
Sejak didirikan pada 1900, Ajax memasuki periode keemasan pada periode 1970-an. Saat masih ditangani Draches Van Stock dan diperkuat dengan para pemainnya, Ajax merajai Eropa dengan menjuarai Liga Champions tiga tahun berturut-turut pada rentang 1971-1973.
Ajax kemudian dikenal dengan sistem pembinaan pemain muda yang handal dan terus melahirkan pemain-pemain berbakat dari dalam maupun luar Belanda. Seakan tiada habisnya, Ajax terus mengekspor para pemain terbaiknya, mulai dari Frank Rijkaard, Marco van Basten, Dennis Bergkamp,
Setelah para pemain muda Ajax kembali mengejutkan Eropa dengan menjuarai Liga Champions 1995, masa keemasan Ajax kembali pudar. Butuh waktu untuk kembali merajai Benua Biru.
Baris 98:
=== Warna ===
{{Commons|AFC Ajax kits}}
Ajax awalnya bermain dengan seragam serba hitam dengan ikat pinggang merah diikat dipinggang pemain, tetapi seragam itu segera diganti dengan kemeja bergaris merah/putih dan celana pendek hitam. Merah, hitam dan putih adalah tiga warna [[bendera Amsterdam]]. Ketika dibawah manajer [[Jack Kirwan]], bagaimanapun, klub mendapatkan promosi ke papan atas sepak bola Belanda untuk pertama kalinya pada tahun 1911 (kemudian ''Eerste Klasse'' atau 'Kelas Satu', yang kemudian dinamai Eredivisie), Ajax terpaksa mengubah warna mereka karena [[Sparta Rotterdam]] sudah memiliki pakaian yang persis sama. Kostum khusus untuk pertandingan tandang tidak ada pada saat itu dan menurut peraturan asosiasi
=== Pemasok kostum dan sponsor ===
Baris 162:
=== Rivalitas dengan Feyenoord ===
{{main|De Klassieker}}
[[Feyenoord]] dari [[Rotterdam]] adalah rival Ajax. Setiap tahun kedua klub memainkan ''De Klassieker'' ("Klasik"), pertandingan antara tim-tim dari dua kota terbesar di Belanda.<ref>{{Cite web |url=http://www.vi.nl/dossier/alles-over-de-klassieker-ajax-dompelt-feyenoord-in-rouw.htm |title=Alles over De Klassieker: Ajax dompelt Feyenoord in rouw |publisher=Voetbal International |accessdate=2 September 2013 |archive-date=2013-09-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130916154013/http://www.vi.nl/dossier/alles-over-de-klassieker-ajax-dompelt-feyenoord-in-rouw.htm |dead-url=yes }}</ref> Selama tahun 1970-an, Ajax dan Feyenoord adalah dua klub di Belanda yang mampu meraih gelar nasional, serta mencapai kesuksesan kontinental dan bahkan global.<ref>{{Cite web |url=http://www.elenganche.es/2013/08/de-klassieker-ajax-feyenoord-y-el-orgullo-%E2%80%98oranje%E2%80%99.html |title=De Klassieker: Ajax-Feyenoord y el orgullo ‘oranje’ |publisher=El Enganche |accessdate=2 September 2013 |url-status=dead |archiveurl=https://archive.today/20130902173311/http://www.elenganche.es/2013/08/de-klassieker-ajax-feyenoord-y-el-orgullo-%E2%80%98oranje%E2%80%99.html |archivedate=2 September 2013 |df=dmy-all }}</ref> Pertemuan antara kedua klub menjadi tolok ukur bagi siapa yang benar-benar klub terbaik di Belanda. ''Klassieker'' adalah yang paling terkenal dari semua persaingan di Belanda dan tiket pertandingan selalu terjual habis.<ref>{{Cite web|url=http://www.hpdetijd.nl/2013-08-19/ajax-feyenoord-klassiekste-niet-klassieker-in-lange-reeks-klassiekers/ |title=Ajax – Feyenoord ‘klassiekste niet-Klassieker in lange reeks Klassiekers’ |publisher=HP.nl|accessdate=2 September 2013}}</ref> Pertandingan ini dipandang dimata publik sebagai "sepak bola Ajax yang anggun dan elegan, melawan semangat juang Feyenoord yang gigih"; kepercayaan ibu kota versus mentalitas kerah biru Rotterdam.<ref>{{Cite web |url=http://www.bnr.nl/nieuws/sport/772781-1308/feyenoord-en-ajax-is-haat |title='Feyenoord en Ajax is haat' |publisher=BNR.nl |accessdate=2 September 2013 |archive-date=2013-08-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130818024459/http://www.bnr.nl/nieuws/sport/772781-1308/feyenoord-en-ajax-is-haat |dead-url=yes }}</ref> Pertandingan dikenal karena ketegangan dan kekerasan mereka, baik didalam maupun diluar lapangan. Selama bertahun-tahun, beberapa insiden kekerasan telah terjadi yang melibatkan pendukung saingan, yang mengarah ke pelarangan pendukung tandang dikedua stadion saat ini.<ref>{{cite news|url=https://www.telegraph.co.uk/sport/football/european/7135955/Feyenoords-latest-clash-with-Ajax-peaceful-thanks-to-absent-friends.html |title=Feyenoord's latest clash with Ajax peaceful thanks to absent 'friends' |newspaper=The Telegraph|accessdate=2 September 2013}}</ref> Titik terendah dicapai pada 23 Maret 1997, ketika para pendukung kedua klub bertemu disebuah lapangan dekat [[Beverwijk]], dimana pendukung Ajax, Carlo Picornie, terluka parah, insiden itu biasanya disebut sebagai "Pertempuran Beverwijk".<ref>{{Cite web|url=http://www.ad.nl/ad/nl/5619/Feyenoord/article/detail/2118764/2008/03/20/Stervend-in-de-modder.dhtml |title=Stervend in de modder |publisher=AD.nl|accessdate=2 September 2013}}</ref>
=== Rivalitas dengan PSV ===
Baris 170:
=== Rivalitas dengan klub lain ===
{{main|Derby Amsterdam}}
Selain Feyenoord dan PSV, Ajax memiliki beberapa persaingan lain, meskipun dalam banyak kasus sentimen sebagian besar dirasakan oleh oposisi dan lebih mengarah ke Ajax, dengan salah satunya adalah [[FC Utrecht|Utrecht]].<ref>{{Cite web|url=http://www.voetbalcentraal.nl/nieuws/56261/rivaliteit-tussen-fans-ajax-en-fc-utrecht-opvallend |title=Rivaliteit tussen fans Ajax en FC Utrecht opvallend |publisher=Voetbalzone.nl|accessdate=2 September 2013}}</ref> Meskipun persaingan lebih terasa dipihak Utrecht kemudian dengan Ajax, pertarungan antara kedua belah pihak sering kali cukup intens.<ref>{{Cite web |url=http://www.bnr.nl/nieuws/sport/988786-1209/zo-n-rivaliteit-moeilijk-te-begrijpen |title=Zulke rivaliteit moeilijk te begrijpen |publisher=BNR.nl |accessdate=2 September 2013 |archive-date=2013-07-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130718103425/http://www.bnr.nl/nieuws/sport/988786-1209/zo-n-rivaliteit-moeilijk-te-begrijpen |dead-url=yes }}</ref> Kedua tim memiliki pendukung fanatik, dan bentrokan diluar lapangan lebih sering menjadi aturan daripada pengecualian. Hal yang sama berlaku untuk [[ADO Den Haag]], dengan kedua kelompok pendukung sering terlibat konflik, ketika ADO-Hooligan membakar rumah pendukung Ajax, dan hooligan Ajax kemudian menerobos masuk ke rumah Pendukung ADO ketegangan antara kedua klub meningkat. Pada tahun 2006, pendukung dari kedua klub dilarang menghadiri pertandingan tandang selama lima tahun karena wabah dan bentrokan yang sering terjadi.<ref>{{Cite web|url=http://www.volkskrant.nl/vk/nl/2686/Binnenland/article/detail/820449/2006/04/25/Poging-brandstichting-supportershome-Ajax.dhtml |title=Poging brandstichting supportershome Ajax |publisher=Volkskrant|accessdate=2 September 2013}}</ref>
Tim lebih lanjut yang berbagi persaingan dengan Ajax termasuk [[FC Twente|Twente]], [[Vitesse Arnhem]], [[FC Groningen|Groningen]] dan AZ, meskipun yang terakhir sering dianggap oleh pendukung Ajax sebagai "adik lelaki" klub.<ref>{{Cite web|url=http://www.voetbalzone.nl/doc.asp?uid=193936 |title=Ajax is de buurman, rivaliteit is groot, het betekent iets voor de mensen |publisher=Voetbalzone.nl|accessdate=2 September 2013}}</ref> Dengan AZ yang berasal dari [[Alkmaar]] terdekat dan karena itu terletak di provinsi yang sama dengan Ajax, pertarungan antara kedua belah pihak umumnya dikenal sebagai "Derby De Noord-Hollandse" ("Derby Holland Utara") dan sering kali sangat kompetitif dan intens.<ref>{{Cite web|url=https://www.goal.com/nl/match/46410/afc-ajax-vs-az/report |title=Noord-Hollandse derby makkelijke prooi Ajax |publisher=Goal.com|accessdate=2 September 2013}}</ref>
Persaingan masa lalu termasuk derby Amsterdam lokal antara Ajax dan klub seperti [[Blauw-Wit Amsterdam|Blauw-Wit]], [[AFC DWS|DWS]] dan [[De Volewijckers]] (yang kemudian bergabung menjadi [[FC Amsterdam]] pada tahun 1972).<ref>{{Cite web|url=http://www.volkskrant.nl/vk/nl/2844/Archief/archief/article/detail/424276/1996/03/30/Blauw-Wit-de-club-van-het-Stadion-kwam-zag-en-verdween.dhtml |title=Blauw Wit, de club van het Stadion, kwam, zag en verdween |publisher=Volkskrant|accessdate=2 September 2013}}</ref> Namun, ketegangan antara sisi lokal berkurang ketika pembagian klub melalui bermain diliga yang berbeda dari waktu ke waktu menjadi lebih besar. Bertahun-tahun tidak berkompetisi diliga yang sama menghasilkan pertandingan yang jarang terjadi, sampai ketegangan akhirnya diselesaikan antara klub-klub Amsterdam.<ref>{{Cite web |url=http://www.vi.nl/webshop/product/sporen-van-ajax.htm |title=Sporen van Ajax |publisher=Voetbal International |accessdate=2 September 2013 |archive-date=2013-10-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131029193752/http://www.vi.nl/webshop/product/sporen-van-ajax.htm |dead-url=yes }}</ref> Derby Amsterdam terakhir yang terjadi dalam pertandingan liga resmi adalah ketika Ajax mengalahkan FC Amsterdam 5-1 pada 19 Maret 1978.<ref>{{Cite web|url=http://www.wsc.co.uk/the-archive/923-Europe/6986-dutch-derby-days |title=Dutch derby days |publisher=When Saturday Comes|accessdate=2 September 2013}}</ref>
== Pemain ==
=== Skuad saat ini ===
{{updated|12 September
{{Fs start}}
{{Fs player|no=1|nat=
{{Fs player|no=2|nat=NED|pos=DF|name=[[
{{Fs player|no=3|nat=
{{Fs player|no=4 |nat=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=6|nat=ENG|pos=MF|name=[[Jordan Henderson]]}}
{{fs mid}}
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=
{{Fs player|no=39|nat=
{{Fs player|no=22|nat=NED|pos=GK|name=[[Remko Pasveer]]}}
{{Fs player|no=12|nat=NED|pos=GK|name=[[Jay Gorter]]}}
{{Fs end}}
=== Pemain yang dipinjamkan ===
{{Fs start}}
{{Fs player|no=22|nat=
{{Fs player|no=|nat=
{{Fs player|no=|nat=NED|pos=DF|name=[[
{{Fs end}}
==== Nomor punggung klub yang dipensiunkan ====
* '''14''' – {{flagicon|Belanda}} [[Johan Cruyff]], penghargaan kehormatan
Sejak [[Eredivisie 2007–08|musim 2007–08]], tidak ada pemain menggunakan nomor punggung 14 di tim ini, sejak klub memutuskan untuk mempensiunkan nomor punggun ini untuk menghormati legenda sepak bola [[Johan Cruyff]]. Cruyff sendiri menyatakan bahwa adalah lebih baik, jika pemain terbaik di tim menggunakan seragam bernomor punggung 14. Gelandang [[Spanyol]] [[Roger García
== Staf ==
Baris 240 ⟶ 238:
=== Staf saat ini ===
;Staf kepelatihan
* Kepala pelatih: {{flagicon|Netherlands}} [[
* Asisten pelatih: {{flagicon|Netherlands}} [[Aron Winter]]
* Asisten pelatih: {{flagicon|Netherlands}} [[Richard Witschge]]
Baris 261 ⟶ 259:
=== Daftar ketua Ajax ===
{{div col
* {{Flagicon|IRE|1783}} [[Jack Kirwan]] (1910–15)
{{col-3}}▼
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|NED}} [[Wim Volkers]] (1941–42)
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|NED}} [[Karel Kaufman]] (1952–53)
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|
* {{Flagicon|ENG}} [[Jack Rowley]] (1963–64)
* {{Flagicon|ENG}} [[Vic Buckingham]] (1964–65)
* {{Flagicon|NED}} [[Rinus Michels]] (1965–71)
* {{Flagicon|ROU|1965}} [[Ștefan Kovács]] (1971–73)
* {{Flagicon|NED}} [[George Knobel]] (1973–74)
* {{Flagicon|NED}} [[Bobby Haarms]] (1974, interim)
* {{Flagicon|NED}} [[Hans Kraay Sr.|Hans Kraay]] (1974–75)
* {{Flagicon|NED}} [[Jan van Daal]] (1975, interim)
* {{Flagicon|NED}} [[Rinus Michels]] (1975–76)
* {{Flagicon|SFR Yugoslavia}} [[Tomislav Ivić]] (1976–78)
* {{Flagicon|NED}} [[Cor Brom]] (1978–79)
* {{Flagicon|NED}} [[Leo Beenhakker]] (1979–81)
* {{Flagicon|NED}} [[Aad de Mos]] (1981, interim)
* {{Flagicon|FRG}} [[Kurt Linder]] (1981–82)
* {{Flagicon|NED}} [[Aad de Mos]] (1982–85)
* {{Flagicon|LUX}} [[Antoine Kohn]], {{Flagicon|NED}} [[Tonny Bruins Slot]] and {{Flagicon|NED}} [[Cor van der Hart]] (1985, interim)
* {{Flagicon|NED}} [[Johan Cruyff]] (1985–88)
* {{Flagicon|FRG}} [[Kurt Linder]] (1988)
* {{Flagicon|LUX}} [[Antoine Kohn]], {{Flagicon|NED}} [[Bobby Haarms]] and {{Flagicon|NED}} [[Barry Hulshoff]] (1988–89, interim)
* {{Flagicon|NED}} [[Leo Beenhakker]] (1989–91)
* {{Flagicon|NED}} [[Louis van Gaal]] (1991–97)
* {{Flagicon|DEN}} [[Morten Olsen]] (1997–99)
* {{Flagicon|NED}} [[Jan Wouters]] (1999–2000)
* {{Flagicon|NED}} [[Hans Westerhof]] (2000, interim)
* {{Flagicon|NED}} [[Co Adriaanse]] (2000–01)
* {{Flagicon|NED}} [[Ronald Koeman]] (2001–05)
* {{Flagicon|NED}} [[Ruud Krol]] (2005, interim)
* {{Flagicon|NED}} [[Danny Blind]] (2005–06)
* {{Flagicon|NED}} [[Henk ten Cate]] (2006–07)
* {{Flagicon|NED}} [[Adrie Koster]] (2007–08, interim)
* {{Flagicon|NED}} [[Marco van Basten]] (2008–09)
* {{Flagicon|NED}} [[John van 't Schip]] (2009, interim)
* {{Flagicon|NED}} [[Martin Jol]] (2009–10)
* {{Flagicon|NED}} [[Frank de Boer]] (2010–16)
* {{Flagicon|NED}} [[Peter Bosz]] (2016–17)
* {{Flagicon|NED}} [[Marcel Keizer]] (2017)
* {{Flagicon|NED}} [[Erik ten Hag]] (2017–2022)
* {{Flagicon|NED}} [[Alfred Schreuder]] (2022–2023)
* {{Flagicon|NED}} [[John Heitinga]] (2023)
* {{flagicon|NED}} [[Maurice Steijn]] (2023–)
=== Daftar pelatih Ajax ===
Baris 368 ⟶ 406:
== Peringkat koefisien klub UEFA ==
{{updated|20
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
Baris 374 ⟶ 412:
! Peringkat !! Tim !! Poin
|-
|11||align=left|{{flagicon|
|-bgcolor="#ddffdd"▼
|-
|
|-
|
▲|-bgcolor="#ddffdd"
▲|14||align=left|{{flagicon|NED}} '''Ajax''' ||81.500
|-
|15||align=left|{{flagicon|
|}
Baris 512 ⟶ 550:
| <ref>{{cite web | title = Ajax heeft weer 'sprankje hoop' én ook een nieuwe aanvoerder| url = https://nos.nl/artikel/2221842-ajax-heeft-weer-sprankje-hoop-en-ook-een-nieuwe-aanvoerder.html | publisher = NOS | accessdate =12 Mei 2018|language=nl}}</ref>
|-
| 2019–2023
!scope="row" align="left"|{{flagicon|SRB}} [[Dušan Tadić]]
| <ref>{{cite web | title = Tadic definitief aanvoerder Ajax| url = https://www.telegraaf.nl/sport/527510836/tadic-definitief-aanvoerder-ajax | publisher = De Telegraaf| accessdate =5 Agustus 2019|language=nl}}</ref>
Baris 519 ⟶ 557:
== Lihat pula ==
== Bibliografi ==
* {{nl icon}} David Endt, ''De godenzonen van Ajax'', Rap, Amsterdam, 1993, {{ISBN|90-6005-463-6}}
* {{nl icon}} Jan Baltus Kok, ''Naar Ajax. Mobiliteitspatronen van bezoekers bij vier thuiswedstrijden van Ajax'', [[Universitas Amsterdam]], Amsterdam, 1992, {{ISSN|0922-5625}}
* [[Simon Kuper]], ''Ajax, The Dutch, The War. Football in Europe during the Second World War'', [[Orion Books]], London (Translation of: Ajax, de Joden en Nederland ("Ajax, the Jews, The Netherlands)",<ref>{{cite web |url=http://www.hardgras.nl/?s1=13022245391705092597&s2=&cntID=72#77 |title=Hardgras |publisher=Hardgras.nl |access-date=4 August 2012 |
* {{nl icon}} Evert Vermeer, ''95 jaar Ajax. 1900–1995'', Luitingh-Sijthoff, Amsterdam, 1996, {{ISBN|90-245-2364-8}}
Baris 556 ⟶ 594:
[[Kategori:Ajax Amsterdam| ]]
[[Kategori:
[[Kategori:Tim sepak bola Amsterdam]]
[[Kategori:Klub pemenang Liga Champions UEFA]]
|