Film musikal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source |
|||
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:TopHatORGI.jpg|ka|jmpl|250px|Poster film [[Top Hat]] pada tahun 1935.]]
'''Film
Film musikal adalah perkembangan alami dari [[teater musik|panggung musik]] setelah munculnya teknologi film suara. Biasanya, perbedaan terbesar antara musik film dan panggung adalah penggunaan latar belakang pemandangan yang mewah dan lokasi yang akan praktis dalam [[teater]]. Film musikal khas mengingatkan mengandung unsur teater; pemain sering memperlakukan lagu mereka dan nomor tari sebagai jika ada penonton tinggal menonton. Dalam arti, penampil menjadi penonton deictic, sebagai pelaku terlihat langsung ke kamera dan melakukan untuk itu.
Baris 9:
==== Film Musikal Pertama ====
Musik film pendek yang dibuat oleh [[Lee De Forest]] di 1923-24. Setelah ini, ribuan [[Vitaphone]] pendek (1926-1930) dibuat, banyak yang menampilkan band, vokalis dan penari, di mana soundtrack musik dimainkan saat aktor digambarkan karakter mereka seperti yang mereka lakukan di film bisu: tanpa dialog.<ref name=KenrickJazz>Kenrick, John. [http://www.musicals101.com/1927-30film.htm "History of Musical Film, 1927-30: Hollywood Learns To Sing"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170725160300/http://www.musicals101.com/1927-30film.htm |date=2017-07-25 }}. Musicals101.com, 2004, accessed May 17, 2010</ref> ''[[The Jazz Singer (film 1927)|The Jazz Singer]]'', dirilis pada 1927 oleh [[Warner Brothers]], tidak hanya film pertama dengan dialog disinkronkan, tetapi film fitur pertama yang juga merupakan musik, menampilkan [[Al Jolson]] menyanyikan "Dirty Hands, Dirty Face;" "Toot, Toot, Tootsie", "[[Blue Skies (lagu)|Blue Skies]]" dan "[[My Mammy]]". Sejarawan [[Scott Eyman]] menulis, "Ketika film ini berakhir dan tepuk tangan tumbuh dengan houselights, istri [[Sam Goldwyn]], Frances memandang berkeliling pada selebriti di keramaian. Dia melihat 'teror di semua wajah mereka' katanya, seolah-olah mereka tahu bahwa 'permainan mereka telah bermain selama bertahun-tahun akhirnya berakhir.<ref>'"Eyman, Scott. ''The Speed of Sound: Hollywood and the Talkie Revolution'' Simon & Schuster, 1997, p. 160</ref> Namun, hanya urutan Jolson telah terdengar, sebagian besar film itu diam.<ref name=KenrickJazz/>
Hollywood, merilis lebih dari 100 film musikal tahun 1930, tetapi hanya 14 pada tahun 1931.<ref name=KenrickRodgers>Kenrick, John. [http://www.musicals101.com/1930film.htm "History of Musical Film, 1930s: Part I: 'Hip, Hooray and Ballyhoo'"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161215151753/http://www.musicals101.com/1930film.htm |date=2016-12-15 }}. Musicals101.com, 2003, accessed May 17, 2010</ref> Pada akhir 1930-an, penonton sudah jenuh dengan musik dan studio dipaksa untuk memotong musik dari film-film yang kemudian dibebaskan. Sebagai contoh, ''[[Life of the Party (film 1930)|Life of the Party]]'' (1930) pada awalnya diproduksi sebagai semua-warna, komedi semua-bicara musik. Sebelum dirilis, bagaimanapun, lagu-lagu dipotong keluar. Hal yang sama terjadi pada ''[[Fifty Million Frenchmen]]'' (1931) dan ''[[Manhattan Parade]]'' (1932) yang keduanya telah difilmkan sepenuhnya di [[Technicolor]]. [[Marlene Dietrich]] lagu bernyanyi sukses di film, dan [[Rodgers dan Hart]] menulis diterima dengan baik beberapa film, tetapi bahkan popularitas mereka memudar oleh 1932.<ref name=KenrickRodgers/> Publik dengan cepat datang untuk mengasosiasikan warna dengan musikal dan dengan demikian penurunan popularitas mereka juga menghasilkan penurunan.
=== Era pascaklasik ===
Baris 36:
== Film musikal Indonesia ==
[[Berkas:Petualangan Sherina.gif|jmpl|200px|[[Petualangan Sherina]] garapan [[Riri Riza]] & [[Mira Lesmana]], salah satu film musikal bioskop terkenal dan terbaik di Indonesia.]]
Film musikal di [[Indonesia]] dimulai pada era 1950-an dengan film musikal pertamanya yakni '''[[Bintang Surabaja 1951 (film 1950)|Bintang Surabaja 1951]]'''. Lalu era kesuksesan muncul ketika dua film musikal berikutnya '''[[Tiga Dara (film)|Tiga Dara]]''' dan '''[[Asmara Dara]]''' karya [[Usmar Ismail|H. Usmar Ismail]] dikeluarkan.<ref name=MusikalInd>[http://www.langitmusik.com/blog/index.php/2011/10/28/influence-film-indonesia-dan-fashion-wsatcc/index.html INFLUENCE FILM INDONESIA DAN FASHION WSATCC]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Kedua film ini mampu membawa angin segar di tengah film konvensional di Indonesia. Lalu ada pula sejumlah film lainnya seperti '''[[Tandjung Katung (film)|Tandjung Katung]] pada tahun [[1957]].<ref name=MskInd2>
Film musikal Indonesia mengalami kenaikan pesat saat pada era 1970-an, film garapan [[Teguh Karya]] yang berjudul '''[[Cinta Pertama (film 1973)|Cinta Pertama]]''' dan '''[[Badai Pasti Berlalu (film 1977)|Badai Pasti berlalu]]''' berhasil meraih penonton film terbanyak. Bahkan film Badai Pasti Berlalu menjadi film terlaris 1978-1979 dan film terlaris kedua di Jakarta dengan jumlah penonton 212.551 orang.<ref name=MusikalInd /> Ada pula sejumlah film lain yakni '''[[Laila Majenun]]''', '''[[Bawang Putih (film)|Bawang Putih]]''', dan '''[[Dunia Belum Kiamat]]'''.
Kejayaan film musikal mencapai puncaknya saat pada era milenium (1999 sampai 2000-an), ketika film musikal garapan [[Riri Riza]] dan [[Mira Lesmana]], '''[[Petualangan Sherina]]''' mampu menarik pangsa penikmat film Indonesia, pasca krisis. Musik yang ditata [[Elfa Secioria]] sejak awal termasuk mengantarkan [[Sherina]] menjadi penyanyi wanita paling terkemuka hingga saat ini.<ref>[http://sidomi.com/23099/sherina-akan-bermain-dalam-film-musikal-tahun-depan/ Sherina Akan Bermain Dalam Film Musikal Lagi Tahun Depan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111222182424/http://sidomi.com/23099/sherina-akan-bermain-dalam-film-musikal-tahun-depan/ |date=2011-12-22 }} diakses pada 20 Desember 2011</ref>
Lalu, berusaha mengikuti kesuksesan Petualangan Sherina, sejumlah film musikal banyak diproduksi diantaranya
* [[Joshua Oh Joshua]] ([[2000]])
Baris 55:
* [[Rumah Tanpa Jendela]] ([[2011]])
* [[Langit Biru]] ([[2011]])
* [[
* [[Naura & Genk Juara]] ([[2017]])
* [[DoReMi & You]] ([[2019]])
* [[Bebas (film)|Bebas]] ([[2019]])
== Referensi ==
{{Reflist}}
231414]
{{Uncategorized|date=Desember 2023}}
|