Ritus Suriah Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Anangyb001 (bicara | kontrib) Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
|||
(48 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kekristenan Timur}}
'''Ritus Suriah Timur''' atau '''Ritus Suryani Timur''' (disebut pula ''Ritus Asiria'', ''Ritus Persia'', ''Ritus Kaldea'', atau ''Ritus Suriah Oriental'') adalah [[liturgi Kristen|ritus peribadatan]] [[Kekristenan Timur|Kristen Timur]] yang menggunakan [[bahasa Suryani|dialek Suryani Timur]] sebagai [[bahasa suci|bahasa liturgi]], dan merupakan salah satu dari dua ritus peribadatan [[Kekristenan Siria|Kristen Suryani]].<ref>{{cite web|url=https://books.google.com/books?id=otQeg8-xSlEC&pg=PA271|title=The Rites of Christian Initiation: Their Evolution and Interpretation|first=Maxwell E.|last=Johnson|date=26 September 2018|publisher=Liturgical Press|via=Google Books}}</ref> Menurut sejarah, ritus yang berasal dari kota [[Osroene|Edessa]] di [[Mesopotamia]] ini adalah ritus peribadatan [[Gereja dari Timur]] yang berpusat di [[Kekaisaran Sasaniyah|Kekaisaran Sasani]] (Persia), dan sampai sekarang masih digunakan dalam Gereja-Gereja turunannya, yakni [[Gereja Asiria Timur|Gereja Asiria dari Timur]] (sudah termasuk [[Gereja Suriah Kaldea]] di India), [[Gereja Kuno dari Timur]], [[Gereja Katolik Kaldea]], dan [[Gereja Katolik Siro-Malabar|Gereja Katolik Suriah Malabar]]. Dua Gereja yang disebut paling akhir adalah [[Gereja-Gereja Katolik Timur]], yakni Gereja-Gereja Timur yang berada dalam lingkup [[komuni penuh|persekutuan paripurna]] dengan [[Takhta Suci|Uskup Roma]].
== Sebutan dan makna ==
[[
Umat Katolik Timur di Suriah dan Mesopotamia (Irak) kini
Belakangan mereka disebut pula "Gereja Asiria" khususnya oleh umat Anglikan, sebuah nama yang dapat diterima atas dasar arkeologi. Brightman, dalam ''"Liturgies Eastern and Western"'', menggolongkan umat Katolik Kaldea dan Malabar serta umat Nestorian ke dalam "Ritus Persia", dan Uskup Arthur Maclean dari Moray dan Ross (Anglikan) yang adalah seorang pakar di bidang yang berkaitan dengan umat Nestorian, secara lebih tepat menyebut mereka "umat Suriah Timur".
Katalog
* Ritus Kaldea: ritus yang digunakan umat Katolik Suriah Timur dan umat Nestorian
* Ritus Malabar: ritus yang digunakan umat Katolik dan kaum skismatik Suriah India Selatan
* Ritus Suriah: ritus yang digunakan umat Katolik dan Monofisit Suriah Barat
Kebanyakan dari cetakan liturgi-liturgi tersebut berasal dari Gereja Katolik Timur.
Bahasa yang digunakan dalam ketiga format Ritus Suriah Timur adalah [[bahasa Suryani]]
== Sejarah ==
Asal
Sesudah [[Konsili Efesus I]] (431), Gereja Seleukia-Ktesifon, yang selama ini dipimpin oleh seorang [[katolikos]] di bawah [[Patriark]] Antiokhia, menolak pengutukan atas [[Nestorius]]. Sebagai bagian dari [[Skisma Nestorian]], Gereja Seleukia-Ktesifon memutuskan hubungan dengan Gereja Katolik. Pada 498 katolikos digelari "[[Patriark Timur]]", dan selama berabad-abad Gereja misioner tersukses ini terus menyebar ke seluruh penjuru Persia, Tartar, Mongolia, China, dan India, berkembang secara mandiri, dan jarang sekali bersentuhan dengan dunia Kristen lainnya.
Di akhir abad ke-14, penaklukan [[Timur Leng]] menghancurleburkan Gereja ini dalam sekali serangan, hanya menyisakan sedikit komunitas kecil di Persia, Turki Asia, Siprus, India Selatan, dan [[Sokotra]]. Umat Nestorian Siprus bergabung dengan Roma pada 1445; pada abad ke-16 terjadi skisma dalam patriarkat antara [[Shimun VIII Yohannan Sulaqa|Mar Shimun]] dan [[Mar Elia]]; Agama Kristen di Sokotra menghilang sekitar abad ke-17. Gereja Malabar terpecah menjadi golongan Katolik
Di penghujung abad ke-19 timbul upaya untuk membentuk sebuah "Gereja Kaldea Katolik Independen", mengikuti contoh "Kaum Katolik Lama". Upaya ini mengakibatkan terpisahnya segolongan umat dari Gereja-Gereja Katolik Timur.
== Ibadat Ekaristi ==
[[
Ada tiga [[Anafora]] dalam ritus ini; yang pertama berasal dari [[Qurbana Kudus Addai dan Mari|para rasul]] (St. [[Adeus]] dan St. [[Maris]]), yang kedua berasal dari [[Nestorius]], dan yang ketiga berasal dari [[Teodorus Sang Penerjemah]]. Anafora pertama adalah yang biasa dipakai, dan dari anafora inilah diturunkan revisi tata perayaan Ekaristi Malabar. Anafora kedua digunakan umat Kaldea dan Nestorian pada perayaan [[Epifani]], hari peringatan [[Yohanes Pembaptis|St. Yohanes Pembaptis]] dan hari peringatan [[Doktor Gereja|Para Doktor Yunani]] (keduanya dirayakan dalam Masa-Epifani pada hari Rabu peringatan kaum Niniwe), serta pada hari [[Kamis Putih]]. Anafora ketiga digunakan umat Kaldea dan Nestorian mulai hari [[Minggu Adven]] sampai hari [[Minggu Palma]] (kecuali bila diharuskan menggunakan anafora kedua). Bagian pro-anafora yang sama digunakan untuk ketiganya.
Ada pula tiga anafora lain yang dicatat oleh Ebedyeshu (Metropolitan Nisibis, 1298) dalam katalognya, yakni yang berasal dari Barsuma, Narses, dan [[Diodorus dari Tarsus]]; namun ketiganya kini tidak diketahui lagi, kecuali jika Dr. Wright benar dalam menyebut fragmen Brit. Mus. Add. 14669 sebagai anafora yang berasal dari "Diodorus dari Tarsus".
Liturgi Ekaristi didahului persiapan, atau "Ibadat Protesis", yang mencakup menguleni dan memanggang roti. Di kalangan Nestorian roti ini beragi, tepungnya dicampur dengan sedikit minyak dan ragi suci (''malka''), yang menurut legenda "diwariskan turun-temurun kepada kami oleh Bapa-Bapa Suci kami Mar Addai dan Mar Mari dan Mar Toma", dengan kisah yang sangat aneh seputar minyak dan ragi suci itu. Meskipun demikian, peragian yang sebenarnya terjadi karena sisa adonan terfermentasi (''khmira'') dari persiapan Liturgi Ekaristi sebelumnya. Umat Katolik Kaldea kini menggunakan roti yang tidak beragi.
Baris 35 ⟶ 36:
Liturgi itu sendiri dimulai dengan ayat pertama ''Gloria in Excelsis'' dan [[doa Bapa Kami]], dengan tambahan-tambahan (''giyura''), terdiri atas suatu bentuk ''Sanctus''. Kemudian menyusul:
* [[Introit|Mazmur Pengantar]] atau ''Marmitha'' (berubah-ubah), didahului doa, bervariasi untuk hari-hari Minggu dan perayaan-perayaan yang lebih besar dan untuk
* "Antifon Tempat Kudus" atau ''Unitha d' qanki'' (berubah-ubah), dengan doa bervariasi yang sama.
* ''Lakhumara'', sebuah antifon yang dimulai dengan kalimat "Kepada-Mu, Tuhan", yang juga terdapat dalam ibadat-ibadat lain, juga didahului doa bervariasi yang sama.
* [[Trisagion]]. Dupa digunakan sebelumnya. Dalam Ritus Timur pada Misa biasa, roti dan anggur diletakkan di atas altar sebelum didupai.
Ada empat atau lima bacaan Kitab Suci. Dua bacaan diambil dari [[Perjanjian Lama]], yakni bacaan dari Hukum-Hukum Musa dan dari Nubuat-Nubuat Para nabi. Tiga bacaan diambil dari [[Perjanjian Baru]], yaitu dari [[Kisah Para Rasul]], dari [[Epistola]] (selalu dari surat-surat St. Paulus), dan dari [[Injil]]. Pada hari-hari tertentu terdapat lima bacaan, ada pula yang empat bacaan, bahkan ada yang hanya tiga bacaan. Semua susunan bacaan Kitab Suci itu mencakup bacaan dari Epistola dan Injil. Umumnya jika sudah ada bacaan dari Hukum-Hukum Musa, maka tidak ada bacaan dari Kisah Para Rasul, demikian pula sebaliknya. Kadang-kadang tidak ada baik bacaan Hukum maupun Kisah Para Rasul. Tiga bacaan pertama disebut ''Qiryani'' (bacaan-bacaan), bacaan dari Kisah Para Rasul disebut ''Shlikha'' (Rasul). Sebelum Epistola dan Injil, didaraskan kidung-kidung yang disebut ''Turgama'' (interpretasi). ''Turgama'' sebelum pembacaan Epistola selalu sama, sementara ''turgama'' sebelum pembacaan Injil setiap hari berubah-ubah. Kidung-kidung ini sama dengan ''prokeimena'' dalam peribadatan Yunani. ''Turgama'' sebelum Epistola didahului ayat-ayat Mazmur tertentu yang disebut ''Shuraya'' (permulaan), dan ''turgama'' sebelum pembacaan Injil didahului ayat-ayat Mazmur tertentu yang disebut ''Zumara'' (kidung). Untuk yang terakhir, diselipkan Alleluia di antara ayat-ayatnya. Litani Diakon atau ''Eklene'', disebut ''Karazutha'' (pengumuman), sama dengan [[Ektenia|"Sinapte Agung"]] Ritus Yunani. Dalam ''Karazutha'' umat menyanyikan "Antifon (''Unitha'') Injil".
;[[Persembahan]].
Para diakon mempersilahkan orang-orang yang belum dibaptis untuk keluar dari ruangan, dan menempatkan "para pendengar" untuk mengawasi pintu-pintu. Imam menaruh roti dan anggur di atas altar sambil mengucapkan kata-kata (dalam ritus Gereja Nestorian, tapi tidak dalam ritus Gereja Katolik Kaldea) yang kedengarannya seakan-akan roti dan anggur tersebut sudah dikonsekrasi. Imam juga mengucapkan kalimat mengenang "Perawan Maria, Bunda Kristus" ("Bunda Allah" dalam Gereja Kaldea dan Malabar; namun menurut Raulin dalam ''"Latin of the Malabar Rite"'', "Bunda Allah dan Bunda Tuhan Yesus Kristus"), dan mengenang pelindung Gereja ("St. Tomas" dalam Ritus Malabar). Kemudian menyusul "Antifon Misteri" (''Unitha d' razi''), sebagai tanggapan atas persembahan.
;Kredo.
Kredo dalam ritus ini adalah sebuah varian dari [[Pengakuan Iman Nicea|Kredo Nicea]]. Sangatlah mungkin bahwa kalimat "dan menjelma oleh Roh Kudus, dikandung dan lahir dari [[Maria|Perawan Maria]]" menyelubungi sebuah gagasan Nestorianisme, akan tetapi umat Katolik Kaldea tampak tidak menyadarinya, satu-satunya perbedaan dalam [[Pengakuan Iman|kredo]] mereka adalah tambahan [[Filioque]]. Kredo dalam [[Tata Perayaan Ekaristi]] Malabar adalah terjemahan dari Kredo Nicea Latin. Dalam ritus Malabar terjemahan Neale, persembahan dan dipersilahkankeluarnya orang-orang yang belum dibaptis berlangsung sebelum pembacaan Kitab Suci, dan Kredo langsung menyusul sesudah pembacaan Injil, tetapi dalam edisi 1774 dari [[Kongregasi bagi Penginjilan|Propaganda Fide]] persembahan dilangsungkan sesudah Kredo, Kredo langsung menyusul sesudah pembacaan Injil.
==
Inti dari ibadat harian ritus Suriah Timur, sebagaimana [[horarium|ibadat harian]] lazimnya, adalah pendarasan [[Mazmur]]. Hanya ada tiga ibadat yang biasanya ditunaikan dalam sehari (petang, tengah malam, dan pagi hari). Ada juga ibadat penutup (''completorium''), tetapi ibadat ini jarang sekali dilaksanakan. Meskipun pada kenyataannya hanya ibadat pagi dan ibadat sore yang umum dipakai, namun setiap hari baik jamaah maupun rohaniwan memadati tempat-tempat ibadat untuk menunaikan dua ibadat ini. Biara-biara Nestorian (yang kini sudah tidak ada lagi) pada masa lampau memiliki kebiasaan beribadat tujuh kali sehari, dan dalam tiap ibadat didaraskan tiga ''hulali'' Mazmur. Ini berarti seluruh ayat Mazmur didaraskan setiap hari. Tata ibadat harian ritus Suriah Timur saat ini memiliki tujuh ''hulali'' Mazmur dalam ibadat malam pada hari-hari biasa, sepuluh pada hari Minggu, tiga pada hari-hari peringatan para kudus, dan keseluruhan Mazmur pada hari-hari peringatan Yesus Kristus.
Penanggalan liturgis mereka sangat unik. Satu tahun liturgi dibagi dalam beberapa masa yang masing-masing terdiri atas kurang lebih tujuh minggu. Masa-masa yang dinamakan Shawu'i tersebut adalah Adven (disebut Subara, "Pemberitaan"), Epifani, Prapaskah, Paskah, Para Rasul, Musim Panas, "Elias dan Salib", "Musa", dan "Dedikasi" (Qudash idta). Masa "Musa" dan "Dedikasi" masing-masing hanya terdiri atas empat minggu. Hari-hari minggu umumnya dinamakan menurut Shawu'a di mana hari minggu tersebut jatuh, misalnya "Hari Minggu Keempat dari Epifani", "Hari Minggu Kedua dari Pemberitaan", dst., meskipun kadang kala nama hari Minggu tersebut berubah di pertengah suatu Shawu'a. Sebahagian besar "Peringatan" (dukhrani), atau hari-hari santo-santa, yang memiliki bacaan khusus dari Alkitab, jatuh pada hari-hari Jumat antara hari raya Natal dan masa Prapaskah, dan oleh karena itu merupakan hari-hari raya yang dapat jatuh pada tanggal yang berbeda satu tahun dengan tahun lainnya, namun beberapa hari raya, misalnya hari Natal, Epifani, Kenaikan, dan kira-kira tiga puluh hari-hari raya kecil yang tanpa bacaan khusus jatuh pada tanggal yang tetap tiap tahun.▼
Dalam ibadat sore, terdapat empat sampai tujuh Mazmur pilihan, jumlahnya berbeda-beda setiap hari, dan juga ''Syuraya'' (Mazmur singkat), biasanya berisi ayat-ayat dari Mazmur 118, berbeda-beda setiap dwipekan (dua minggu).
Dalam ibadat pagi, Mazmur-Mazmur yang tetap adalah Mazmur 109, 90, 103 (ayat 1 sampai 6), 112, 92, 148, 150, dan 116. Pada hari-hari biasa dan hari-hari peringatan para kudus, Mazmur 146 didaraskan sesudah Mazmur 148, dan pada hari-hari biasa Mazmur 1 ayat 1 sampai 18 didaraskan paling akhir. Selain Mazmur, ibadat harian juga terdiri atas doa-doa, antifon-antifon, litani-litani, dan selipan tambahan-tambahan (''giyura'') di antara ayat-ayat Mazmur, seperti stikera dalam Gereja Yunani, hanya saja lebih panjang. Pada hari-hari Minggu, didaraskan ''Gloria in Excelsis'' dan ''Benedicte'' sebagai ganti Mazmur 146.
== Ibdat Sakramen dan Ibadat lainnya ==▼
==Sumber dan referensi==▼
Baik ibadat pagi maupun petang diakhiri dengan beberapa doa, pemberkatan, (''Khuthama'', "Pemeteraian" ), salam damai, dan kredo. Selain Mazmur, bagian-bagian tersebut juga berubah-ubah pada hari-hari raya (hanya sedikit yang berubah), dan pada hari-hari dwipekan. Dwipekan terdiri atas dua pekan yang masing-masing disebut "sebelum" (''Qdham'') dan "sesudah" (''Wathar''), menurut kelompok yang mengawali ibadat (ada dua kelompok dalam tiap ibadat). Oleh karena itu buku tata ibadat harian ritus ini disebut ''Qdham u wathar'', atau selengkapnya ''Kthawa daqdham wadhwathar'', "Kitab Sebelum dan Sesudah".
===Referensi===▼
== Kalender liturgi ==
[[Berkas:Amen in East Syriac Aramaic.jpg|jmpl|Kata "[[amin]]" dalam [[abjad Suryani]]]]
▲
* Puasa Mar Zaya, tiga hari sesudah hari Minggu kedua Natal;
* Puasa Para Perawan, sesudah hari Minggu pertama Epifani;
* Puasa Permohonan Rakyat Niniwe, tujuh puluh hari sebelum Paskah;
* Puasa Mart Mariam (Bunda Maria), dari hari pertama sampai hari keempat belas bulan Agustus.
Puasa Permohonan Rakyat Niniwe ditunaikan untuk memperingati pertobatan penduduk kota Niniwe setelah mendengar dakwah [[Nabi Yunus]], dan dijalankan dengan sangat telaten. Puasa Mar Zaya dan Puasa Para Perawan kini hampir tidak lagi dijalankan. Dibandingkan dengan kalender Ritus Latin atau Yunani, kalender liturgi umat Kaldea, baik yang Katolik maupun Nestorian, sangatlah sederhana. Ritus Malabar telah mengadopsi secara besar-besaran kalender Ritus Romawi, dan beberapa hari-hari raya dalam Ritus Romawi telah ditambahkan ke dalam kalender umat Katolik Kaldea. Paskah Kaldea diperingati pada hari yang sama dengan Paskah Gereja Katolik Ritus Romawi.
Selain [[Ekaristi]], sakramen-sakramen yang diakui umat Nestorian adalah [[Pembaptisan|Sakramen Pembaptisan]], yang selalu disertai [[minyak katekumen|pengurapan]] (pengurapan semacam ini dalam ritus-ritus Timur lainnya setara dengan [[Penguatan|Sakramen Krisma]]), [[Imamat|Sakramen Imamat]], dan [[Pernikahan|Sakramen Pernikahan]]. Umat Nestorian tidak mengakui adanya sakramen [[Rekonsiliasi|Sakramen Tobat]] dan [[Pengurapan orang sakit|Sakramen Minyak Suci]]. Sakramen Minyak Suci tampaknya tidak dikenal oleh umat Nestorian, meskipun [[Joseph Simon Assemani|Assemani]] ("Bibliotheca Orientalis", poin 51, halaman 272) berpendapat bahwa berdasarkan buku-buku liturgi Nestorian tampaknya dihilangkannya sakramen tersebut adalah sebuah kesalahan modern. Umat Katolik Kaldea saat ini memiliki tata ibadat Sakramen Minyak Suci yang mirip dengan yang dimiliki ritus Bizantium dan ritus Suriah Barat. Ibadat yang paling mendekati Sakramen Tobat dalam Gereja Nestorian adalah semacam upacara (dianggap sakramen) rekonsiliasi bagi para murtadin dan orang-orang yang [[ekskomunikasi|terekskomunikasi]]. Doa-doa upacara ini kadang-kadang digunakan untuk penitensi lainnya. Argumen Assemani ("Bibliotheca Orientalis", poin 8, halaman 286) bahwa keyakinan akan penitensi sebagai sebuah sakramen pernah dianut umat Nestorian kuno tidaklah konklusif. Umat Kaldea memiliki tata ibadat Sakramen Tobat yang mirip dengan yang dimiliki [[ritus Latin]]. Gereja Nestorian menghapus [[Pernikahan]] dari daftar sakramen mereka, dan menurut Ebedyeshu melengkapi jumlah ''misteri'' (sakramen) menjadi tujuh dengan memasukkan Ragi Suci dan Tanda Salib, tetapi kini mereka tidak terlalu pasti sehubungan dengan defenisi dan jumlahnya.
Upacara lain yang cukup menarik adalah konsekrasi gedung Gereja (pemberkatan gedung Gereja baru). Minyak (bukan minyak Krisma) berperan penting dalam ibadat-ibadat ritus ini. Minyak digunakan dalam upacara Pembaptisan (mungkin sekali untuk [[Penguatan]]), dalam upacara rekonsiliasi para murtadin dan lain-lain, dalam upacara konsekrasi gedung Gereja, dan dalam pembuatan roti untuk Ekaristi. Minyak tidak digunakan untuk pentahbisan maupun untuk mengurapi orang sakit. Ada dua jenis minyak; yang pertama adalah minyak zaitun biasa, diberkati atau tidak diberkati sesuai kebutuhan, yang kedua adalah minyak Tanduk Suci. Minyak Tanduk Suci, meskipun hanya minyak biasa, setara dengan minyak Krisma (''myron'') dalam ritus-ritus lain, dan diyakini telah diwarisi turun-temurun dari para Rasul bersama-sama dengan Ragi Suci. Menurut legenda, konon [[Yohanes Pembaptis]] menampung air yang menetes dari tubuh Kristus ketika dibaptis lalu menyimpannya. Dia kemudian memberikannya kepada St. Yohanes Penginjil, yang mencampurnya dengan sebagian dari air yang keluar dari lambung Kristus ketika ditusuk lembing. Pada malam perjamuan terakhir, Yesus memberikan dua roti kepada St. Yohanes dan berpesan agar menyimpan salah satunya sebagai Ragi Suci. St. Yohanes kemudian mengusap roti yang disimpannya sebagai Ragi Suci dengan sebagian darah yang mengalir dari lambung Kristus. Seusai [[pentakosta]], para Rasul mencampur minyak dengan air suci tadi, dan masing-masing menyimpan setanduk penuh dari campuran itu. Rotinya mereka haluskan, dicampur dengan tepung dan garam, lalu disimpan sebagai Ragi Suci. Minyak Tanduk suci terus-menerus ditambahkan dengan minyak yang diberkati oleh uskup pada malam [[Kamis Putih]].
== Lihat pula ==
* [[Daftar Gereja dan ritus Katolik]]
* [[Liturgi Latin]]
* [[Ritus Aleksandria]]
* [[Ritus Antiokhia]]
* [[Ritus Armenia]]
* [[Ritus Bizantium]]
* [[Ritus liturgi Latin]]
* [[Ritus Suriah Barat]]
{{Reflist}}
* {{CathEncy|url=http://www.newadvent.org/cathen/14413a.htm|title=East Syrian Rite}}
{{catholicism}}
[[Kategori:Gereja Katolik Ritus Timur]]
[[Kategori:Gereja Asiria dari Timur]]
[[
|