Ānanda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
-ahli +tokoh |
||
(16 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 24:
|successor = Majjhantika atau Sāṇavāsī
}}
{{Buddhisme|sangha}}
{{Buddhisme Theravada|tokoh}}
'''Ānanda''' ([[bahasa Pali|Pali]] dan [[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: आनन्द; abad ke-
Dalam [[
▲'''Ānanda''' ([[bahasa Pali|Pali]] dan [[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: आनन्द; abad ke-5{{en dash}}ke-4 SM) adalah pelayan utama sekaligus satu di antara [[Sepuluh siswa utama Buddha|sepuluh murid utama]] Sang [[Buddha]]. Di antara murid-murid Sang Buddha, Ānanda dianggap paling menonjol karena memiliki ingatan terbaik. [[Sutra (kitab)|Teks-teks]] awal Buddhis yang terangkum dalam ''[[Sutta Piṭaka|Sutta-Piṭaka]]'' (Pāli: सुत्त पिटक; {{lang-sa|सूत्र-पिटक}}, ''Sūtra-Piṭaka'') sebagian besar didasarkan pada ingatan Ānanda akan ajaran Sang Buddha yang dituturkannya secara lisan dalam [[Konsili Buddhis Pertama]]. Oleh karena itu, ia mendapat sebutan ''Penjaga Perbendaharaan Dhamma'' ({{lang-pi|धम्मभण्डागारिक|translit=dhamma bhaṇḍāgārika}}), di mana ''[[dhamma]]'' (dharma dalam bahasa Pali) mengacu pada ajaran Sang Buddha.
Para sarjana
▲Dalam [[Naskah agama Buddha terdahulu|teks Buddhis awal]], Ānanda disebutkan sebagai sepupu Sang Buddha dan merupakan murid dari [[Puṇṇa Mantānīputta]]. Setelah dua puluh tahun menjadi bhikkhu, Ānanda dipilih Sang Buddha untuk menjadi pelayan pribadinya. Dengan penuh pengabdian dan perhatian, Ānanda melaksanakan tugasnya sebagai perantara antara Sang Buddha dengan umat, termasuk juga di dalam ''[[saṅgha]]''. Ānanda melayani Sang Buddha hingga akhir hidupnya, dan bertindak bukan hanya sebagai pelayan pribadinya, tetapi juga sebagai sekretaris dan juru bicara.
Tak lama setelah kematian Sang Buddha,
▲Para sarjana skeptis tentang historisitas banyak peristiwa dalam kehidupan Ānanda, terutama Konsili Pertama, dan konsensus tentang hal ini belum ditetapkan. Catatan tradisional dapat diambil dari teks awal, [[Atthakatha|komentar]], dan [[Kronik Buddha pasca-kanonik|kronik pasca-kanonik]]. Ānanda memiliki peran penting dalam membangun tatanan ''[[bhikkhunī]]'' ({{lang-sa|भिक्षुणी|translit=bhikṣuṇī|link=no |lit=pengemis wanita}}), ketika dia meminta kepada Sang Buddha agar mengizinkan ibu angkatnya yang terakhir [[Mahāpajāpati Gotamī]] ({{lang-sa|महाप्रजापती गौतमी}}, ''Mahāprajāpatī Gautamī'') untuk ditahbiskan. Ānanda juga menemani Sang Buddha di tahun terakhir hidupnya, dan karena itu menjadi saksi dari banyak ajaran dan prinsip yang disampaikan Sang Buddha sebelum kematiannya, termasuk prinsip terkenal bahwa komunitas Buddhis harus mengambil ajaran dan kedisiplinannya sebagai perlindungan mereka, dan bahwa ia tidak akan menunjuk seorang pemimpin baru. Periode terakhir kehidupan Sang Buddha juga menunjukkan bahwa Ānanda sangat terikat pada pribadi Sang Buddha, dan dia melihat kematian Sang Buddha dengan kesedihan yang mendalam.
Ānanda adalah salah satu tokoh yang paling dicintai dalam Buddhisme. Dia dikenal karena ingatannya, pengetahuannya, dan welas asihnya,
▲Tak lama setelah kematian Sang Buddha, Konsili Pertama diadakan, dan Ānanda berhasil mencapai [[Pencerahan dalam agama Buddha|pencerahan]] tepat sebelum konsili dimulai, yang merupakan sebuah persyaratan. Dia memiliki peran historis selama konsili sebagai ingatan hidup Sang Buddha, melafalkan banyak khotbah Sang Buddha dan memeriksa keakuratannya. Namun, selama dewan yang sama, dia dihukum oleh [[Mahākassapa]] ({{lang-sa|महाकाश्यप}}, ''Mahākāśyapa'') dan oleh para ''saṅgha'' untuk membiarkan wanita ditahbiskan dan gagal memahami atau menghormati Buddha pada beberapa momen penting. Ānanda terus mengajar sampai akhir hayatnya, mewariskan warisan spiritualnya kepada murid-muridnya, antara lain [[Shanavasa|Sāṇavāsī]] ({{lang-sa|शाणकवासी}}, ''Śāṇakavāsī'') dan [[Majjhantika]] ({{lang-sa|मध्यान्तिक}}, ''Madhyāntika''), yang kemudian mengambil peran utama dalam [[Konsili Buddhis Kedua|Konsili Kedua]] dan [[Konsili Buddhis Ketiga|Ketiga]]. Ānanda meninggal 20 tahun setelah kematian Sang Buddha, dan ''[[stūpa]]-stūpa'' (monumen) didirikan di sungai tempat dia meninggal.
▲Ānanda adalah salah satu tokoh yang paling dicintai dalam Buddhisme. Dia dikenal karena ingatannya, pengetahuannya dan welas asihnya, dan sering dipuji oleh Sang Buddha untuk hal-hal ini. Dia berfungsi sebagai pelindung bagi Sang Buddha, walaupun dia masih memiliki keterikatan duniawi dan belum tercerahkan, berbeda dengan Sang Buddha. Dalam [[Āgama (Buddhisme)|tradisi tekstual Sanskerta]], Ānanda dianggap sebagai patriark Dhamma yang berdiri dalam garis keturunan spiritual, menerima ajaran dari Mahākassapa dan meneruskannya kepada murid-muridnya sendiri. Ānanda telah dihormati oleh para ''bhikkhunī'' sejak awal abad pertengahan atas jasanya dalam mendirikan ordo biarawati. Dalam masa sekarang, komposer [[Richard Wagner]] dan penyair India [[Rabindranath Tagore]] terinspirasi oleh cerita tentang Ānanda dalam karya mereka.
== Nama ==
Kata "''ānanda''" (आनन्द) dalam bahasa Pāli dan Sanskerta berarti 'kebahagiaan, kegembiraan'.{{sfn |Buswell |Lopez |2013 |loc=Ānanda}}<ref name="Larson">{{cite encyclopedia |last1=Larson |first1=Paul |editor1-last=Leeming |editor1-first=David A. |editor2-last=Madden |editor2-first=Kathryn |editor3-last=Marlan |editor3-first=Stanton |encyclopedia=Encyclopedia of Psychology and Religion |title=Ananda |publisher=Springer-Verlag |isbn=978-0-387-71802-6 |page=35}}</ref> Dalam [[Atthakatha
== Catatan ==
Baris 42 ⟶ 43:
=== Kehidupan sebelumnya ===
Menurut
=== Masa muda ===
Baris 54 ⟶ 55:
Mengikuti tradisi tekstual [[Kanon Pāli|Pāli]], [[Mahīśasaka]] dan [[Dharmaguptaka]], Ānanda [[Pabbajjā|menjadi seorang bhikkhu]] pada tahun kedua pelayanan Sang Buddha, selama kunjungan Sang Buddha ke Kapilavatthu ({{lang-sa|Kapilavastu|link=no}}). Dia [[Upasampadā|ditahbiskan]] oleh Buddha sendiri, bersama dengan banyak pangeran lain dari [[Sakiya|klan Buddha]] ({{lang-pi|Sākiya|link=no}}, {{lang-sa|Śākya|link=no}}),{{sfn |Malalasekera |1960 |loc=[http://www.palikanon.com/english/pali_names/aa/aananda.htm Ānanda]}} di hutan mangga yang disebut Anupiya, bagian dari wilayah [[Malla (suku)|Malla]].{{sfn |Witanachchi |1965 |p=529}} Menurut sebuah teks dari tradisi [[Mahāsaṅghika]], Raja Suddhodana ingin Sang Buddha memiliki lebih banyak pengikut dari kasta ''[[Ksatriya|khattiya]]'' ({{lang-sa|kṣatriyaḥ|italic=yes|link=no|lit=prajurit-bangsawan, anggota kelas penguasa}}), dan kurang dari kasta brahmana (pendeta). Karena itu ia memerintahkan agar setiap ''khattiya'' yang memiliki saudara laki-laki mengikuti Sang Buddha sebagai seorang bhikkhu, atau saudaranya melakukannya. Ānanda menggunakan kesempatan ini, dan meminta saudaranya [[Devadatta]] untuk tinggal di rumah, sehingga dia bisa pergi ke kebhikkhuan.<ref>{{cite journal |last1=Bareau |first1=André |author-link1=André Bareau |title=Les débuts de la prédication du Buddha selon l'Ekottara-Āgama |trans-title=The Beginning of the Buddha's Ministry According to the Ekottara Āgama |journal=Bulletin de l'École française d'Extrême-Orient |date=1988 |volume=77 |issue=1 |page=94 |doi=10.3406/befeo.1988.1742 |language=fr}}</ref> Garis waktu kemudian dari teks-teks Mūlasarvāstivāda dan Pāli ''Theragāthā'', bagaimanapun, telah Ānanda menahbiskan jauh kemudian, sekitar dua puluh lima tahun sebelum [[Parinibbana|kematian Sang Buddha]]{{em dash}}dengan kata lain, dua puluh tahun dalam pelayanan Sang Buddha.{{sfn |Witanachchi |1965 |p=529}} Beberapa sumber Sanskerta menyuruhnya ditahbiskan bahkan kemudian.{{sfn |Witanachchi |1965 |p=530}} Teks Mūlasarvāstivāda tentang [[Vinaya|disiplin monastik]] (Pāli dan {{lang-sa|Vinaya|italic=yes |link=no}}) menceritakan bahwa para peramal meramalkan Ānanda akan menjadi pelayan Sang Buddha. Untuk mencegah Ānanda meninggalkan istana untuk ditahbiskan, ayahnya membawanya ke [[Vaishali (kota kuno)|Vesālī]] ({{lang-sa|Vaiśālī|link=no}}) selama kunjungan Sang Buddha ke Kapilavatthu, tetapi kemudian Sang Buddha bertemu dan mengajar Ānanda.{{sfn |Witanachchi |1965 |pp=529{{en dash}}30}} Pada catatan yang sama, Mahāvastu menceritakan, bagaimanapun, bahwa Mṛgī pada awalnya menentang Ānanda bergabung dengan kehidupan suci, karena saudaranya Devadatta telah ditahbiskan dan meninggalkan istana. Ānanda menanggapi perlawanan ibunya dengan pindah ke Videha ({{lang-sa|Vaideha|link=no}}) dan tinggal di sana, bersumpah untuk diam. Ini membuatnya mendapatkan julukan Videhamuni ({{lang-sa|Vaidehamuni|link=no}}), artinya 'orang bijak yang pendiam dari Videha'.{{sfn |Witanachchi |1965 |pp=529{{en dash}}30}} Ketika nanda ditahbiskan, ayahnya menyuruhnya ditahbiskan di Kapilavatthu di vihara [[Nigrodharama|Nigrodhārāma]] ({{lang-sa|Niyagrodhārāma|link=no}}) dengan banyak upacara, pembimbing Ānanda ({{lang-pi|upajjhāya|italic=yes |link=no}}; {{lang-sa|upādhyāya|italic=yes |link=no}}) menjadi Daśabāla Kāśyapa tertentu.{{sfn |Witanachchi |1965 |pp=529{{en dash}}30}}
Menurut tradisi Pāli, guru pertama Ānanda adalah Belaṭṭhasīsa dan [[Puṇṇa Mantānīputta]]. Ajaran Puṇṇa-lah yang menuntun nanda mencapai tingkat ''[[sotāpanna]]'' ({{lang-sa|śrotāpanna|italic=yes |link=no}}), pencapaian yang mendahului pencerahan. Ānanda kemudian mengungkapkan hutangnya kepada Puṇṇa.{{sfn |Malalasekera |1960 |loc=[http://www.palikanon.com/english/pali_names/aa/aananda.htm Ānanda]}}{{sfn |Shaw |2006 |p=35}} Tokoh penting lainnya dalam kehidupan Ānanda adalah [[Sariputta|Sāriputta]] ({{lang-sa|Śāriputra|link=no}}), salah satu murid utama Buddha. Sāriputta sering mengajarkan nanda tentang poin-poin penting dari doktrin Buddhis;{{sfn |Findly |2003 |pp=371{{en dash}}2}} mereka memiliki kebiasaan berbagi hal satu sama lain, dan hubungan mereka digambarkan sebagai persahabatan yang baik.{{sfn |Witanachchi |1965 |p=533}} Dalam beberapa teks Mūlasarvāstivāda, seorang pelayan Ānanda juga disebutkan yang membantu memotivasi Ānanda ketika dia dilarang dari [[Konsili Buddhis Pertama|Sidang Buddhis Pertama]]. Dia adalah seorang "Vajjiputta" ({{lang-sa|Vṛjjiputra|link=no}}), yaitu seseorang yang berasal dari konfederasi [[Vajji]].{{sfn |Witanachchi |1965 |p=532}} Menurut teks-teks selanjutnya, seorang bhikkhu yang tercerahkan juga disebut Vajjiputta ({{lang-sa|Vajraputra|link=no}}) memiliki peran penting dalam kehidupan Ānanda. Dia mendengarkan ajaran Ānanda dan menyadari bahwa Ānanda belum tercerahkan. Vajjiputta mendorong Ānanda untuk sedikit berbicara dengan umat awam dan memperdalam latihan meditasinya dengan mundur ke dalam hutan, nasehat yang sangat mempengaruhi Ānanda.{{sfn |Buswell |Lopez |2013 |loc=Vajraputra}}{{sfn |Findly |2003 |p=372}}
=== Menghadiri Sang Buddha ===
Baris 66 ⟶ 67:
Ānanda terkadang benar-benar mempertaruhkan nyawanya untuk gurunya. Pada suatu waktu, biksu pemberontak Devadatta mencoba membunuh Sang Buddha dengan melepaskan seekor gajah liar dan mabuk di hadapan Sang Buddha. Ānanda melangkah di depan Sang Buddha untuk melindunginya. Ketika Sang Buddha menyuruhnya untuk pindah, dia menolak, meskipun biasanya dia selalu mematuhi Sang Buddha.{{sfn |Malalasekera |1960 |loc=[http://www.palikanon.com/english/pali_names/aa/aananda.htm Ānanda]}} Melalui [[Ṛddhi|pencapaian supranatural]] ({{lang-pi|iddhi|italic=yes |link=no}}; {{lang-sa|ṛiddhi|italic=yes|likn=no}}) Sang Buddha kemudian memindahkan Ānanda ke samping dan menaklukkan gajah itu, dengan menyentuhnya dan berbicara kepadanya dengan [[Mettā|cinta kasih]].{{sfn |Malalasekera |1960 |loc=[http://www.palikanon.com/english/pali_names/n/naalaagiri.htm Nālāgiri]}}
Ānanda sering bertindak sebagai perantara dan sekretaris, menyampaikan pesan dari Sang Buddha, memberi tahu Buddha tentang berita, undangan, atau kebutuhan umat awam, dan menasihati umat awam yang ingin memberikan hadiah kepada ''saṅgha''.{{sfn |Malalasekera |1960 |loc=[http://www.palikanon.com/english/pali_names/aa/aananda.htm Ānanda]}}<ref name="Bodhi">{{cite encyclopedia |last1=Bodhi |first1=Bhikkhu |author-link1=Bhikkhu Bodhi |editor1-last=Johnston |editor1-first=William M. |encyclopedia=Encyclopedia of Monasticism |date=2013 |publisher=Routledge |title=Early Buddhist Disciples |isbn=978-1-136-78716-4 |page=389 |url=https://books.google.com/books?id=iepJAgAAQBAJ |access-date=2022-07-13 |archive-date=2023-04-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230409160917/https://books.google.com/books?id=iepJAgAAQBAJ |dead-url=no }}</ref> Pada suatu waktu, [[Mahapajapati|Mahāpajāpatī]], ibu angkat Sang Buddha, meminta untuk mempersembahkan jubah untuk penggunaan pribadi bagi Sang Buddha. Dia berkata bahwa meskipun dia telah membesarkan Buddha di masa mudanya, dia tidak pernah memberikan apa pun secara pribadi kepada pangeran muda; dia sekarang ingin melakukannya. Sang Buddha awalnya bersikeras bahwa dia memberikan jubah itu kepada komunitas secara keseluruhan daripada dilampirkan pada pribadinya. Namun, Ānanda menengahi dan menengahi, menyarankan agar Sang Buddha lebih baik menerima jubah itu. Akhirnya Sang Buddha melakukannya, tetapi bukan tanpa menunjukkan kepada Ānanda bahwa perbuatan baik seperti [[Dāna|memberi]] harus selalu dilakukan demi perbuatan itu sendiri, bukan demi orangnya.{{sfn |Findly |2003 |p=387}}
[[Berkas:Wat Tham Khao Rup Chang - 065 47 pu tuo ye pu tuo ye (14663856064).jpg|thumb |Patung Ānanda dari Wat Khao Rup Chang, [[Songkhla]], Thailand |alt=Patung biksu dengan ciri khas Asia Timur, memegang mangkuk sedekah. |upright]]
Teks-teks mengatakan bahwa Sang Buddha terkadang meminta Ānanda untuk menggantikannya sebagai guru,{{sfn |Shaw |2006 |p=18}}{{sfn |Findly |2003 |p=368}} dan sering dipuji oleh Sang Buddha atas ajarannya.{{sfn |Findly |2003 |p=377}} Ānanda sering diberi peran mengajar yang penting, seperti mengajar Ratu [[Mallikā]] secara teratur, Ratu [[Samavati|Sāmāvatī]], ({{lang-sa|Śyāmāvatī|link=no}}) dan orang lain dari kelas penguasa.{{sfn |Buswell |Lopez |2013 |loc=Mallikā; Śyāmāvatī}}<ref>{{cite book |last1=Bailey |first1=Greg |last2=Mabbett |first2=Ian |title=The Sociology of Early Buddhism |date=2003 |publisher=Cambridge University Press |isbn=978-0-511-06296-4 |page=28 |url=http://www.khamkoo.com/uploads/9/0/0/4/9004485/the_sociology_of_early_buddhism_baileymabbett.pdf |archive-url=https://web.archive.org/web/20170215105731/http://www.khamkoo.com/uploads/9/0/0/4/9004485/the_sociology_of_early_buddhism_baileymabbett.pdf |archive-date=15 February 2017 |url-status=live |access-date=12 September 2018 |df=dmy-all }}</ref> Suatu ketika Ānanda mengajar sejumlah selir Raja [[Udayana (raja)|Udena]] ({{lang-sa|Udayana|link=no}}). Mereka sangat terkesan dengan ajaran Ānanda, sehingga mereka memberinya lima ratus jubah, yang diterima Ānanda. Setelah mendengar tentang hal ini, Raja Udena mengkritik Ānanda karena serakah; Ānanda menanggapi dengan menjelaskan bagaimana setiap jubah digunakan dengan hati-hati, digunakan kembali dan didaur ulang oleh komunitas monastik, mendorong raja untuk menawarkan lima ratus jubah lagi.{{sfn |Findly |2003 |pp=389{{en dash}}90}} Ānanda juga berperan dalam kunjungan Sang Buddha ke [[Vesālī]]. Dalam cerita ini, Sang Buddha mengajarkan teks terkenal ''[[Ratana Sutta]]'' kepada Ānanda, yang kemudian dibacakan oleh Ānanda di Vesālī, membersihkan kota dari penyakit, kekeringan dan roh jahat dalam prosesnya.{{sfn |Buswell |Lopez |2013 |loc=Ratanasutta}} Bagian lain yang terkenal di mana Sang Buddha mengajarkan Ānanda adalah bagian tentang [[Kalyanamitta|persahabatan spiritual]] ({{lang-pi|kalyāṇamittata|italic=yes |link=no}}). Dalam bagian ini, Ānanda menyatakan bahwa persahabatan spiritual adalah setengah dari kehidupan suci; Sang Buddha mengoreksi Ānanda, menyatakan bahwa persahabatan seperti itu adalah seluruh kehidupan suci.<ref>{{cite encyclopedia |last1=Bodhi |first1=Bhikkhu |editor1-last=Johnston |editor1-first=William M. |encyclopedia=Encyclopedia of Monasticism |date=2013 |publisher=Routledge |title=Discourses |isbn=978-1-136-78716-4 |page=394 |url=https://books.google.com/books?id=iepJAgAAQBAJ |access-date=2022-07-13 |archive-date=2023-04-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230409160917/https://books.google.com/books?id=iepJAgAAQBAJ |dead-url=no }}</ref>{{sfn |Shaw |2006 |page=12}} Singkatnya, Ānanda bekerja sebagai asisten, perantara dan juru bicara, membantu Sang Buddha dalam banyak hal, dan mempelajari ajarannya dalam prosesnya.{{sfn |Findly |2003 |pp=375, 377}}
==== Menahan godaan ====
Baris 80 ⟶ 81:
[[Berkas:唐 彩繪石雕阿難陀像(石灰岩)-Monk, probably Ananda (Anantuo) MET DP170269.jpg|thumb|Patung batu kapur Ānanda di Tiongkok abad ke-8|alt=Patung biksu batu kapur berwarna memegang benda tak dikenal|upright]]
Dalam peran sebagai mediator antara Buddha dan umat awam, Ānanda terkadang memberikan saran kepada Sang Buddha untuk perubahan dalam disiplin monastik.{{sfn |Findly |2003 |pp=379{{en dash}}80}} Yang paling penting, teks-teks awal menghubungkan penyertaan wanita dalam ''[[saṅgha]]'' awal (ordo monastik) dengan Ānanda.<ref>{{cite web |last1=Violatti |first1=Cristian |title=Siddhartha Gautama |url=https://www.worldhistory.org/Siddhartha_Gautama/ |archive-url=https://web.archive.org/web/20140825002210/http://www.ancient.eu/Siddhartha_Gautama |archive-date=25 August 2014 |url-status=live |website=World History Encyclopedia |access-date=29 August 2018 |date=9 December 2013 |df=dmy-all }}</ref> Lima belas tahun setelah pencerahan Sang Buddha, ibu angkatnya Mahāpajāpatī datang menemuinya untuk memintanya ditahbiskan sebagai ''bhikkhunī'' Buddhis pertama. Awalnya, Sang Buddha menolak ini. Lima tahun kemudian, Mahāpajāpatī datang untuk meminta Sang Buddha lagi, kali ini dengan pengikut wanita Sākiya lainnya, termasuk mantan istri Sang Buddha, [[Yasodharā]] ({{lang-sa|Yaśodarā|link=no}}). Mereka telah berjalan 500
Banyak cendekiawan menafsirkan kisah ini berarti bahwa Sang Buddha enggan mengizinkan wanita untuk ditahbiskan, dan bahwa Ānanda berhasil membujuk Sang Buddha untuk mengubah pikirannya. Misalnya, Indolog dan penerjemah [[I.B. Horner]] menulis bahwa "ini adalah satu-satunya contoh [Buddha]-nya terlalu dibujuk dalam argumen".{{sfn |Ohnuma |2006 |p=865}} Namun, beberapa sarjana menafsirkan penolakan awal Sang Buddha lebih sebagai ujian tekad, mengikuti pola yang tersebar luas dalam [[Kanon Pāli]] dan dalam prosedur monastik yang mengulangi permintaan tiga kali sebelum penerimaan akhir.<ref name="Krey" />{{sfn |Ohnuma |2006 |page=865 n.9}} Beberapa juga berpendapat bahwa Buddha diyakini oleh umat Buddha sebagai [[Kemahatahuan|mahatahu]], dan karena itu tidak mungkin digambarkan berubah pikiran. Cendekiawan lain berpendapat bahwa bagian-bagian lain dalam teks-teks menunjukkan bahwa Sang Buddha selama ini bermaksud untuk mendirikan suatu tatanan ''bhikkhunī''.{{sfn |Ohnuma |2006 |page=865}} Bagaimanapun, selama penerimaan wanita ke dalam ordo monastik, Sang Buddha memberi tahu Ānanda bahwa [[Ajaran Sang Buddha]] akan bertahan lebih pendek karena hal ini.<ref>{{cite encyclopedia |last1=Jerryson |first1=Michael |editor1-last=Juergensmeier |editor1-first=Mark |editor2-last=Kitts |editor2-first=Margo |editor3-last=Jerryson |editor3-first=Michael |encyclopedia=The Oxford Handbook of Religion and Violence |publisher=Oxford University Press |title=Buddhist Traditions and Violence |isbn=978-0-19-975999-6|year=2013 }}</ref>{{sfn |Hinüber |2007 |pages=230{{en dash}}1}} Pada saat itu, ordo monastik Buddhis terdiri dari laki-laki selibat yang berkeliaran, tanpa banyak institusi monastik. Membiarkan wanita untuk bergabung dengan kehidupan selibat Buddhis mungkin telah menyebabkan pertikaian, serta godaan di antara kedua jenis.{{sfn |Powers |2007 |page=53}} Namun, ''garudhamma'' dimaksudkan untuk memperbaiki masalah ini, dan mencegah dispensasi dibatasi.<ref>{{cite journal |journal=Journal of Buddhist Studies, Chulalongkorn University |volume=16 |issue=3 |year=2009 |script-title=th:ปัญหาการตีความพระพุทธตำรัสต่อพระอานนท์หลังการบวชของพระนางมหาปชาบดีโคตมี |language=th |trans-title=Problems in Interpreting the Buddha's Words to Ven. Ānanda after Ven. Mahāpajāpati Gotamī's Ordination |first=Krisana |last=Raksachom |url=http://www.cubs.chula.ac.th/images/journal_Thai/v16_3.pdf#page=88 |archive-url=https://www.webcitation.org/72quttCbc?url=http://www.cubs.chula.ac.th/images/journal_Thai/v16_3.pdf#page=88 |url-status=dead |archive-date=1 October 2018 |page=88 |access-date=22 September 2018 |df=dmy-all }}</ref>
[[Berkas:Chinese Bhiksuni Taiwan Vesak Festival.jpeg|upright|thumb |Teks-teks awal menghubungkan masuknya wanita dalam ordo monastik awal dengan Ānanda. |alt=Biarawati Taiwan|left
Ada beberapa perbedaan kronologis dalam catatan tradisional tentang pembentukan tatanan ''bhikkhunī''. Menurut tradisi tekstual Pāli dan Mahīśasaka, tarekat ''bhikkhunī'' didirikan lima tahun setelah pencerahan Sang Buddha, tetapi, menurut sebagian besar tradisi tekstual, Ānanda hanya menjadi pelayan dua puluh tahun setelah pencerahan Sang Buddha. Lebih jauh lagi, Mahāpajāpatī adalah ibu angkat Sang Buddha, dan karena itu pasti jauh lebih tua darinya. Namun, setelah ordo ''bhikkhunī'' didirikan, Mahāpajāpatī masih memiliki banyak audiensi dengan Sang Buddha, seperti yang dilaporkan dalam Pāli dan Teks Buddhis Awal Tionghoa. Karena alasan ini dan alasan lainnya, dapat disimpulkan bahwa pembentukan tatanan ''bhikkhunī'' sebenarnya terjadi ''awal'' dalam pelayanan Sang Buddha. Jika demikian halnya, peran Ānanda dalam membangun tatanan menjadi kurang mungkin. Oleh karena itu, beberapa sarjana menafsirkan nama-nama dalam catatan tersebut, seperti ''Ānanda'' dan ''Mahāpajāpatī'', sebagai simbol, mewakili kelompok daripada individu tertentu.<ref name="Krey">{{cite encyclopedia|last1=Krey |first1=Gisela |editor1-last=Mohr |editor1-first=Thea |editor2-last=Tsedroen |editor2-first=Jampa |encyclopedia=Dignity and Discipline: Reviving Full Ordination for Buddhist Nuns |date=2014 |publisher=Simon and Schuster |title=Some Remarks on the Status of Nuns and Laywomen in Early Buddhism |isbn=978-0-86171-830-6 |url=https://books.google.com/books?id=Qy8qAwAAQBAJ}}</ref>
Menurut teks, peran Ānanda dalam mendirikan ordo ''bhikkhunī'' membuatnya populer di komunitas ''bhikkhunī''. Ānanda sering mengajarkan ''bhikkhunī'',{{sfn |Buswell |Lopez |2013 |loc=Ānanda}}{{sfn |Findly |2003 |p=384}} sering mendorong wanita untuk ditahbiskan, dan ketika dia dikritik oleh biksu [[Mahākassapa]], beberapa ''bhikkhunī'' mencoba membelanya.{{sfn |Ambros |2016 |page=209}}{{sfn |Hinüber |2007 |pages=233{{en dash}}4}} Menurut Indolog [[Oskar von Hinüber]], sikap nanda yang pro-''bhikkhunī'' mungkin menjadi alasan mengapa sering terjadi diskusi antara Ānanda dan Mahākassapa, akhirnya memimpin Mahākassapa untuk mendakwa Ānanda dengan beberapa pelanggaran selama
=== Kematian Sang Buddha ===
Baris 110 ⟶ 111:
Sang Buddha memberikan beberapa instruksi sebelum kematiannya, termasuk arahan dari mantan kusirnya, [[Channa (Buddhis)|Channa]] ({{lang-sa|Chandaka|link=no}}) dijauhi oleh sesama bhikkhu, untuk merendahkan harga dirinya.{{sfn |Buswell |Lopez |2013 |loc=Mahāparinibbānasuttanta}} Di saat-saat terakhirnya, Sang Buddha bertanya apakah ada orang yang memiliki pertanyaan yang ingin mereka ajukan kepadanya, sebagai kesempatan terakhir untuk menghilangkan keraguan. Ketika tidak ada yang menjawab, Ānanda mengungkapkan kegembiraan bahwa semua siswa Buddha yang hadir telah mencapai tingkat yang melampaui keraguan tentang ajaran Buddha. Namun, Sang Buddha menunjukkan bahwa Ānanda berbicara karena [[Keyakinan dalam agama Buddha|keyakinan]] dan bukan karena [[Jnana|pandangan terang meditatif]]{{em dash}}sebuah celaan terakhir.{{sfn |Findly |1992 |page=256}} Sang Buddha menambahkan bahwa, dari semua lima ratus bhikkhu yang mengelilinginya sekarang, bahkan yang "terbaru" atau "paling terbelakang" ({{lang-pi|pacchimaka|italic=yes |link=no}}) telah mencapai tahap awal ''sotapanna''. Dimaksudkan sebagai dorongan, Sang Buddha mengacu pada Ānanda.{{sfn |Freedman |1977 |pages=26{{en dash}}7}} Selama ''[[Parinibbāna|Nirwana terakhir]]'' Sang Buddha, Anuruddha mampu menggunakan kekuatan meditasinya untuk memahami tahap mana yang dilalui Buddha sebelum mencapai Nirwana akhir. Namun, Ānanda tidak dapat melakukannya, menunjukkan kematangan spiritualnya yang lebih rendah.{{sfn |Ray |1994 |pp=369, 392 n.80}} Setelah kematian Sang Buddha, Ānanda membacakan beberapa syair, mengungkapkan [[Samvega|rasa urgensi]] ({{lang-pi|saṃvega|italic=yes |link=no}}), sangat tersentuh oleh peristiwa dan pengaruhnya: "Mengerikan adalah gempa, rambut pria berdiri, / Ketika Buddha yang sempurna meninggal dunia."{{sfn |Hansen |2008 |p=53}}
Tak lama setelah
===
[[Berkas:Shanti Stupa, Rajgir.jpg|thumb
{{utama|Konsili Buddhis Pertama}}
Baris 120 ⟶ 121:
==== Larangan ====
Menurut teks,
Ānanda merasa terhina, tetapi didorong untuk memfokuskan upayanya untuk mencapai pencerahan sebelum
[[Berkas:Nava Jetavana Temple - Shravasti - 013 First Council at Rajagaha (9241729223).jpg|thumb|260px|[[Rajgir|Kuil Jetavana di Rājagṛiha]], [[India]]. Lukisan dinding yang menggambarkan [[Konsili Buddhis Pertama|Sidang Buddhis Pertama]], di mana Ānanda dikatakan telah mengucapkan rumus:"''evaṃ me sutaṃ''" ([[Demikian yang pernah saya dengar]].) sebagai pengantar untuk setiap khotbah Sang Buddha yang dia baca dari ingatan.]]
==== Pembacaan ====
{{Multiple image
Baris 148 ⟶ 149:
Menurut tradisi Pāli, tuntutan diberikan setelah Ānanda mencapai pencerahan dan melakukan semua pelafalan; tetapi tradisi Mūlasarvāstivāda mengatakan bahwa tuduhan itu diajukan sebelum Ānanda menjadi tercerahkan dan memulai pelafalan. Dalam versi ini, ketika Ānanda mendengar bahwa dia dilarang dari dewan, dia berkeberatan bahwa dia tidak melakukan apapun yang bertentangan dengan ajaran dan disiplin Sang Buddha. Mahākassapa kemudian membuat daftar tujuh tuntutan untuk melawan keberatan Ānanda. Tuduhan itu serupa dengan lima tuduhan yang diberikan dalam Pāli.{{sfn |Witanachchi |1965 |p=532}} Tradisi tekstual lainnya mencantumkan tuduhan yang sedikit berbeda, berjumlah total gabungan sebelas tuduhan, beberapa di antaranya hanya disebutkan dalam satu atau dua tradisi tekstual.{{sfn |Tsukamoto |1963 |p=820}} Menimbang bahwa seorang siswa yang tercerahkan terlihat telah mengatasi semua kesalahan, tampaknya lebih mungkin tuduhan itu diajukan sebelum pencapaian Ānanda daripada sesudahnya.<ref name="Ch'en">{{cite journal |last1=Ch'en |first1=Kenneth |title=The Mahāparinirvānasūtra and The First Council |url=https://archive.org/details/sim_harvard-journal-of-asiatic-studies_1958-12_21/page/132 |journal=Harvard Journal of Asiatic Studies |date=1958 |volume=21 |page=132 |doi=10.2307/2718621 |jstor=2718621}}</ref>
Indolog von Hinüber dan Jean Przyluski berpendapat bahwa Ānanda didakwa dengan pelanggaran selama
==== Historisitas ====
Tradisi menyatakan bahwa
=== Peran dan karakter ===
Baris 172 ⟶ 173:
[[Berkas:039 Ananda (25595327227).jpg|left|thumb |Relief Ānanda di Jawa Timur, digambarkan sedang menangis |alt=Biksu di hutan menggosok matanya. |upright=1.2]]
Dari sudut pandang sastra dan pedagogis, Ānanda sering berfungsi sebagai semacam foil dalam teks, menjadi murid yang belum tercerahkan yang menghadiri seorang Buddha yang tercerahkan.{{sfn |Shaw |2006 |p=115}}<ref>{{cite book |last1=Swearer |first1=Donald K. |title=The Buddhist World of Southeast Asia |date=1995 |publisher=SUNY Press |isbn=978-0-7914-2459-9 |page=209 |url=https://books.google.com/books?id=kFBR2cMDD8sC}}</ref> Karena orang yang biasa-biasa saja dapat mengidentifikasikan diri dengan Ānanda, Sang Buddha melalui Ānanda dapat menyampaikan ajarannya kepada massa dengan mudah.{{sfn |Shaw |2006 |p=115}}{{sfn |Findly |2003 |p=379}} Karakter Ānanda dalam banyak hal bertentangan dengan karakter Buddha: tidak tercerahkan dan seseorang yang melakukan kesalahan. Namun, pada saat yang sama, ia sepenuhnya mengabdikan diri untuk melayani Sang Buddha.{{sfn |Filigenzi |2006 |pages=270{{en dash}}1}} Sang Buddha digambarkan dalam teks-teks awal sebagai ayah dan guru bagi Ānanda, tegas tetapi penuh kasih. Ānanda sangat sayang dan terikat pada Sang Buddha, rela memberikan hidupnya untuknya.{{sfn |Findly |2003 |page=375}} Dia berduka atas kematian Buddha dan Sāriputta, yang dengannya dia menikmati persahabatan yang erat: dalam kedua kasus itu Ānanda sangat terkejut.{{sfn |Witanachchi |1965 |p=533}} Keyakinan Ānanda pada Buddha, bagaimanapun, lebih merupakan keyakinan pada seseorang, terutama pribadi Sang Buddha, sebagai lawan dari keyakinan pada ajaran Buddha. Ini adalah pola yang muncul kembali dalam kisah-kisah yang mengarah pada pelanggaran yang dituduhkan oleh Ānanda selama
=== Menyampaikan ajaran ===
Baris 186 ⟶ 187:
Dalam Teks Buddhis Awal, Ānanda telah mencapai Nirwana akhir dan tidak akan terlahir kembali. Tetapi, berbeda dengan teks-teks awal, menurut [[Sutra Teratai|Sūtra Teratai]] Mahāyāna, Ānanda akan lahir sebagai Buddha di masa depan. Dia akan mencapai tujuannya lebih lambat dari Buddha saat ini, [[Siddhartha Gautama|Buddha Gautama]], karena Ānanda bercita-cita menjadi seorang Buddha dengan menerapkan proses "pembelajaran bagus". Namun, karena jalan yang panjang dan upaya yang besar ini, pencerahannya akan menjadi luar biasa dan dengan kemegahan yang luar biasa.{{sfn |Witanachchi |1965 |p=535}}
Sampai akhir hayatnya, Ananda mengajarkan Dharma.<ref>{{Cite book|last=Keown|first=Michelle|date=2004-12-17|url=http://dx.doi.org/10.4324/9780203506790|title=Postcolonial Pacific Writing|publisher=Routledge|isbn=978-0-203-50679-0}}</ref> Menurut sumber-sumber Mulasarvativada, setelah mendengar bhikkhu muda itu salah membaca syair itu, nanda mengoreksinya. Bhikkhu itu melaporkan hal ini kepada gurunya, dan gurunya keberatan bahwa "Ananda menjadi tua dan ingatannya memburuk ..." Hal ini mendorong Ananda untuk mencapai parinirvana. Dia menyerahkan otoritas kepada muridnya Sanavasa dan pergi ke Sungai Gangga.<ref>{{Cite book|date=1998|url=https://www.worldcat.org/oclc/44959977|title=Open boundaries : Jain communities and culture in Indian history|location=Albany, NY|publisher=State University of New York Press|isbn=0-585-06970-0|others=John E. Cort|oclc=44959977}}</ref><ref name=":0">{{Cite journal|last=Creel|first=Austin B.|date=1975-04|title=The Reexamination of "Dharma" in Hindu Ethics|url=http://dx.doi.org/10.2307/1397937|journal=Philosophy East and West|volume=25|issue=2|pages=161|doi=10.2307/1397937|issn=0031-8221}}</ref> Menurut sumber Pali, merasa bahwa hidup akan segera berakhir, dia, seperti Sang Buddha, memutuskan untuk menghabiskan saat-saat terakhirnya di Vesali dan berangkat dari Rajagahi ke Sungai Rohini.<ref>{{Cite book|last=Day|first=L.E.|date=1982|url=http://dx.doi.org/10.1016/b978-0-08-028708-9.50006-3|title=SYSTEMS ENGINEERING CHALLENGES OF THE SPACE SHUTTLE|publisher=Elsevier|pages=23–42}}</ref> Versi Mulasarvastivada yang lebih rinci mengatakan bahwa sebelum mencapai sungai, ia diprediksi akan bertemu dengan Resi Majhantika dan lima ratus pengikutnya, yang telah memeluk agama Buddha.<ref name=":0" /> Beberapa sumber menambahkan bahwa nanda memberinya pesan Sang Buddha.<ref name=":0" /><ref name="Strong 1994">{{Cite book|last=Strong|first=John|date=1994|url=https://www.worldcat.org/oclc/32319630|title=The legend and cult of Upagupta : Sanskrit Buddhism in north India and Southeast Asia|location=Delhi|publisher=Motilal Banarsidass Publishers|isbn=81-208-1154-2|edition=1st Indian ed|oclc=32319630}}</ref
Setelah kematian Ananda, para sesepuh melengkapi Theragatha dengan tiga kuatrain yang didedikasikan untuk parinirvana-nya, di mana mereka menyebut Ananda penjaga Dhamma, mata seluruh dunia dan sumber kebijaksanaan.<ref>{{Cite book|date=2016|url=http://dx.doi.org/10.1007/978-3-319-24237-8_571|title=Yakan|location=Cham|publisher=Springer International Publishing|pages=361–361}}</ref> Murid terakhir Ananda, Majantika,<ref name="Baruah 2000 239–250">{{Cite journal|last=Baruah|first=Nayandeep Deka|date=2000|title=A Few Theta-Function Identities and Some of Ramanujan's Modular Equations|url=http://dx.doi.org/10.1023/a:1009835301693|journal=The Ramanujan Journal|volume=4|issue=3|pages=239–250|doi=10.1023/a:1009835301693|issn=1382-4090}}</ref> bersama dengan Sanavasa dan empat atau lima murid lainnya, membentuk mayoritas pada
Dipercaya bahwa Raja Ajatasattu mendirikan stupa di atas relik Ananda. Menurut beberapa sumber, itu terletak di Sungai Rohini, dan menurut yang lain, di Sungai Gangga. Licchhavi juga membangun stupa di tepi sungai mereka.<ref name="Paultre de Lamotte 1988 81–95">{{Cite journal|last=Paultre de Lamotte|first=Jacques|date=1988|title=Fiscalité des O.P.C.V.M|url=http://dx.doi.org/10.3406/rfeco.1988.1169|journal=Revue française d'économie|volume=3|issue=1|pages=81–95|doi=10.3406/rfeco.1988.1169|issn=0769-0479}}</ref> Peziarah Cina Xuanzang (602-664) kemudian mengunjungi kedua stupa tersebut.<ref>{{Cite book|date=2004|url=https://www.worldcat.org/oclc/57407318|title=Holy people of the world : a cross-cultural encyclopedia|location=Santa Barbara, Calif.|publisher=ABC-CLIO|isbn=1-85109-649-3|others=Phyllis G. Jestice|oclc=57407318}}</ref><ref>{{Cite book|last=Higham|first=Charles|date=2004|url=https://www.worldcat.org/oclc/51978070|title=Encyclopedia of ancient Asian civilizations|location=New York|publisher=Facts On File|isbn=0-8160-4640-9|oclc=51978070|access-date=2022-08-11|archive-date=2008-07-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20080715144527/http://www.worldcat.org/oclc/51978070|dead-url=no}}</ref> Faxian juga melaporkan bahwa dia melihat stupa dengan sisa-sisa Ananda di Sungai Rohini,<ref
Teks Buddhis awal menyatakan bahwa Ananda telah mencapai nirwana tertinggi dan tidak akan terlahir kembali. Menurut Sutra Teratai Mahayana, ia ditakdirkan untuk dilahirkan sebagai seorang Buddha. Dia memiliki jalan yang lebih panjang daripada Buddha Gotama, tetapi pencerahan akan menjadi luar biasa dan luar biasa.<ref name=":2" />
Baris 197 ⟶ 198:
[[Berkas:九天禅院 释迦牟尼佛.jpg|thumb|alt=Kuil dengan patung Buddha, diapit oleh Ānanda dan Mahākassapa |Dalam ikonografi Mahāyāna, Ānanda sering digambarkan mengapit Buddha di sisi kanan, bersama dengan Mahākassapa di kiri. |upright=1.4]]
Ānanda digambarkan sebagai pembicara yang fasih, yang sering mengajarkan tentang diri dan tentang meditasi.{{sfn |Findly |2003 |p=381}} Ada banyak teks Buddhis yang dikaitkan dengan Ānanda, termasuk ''Atthakanāgara Sutta'', tentang metode meditasi untuk mencapai Nirwana; sebuah versi dari ''Bhaddekaratta Sutta'' ({{lang-sa |Bhadrakārātrī|italic=yes |link=no}}, {{zh |p=shanye}}), tentang hidup di saat ini;{{sfn |Buswell |Lopez |2013 |loc=Atthakanāgarasutta; Bhaddekarattasutta}}{{sfn |Norman |1983 |page=48}} ''Sekha Sutta'', tentang pelatihan yang lebih tinggi dari seorang siswa Buddha; ''Subha Suttanta'', tentang praktik yang diilhami Buddha untuk diikuti orang lain.{{sfn |Buswell |Lopez |2013 |loc=Sekhasutta; Subhasuttanta}} Dalam ''Gopaka-Mogallānasutta'', terjadi percakapan antara Ānanda, brahmana Gopaka-Mogallāna dan menteri Vassakara, yang terakhir adalah pejabat tertinggi wilayah Magadha.{{sfn |Clasquin |2013 |page=10}}{{sfn |Wijayaratna |1990 |p=153}} Selama percakapan ini, yang terjadi tak lama setelah kematian Sang Buddha, Vassakara bertanya apakah sudah diputuskan siapa yang akan menggantikan Sang Buddha. Ānanda menjawab bahwa tidak ada penerus yang ditunjuk, tetapi komunitas Buddhis mengambil ajaran dan disiplin Buddha sebagai tempat perlindungan.{{sfn |Clasquin |2013 |pages=10{{en dash}}11}}{{sfn |Wijayaratna |1990 |p=153}} Selanjutnya, ''saṅgha'' tidak lagi memiliki Buddha sebagai guru, tetapi mereka akan menghormati para bhikkhu yang berbudi luhur dan dapat dipercaya.{{sfn |Wijayaratna |1990 |p=153}} Selain ''sutta-sutta'' ini, sebuah bagian dari ''Theragāthā'' dikaitkan dengan Ānanda.<ref>{{cite book |last1=Reynolds |first1=Frank |last2=Shirkey |first2=Jeff |editor1-last=Safra |editor1-first=Jacob E. |editor2-last=Aguilar-Cauz |editor2-first=Jorge |title=Britannica Encyclopedia of World Religions |date=2006 |publisher=Encyclopaedia Britannica |isbn=978-1-59339-491-2 |page=47 |url=https://www.scribd.com/document/271551819/Britannica-Encyclopedia-of-World-Religions-pdf |access-date=2019-09-17 |archive-date=2020-10-02 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201002222613/https://www.scribd.com/document/271551819/Britannica-Encyclopedia-of-World-Religions-pdf |dead-url=no }}</ref> Bahkan dalam teks-teks yang dikaitkan dengan Sang Buddha sendiri, nanda terkadang digambarkan memberi nama pada teks tertentu, atau menyarankan perumpamaan kepada Sang Buddha untuk digunakan dalam ajarannya.{{sfn |Malalasekera |1960 |loc=[http://www.palikanon.com/english/pali_names/aa/aananda.htm Ānanda]}}
Dalam Buddhisme Asia Timur, Ānanda dianggap sebagai salah satu dari sepuluh murid utama.<ref>{{cite book |last1=Nishijima |first1=Gudo Wafu |last2=Cross |first2=Shodo |title=Shōbōgenzō : The True Dharma-Eye Treasury |date=2008 |publisher=Numata Center for Buddhist Translation and Research |isbn=978-1-886439-38-2 |page=32 n.119 |url=http://www.bdkamerica.org/system/files/pdf/dBET_T2582_Shobogenzo4_2008_0.pdf |archive-url=https://web.archive.org/web/20170802212016/http://www.bdkamerica.org/system/files/pdf/dBET_T2582_Shobogenzo4_2008_0.pdf |archive-date=2 August 2017 |url-status=live}}</ref> Dalam banyak teks Sanskerta India dan Asia Timur, Ānanda dianggap sebagai patriark kedua dari garis keturunan yang mentransmisikan ajaran Buddha, dengan Mahākassapa sebagai yang pertama dan Majjhantika{{sfn |Buswell |Lopez |2013 |loc=Damoduoluo chan jing; Madhyāntika}} atau Saṇavāsī<ref>{{cite encyclopedia |first=Albert |last=Welter |editor1-last=Buswell |editor1-first=Robert E. |title=Lineage |encyclopedia=Encyclopedia of Buddhism |date=2004 |publisher=Macmillan Reference USA, Thomson Gale |isbn=0-02-865720-9 |url=http://www.ahandfulofleaves.org/documents/Encyclopedia%20of%20Buddhism_2%20Vols_%20Buswell.pdf |volume=2 |pages=462{{en dash}}3 |access-date=2019-09-16 |archive-date=2018-06-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180629160542/http://www.ahandfulofleaves.org/documents/Encyclopedia%20of%20Buddhism_2%20Vols_%20Buswell.pdf |dead-url=yes }}</ref> menjadi yang ketiga. Ada catatan yang berasal dari tradisi tekstual Sarvāstivāda dan Mūlasarvāstivāda yang menyatakan bahwa sebelum Mahākassapa meninggal, dia menganugerahkan ajaran Sang Buddha kepada Ānanda sebagai pewaris resmi otoritas, menyuruh nanda untuk meneruskan ajaran itu kepada murid Ānanda, Saṇavāsī.{{sfn |Baruah |2000 |pp=9, 453}}{{sfn |Strong |1994 |page=62}} Kemudian, tepat sebelum Ānanda meninggal, dia melakukan seperti yang diperintahkan Mahākassapa kepadanya.{{sfn |Witanachchi |1965 |p=532}} Sarjana studi Buddhis Akira Hirakawa dan Bibhuti Baruah telah menyatakan skeptisisme tentang guru{{en dash}}hubungan siswa antara Mahākassapa dan Ānanda, dengan alasan bahwa ada perselisihan di antara keduanya, seperti yang ditunjukkan dalam teks-teks awal.{{sfn |Baruah |2000 |p=10}}{{sfn |Hirakawa |1993 |page=85}} Terlepas dari itu, jelas dari teks-teks bahwa hubungan transmisi ajaran dimaksudkan, sebagai lawan dari ''upajjhāya''{{en dash}}hubungan siswa dalam silsilah penahbisan: tidak ada sumber yang menunjukkan bahwa Mahākassapa adalah ''upajjhāya'' Ānanda.{{sfn |Hirakawa |1993 |page=86}} Dalam ikonografi Mahāyāna, Ānanda sering digambarkan mengapit Sang Buddha di sisi kanan, bersama dengan Mahākassapa di kiri.{{sfn |Buswell |Lopez |2013 |loc=Er xieshi}} Namun, dalam ikonografi Theravāda, Ānanda biasanya tidak digambarkan dengan cara ini,<ref>{{cite book |last1=Edkins |first1=Joseph |title=Chinese Buddhism: A Volume of Sketches, Historical, Descriptive and Critical |date=2013 |publisher=Routledge |isbn=978-1-136-37881-2 |pages=42{{en dash}}3 |url=https://books.google.com/books?id=RVH_AQAAQBAJ}}</ref> dan motif penyebaran Dhamma melalui daftar leluhur tidak ditemukan dalam sumber-sumber Pāli.{{sfn |Lamotte |1988 |p=210}}
[[Berkas:Central Asian Buddhist Monks.jpeg|thumb
Karena Ānanda berperan penting dalam mendirikan komunitas ''bhikkhunī'', dia telah dihormati oleh ''bhikkhunīs'' untuk ini sepanjang sejarah Buddhis. Jejak paling awal dari ini dapat ditemukan dalam tulisan-tulisan Faxian dan Xuan Zang,{{sfn |Ambros |2016 |page=209}}<ref name="Mohr">{{cite book |first=Janet |last=Gyatso |editor1-last=Mohr |editor1-first=Thea |editor2-last=Tsedroen |editor2-first=Jampa |title=Dignity and Discipline: Reviving Full Ordination for Buddhist Nuns |date=2014 |publisher=Simon and Schuster |isbn=978-0-86171-830-6 |url=https://books.google.com/books?id=Qy8qAwAAQBAJ |chapter=Female Ordination in Buddhism: Looking into a Crystal Ball, Making a Future}}</ref> yang melaporkan bahwa ''bhikkhunī'' memberikan persembahan kepada ''stūpa'' untuk menghormati nanda selama perayaan dan hari perayaan. Pada catatan yang sama, di Tiongkok abad ke-5{{en dash}}ke-6 dan Jepang abad ke-10, Teks-teks Buddhis disusun merekomendasikan wanita untuk menjunjung tinggi delapan sila semi-monastik untuk menghormati dan berterima kasih kepada Ānanda. Di Jepang, ini dilakukan melalui format ritual penebusan dosa yang disebut ''keka'' ({{lang-zh|悔過}}). Pada abad ke-13, di Jepang minat kultus untuk Ānanda telah berkembang di sejumlah biara, di mana gambar dan ''stūpa'' digunakan dan upacara diadakan untuk menghormatinya. Saat ini, pendapat di antara para sarjana terbagi mengenai apakah pemujaan Ānanda di antara para ''bhikkhunī'' merupakan ekspresi ketergantungan mereka pada tradisi monastik laki-laki, atau sebaliknya, ekspresi legitimasi dan independensi mereka.{{sfn |Ambros |2016 |pages=210{{en dash}}12, 214, 216{{en dash}}8, 245{{en dash}}6}}
Baris 215 ⟶ 216:
Legenda yang sama tentang Ānanda dan Prakṛti dibuat menjadi drama prosa pendek oleh penyair India [[Rabindranath Tagore]], yang disebut ''Chandalika''. ''Chandalika'' membahas tema konflik spiritual, kasta dan kesetaraan sosial, dan berisi kritik keras terhadap masyarakat India. Sama seperti dalam kisah tradisional, Prakṛti jatuh cinta pada Ānanda, setelah dia memberikan harga dirinya dengan menerima hadiah air darinya. Ibu Prakṛti membacakan mantra untuk memikat Ānanda. Namun, dalam drama Tagore, Prakṛti kemudian menyesali apa yang telah dia lakukan dan mantranya dicabut.<ref>{{cite journal |last=Jain |first=R. |year=2016 |title=Tagore's Drama Synthesis of Myths, Legends and Folklores: A Medium of Social Reformation |journal=Dialogue{{nowrap| –}} A Journal Devoted to Literary Appreciation |volume=12 |issn=0974-5556 |issue=1 |url=http://dialoguethejournal.mripub.com/index.php/dailogue/article/view/39/39 |archive-url=https://web.archive.org/web/20181002065014/http://dialoguethejournal.mripub.com/index.php/dailogue/article/view/39/39 |archive-date=2 October 2018 |url-status=dead |page=71 |access-date=1 October 2018 |df=dmy-all }}</ref><ref>{{cite news |last1=Chowdurie |first1=Tapati |title=Quenching Prakriti's Thirst... |url=https://www.thehindu.com/entertainment/dance/quenching-prakritis-thirst/article18261076.ece |archive-url=https://web.archive.org/web/20181001222603/https://www.thehindu.com/entertainment/dance/quenching-prakritis-thirst/article18261076.ece |archive-date=1 October 2018 |url-status=live |access-date=24 September 2018 |work=The Hindu |date=27 April 2017}}</ref>
==
<references group="note"/>▼
* Ānanda: Penjaga Dhamma, oleh: Hellmuth Hecker; alih bahasa: Lestoro, diterbitkan oleh: Yayasan Sayap Prabha - Jl. Hanura II no. 19, Jakarta Barat. [http://www.samaggi-phala.or.id Jaringan Informasi Buddhis Samaggi-Phala]▼
* Kannakatthala Sutta, [http://www.vipassanagraha.org Pusat Meditasi Vipassana Graha] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110510113616/http://www.vipassanagraha.org/|date=10 Mei 2011}}▼
== Referensi ==
{{reflist}}
▲* Ānanda: Penjaga Dhamma, oleh: Hellmuth Hecker; alih bahasa: Lestoro, diterbitkan oleh: Yayasan Sayap Prabha - Jl. Hanura II no. 19, Jakarta Barat. [http://www.samaggi-phala.or.id Jaringan Informasi Buddhis Samaggi-Phala]
▲<references group="note"/>
▲* Kannakatthala Sutta, [http://www.vipassanagraha.org Pusat Meditasi Vipassana Graha] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110510113616/http://www.vipassanagraha.org/|date=10 Mei 2011}}
{{Topik Buddhisme}}
|