Farmakogenomik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20231209)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
Baris 47:
Pada sebuah laporan kasus pasien A menyoroti tantangan dalam mengobati skizofrenia dan potensi manfaat pengujian farmakogenomik dalam meningkatkan hasil pengobatan. Pasien A awalnya diobati dengan kombinasi obat, tetapi mengalami efek samping termasuk pusing, sedasi, keringat berlebih, takikardia, penambahan berat badan, dan [[halusinasi]]. Selama beberapa bulan, pasien beralih ke obat lainnya, tetapi terus mengalami efek samping seperti kekakuan otot, berputar-putar, tremor, berkeringat di malam hari, dan kesulitan berjalan.
 
Setelah dilakukan tes farmakogenomik, ditemukan bahwa Pasienpasien A memiliki variasi genetik pada CYP2D6 dan CYP2C19, yang merupakan enzim yang terlibat dalam metabolisme obat. Genotipe ini diprediksi sebagai pemetabolisme menengah (intermediet, IM) untuk kedua enzim tersebut. Informasi ini dapat membantu menjelaskan mengapa pasien mengalami efek samping dari beberapa obat, karena pemetabolisme menengah mungkin memiliki metabolisme obat yang lebih lambat, yang menyebabkan penumpukan kadar obat dalam tubuh.<ref name="PMC2656342">{{cite journal|date=December 2007|title=Pharmacogenetics of antipsychotic adverse effects: Case studies and a literature review for clinicians|journal=Neuropsychiatric Disease and Treatment|volume=3|issue=6|pages=965–973|doi=10.2147/ndt.s1752|pmc=2656342|pmid=19300635|vauthors=Foster A, Wang Z, Usman M, Stirewalt E, Buckley P}}</ref>
 
=== Penerapan pada bidang kardiovaskular ===