Teori argumentasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fuadi Zikri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20241009)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kembangkan}}
 
'''Teori argumentasi''' atau '''teori hujah'''<ref name="KBBIDkisahan">{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/{{urlencode:hujah|WIKI}}|title=Arti kata hujah|website=KBBI Daring|department=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud|access-date=09 Januari 2024}}</ref> ([[bahasa Inggris]]: ''Argumentationargumentation theory'') adalah [[Antardisiplin|studi interdisipliner]] tentang bagaimana kesimpulan dapat dicapai dari [[premis]] melalui [[penalaran logis]]. Hal Ini mencakup seni dan ilmu dalam berdebat[[debat|bersawala]], [[dialog]], dalam percakapan, dan [[persuasi]]. Teori argumen mempelajari aturan [[Kesimpulan|inferensi]], [[logika]], dan aturan prosedural dalam [[Kecerdasan buatan|pengaturan dunia buatan]] dan nyata.<ref>{{Cite journal|last=Frans H. Van Eemeran, Rob Grootendorst|year=2004|title=A Systematic Theory of Argumentation|url=http://catdir.loc.gov/catdir/samples/cam041/2003046181.pdf|journal=Published by the Press Syndicate of the University of Cambridge. Philosophy|pages=12}} {{ISBN|0-521-83075-3}} (hard). {{ISBN|0-521-53772-X}} (soft).</ref>
 
Argumentasi mencakup musyawarah dan negosiasi yang berkaitan dengan prosedur pengambilan keputusan kolaboratif.<ref>{{Cite journal|last=Jory|first=Constanza Ihnen|date=May 2016|title=Negotiation and deliberation: grasping the difference|journal=Argumentation|volume=30|issue=2|pages=145–165 [146]|doi=10.1007/s10503-014-9343-1}}</ref> Ini juga mencakup dialog eristik, cabang debat sosial di mana kemenangan atas lawan adalah tujuan utama, dan dialog didaktik yang digunakan untuk mengajar.<ref>{{Cite book|last=van Eemeren|first=Frans H.|last2=Garssen|first2=Bart|last3=Krabbe|first3=Erik C. W.|last4=Snoeck Henkemans|first4=A. Francisca|last5=Verheij|first5=Bart|last6=Wagemans|first6=Jean H. M.|date=2014|title=Handbook of argumentation theory|location=New York|publisher=[[Springer Verlag]]|isbn=9789048194728|pages=65–66|doi=10.1007/978-90-481-9473-5|oclc=871004444|quote=|author-link=Frans H. van Eemeren|url-status=live}}</ref> Seni dan sains ini sering kali menjadi sarana yang digunakan orang untuk melindungi keyakinan atau kepentingan pribadi mereka—atau memilih untuk mengubahnya—dalam dialog rasional, dalam bahasa umum, dan selama proses berdebat.
Baris 74:
 
=== Argumentasi ilmiah ===
Mungkin pernyataan paling radikal tentang dasar sosial dari pengetahuan ilmiah muncul dalam ''The Retoric of Science'' karya Alan G.Gross (Cambridge: Harvard University Press, 1990). Gross berpendapat bahwa sains adalah retoris "tanpa sisa",<ref>{{Cite book|last=Gross|first=Alan|year=1990|title=The Rhetoric of Science|url=https://archive.org/details/rhetoricofscienc0000gros|publisher=Harvard University Press|isbn=978-0674768734|pages=[https://archive.org/details/rhetoricofscienc0000gros/page/33 33]}}</ref> berarti bahwa pengetahuan ilmiah itu sendiri tidak dapat dilihat sebagai landasan pengetahuan yang diidealkan. Pengetahuan ilmiah diproduksi secara retoris, artinya ia memiliki otoritas epistemik khusus hanya sejauh metode verifikasi komunalnya dapat dipercaya. Pemikiran ini merupakan penolakan yang hampir lengkap terhadap [[Fondasionalisme|fondasionalisme yang]] menjadi dasar argumentasi pertama kali.
 
=== Argumentasi interpretatif ===
Baris 150:
* Tahap penutup: Menentukan apakah sudut pandang telah menahan kritik yang masuk akal, dan menerimanya dibenarkan. Ini terjadi ketika kondisi penghentian terpenuhi (Di antaranya dapat berupa, misalnya, batasan waktu atau penentuan arbiter. )
 
Van Eemeren dan Grootendorst memberikan daftar rinci aturan yang harus diterapkan pada setiap tahap protokol.  Selain itu, dalam penjelasan argumentasi yang diberikan oleh para penulis ini, ada peran protagonis dan antagonis tertentu dalam protokol yang ditentukan oleh kondisi yang mengatur kebutuhan argumen.
 
=== Metode argumentasi logis Walton ===
[[Douglas N. Walton]] mengembangkan teori filosofis khas dari argumentasi logis yang dibangun di sekitar seperangkat metode praktis untuk membantu pengguna mengidentifikasi, menganalisis, dan mengevaluasi argumen dalam wacana percakapan sehari-hari dan di bidang yang lebih terstruktur seperti debat, hukum, dan bidang ilmiah.<ref>{{Cite book|last=Walton|first=Douglas|date=2013|title=Methods of Argumentation|location=Cambridge|publisher=Cambridge University Press}}</ref> Ada empat komponen utama: [[skema argumentasi]],<ref>{{Cite book|last=Walton|first=Douglas|last2=Reed|first2=Chris|last3=Macagno|first3=Fabrizio|date=2008|title=Argumentation Schemes|url=https://archive.org/details/argumentationsch0000walt|location=New York|publisher=Cambridge University Press}}</ref> struktur dialog, [[Peta argumen|alat pemetaan argumen]], dan sistem argumentasi formal. Metode ini menggunakan gagasan komitmen dalam dialog sebagai alat fundamental untuk analisis dan evaluasi argumentasi daripada gagasan keyakinan.<ref name="WaltonKrabbe19953">{{Cite book|last=Walton|first=Douglas|last2=Krabbe|first2=E. C. W.|date=1995|title=Commitment in Dialogue: Basic Concepts of Interpersonal Reasoning|url=https://archive.org/details/commitmentindial0000walt|location=Albany|publisher=SUNY Press}}</ref> Komitmen adalah pernyataan yang telah diungkapkan atau dirumuskan oleh agen, dan telah berjanji untuk dilaksanakan, atau telah ditegaskan secara terbuka. Menurut model komitmen, agen berinteraksi satu sama lain dalam dialog di mana masing-masing mengambil gilirannya untuk menyumbangkan tindak tutur. Kerangka dialog menggunakan pertanyaan kritis sebagai cara untuk menguji penjelasan yang masuk akal dan menemukan titik lemah dalam sebuah argumen yang menimbulkan keraguan tentang akseptabilitas argumen.
 
Model argumentasi logis Walton mengambil pandangan bukti dan pembenaran yang berbeda dari [[epistemologi]] dominan [[filsafat analitik]], yang didasarkan pada kerangka [[Keyakinan dan kepercayaan|keyakinan benar yang dibenarkan.]]<ref>{{Cite journal|last=Walton|first=Douglas|last2=Zhang|first2=Nanning|date=2 October 2013|title=The Epistemology of Scientific Evidence|journal=Artificial Intelligence and Law|language=en|publisher=Social Science Research Network|volume=21|issue=2|page=1|doi=10.1007/s10506-012-9132-9|ssrn=2335090|quote=In place of the traditional epistemological view of knowledge as justified true belief we argue that artificial intelligence and law needs an evidence -based epistemology}}</ref> Dalam pendekatan argumentasi logis, pengetahuan dilihat sebagai bentuk komitmen keyakinan yang ditetapkan secara kokoh oleh prosedur argumentasi yang menguji bukti di kedua sisi, dan menggunakan standar pembuktian untuk menentukan apakah suatu proposisi memenuhi syarat sebagai pengetahuan. Dalam pendekatan berbasis bukti ini, pengetahuan harus dilihat sebagai sesuatu yang dapat [[Penalaran yang dapat ditolak|ditolak]].