Fonetik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8:
Ilmu fonetika pertama kali dipelajari sekitar [[abad ke-5 SM]] di India Kuno oleh [[Pāṇini]], sang resi yang mempelajari [[bahasa Sanskerta]]. Semua aksara yang berdasarkan aksara India sampai sekarang masih menggunakan klasifikasi Panini ini, termasuk beberapa [[aksara Nusantara]]. Tulisan Yunani Kuno dinobatkan sebagai dasar pertama penulisan lambang alfabet. Fonetika modern diawali oleh [[Alexander Melville Bell]] melalui bukunya [[Visible Speech]] (1867) yang memperkenalkan suatu sistem penulisan bunyi-bunyi bahasa secara teliti dan teratur.<br />
Ilmu fonetik kemudian berkembang dengan pesat di akhir abad ke-19 akibat ditemukannya [[fonograf]], yang membantu perekaman bunyi-bunyi bahasa. Berkat alat tersebut, fonetisi dapat mempelajari bunyi-bunyi bahasa dengan lebih baik, mudah, dan akurat dari sebelumnya karena alat tersebut dapat mengulang-ulang tuturan yang direkamnya sampai fonetisi dapat menganalisisnya dengan akurat.
Dengan menggunakan fonograf Edison, [[Ludimar Hermann]] menyelidiki sifat-sifat spektral dalam bunyi [[vokoid]] dan [[kontoid]]. Dalam karya ilmiahnya, istilah forman diperkenalkan. Hermann juga memutar-mutar bunyi-bunyi vokoid menggunakan fonograf Edison dalam berbagai kecepatan dalam rangka menguji teori [[Robert Willis]] dan [[Charles Wheatstone]] mengenai produksi bunyi vokoid.
== Subbidang ilmu ==
|