Ikan nila: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Taxobox otomatis Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Speciesbox
| name = Ikan nila
| image = Oreo nilo 071011-0507 F jtg.jpg
| image_width = 250px▼
| image_caption = Ikan nila betina dari [[Lumajang]], [[Jawa Timur]]
|
|
| sub-classis
|
▲| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|Linnaeus]], [[1758]]
}}
Baris 29 ⟶ 23:
[[Berkas:Oreo nilo 071011-0531 M jtg.jpg|jmpl|ka|Ikan nila]]
Ikan nila dilaporkan sebagai pemakan segala ([[omnivora]]),
Ikan ini sangat [[peridi]], mudah berbiak. Secara alami, ikan nila (dari perkataan ''Nile'', [[Sungai Nil]]) ditemukan mulai dari [[Syria|Suriah]] di utara hingga Afrika Timur sampai ke [[Kongo]] dan [[Liberia]]; yaitu di Sungai Nil ([[Mesir]]), [[Danau Tanganyika]], [[Chad]], [[Nigeria]], dan [[Kenya]]. Diyakini pula bahwa pemeliharaan ikan ini telah berlangsung semenjak peradaban [[Mesir Kuno]].
Baris 60 ⟶ 54:
Nilai kurang bagi ikan ini sebagai bahan konsumsi adalah kandungan [[asam lemak]] omega-6 yang tinggi sementara asam lemak omega-3 yang rendah. Komposisi ini kurang baik bagi mereka yang memiliki penyakit yang berkait dengan peredaran [[darah]].<ref>Commonly Consumed Fish, Tilapia, Deadly Source of Fatty Acids. [http://www.medindia.net/news/Commonly-Consumed-Fish-Tilapia-Deadly-Source-of-Fatty-Acids-39151-1.htm medindia.net]. Akses 11 Juli 2008</ref>
==
{{see also|Budidaya ikan nila}}
Langkah pertama dalam [[
Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah kualitas air kolam pemeliharaan. Kualitas air yang kurang baik akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Beberapa [[parameter]] yang menentukan kualitas air, di antaranya:
Baris 68 ⟶ 62:
[[Berkas:Jaka apung Ranupakis 071013-0586 klk.jpg|jmpl|kiri|220px|[[Keramba]] [[jala]] apung untuk memelihara ikan nila di Ranu Pakis, [[Klakah, Lumajang|Klakah]], [[Lumajang]] ]]
* ''Suhu''
:Suhu atau [[temperatur]] air sangat berpengaruh terhadap [[metabolisme]] dan pertumbuhan [[organisme]] serta memengaruhi jumlah [[pakan]] yang dikonsumsi organisme perairan. Suhu juga memengaruhi [[oksigen]] terlarut dalam perairan. Suhu optimal untuk hidup ikan nila pada kisaran
* ''pH''
Baris 74 ⟶ 68:
* ''Amonia''
:[[Amonia]] merupakan bentuk utama [[ekskresi]] [[nitrogen]] dari organisme [[akuatik]]. Sumber utama amonia (NH3) adalah bahan [[Senyawa organik|organik]] dalam bentuk sisa pakan, kotoran ikan maupun dalam bentuk [[plankton]] dari bahan organik ter[[suspensi]]. Pembusukan bahan organik, terutama yang banyak mengandung [[protein]], menghasilkan [[ammonium]] (NH4+) dan NH3. Bila proses lanjut dari pembusukan ([[nitrifikasi]]) tidak berjalan lancar maka dapat terjadi penumpukan NH3 sampai pada konsentrasi yang membahayakan bagi ikan.
* ''Oksigen terlarut''
:[[Oksigen]] terlarut diperlukan untuk [[respirasi]], proses pembakaran makanan, aktivitas berenang, pertumbuhan, [[reproduksi]], dan lain-lain. Sumber oksigen perairan dapat berasal dari [[difusi]] oksigen yang terdapat di [[atmosfer]] sekitar 35% dan aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan [[fitoplankton]]. Kadar oksigen terlarut yang optimal bagi pertumbuhan ikan nila adalah lebih dari 5 mg/l.
Kekeruhan air yang disebabkan oleh pelumpuran di dasar kolam juga akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan air disebabkan oleh adanya [[plankton]]; air yang kaya plankton dapat berwarna hijau kekuningan dan hijau
== Lihat pula ==
Baris 111 ⟶ 105:
[[Kategori:Ikan air tawar Afrika]]
[[Kategori:Cichlidae]]
[[Kategori:Ikan air tawar]]
[[Kategori:Ikan]]
[[Kategori:Ikan pancing]]
[[Kategori:Oreochromis]]
|