Kartel: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) Tag: Pembatalan |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Cartel De Sinaloa.png|jmpl|278x278px|Salah satu contohnya adalah [[Kartel Sinaloa]], suatu kartel narkoba yang dibentuk oleh para bandar dan pengedar narkoba asal [[Meksiko]].<ref>{{Cite web|title=Tanpa El Chapo, Kartel Sinaloa Masih Punya Ismael 'El Mayo' Zambada|url=https://tirto.id/tanpa-el-chapo-kartel-sinaloa-masih-punya-ismael-el-mayo-zambada-eeKy|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-10-26}}</ref>]]
'''Kartel''' adalah suatu hubungan adanya kerjasama atau [[kolusi]] antara beberapa kelompok produsen atau perusahaan dalam hal melakukan produksi [[barang]] serta memasarkannya yang bertujuan menetapkan [[harga]], untuk membatasi [[penawaran]] dan [[persaingan (ekonomi)|persaingan]]. Berdasarkan hukum anti monopoli, kartel dilarang di hampir semua negara. Walaupun demikian, kartel tetap ada baik dalam lingkup nasional maupun internasional, formal maupun informal.<ref name=":0">{{Cite
Menurut peneliti ekonomi dari [[Friedrich Naumann Stiftung]], A. M. Tri Anggraini pengertian kartel terkadang mengalami penyempitan makna. Dalam artinya yang sempit, kartel adalah sekelompok perusahaan yang seharusnya saling bersaing, tetapi justru mereka saling membantu dan mendukung.{{Sfn|Adam|2006|p=95 : "... mereka justru menyetujui satu sama lain untuk "menetapkan harga" guna meraih keuntungan monopolis."}} Sementara itu pengertian kartel dalam makna yang luas adalah meliputi perjanjian antara para pesaing untuk membagi pasar, mengalokasikan pelanggan, dan menetapkan harga.{{Sfn|Adam|2006|p=95-96}}
Baris 22:
# Bahwa perusahaan-perusahaan itu harus melakuan pertemuan rahasia bila ingin membentuk kartel, dengan pertemuan mereka dapat bertukar visi dan gagasan satu sama lain. Jika jumlah perusahaan yang kana terlibat dalam pertemuan itu banyak, maka akan sulit mempertemukan visi dan gagasan yang sejalan. Sederhananya, semakin sedikit perusahaan yang telibat, semakin mudah membentuk kartel.{{Sfn|Adam|2006|p=100}}
# Adanya kondisi yang berbeda di masing-masing perusahaan anggota kartel, maka akan lebih mudah menyeragamkan harga jika jumlah anggota kartelnya juga sedikit. Hal ini guna menghindari adanya [[konflik kepentingan]] di dalam tubuh kartel itu sendiri.{{Sfn|Adam|2006|p=100}}
=== Hambatan Masuk (''Barriers to Entry'') ===
Baris 34:
=== Adanya Sarana Kerjasama (''Facilitating Devices'') ===
Kartel dapat secara efektif mengoperasikan misi penetapan harga bila ada sarana kerjasama, misalnya adalah standarisasi produk, [[integrasi vertikal]], dan pengaturan harga penjualan kembali, pengumuman harga penjualan (implisit maupun eksplisit), serta pengiriman pola harga dasar. Kegiatan ini mudah dilakukan bila para pelaku usaha sudah tergabung dalam satu organisasi yang sama. Dengan adanya organisasi, maka para pelaku usaha akan bisa mengatur dan menguasai seluruh tingkatan, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi.{{Sfn|Adam|2006|p=103}}
=== Tekanan Terhadap Penawaran (''Bid Suppression'') ===
Baris 60:
# Struktur pasar kartel menyediakan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan untuk berkomunikasi satu sama lain. Kondisi pasar yang demikian akan memudahkan setiap perusahaan calon anggota kartel membuat perjanjian, misalnya di mana industri-industri memiliki fasilitas melakukan pertemuan dalam suatu forum rahasia.{{Sfn|Adam|2006|p=108}}
# Pasar yang bersifat sedemikian rupa, dimana perusahaan dapat mendeteksi kegagalan dalam mematuhi aturan atau perjanjian kartel. Karena bagi anggota kartel, ketidakpatuhan adalah penipuan, dan penipuan haruslah mendapatkan hukuman dari anggota kartel lainnya. Cara yang paling sederhana bagi perusahaan untuk mengetahui penipuan adalah dengan menghadiri lelang. Sebagian besar lelang umumnya terbuka bagi publik, dengan begitu mereka dapat mengetahui siapa saja yang melakukan penipuan terhadap perjanjian kartel.{{Sfn|Adam|2006|p=108}}
# Kartel harus bisa menghukum anggotanya yang melakukan penipuan, caranya bisa pemecatan atau hingga membangkrutkan perusahaan tersebut. Cara lainnya juga dapat dilakukan dengan meminta sub-kontraktor dan pemasok untuk tidak lagi bertransaksi dengan anggota kartel yang dianggap penipu, dengan begitu perusahaan yang dianggap menipu kartel menjadi terisolasi dan [[Kebangkrutan|bangkrut]].{{Sfn|Adam|2006|p=108-109}}
# Perjanjian setiap anggota kartel lebih mudah dilanggar jika hanya menyangkut satu masalah saja. Untuk menanggulanginya maka setiap anggota kartel harus menciptakan kondisi pasar yang menyentuh semua aspek usaha mereka. Dengan begitu, setiap anggota kartel akan mendapatkan kepentingan yang sama dan terhindar dari pembangkangan anggotanya.{{Sfn|Adam|2006|p=109}}
Baris 77:
[[Kategori:Bisnis]]
[[Kategori:Kartel]]
[[Kategori:Kejahatan komersial]]
|