Prasmanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hana Makara (bicara | kontrib)
Memperbaiki kesalahan ejaan dan gaya bahasa
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(34 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Forain - the buffet.jpg|jmpl|''The Buffet'' (oleh [[Jean-Louis Forain]])]]
'''Prasmanan''' atau ''buffet'bufet''' (dibaca "buffé"{{lang-en|buffet}}) adalah cara penyajian [[makanan]] dalam [[pesta]] maupun [[restoran]], dengan cara meletakkan makanan pada [[meja]] panjang dan pengunjung mengambil sendiri menu yang diinginkan. Prasmanan, populer di Indonesia karena praktis dan mengurangi jumlah [[pelayan]] yang diperlukan dalam suatu [[resepsi]]. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), prasmanan diartikan sebagai cara menjamu makan dengan mempersilakan tamu mengambil dan memilih sendiri [[hidangan]] yang sudah ditata secara menarik di beberapaatas meja.
 
Modifikasi prasmanan pada masa kini adalah dengan menyajikan makanan pada [[meja]] terpisah untuk setiap [[menu]]. Meja ini dapat pula didekorasi sehingga berbentukseperti depot (misalnyawarung berupamakan atau dibuat gubuk kecil) untuk dijadikan tempat sajian makanan prasmanan. Prasmanan biasanya sering digunakan untuk menyajikan makanan dalam acara besar, seperti [[pernikahan]], peresmian [[gedung]], ulang tahun, dan penyambutan tamu. Prasmanan tidak hanya digunakan oleh penyelenggarapenyelenggaraan acara tersebut, tetapi juga rumah makan dan [[restoran]]. Restoran prasmanan biasanya menawarkan makanan sepuasnya dengan harga tertentu, tetapi ada beberapa mengukuryang menentukan harga berdasarkan berat atau jumlah hidangan.
 
Prasmanan merupakan suatu cara menyajikan makanan dengan menata seluruh hidangan secara rapi dan menarik di atas meja. Para tamu kemudian menyajikan diri mereka sendiri sesuai selera dan pilihan mereka dari meja pajangan.<ref>{{Cite web|title=Penyelenggaraan Makanan Institusi|url=http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1303410048/Bab_II.pdf|website=Perpustakaan Poltekkes Malang}}</ref>
Terdapat dua jenis prasmanan yaitu prasmanan panas atau dingin dan prasmanan jari. Prasmanan panas atau dingin melibatkan penggunaan peralatan makan, sedangkan prasmanan jari menyediakan serangkaian makanan yang berukuran kecil dan mudah dikonsumsi hanya dengan menggunakan tangan, seperti kue, irisan pizza, makanan di atas stik koktail, dll.
 
Terdapat dua jenis prasmanan, yaitu prasmanan panas atau dingin dan prasmanan jari. Prasmanan panas atau dingin melibatkan penggunaan peralatan makan, sedangkan prasmanan jari menyediakan serangkaian makanan yang berukuran kecil dan mudah dikonsumsi hanya dengan menggunakan tangan, seperti [[kue]], irisan [[pizza]], makanan di atas [[stik]], [[koktail]], dll.
 
== Asal kata ==
Kata prasmananPrasmanan berasal dari kata "''prasman"'' ditambah dengan imbuhan "''-an."''. Kata "''prasman''" sendiri mengacu pada cara makan orang ''fransman'', sebutan orang Belanda terhadap orang-orang Prancis, yang kala itu biasa menghidangkan sajian di atas meja. Kata "''prasman"'' muncul dalam buku kumpulan resep Njonja Johanna ''Boekoe Masakan Baroe'' yang memuat resep pembuatan berbagai kue dengan "Tjara Blanda, Tjina, Djawa dan Prasman."<ref>{{Cite web|url=http://historia.id/kuliner/articles/dari-tangan-hingga-prasmanan-P3ejE|title=Dari Tangan hingga Prasmanan|website=Historia – Obrolan Perempuan Urban|language=en|access-date=2019-01-16}}</ref> Dalam bahasa Belanda sendiri, istilah prasmanan dikenal dengan ''buffet'' yang hakikatnya sama dengan ''buffet'' dalam bahasa Inggris. "''Pras''" merupakan pengucapan kata "French". Metode makan ala "Fransman"<ref>{{Cite web|date=2022-03-29|title=Asal-Usul Hidangan Makanan Prasmanan di Indonesia|url=https://www.merdeka.com/histori/asal-usul-hidangan-makanan-prasmanan-di-indonesia.html|website=merdeka.com|language=id|access-date=2024-04-30}}</ref> kemudian diikuti oleh orang-orang Belanda. Menurut Fadly Rahman dalam bukunya "Jejak Rasa Nusantara", gaya ini juga diterima oleh masyarakat Nusantara dan masih populer hingga saat ini. Karena sulit bagi orang Nusantara untuk mengucapkannya, istilah "Fransman" kemudian berubah menjadi "makan prasman" dan akhirnya menjadi "makan prasmanan" seiring berjalannya waktu
 
== Catatan kaki ==
Baris 16 ⟶ 18:
* [[Selamatan]]
 
{{budaya-stub}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Makanan dan minuman]]
[[Kategori:Pesta makan]]
[[Kategori:SajianKombinasi makanan]]
[[Kategori:Pelayanan sendiri]]
[[Kategori:Budaya makanan dan minuman]]
 
 
{{budaya-stub}}
[[Kategori:Penyajian makanan]]