Kereta api batu bara rangkaian panjang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andriana08 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(79 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kotak info jalur kereta api
{{rapikan}}
| box_width =
[[Berkas:Bab|jmpl]]
| name = Kereta api Batu Bara Rangkaian Panjang (KA Babaranjang)
Kereta babaranjang adalah kereta bermuatan batu bara. Babaranjang, Rangkaian Kereta Api Terpanjang di Indonesia
| color =
| logo =
| logo_width =
| image = C52113xC52109.jpg
| image_width = 300
| caption = KA Babaranjang dihela [[CC205]]
| type = Kereta api Barang
| system = ''Cost Insurance Freight (CIF)''
| status = Beroperasi
| locale = [[Divisi Regional III Palembang]]<br>[[Divisi Regional IV Tanjungkarang]]
| start = [[Stasiun Tarahan|Tarahan]]
| end = [[Stasiun Tanjungenim Baru|Tanjungenim Baru]]
| stations = 57
| routes = 1
| ridership =
| routenumber = 3000 - 3049 (TMB - PBR X6 - THN), KA isian<br />3050F - 3099 (THN - PBR X6 - TMB), KA kosongan
| linenumber =
| open = {{Start date and age|1986|10|01}}<ref>{{cite news|newspaper=Pikiran Rakyat|title=Rangkaian KA terpanjang di ASEAN Mulai Operasi|date=Oktober 1986}}</ref>
| close =
| reopen =
| owner = [[PT Kereta Api Indonesia]] (Persero)<br />[[Bukit Asam|PT Bukit Asam Tbk]]
| operator = [[KAI Logistik]]
| character =
| depot = '''Lokomotif:''' <br /> Tanjungkarang (TNK) <br /> Tarahan (THN)<br />'''Gerbong:''' <br /> Muaragula (MRL) <br /> Rejosari (RJS).
| stock = [[CC202]], [[CC205]]
| linelength = {{convert|406|km|lk=off|abbr=on}}
| tracklength =
| notrack =
| gauge = {{RailGauge|1067mm|lk=off}}
| el =
| speed = {{convert|45|km/h|m/s|lk=off|abbr=on}} (Tarahan - Tanjungkarang)<br /> {{convert|55|km/h|m/s|lk=off|abbr=on}} (Prabumulih Baru X6 - Tanjung Enim)<br /> {{convert|60|km/h|m/s|lk=off|abbr=on}} (Tulung Buyut - Prabumulih Baru X6)<br /> {{convert|70|km/h|m/s|lk=off|abbr=on}} (Tanjungkarang - Tulung Buyut)
| elevation =
| map =
}}
'''Kereta api batu bara rangkaian panjang (Babaranjang)''' atau '''Baratarahan''' adalah kereta api jenis barang yang mengangkut [[batu bara]] milik [[Bukit Asam|PT Bukit Asam Tbk]], sebagai wujud kerja sama antara [[Bukit Asam]] dengan [[PT Kereta Api Indonesia]].
 
== Sejarah ==
Sejarah kereta api Babaranjang yang sebenarnya dimulai pada masa [[Hindia-Belanda]] tahun 1920-an berupa rangkaian kereta api pengangkut gula pasir sepanjang 670 meter (98 gerbong) yang ditarik lokomotif uap NIS 81 (4-6-0) dan dioperasikan oleh [[Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]] di daerah Vorstenlanden (Yogyakarta-Solo).<ref>{{Cite web|title=KERETA API MILIK NIS SEPANJANG 670 METER|url=https://jalanbaja.medarrieworks.com/index.php/2020/09/10/kereta-api-milik-nis-sepanjang-670-meter/|website=jalanbaja.medarrieworks.com|date=2020-09-10|access-date=2022-07-13}}</ref>
 
Kereta api ini diluncurkan sebagai realisasi proyek Kelompok Proyek Pengembangan Pengangkutan Batu Bara Kereta Api (KP3BAKA), dan pada akhirnya, kereta api disepakati sebagai angkutan utama batu bara relasi [[Stasiun Tanjung Enim|Tanjung Enim Baru]]-[[Stasiun Tarahan|Tarahan]] yang sekarang dikenal dengan sebutan '''Babaranjang'''.<ref>Majalah Kereta Api, tahun dan edisi tidak diketahui</ref>
 
Angkutan kereta api dari Tanjung Enim dan Baturaja menuju [[Pelabuhan Tarahan]] menggunakan sistem ''cost insurance freight'' (CIF). Artinya, batu bara yang diangkut merupakan tanggung jawab PT Kereta Api Indonesia.
Babaranjang memang ditabalkan jadi nama kereta api pengangkut batubara yang melintas dari Tanjung Enim (Sumsel) ke pelabuhan Tarahan (Lampung). Babaranjang—merupakan singkatan dari batu bara rangkaian panjang—ini adalah nama Kereta api rangkaian panjang yang melayani pengangkutan batubara dari tambang batu bara di Tanjung Enim ke Pelabuhan Tarahan.
 
Karena kondisi jalan lintas Sumatra dan [[transportasi air|angkutan sungai]] di Sumatera Selatan tidak layak yang terutama pada [[Sungai Musi]], transportasi dapat terhambat karena [[sedimentasi]] sungai tersebut, sehingga kereta api menjadi pilihan utama untuk mengangkut batu bara produksi dari PT Bukit Asam.<ref name="kompasiana">{{Cite web |url=http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/04/10/-babaranjang-rangkaian-kereta-api-terpanjang-di-indonesia--550210.html |title=Kompasiana: Babarajang Rangkaian Kereta Api Terpanjang di Indonesia |access-date=2015-03-06 |archive-date=2015-04-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150402141733/http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/04/10/-babaranjang-rangkaian-kereta-api-terpanjang-di-indonesia--550210.html |dead-url=yes }}</ref>
Boleh jadi memang Babaranjang saat ini tercatat sebagai kereta api rangkaian terpanjang di Indonesia. Kereta api Babaranjang ini adalah nama salah satu produk layanan PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional (PT KAI Divre) III Sumatera Selatan.
 
== Fungsi ==
Karena kondisi jalan lintas Sumatera yang hancur dan angkutan sungai di Sumatera Selatan, terutama Sungai Musi, yang terhambat karena sedimentasi kereta api menjadi alternatif utama untuk mengangkut batu bara produksi dari PT Bukit Asam.
Adapun KA Babaranjang ini berguna untuk memasok batu bara untuk [[PLTU Suralaya]] di Banten yang merupakan salah satu pemasok listrik utama di Pulau [[Jawa]]. Sebab, batu bara sebagai bahan bakar PLTU tersebut, selama ini memang sepenuhnya dipasok Bukit Asam. Dari Tanjung Enim, batu bara diangkut Babaranjang ke Tarahan, seterusnya dibawa dengan kapal ke Suralaya.
 
Diperkirakan, KA Babaranjang ini menjadi tambang uang PT Kereta Api Indonesia (KAI), karena kabarnya, laba yang diraup oleh PT.KAI dari angkutan batu bara di Sumatra ini setiap tahunnya dapat menutup biaya operasional KA-KA penumpang di Pulau [[Jawa]].<ref name="kompasiana"/>
Frekuensi rata-rata Kereta Babaranjang 21 kali Tanjung Enim - Tarahan pergi-pulang (pp) perhari. Setiap satu rangkaian Kereta Babaranjang ini memerlukan dua lokomotif untuk menggerakkan rangkaian kerena, dikarenakan panjang dan beratnya. Sedangkan kekuatan masing-masing lokomotif sekitar 2.100 tenaga kuda untuk menarik 46 gerbong yang membawa muatan 2.300 ton batu bara.
 
== Stamformasi dan perjalanan KA ==
Salah satu persoalan mendasar yang dihadapi PT (Persero) Kereta Api Indonesia Divisi Regional (Divre) III Sumatera Selatan (Sumsel) dewasa ini adalah makin panjangnya rel yang aus. Bentangan rel kereta api yang sudah aus tersebut mencapai puluhan kilometer, ausnya rel ini berkaitan dengan beban jalan rel sendiri.
Frekuensi rata-rata Kereta Babaranjang adalah 50 kali dengan relasi [[Stasiun Tanjungenim Baru|Tanjungenim Baru]]-[[Stasiun Tarahan|Tarahan]] pergi-pulang (pp) per hari berdasarkan Gapeka [[2023]]. Namun dengan alasan adanya perbedaan alur penomoran KA dari arah [[stasiun Tanjung Karang|Tanjung Karang]] dan [[stasiun Kertapati|Kertapati]] yang menyebabkan terjadinya persilangan KA sesama nomor ganjil/genap dengan arah berbeda, sehingga sangat berpotensi menyebabkan kebingungan [[PPKA]] [[stasiun]] pada jalur Simpang X5 - [[Stasiun Tanjungenim Baru]] yang melayani perjalanan KA dari arah [[stasiun Tanjung Karang|Tanjung Karang]] dan [[stasiun Kertapati|Kertapati]]. Sehingga sejak Gapeka 2015 ditetapkan penomoran parsial perjalanan KA babaranjang dengan perubahan ganjil ke genap atau sebaliknya terjadi di pos simpang X6 sebagai berikut, dan mulai Gapeka 2021, alur penomoran KA ini berubah:<ref>PPK No. 8 Divre III Sumsel-Lampung KAI</ref>
 
* 3000 - 3049 ([[Stasiun Tanjung Enim Baru|Tanjung Enim Baru]] - [[Stasiun Prabumulih Baru X6]] - [[Stasiun Tarahan|Tarahan]])
Yang mengkhawatirkan lagi adalah banyaknya lengkung dengan radius lengkung yang kurang dari 400 meter. Ada sekitar 59 lengkung di lintas Muara Enim sampai Tanjung Karang yang memiliki radius seperti ini.
: Nomor ganjil untuk arah KA dari [[Stasiun Prabumulih Baru X6|Prabumulih Baru X6]] menuju [[Stasiun Tarahan|Tarahan]].
: Nomor genap untuk arah KA dari [[Stasiun Tanjung Enim Baru|Tanjung Enim Baru]] menuju [[Stasiun Prabumulih Baru X6|Prabumulih Baru X6]].
* 3050 - 3099 ([[Stasiun Tarahan|Tarahan]] - [[Stasiun Prabumulih Baru X6|Prabumulih Baru X6]] - [[Stasiun Tanjung Enim Baru|Tanjung Enim Baru]])
: Nomor ganjil untuk arah KA dari [[Stasiun Prabumulih Baru X6|Prabumulih Baru X6]] menuju [[Stasiun Tanjung Enim Baru|Tanjung Enim Baru]].
: Nomor genap untuk arah KA yang dari [[Stasiun Tarahan|Tarahan]] menuju [[Stasiun Prabumulih Baru X6|Prabumulih Baru X6]].
 
Setiap satu rangkaian Kereta Babaranjang ini biasanya memerlukan dua atau tiga lokomotif untuk menggerakkan rangkaian sebab panjang dan beratnya. Sejak akhir [[2021]], seiring dengan beroperasinya seluruh [[Lokomotif CC205]] angkatan [[2021]], KA ini lebih sering ditarik lokomotif CC205 dan hanya sedikit perjalanan saja yang ditarik [[Lokomotif CC202]]. Berdasarkan jumlah gerbong yang ditarik dalam satu rangkaian, babaranjang dapat dibedakan menjadi dua jenis <ref>[http://www.semboyan35.com/showthread.php?tid=8716&page=2 Semboyan 35: Babaranjang. hlm. 2]</ref> yaitu:
Hal ini jelas berdampak terhadap jadwal perjalanan kereta api, dan juga mengancam keselamatan perjalanan kereta api. Rel-rel kereta api yang aus terdapat secara menyebar di berbagai lokasi mulai dari Tanjung Enim Baru (Sumsel) sampai Tarahan (Lampung).
 
{| class="wikitable"
Lintasan rel kereta api di sini tergolong padat frekuensinya, karena selain kereta penumpang, yang paling banyak melintas adalah kereta api batubara rangkaian panjang (Babaranjang).
! Jenis KA !! Lokomotif penarik !! Estimasi jumlah gerbong per rangkaian
|-
| BBR Suralaya<br />''(Historis)'' || Tiga buah lokomotif [[BB203]] || ''Tidak diketahui.
|-''
| BBR reguler (Historis) ''Tidak beroperasi lagi'' || Dua buah lokomotif [[CC202]]<br />Dua buah lokomotif [[CC204]]<br />Satu buah lokomotif [[CC205]] || ±40 hingga ±50 gerbong terbuka (GB)
|-
| BBR super || Dua buah lokomotif [[CC205]]<br />Tiga buah lokomotif [[CC202]] || 60-61 gerbong terbuka (GB)
|-
|}
Akan tetapi sejak pertengahan tahun [[2016]], semua perjalanan BBR reguler dengan rangkaian 48 gerbong (SF48) resmi dihapuskan, dan saat ini KA Babaranjang beroperasi dengan rangkaian super 60-61 gerbong (SF60/SF61).
 
== Galeri ==
Dengan kondisi seperti sekarang jelas berpengaruh terhadap kapasitas angkut batubara dari Tanjung Enim ke Tarahan. Jika lalu lintas Babaranjang terganggu, pasti pengaruhnya akan berimbas terhadap pasokan batubara PLTU Suralaya di Banten. Muaranya pasokan listrik di pulau Jawa bakal terganggu.
<gallery>
Berkas:EMD GT38ACe, in action closely captured.jpg|KA Babaranjang, 2014
Berkas:Cc202.jpg|KA Babaranjang melintas langsung.
Berkas:C4LOGOKAIBARU.jpeg|Kereta api Babaranjang dengan traksi tiga lokomotif [[Lokomotif CC204|CC204]]
Berkas:CC2052117XCC2052110.jpg|CC 205 21 17 dan CC 205 21 19 dengan KA Babaranjang di Stasiun Labuan Ratu
Berkas:C52132EXNGN.JPG|CC 205 13 15 dan CC 205 13 26 menggandeng CC 205 13 03 menarik KA Babaranjang
</gallery>
 
== Referensi ==
Sebab, batubara sebagai bahan bakar PLTU tersebut, selama ini memang sepenuhnya dipasok Bukit Asam. Dari Tanjung Enim, batubara diangkut Babaranjang ke Tarahan, seterusnya dibawa dengan kapal ke Suralaya.
{{reflist}}
 
{{Kereta api barang Indonesia}}
Realisasi angkutan batubara dari Tanjung Enim ke Tarahan oleh kereta api hampir tidak pernah mencapai target. Sebagai gambaran, bisa dilihat dari data berikut ini;
 
[[Kategori:Divisi Regional IV Tanjungkarang]]
Masyarakat Pencinta Kereta Api (Maska) pernah menyimpulkan KA Babaranjang menjadi tambang uang PT Kereta Api Indonesia (KAI). Ditengarai, Laba yang diraup Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini setiap tahunnya dapat membiayai operasi perusahaan kereta api di Pulau Jawa.
[[Kategori:Transportasi rel barang di Indonesia]]
 
Kini KA Babaranjang Tanjung Enim–Tarahan menyimpan problem yang sangat serius. Seorang direksi PT KAI pernah mengakui kendala yang tengah dihadapi Babaranjang antara lain rel lintasan operasional rata-rata sudah berusia 20 tahun lebih dan belum pernah diganti, belum lagi persoalan roda.
 
Menurut data yang dihimpun menyebutkan, dari 413,6 kilometer panjang trek lintasan KA Babaranjang, 400 kilometer di antaranya menggunakan R 54. Sedangkan sisanya 13,6 kilometer memakai jenis rel R 42. Data itu juga menjelaskan jenis rel R 54 itu termasuk rel generasi terbaru. Konon jenis R 54 ini sudah termasuk yang terbaik dibandingkan jenis rel lainnya di trek lintasan sepanjang Pulau Jawa.
 
Jenis R 54 ini produk terbaik dari Kanada dan Austria, dan mampu menahan beban 18 ton. Jadi tidak ada alasan menyalahkan rel. Dari hasil penelusuran di wilayah Divisi Regional (Divre) III Sematera Selatan, tak kurang dari 48,271 kilometer jalur trek lintasan KA Babaranjang keausan dan gompal.
 
Tapi sayang, upaya mengeruk keuntungan dari angkutan Babaranjang ini tidak dibarengi perhitungan keselamatan. Departemen Perhubungan (Dephub) sebagai regulator, tidak bisa lepas tangan begitu saja.
 
Oleh karena itu, tidak sedikit masinis KA Babaranjang kerap berdebar-debar saat menjalankan lokomotifnya. Dalam Seminar Perbatubaraan di Palembang pernah terungkap Babaranjang anjlok hingga 100 kali lebih sepanjang 1 tahun. Selain itu juga terungkap volume batu bara yang diangkut dalam satu kali trip berkapasitas 2.000 ton.
 
Sedangkan bandingannya di Australia dengan kapasitas angkut kereta 150 ton per tahun, hampir tidak pernah kejadian kereta yang anjlok selama mengangkut batu bara. Sedangkan di Indonesia sangat sering kereta Babaranjang anjlok.
 
Sering anjloknya rangkaian kereta api dari rel yang juga digunakan untuk kereta penumpang dari Sumatera Selatan ke Lampung itu, menghambat proses pengiriman batu bara dari tambang di Tanjung Enim dan Baturaja ke PLTU Suralaya, Banten.
 
Angkutan kereta api dari Tanjung Enim dan Baturaja menuju Pelabuhan Tarahan menggunakan sistem cost insurance freight (CIF). Artinya, batu bara yang diangkut merupakan tanggung jawab PT Kereta Api Indonesia.
Ke depan PT Tambang Batubara Bukti Asam Tbk. (PT BA) untuk memperlancar arus transportasi batubara menargetkan proyek pembangunan rel kereta api. api.
 
{{transportasi-stub}}