Angkor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 6858207 oleh Ledoy (bicara) Jangan menghilangkan referensi
Kibe00 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(39 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
| Link = http://whc.unesco.org/en/list/668
}}
'''Angkor''' adalah ibu kota [[Kerajaan Khmer]] dalam periode lama dari [[abad ke-9]] sampai [[abad ke-15]] [[Masehi]]. Istilah ''Angkor'' berasal dari [[bahasa Sanskerta]] ''nagara'' (नगर), yang berarti "negara".<ref>Higham, ''The Civilization of Angkor'', p.4.</ref> Periode Angkor dimulai pada tahun 802 ketika raja [[Hindu]] [[orang Khmer|Khmer]] [[Jayawarman II]] menobatkan dirinya sebagai "penguasa jagat" dan "dewa-raja[[dewaraja]]", dan periode ini berlangsung hingga 1431, ketika [[Kerajaan Ayutthaya|Ayutthaya]] menyerbu ibu kota Khmer, dan mendesak rakyatnya mengungsi ke selatan ke kawasan [[Phnom Penh]].
 
Reruntuhan Angkor terletak di hutan dan tanah perladangan yang membentang antara Danau Besar [[Tonle Sap]] di selatan dan perbukitan Kulen di utara. Situs ini terletak dekat kota [[Siem Reap]] (13°24′LU, 103°51′BT), [[Kamboja]] sekarang ini, dan merupakan [[Situs Warisan Dunia UNESCO]]. Kuil[[Candi]]-kuilcandi di Angkor, seperti [[Angkor Wat]] dan [[Bayon]], sekarang sebagian besar telah dipugar, dan merupakan bagiancontoh dari contoh [[arsitektur Kamboja|arsitektur Khmer]]. Jumlah pengunjung tempat ini sekitar satu juta per tahun.
 
[[Berkas:Angkor Ruins from Space.jpg|thumbjmpl|leftka|Angkor dilihat dari angkasa.]]
 
Pada tahun 2007, sebuah tim internasional dengan menggunakan pencitraan satelit menyimpulkan bahwa Angkor adalah kota pra-industri terbesar di dunia, dengan sistem infrastruktur rumit yang menghubungkan kawasan permukiman seluas 1000 kilometer persegi hingga ke pusat kota tempat berdirinya kuil-kuilnya yang agung.<ref name="Evans PNAS">Evans ''et al'', [http://www.pnas.org/content/104/36/14277 A comprehensive archaeological map of the world's largest preindustrial settlement complex at Angkor, Cambodia], Proceedings of the National Academy of Sciences of the USA, August 23, 2007.</ref> Kota pra-industri terbesar lainnya adalah kota [[Tikal]] di Guatemala, yang berukuran antara 100 dan 150 kilometer persegi.<ref name="BBC News 2007">"Map reveals ancient urban sprawl," ''BBC News'', 14 August 2007.</ref> Meskipun perkiraan jumlah penduduk kota Angkor masih menjadi subyeksubjek penelitian dan topik perdebatan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa sistem pertanian Angkor yang efisien dapat menopang kebutuhan pangan hingga satu juta jiwa penduduk.<ref>[https://web.archive.org/web/20080923054500/http://www.independent.co.uk/news/world/asia/metropolis-angkor-the-worlds-first-megacity-461623.html Metropolis: Angkor, the world's first mega-city], The Independent, August 15, 2007</ref>
 
== Tinjauan Sejarah ==
[[Berkas:Karta AngkorWat.PNG|thumbjmpl|rightka|300px|Peta kawasan Angkor]]
 
=== Pusat Kemaharajaan Khmer ===
Periode Angkor dimulai tidak lama setelah tahun 800 M, ketika raja Khmer [[Jayawarman II]] mengumumkan kemerdekaan Kambujadesa ([[Kamboja]]) dari [[Jawa]] dan membangun ibu kota baru di [[Hariharalaya]] (kini Roluos) pada ujung utara danau [[Tonle Sap]]. Dengan melancarkan ekspedisi militer, persekutuan, perkawinan dan penganugerahan lahan, ia berhasil mempersatukan negara yang berbatasan dengan [[China]] (di utara), [[Champa]] (kini Vietnam tengah, di timur), lautan (di selatan) dan kawasan yang disebutkan berdasarkan prasasti sebagai "tanah [[kapulaga]] dan [[mangga]]" (di barat). Pada tahun 802, Jayavarman menyatakan status barunya sebagai "penguasa jagat" (chakrawartin), kemudian mengkaitkan dirinya dengan pemujaan terhadap [[Shiwa]] yang ditiru oleh raja-raja penerusnya, dengan mengambil gelar "dewa-raja[[dewaraja]]".<ref>Higham, ''The Civilization of Angkor'', pp.53 ff.; Chandler, ''A History of Cambodia'', p.34 ff.</ref> Sebelum era Jayavarman, Kamboja terdiri atas beberapa kerajaan merdeka yang secara kesatuan disebut oleh bangsa China dengan sebutan negara [[Funan]] dan [[Chenla]].<ref>Chandler, ''A History of Cambodia'', p.26; Coedès, ''Pour mieux comprendre Angkor'', p.4.</ref>
 
[[Berkas:Angkor Thom Porta Sud interior.jpg|thumbjmpl|leftkiri|uprightlurus|Gerbang [[Angkor Thom]]]]
Pada 889 M, Raja [[Yasowarman I]] naik takhta.<ref>Higham, ''The Civilization of Angkor'', pp.63 ff.</ref> Raja agung ini terkenal sebagai pembangun yang hebat. Dekat ibu kota lama Hariharalaya, Yasowarman cmembangun kota baru yang disebut [[Yasodharapura]]. Sesuai tradisi pendahulunya, ia membangun kolam penampungan air yang besar yang disebut [[baray]]. Makna pembangunan reservoir atau penampungan air telah menjadi perdebatan bagi ilmuwan modern, beberapa menganggapnya sebagai infrastruktur irigasi pertanian padi, sementara pihak lainnya memandang kolam besar ini sebagai simbol keagamaan yang melambangkan samudra besar dalam [[mitologi Hindu]] yang mengelilingi gunung [[Mahameru]], tempat bersemayam para dewa. Gunung itu dilambangkan dengan candi yang menjulang tinggi, di mana sang "dewa-raja" dilambangkan dengan sebuah [[lingga]].<ref>Coedès, ''Pour mieux comprendre Angkor'', p.10.</ref> Berdasarkan simbolisme semesta ini, Yasowarman membangun kuilnya di sebuah bukit yang disebut [[Phnom Bakheng]], yang dikelilingi parit yang airnya dialirkan dari baray. Ia juga membangun beberapa kuil Hindu dan [[asrama]] sebagai tempat kediaman pertapa brahmana.<ref>Higham, ''The Civilization of Angkor'', p.60; Chandler, ''A History of Cambodia'', p.38 f.</ref>
 
Selama lebih dari 300 tahun, kurun 900 sampai 1200, [[Kerajaan Khmer|Kemaharajaan Khmer]] membangun mahakarya arsitektur dunia di kawasan Angkor. Kebanyakan bangunan ini memenuhi kawasan yang membujur seluas 24 kilometer timur ke barat, dan 8 kilometer utara ke selatan, meskipun Taman Purbakala Angkor juga mencakup situs yang lebih jauh seperti [[Kbal Spean]] yang terletak sekitar 48 kilometer ke utara. Sekitar 72 candi utama dan bangunan lainnya terdapat di kawasan ini, termasuk kuil-kuil kecil yang terpencar lebih jauh. Karena tersebar luas, datarannya yang rendah, dan pola permukiman bangsa Khmer, Angkor tidak memiliki batas formal yang jelas, maka luas persisnya sulit diperkirakan.. Meskipun demikian, kawasan spesifiknya sekitar 1.000&nbsp;km². Dibalik kuil utama terdapat sistem infrastruktur yang rumit, termasuk jaringan jalan dan kanal yang menunjukkan keterkaitan tinggi dan integrasi antara daerah pinggir kota dengan pusat kota. Dalam hal luas spasial, Angkor menjadi kawasan urban gabungan terbesar sebelum era [[Revolusi Industri]], dengan mudah melampaui kota [[Tikal]] dalam peradaban [[Maya]].<ref name="Evans PNAS" /> Dalam hal luasan urban, Angkor bahkan mendekati ukuran kota modern [[Los Angeles]], dan dikatakan berukuran 17 kali lipat lebih besar dari pulau [[Manhattan]].
 
=== Pembangunan Angkor Wat ===
[[Berkas:Angkor Wat 01.jpg|thumbjmpl|rightka|uprightlurus|Candi [[Angkor Wat]] ]]
[[Angkor Wat]] adalah salah satu candi utama di kawasan Angkor, dibangun antara tahun 1113 dan 1150 atas perintah raja [[Suryawarman II]]. Suryawarman naik takhta setelah berhasil mengalahkan pangeran saingannya. Sebuah prasasti menuliskan bahwa Suryawarman memenangi perang dengan cara melompat ke punggung gajah perang musuh sekaligus membunuh musuhnya, bagaikan [[Garuda]] membunuh ular naga.<ref>Higham, ''The Civilization of Angkor'', pp.112 ff.; Chandler, ''A History of Cambodia'', p.49.</ref>
 
Setelah mengkonsolidasikan posisi politiknya melalui berbagai serangan militer, diplomasi, dan administrasi domestik yang tegas, Suryawarman memulai pembangunan [[Angkor Wat]] sebagai candi pribadinya sekaligus kuil dan makam tempat ia dimuliakan. Ia memutus tradisi raja-raja Khmer sebelumnya yang lebih mengutamakan [[Shiwa]] dengan berpaling pada aliran [[Waisnawa]] seiring bangkitnya aliran yang lebih memuliakan [[Wishnu]] ini di India. Ia mempersembahkan candi ini untuk Wishnu dengan menyebutnya ''Vishnuloka'', dan bukan kepada Shiwa. Dengan tembok hampir mencapai panjang 2,4 kilometer pada setiap sisinya, Angkor Wat dengan megahnya menggambarkan [[kosmologi Hindu]], dengan menara utama melambangkan gunung [[Meru]], tempat bersemayam para dewa; dinding luar melambangkan pegunungan yang melingkari dunia; parit besar melambangkan samudra luas. Tema tradisionalnya adalah mengidentifikasikan dewa-raja Kamboja dengan dewa Hindu, dan tempat tinggalnya adalah kerajaan langit (swargaloka) yang nampaktampak dari segala perwujudan dan perlambang candi agung ini. Ukuran candi ini sendiri memiliki arti kosmologis yang melambangkan alam semesta.<ref>Chandler, ''A History of Cambodia'', p.50 f.</ref> Suryawarman memerintahkan dinding candi ini dihiasi [[bas relief]] yang selain menampilkan adegan dalam mitologi, juga adegan kehidupan sehari-harinya di istana kerajaan. Salah satu adegannya menggambarkan sang raja dalam ukuran besar tengah duduk dengan kaki bersilang di [[singgasana]] tinggi tengah memimpin rapat kerajaan, sementara dayang-dayang dan pengiringnya mengipasi dan memayunginya.
 
=== Jayavarman VII ===
[[Berkas:Guimet IMG 6009 Jayavarman7.JPG|thumbjmpl|rightka|uprightlurus|Arca perwujudan Jayavarman&nbsp;VII dipamerkan di [[Musee Guimet]], Paris]]
 
Setelah wafatnya raja Suryavarman sekitar tahun 1150 masehi, kerajaan jatuh ke dalam perebutan kekuasaan dan kekacauan dalam negeri. Negeri tetangganya, [[Champa]] di timur (kini [[Vietnam]] Selatan) memanfaatkan situasi ini pada 1177 dengan melancarkan serangan melalui laut memasuki [[sungai Mekong]] dan menyeberangi danau [[TonléTonle Sap]]. Balatentara Champa berhasil menaklukan ibu kota Khmer di [[Yasodharapura]] dan menewaskan raja yang berkuasa. Akan tetapi seorang pangeran Khmer yang kelak menjadi raja [[Jayawarman VII]] menghimpun rakyatnya dan berhasil memukul mundur tentara Champa di danau dan di daratan. Pada tahun 1181, Jayavarman naik takhta. Ia kemudian menjadi raja Khmer Angkor yang paling agung.<ref>Higham, ''The Civilization of Angkor'', pp.120 ff.</ref> Di atas reruntuhan kota Yasodharapura, Jayawarman membangun kota berbenteng [[Angkor Thom]], dilengkapi dengan pusat spiritual yaitu candi [[Bayon]]. Bas-relief di Bayon menggambarkan tidak hanya adegan pertempuran sang raja menaklukan orang Champa, tetapi juga berbagai adegan kehidupan sehari-hari rakyat Khmer, baik kehidupan rakyat jelata di pedesaan, ataupun kehidupan bangsawan di istana.
 
Sebagai tambahan, Jayawarman membangun candi-candi terkenal lainnya, yaitu [[Ta Prohm]] dan [[Preah Khan]], dipersembahkan untuk kedua orang tua Jayawarman VII. Proyek pembangunan besar-besaran ini berbarengan dengan peralihan agama kerajaan dari [[Hinduisme]] menjadi [[Buddha Mahayana]], ditambah lagi Jayavarman sendiri memeluk agama Buddha Mahayana. Pada masa pemerintahan Jayavarman VII, candi-candi Hindu beralih fungsi menjadi candi Buddha dengan menambahkan [[arca]] [[Buddha]] dalam candi tersebut, Angkor Wat untuk sementara beralih fungsi menjadi candi Buddha. Setelah kematian Jayavarman VII, agama Hindu bangkit kembali, dan muncul gerakan mengembalikan kewibawaan agama Hindu dengan aksi besar-besaran merusak arca buddha dan mengembalikan fungsi candi Hindu, gerakan ini berlangsung hingga abad ke-14 ketika Buddha aliran [[Theravada]] menjadi agama dominan di Kamboja.<ref>Higham, ''The Civilization of Angkor'', p.116.</ref>
 
=== Zhou Daguan ===
[[Berkas:Ref-bayon1.jpg|thumbjmpl|uprightlurus|Relief di [[Bayon|Prasat Bayon]]]]
Tahun 1296 ditandai dengan kedatangan duta China [[Zhou Daguan]] ke Angkor. Kunjungan Zhou selama satu tahun di ibu kota Khmer ini berlangsung pada masa pemerintahan [[Indravarman III]]. Catatan Zhou Daguan memiliki arti penting bagi sejarah, karena dalam buku catatan setebal 40 halaman ia mencatat secara rinci adat istiadat Kamboja berdasarkan pengamatannya atas masyarakat Khmer. Catatannya antara lain terkait keagamaan, sistem peradilan, kerajaan, pertanian, perbudakan, aneka burung, sayur-sayuran, kebiasaan mandi, busana, peralatan, peternakan dan pemanfaatan hewan, serta perdagangan. Dalam satu catatannya ia menggambarkan prosesi kerajaan berupa iring-iringan prajurit, berbagai abdi perempuan dan selir, para menteri dan pangeran, serta diakhiri "Sang Maharaja berdiri di atas gajah dengan menggenggam pedang suci di tangannya." Bersama dengan berbagai prasasti Angkor, candi, monumen, serta bas-relief di Bayon, catatan Zhou adalah salah satu sumber informasi penting mengenai kehidupan sehari-hari di Angkor. Dipenuhi dengan anekdot yang nyata serta pengamatan mendalam atas peradaban yang dianggap Zhou sebagai peradaban yang berwarna dan eksotik, serta merupakan memoir perjalanan yang menarik.<ref>Higham, ''The Civilization of Angkor'', pp.134 ff.; Chandler, ''A History of Cambodia'', pp.71 ff.</ref>
 
Baris 62:
* [[Draranindrawarman I]] (1107-1113)
* [[Suryawarman II]] (1113-1150)
* [[Dharanindrawarman II]](1150-1156)
* [[Yasowarman II]] (1156-1165)
* [[Tribhuwanidityawarman]] (1165-1177)
Serangan Champa: 1177-1181
* [[Jayawarman VII]] (1181-1218)
* [[Indrawarman II]] (1218-1243)
* [[Jayawarman VIII]] (1243-1295)
* [[Indrawarman III]] (1295-1307)
* [[Srei Jayawarman]] (1307-1327)
* [[Jayavarman IX]] (1327-1336)
* [[Trosok Peam]] (1336-1340)
* [[Nippean Bat]] (1340-1346)
* [[Lompong Racha]] (1346-1351)
Serangan Siam: 1352-1357
* [[Soryavong]] (1357-1363)
* [[Borom Reachea I]] (1363-1373)
* [[Thomma Saok]] (1373-1393)
Serangan Siam: 1393
* [[Barom Reachea II]] (1393-1463)
 
=== Berakhirnya periode Angkor ===
Baris 86:
 
==== Perang dengan Kerajaan Ayutthaya ====
[[Berkas:Map-of-southeast-asia 900 CE.png|thumbjmpl|rightka|200px|Kemaharajaan Khmer Empire pada tahun 900 M.]]
Secara luas dipercaya bahwa ditinggalkannya ibu kota Khmer ini akibat dari serbuan Ayutthaya. Perang yang berkepanjangan dengan bangsa Siam telah menguras tenaga Angkor sejak zaman [[Zhou Daguan]] menjelang akhir abad ke-13 masehi. Dalam catatan perjalanannya, Zhou melaporkan kerajaan menderita akibat peperangan, sedemikian sehingga segenap rakyat diwajibkan terlibat untuk membela negara.<ref>Coedès, ''Pour mieux comprendre Angkor'', p.32.</ref> Setelah keruntuhan Angkor pada tahun 1431, banyak orang (seniman, penari, ahli bangunan), naskah, dan sistem pranata Angkor diboyong ke ibu kota [[Ayutthaya (kota)|Ayutthaya]] di barat, sementara sebagian lainnya mengungsi ke ibu kota Khmer baru di [[Longvek]] jauh di Selatan, meskipun kemudian ibu kota Khmer kembali pindah, pertama ke [[Oudong]] sekitar {{convert|45|km}} dari [[Phnom Penh]] di distrik Ponhea Leu, sebelum akhirnya menempati kota Phnom Penh.
 
==== Merosotnya agama kerajaan ====
Baris 96:
 
==== Bencana alam ====
[[Berkas:Angkor Wat reliefs (Sept2009h).jpg|thumbjmpl|200px|rightka|Relief di [[Angkor Wat]]]]
Ahli sejarah lain berusaha mengaitkan antara merosotnya dan penurunan jumlah penduduk Angkor dengan dugaan hipotesis bencana alam dan wabah penyakit; misalnya [[Pes bubo]], gempa bumi, banjir, atau perubahan iklim yang drastis sebagai penyebab kehancuran lingkungan.<ref name="Coedès, p.30" /> Penelitian paling mutakhir Arkeolog Australia mengajukan teori bahwa merosotnya peradaban Angkor akibat bencana kekeringan dari periode hangat pertengahan menuju zaman es kecil.<ref>{{Cite news
|author = AAP
| title = Climate change killed ancient city
| publisher = NEWS.com.au
| date = 14 March 2007
| url = http://www.news.com.au/story/0,23599,21380223-1702,00.html
| accessdate = 12 November 2009
|authorlink = Australian Associated Press
| authorlink = Australian Associated Press}} {{Dead link|date=September 2010|bot=H3llBot}}</ref> [[Lamont–Doherty Earth Observatory|LDEO]] riset dendrokronologi menyatakan kronologi cincin batang pohon menunjukkan periode bencana kekeringan dahsyat di seluruh [[Indochina|daratan Asia Tenggara]] pada awal abad ke-15, menimbulkan dugaan bahwa jaringan kanal saluran air dan danau penyimpan air Angkor mengering.<ref>{{Cite news
|archiveurl = https://web.archive.org/web/20080116142532/http://www.news.com.au/story/0,23599,21380223-1702,00.html
| last = Nelson
|archivedate = 2008-01-16
| first = Andy
|dead-url = yes
| title = The secret life of ancient trees
| authorlink = Australian Associated Press}} {{Dead link|date=September 2010|bot=H3llBot }}</ref> [[Lamont–Doherty Earth Observatory|LDEO]] riset dendrokronologi menyatakan kronologi cincin batang pohon menunjukkan periode bencana kekeringan dahsyat di seluruh [[Indochina|daratan Asia Tenggara]] pada awal abad ke-15, menimbulkan dugaan bahwa jaringan kanal saluran air dan danau penyimpan air Angkor mengering.<ref>{{Cite news
| newspaper = Christian Science Monitor
| last = Nelson
| date = 10 November 2009
| first = Andy
| url = http://features.csmonitor.com/environment/2009/11/10/the-secret-life-of-ancient-trees/
| title = The secret life of ancient trees
| accessdate = 12 November 2009}}</ref>
| newspaper = Christian Science Monitor
| date = 10 November 2009
| url = http://features.csmonitor.com/environment/2009/11/10/the-secret-life-of-ancient-trees/
| accessdate = 12 November 2009}}</ref>
|archive-date = 2009-11-12
|archive-url = https://web.archive.org/web/20091112102431/http://features.csmonitor.com/environment/2009/11/10/the-secret-life-of-ancient-trees/
|dead-url = yes
}}</ref>
 
Beberapa pohon yang di data berusia sembilan abad. pohon-pohon itu mengenyam masa kejayaan dan kejatuhan Angkor. Kisah yang mencengangkan terungkap dari pohon-pohon tersebut. Deretan lingkaran pertumbuhan yang rapat menunjukkan bahwa pohon-pohon itu menghadapi kemarau hebat yang berturut-turut, 1362-1392 dan 1415-1440. Pada masa-masa ini, angin monsun lemah atau terlambat dan pada beberapa tahun mungkin gagal sama sekali. pada tahun-tahun lain, mega monsun mendera wilayah itu.
 
Bagi kerajaan yang goyah, cuaca ekstrem mungkin menjadi peristiwa yang menjatuhkannya. Beberapa dasawarsa sebelumnya, tata air Angkor sudah melemah,terbukti dari Baray Barat yang ditelantarkan. Kemarau panjang dan parah diselingi hujan deras membuat struktur bangunan menjadi sangat rapuh. Di saat populasi di negeri tropis melebihi kemampuan tanah untuk menopangnya, dimulailah masalah yang sesungguhnya. Hal ini berujung pada keruntuhan budaya serta perang memperebutkan wilayah dan sumber pangan.
 
Kejatuhan Angkor adalah pelajaran penting tentang batas kecerdasan manusia. Bangsa Khmer telah mengubah dunia mereka, dengan investasi monumental yang sulit diabaikan oleh para penguasa kerajaan itu. Sistem hidraulis Angkor adalah mesin yang luar biasa, mekanisme bagus untuk mengatur dunia. Para insinyur Khmer berhasil mengoperasikan karya palng luar biasa selama enam abad, hingga akhrnya dikalahkan oleh kekuatan yang lebih besar.
 
=== Pemugaran, pelestarian, dan ancaman ===
 
Banyak ilmuwan percaya bahwa sebagian besar kota dan candi di kota Angkor tertutup tanaman besar [[hutan]] rimba hingga akhir abad ke-19, ketika para arkeolog Perancis[[Prancis]] memulai proses pemugaran. Dari tahun 1907 hingga tahun 1970 proyek pemugaran dilakukan atas arahan dan pengelolaan [[École française d'Extrême-Orient]], dengan menebang pohon besar, memperbaiki fondasi bangunan, serta memasang sistem drainase untuk melindungi bangunan dari kerusakan akibat air. Sebagai tambahan, para ilmuwan dan arkeolog yang terkait institusi ini, termasuk [[George Coedès]], [[Maurice Glaize]], [[Paul Mus]], [[Philippe Stern]] dan lainnya, mulai merintis program beasiswa sejarah untuk meneliti dan menerjemahkan bukti-bukti sejarah untuk memahami sejarah Angkor yang sesungguhnya.
 
[[Berkas:Preah Khan temple ruins (2009).jpg|thumbjmpl|rightka|200px|Reruntuhan candi [[Preah Khan]]]]
Proyek pemugaran sempat terhenti akibat [[Perang Saudara Kamboja]]. Sejak 1993 proyek pemugaran dimulai kembali dengan bantuan PerancisPrancis, [[Jepang]], dan [[UNESCO]] melalui komite koordinasi internasional untuk menjaga dan membangun situs bersejarah Angkor (''International Co-ordinating Committee''/ICC), sementara dari pihak Kamboja institusi yang berwenang adalah otoritas perlindungan dan pengelolaan kawasan Angkor dan Siem Reap (''Authority for the Protection and Management of Angkor and the Region of Siem Reap''/[[APSARA]]), dibentuk pada tahun 1995. Beberapa candi secara teliti dibongkar batunya satu demi satu untuk disusun kembali dengan fondasi beton, sesuai dengan metode [[anastilosis]]. [[World Monuments Fund]] telah mendanai pemugaran [[Preah Khan]], relief [[Samudramanthana]] yang menggambarkan pengadukan samudra susu oleh dewa dan asura (bas-relief sepanjang 49 meter di Angkor Wat), serta candi [[Ta Som]] dan [[Phnom Bakheng]]. Pariwisata internasional mengunjungi Angkor telah meningkat tajam pada tahun-tahun terakhir ini dengan jumlah wisatawan mencapai 900.000 orang pada tahun 2006; hal ini menambah masalah baru bagi pelestarian, akan tetapi juga merupakan sumber pendanaan baru untuk upaya pemugaran dan pelestarian Angkor.<ref>"Tourist invasion threatens to ruin glories of Angkor," ''The Observer.''</ref>
 
:''' Eksploitasi air tanah '''
Dengan kian maranya pariwisata di Angkor, berbagai hotel dan restoran baru menjamur di Siem Reap untuk mengakomodasi pertumbuhan pesat ini. Tiap proyek pembangunan ini mengebor tanah untuk mengambil air tanah yang terbatas. Eksploitasi penyedotan air tanah yang berlebihan dapat merusak stabilitas tanah berpasir di bawah monumen-monumen Angkor. Hal ini dapat menyebabkan retakan, patahan, dan runtuhnya bangunan di Angkor.<ref>{{cite news|author=Sharp, Rob|date=14 March 2008|title=Heritage Site in Peril: Angkor Wat is Falling Down|work=[[The Independent]]|url=http://www.independent.co.uk/news/world/asia/heritage-site-in-peril-angkor-wat-is-falling-down-795747.html|access-date=2012-02-23|archive-date=2010-10-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20101015120013/http://www.independent.co.uk/news/world/asia/heritage-site-in-peril-angkor-wat-is-falling-down-795747.html|dead-url=yes}}</ref>
 
:''' Penjarahan '''
Baris 127 ⟶ 141:
 
:''' Pariwisata yang tidak berwawasan lingkungan '''
Meningkatnya jumlah wisatawan yang diperkirakan mencapai tiga juta pada 2010, menimbulkan tekanan atas situs arkeologi Angkor dengan menaiki dan memanjat bebatuan candi Angkor. Kunjungan wisatawan berlebihan ini secara berlarut-larut dapat secara signifikan merusak monumen dipada masa depan.<ref>{{cite news|author=Watson, Paul|date=July 19, 2008|title=Too Much Adoration at Cambodia's Angkor Temples|work=[[Los Angeles Times]]|url=http://travel.latimes.com/articles/la-trw-angkor20-2008jul20?page=1}}</ref>
 
== Situs arkeologi ==
Kawasan Angkor dipenuhi banyak sekali situs arkeologi penting, diantaranyadi antaranya: [[Angkor Thom]], [[Angkor Wat]], [[Baksei Chamkrong]], [[Banteay Kdei]], [[Banteay Samré]], [[Banteay Srei]], [[Baphuon]], [[Bayon]], [[Chau Say Tevoda]], [[Baray Timur]], [[Mebon Timur]], [[Kbal Spean]], [[Khleangs]], [[Krol Ko]], [[Lolei]], [[Neak Pean]], [[Phimeanakas]], [[Phnom Bakheng]], [[Phnom Krom]], [[Prasat Ak Yum]], [[Prasat Kravan]], [[Preah Khan]], [[Preah Ko]], [[Preah Palilay]], [[Preah Pithu]], [[Pre Rup]], [[Spean Thma]], [[Srah Srang]], [[Ta Nei]], [[Ta Prohm]], [[Ta Som]], [[Ta Keo]], [[Teras Gajah]], [[Teras Raja Lepra]], [[Thommanon]], [[Baray Barat]], [[Mebon Barat]].
 
== Istilah ==
* '''Angkor''' istilah Khmer yang berarti "kota". Berasal dari istilah Sanskerta, ''nagara''.
* '''Banteay''' istilah Khmer yang berarti "benteng" juga berarti kuil bertembok.
* '''Baray''' berarti "kolam penampungan air" atau "reservoir".
Baris 141 ⟶ 155:
* '''Phnom''' istilah Khmer yang berarti "gunung".
* '''Prasat''' istilah Khmer yang berarti "menara". Berasal dari istilah Sanskerta, ''prasada''.
* '''Preah''' istilah Khmer yang berarti "Dewa" atau "Raja" dapat juga menjadi awalan yang berarti "suci". (''Preah Khan'' berarti "pedang suci".)
* '''Srei''' istilah Khmer yang berarti "perempuan". (''Banteay Srei'' berarti "benteng perempuan".)
* '''Ta''' istilah Khmer yang berarti "kakek" atau juga berarti "leluhur" (''Ta Prohm'' berarti "Brahma Leluhur". ''Neak ta'' berarti "leluhur" atau "arwah leluhur".)
* '''Thom''' istilah Khmer yang berarti "besar". (''Angkor Thom'' berarti "kota besar".)
* '''Warman''' adalah akhiran yang berarti "perisai" atau "pelindung". (''Suryawarman'' berarti "dilindungi oleh Surya, dewa matahari".)
* '''Wat''' istilah Khmer yang berarti, berasal dari bahasa Sanskerta, ''vattaram'', berarti kuil (Buddha). (''Angkor Wat'' berarti "kuil kota".)
 
== Catatan kaki ==
Baris 152 ⟶ 166:
 
== Referensi ==
{{refbegin|2}}
 
* {{cite book|last=Audric|first=John|title=Angkor and the Khmer Empire|year=1972|publisher=R. Hale|location=London|isbn=0-7091-2945-9}}
* {{cite book|last=Chandler|first=David|title=A History of Cambodia|year=1992|publisher=Westview Press|location=Boulder}}
* {{cite book|last=Coedès|first=George|title=The Indianized States of Southeast Asia|year=1968|publisher=East West Center Press|location=Honolulu}}
* {{cite book|last=Coedès|first=George|title=Pour mieux comprendre Angkor|year=1943|publisher=Imprimerie d'Extrême Orient|location=Hanoi}}
* Forbes, Andrew; Henley, David (2011). ''Angkor, Eighth Wonder of the World''. Chiang Mai: Cognoscenti Books. ASIN: B0085RYW0O
* {{cite book|last=Freeman|first=Michael|author2=Claude Jacques|title=Ancient Angkor|url=https://archive.org/details/ancientangkor0000free|year=1999|publisher=Weatherhill|location=Trumbull, Conn.|isbn=0-8348-0426-3}}
* {{cite book|last=Higham|first=Charles|title=The Civilization of Angkor|url=https://archive.org/details/civilizationofan0000high|year=2001|publisher=University of California Press|location=Berkeley}}
* Petrotchenko, Michel (2011). ''Focusing on the Angkor Temples: The Guidebook'', 383 pages, Amarin Printing and Publishing, ISBN 978-616-90744-0-3
* Stern, Philippe (1934). "Le temple-montagne khmèr, le culte du linga et le Devaraja", ''Bulletin de l'École française d’Extrême-Orient'' 34, pp.&nbsp;611–616.
* [http://www.findarticles.com/p/articles/mi_m1282/is_18_55/ai_109411352 National Review: In Pol Pot Land: Ruins of varying types Sept 29, 2003].
* [http://portal.unesco.org/culture/en/ev.php-URL_ID=2672&URL_DO=DO_TOPIC&URL_SECTION=201.html UNESCO: International Programme for the Preservation of Angkor] Accessed 17 May 2005.
* {{cite news|url=http://www.news.com.au/story/0,10117,21380223-29277,00.html|title=Climate change killed ancient city|publisher=The Australian|date=2007-03-14|accessdate=2007-03-16|archiveurl=https://web.archive.org/web/20070728091913/http://www.news.com.au/story/0,10117,21380223-29277,00.html|archivedate=2007-07-28|dead-url=yes}}
* {{cite news|url=http://observer.guardian.co.uk/world/story/0,,2020821,00.html?gusrc=rss&feed=travel|title=Tourist invasion threatens to ruin glories of Angkor|publisher=The Observer|date=2007-02-25|location=London|first=Justine|last=Smith}}
* {{cite web|last=Dayton|first=Leigh|url=http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,25197,22240801-30417,00.html|title=Angkor engineered own end|publisher=The Australian|date=2007-08-14|accessdate=2007-08-14|archive-date=2007-09-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20070910090659/http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,25197,22240801-30417,00.html|dead-url=yes}}
* {{cite news|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/6945574.stm|title=Map reveals ancient urban sprawl|publisher=BBC News|date=2007-08-14}}
* {{cite book|last=Pescali|first=Piergiorgio|title=Indocina|year=2010|publisher=Emil|location=Bologna|isbn=978-88-96026-42-7
}}
* Wagner, Jonathan (1992). "Environmental planning for a world heritage site: Case study of Angkor, Cambodia." Journal of Environmental Planning & Management Vol 38(3) pp.&nbsp;419.
* {{en}} Freeman, Michael and Jacques, Claude. ''Ancient Angkor''. River Books, [[1999]]. ISBN 0-8348-0426-3.
* {{en}} [http://www.findarticles.com/p/articles/mi_m1282/is_18_55/ai_109411352 National Review: In Pol Pot Land: Ruins of varying types Sept 29, 2003]
* {{en}} [http://portal.unesco.org/culture/en/ev.php-URL_ID=2672&URL_DO=DO_TOPIC&URL_SECTION=201.html UNESCO: International Programme for the Preservation of Angkor]- diakses [[17 Mei]] [[2005]].
{{refend}}
 
== Pranala luar ==
* {{wikivoyage|Angkor Archaeological Park}}
* {{en}} [http://www.yellowpages-cambodia.com/maps/angkor-temples-map.aspx Yellow Pages - peta 3D Angkor]
* [http://maps.google.com/maps?ll=13.411996,103.867149&spn=0.247781,0.454662&t=k&hl=en Google Maps] Map centered on [[Angkor Wat]], with the [[Tonle Sap]] at the bottom
* [http://acl.arts.usyd.edu.au/angkor/gap Greater Angkor Project] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071103082408/http://acl.arts.usyd.edu.au/angkor/gap/ |date=2007-11-03 }} International research project investigating the settlement context of the temples at Angkor
* [http://www.greatangkor.com GreatAngkor] Khmer temples, maps and photos
* [http://www.theangkorguide.com www.theangkorguide.com] Illustrated online guide to Angkor with plans and maps
* [http://earthobservatory.nasa.gov/IOTD/view.php?id=5112 Angkor Wat] High-resolution NASA image
* [http://gallica.bnf.fr/ark:/12148/cb32720607b/date Bulletin de l'Ecole française d'Extrême-Orient], 1901-1936. Now online at gallica.bnf.fr, this journal documents cutting-edge early 20th-century French scholarship on Angkor and other topics related to Asian civilizations.
* [http://wmf.org/angkor.html The World Monuments Fund in Angkor] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090409122039/http://wmf.org/angkor.html |date=2009-04-09 }} - background, interactive map, travel tips, panoramas, e-cards
* [http://archive.cyark.org/angkor-info Angkor digital media archive] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110615081550/http://archive.cyark.org/angkor-info |date=2011-06-15 }} - Photos, laser scans, panoramas of Angkor Wat and Banteay Kdei from a [[CyArk]]/[[Sophia University]] partnership
* [http://www.angkor.iif.hu Royal Angkor Foundation] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200930124959/http://www.angkor.iif.hu/ |date=2020-09-30 }} - Foundation concerned with the safeguarding and the development of the cultural site of Angkor. In charge of various cultural projects.
* [http://www.angkor.newworldltd.org Images from Angkor] - Images from Angkor.
* {{en}} [http://www.yellowpages-cambodia.com/maps/angkor-temples-map.aspx Yellow Pages - peta 3D Angkor] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051030081506/http://www.yellowpages-cambodia.com/maps/angkor-temples-map.aspx |date=2005-10-30 }}
{{commonscat}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Sejarah Kamboja]]
[[Kategori:Geografi Kamboja]]
[[Kategori:Pariwisata di Kamboja]]
[[Kategori:Situs Warisan Dunia UNESCO]]
[[Kategori:Situs arkeologi di Kamboja]]
 
{{Link FA|de}}
{{Link FA|hu}}